TAFSIR SURAT AL-JATSIYAH
( Yang berlutut )
TAFSIR SURAT AL-JATSIYAH
( Yang berlutut )
Makkiyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
{حم (1) تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ (2) إِنَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِلْمُؤْمِنِينَ (3) وَفِي خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِنْ دَابَّةٍ آيَاتٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ (4) وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ رِزْقٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ آيَاتٌ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (5) تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَ اللَّهِ وَآيَاتِهِ يُؤْمِنُونَ (6) وَيْلٌ لِكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ (7) يَسْمَعُ آيَاتِ اللَّهِ تُتْلَى عَلَيْهِ ثُمَّ يُصِرُّ مُسْتَكْبِرًا كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (8) وَإِذَا عَلِمَ مِنْ آيَاتِنَا شَيْئًا اتَّخَذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ (9) مِنْ وَرَائِهِمْ جَهَنَّمُ وَلَا يُغْنِي عَنْهُمْ مَا كَسَبُوا شَيْئًا وَلَا مَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (10) هَذَا هُدًى وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَهُمْ عَذَابٌ مِنْ رِجْزٍ أَلِيمٌ (11)}.
"Ha Mim. Kitab
(ini) diturunkan dari Allah Yang Maha-perkasa lagi Mahabijaksana. Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran
(di muka bumi) terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya, dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya, maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah
(kalam) Allah dan keterangan-keteranganNya? Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa, dia mendengar ayat-ayat Allah yang dibacakan kepadanya kemudian dia tetap me-nyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka berilah kabar gembira dia dengan azab yang pedih. Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan. Di hadapan mereka Neraka Jahanam dan tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadi-kan sebagai sembahan-sembahan
(mereka) dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang besar. Ini
(al-Qur`an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Rabbnya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih."
(Al-Jatsiyah: 1-11).
#
{1 ـ 2} يخبرُ تعالى خبراً يتضمَّن الأمرَ بتعظيم القرآن والاعتناء به؛ أنَّه {تنْزيلٌ من اللهِ}: المألوه المعبود؛ لما اتَّصف به من صفاتِ الكمال، وانفردَ به من النعم، الذي له العزَّة الكاملة والحكمة التَّامَّة.
(1-2) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan suatu kabar yang mengandung perintah untuk mengagungkan dan memperhatikan al-Qur`an. Al-Qur`an, ﴾ تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ﴿ "diturunkan dari Allah," Yang diibadahi dan disembah karena memiliki sifat-sifat sempurna serta hanya Dia sendiri yang memiliki berbagai nikmat, yang bagiNya-lah ke-perkasaan serta hikmah
(kebijaksanaan) yang sempurna.
#
{3 ـ 5} ثم أيَّد ذلك بما ذكره من الآيات الأفقيَّة والنفسيَّة؛ من خلق السماوات والأرض، وما بثَّ فيهما من الدوابِّ، وما أودعَ فيهما من المنافع، وما أنزل اللهُ من الماءِ الذي يحيي به اللهُ البلاد والعباد؛ فهذه كلُّها آياتٌ بيناتٌ وأدلة واضحاتٌ على صدقِ هذا القرآن العظيم وصحَّة ما اشتمل عليه من الحكم والأحكام، ودالاَّت أيضاً على ما لله تعالى من الكمال، وعلى البعث والنُّشور.
(3-5) Kemudian Allah سبحانه وتعالى mengukuhkan hal itu dengan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di alam semesta
(al-Ayat al-Ufuqiyyah) dan yang ada di dalam diri manusia
(al-Ayat an-Naf-siyyah), berupa penciptaan langit dan bumi serta binatang melata yang menyebar pada keduanya serta berbagai manfaat yang di-simpan oleh Allah سبحانه وتعالى di langit dan di bumi. Demikian juga air yang diturunkan oleh Allah سبحانه وتعالى, dengan air itulah Allah سبحانه وتعالى menghidupkan bumi dan manusia. Semua itu merupakan tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى serta bukti-bukti jelas yang menunjukkan kebenaran al-Qur`an yang agung ini serta kebenaran berbagai hikmah dan hukum yang terkandung di dalamnya. Juga sebagai bukti atas kesempur-naan Allah سبحانه وتعالى dan kekuasaan untuk membangkitkan.
#
{6 ـ 10} ثم قسَّم تعالى الناسَ بالنسبة إلى الانتفاع بآياتِهِ وعدمِهِ إلى قسمين:
قسمٌ يستدلُّون بها، ويتفكَّرون بها، وينتفعون فيرتفعون، وهم المؤمنون باللهِ وملائكتِهِ وكتبِهِ ورسلِهِ واليوم الآخر إيماناً تامًّا، وصل بهم إلى درجة اليقين، فزكَّى منهم العقول، وازدادتْ به معارفُهم وألبابُهم وعلومُهم.
وقسمٌ يسمعُ آيات اللة سماعاً تقومُ به الحجةُ عليه، ثم يعرِض عنها ويستكبرُ، كأنه ما سمعها؛ لأنها لم تزكِّ قلبه ولا طهَّرته، بل بسبب استكباره عنها؛ ازداد طغيانُهُ، وأنه إذا علم من آيات الله شيئاً؛ اتَّخذها هزواً، فتوعَّده الله تعالى بالويل، فقال: {ويلٌ لكلِّ أفَّاكٍ أثيم}؛ أي: كذابٍ في مقاله، أثيمٍ في فعاله، وأخبر أن له عذاباً أليماً، وأن {من ورائهم جهنَّم}: تكفي في عقوبتهم البليغة، وأنه {لا يُغني عنهم ما كَسَبوا}: من الأموال {شيئاً ولا ما اتَّخذوا من دون اللهِ أولياءَ}: يستنصرون بهم، فخذلوهم أحوجَ ما كانوا إليهم لو نفعوا.
(6-10) Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى membagi manusia menjadi dua golongan dalam kaitannya apakah mereka mau memanfaatkan tanda-
tanda kebesaranNya ataukah tidak:
Golongan pertama adalah mereka yang mau menjadikan ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى sebagai petunjuk, direnungkan dan dimanfaat-kan sehingga derajat mereka menjadi tinggi. Mereka adalah orang-orang yang beriman secara sempurna kepada Allah سبحانه وتعالى, malaikat-malaikat, kitab-kitab, para rasul, dan Hari Akhir. Keimanan mereka ini mencapai tingkatan yakin, sehingga akal mereka menjadi bersih dan pengetahuan, akal sehat, serta ilmu mereka pun bertambah.
Golongan kedua adalah mereka yang mau mendengar ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى yang dengan pendengaran itu hujjah telah ditegakkan kepada mereka, namun kemudian mereka berpaling dan merasa tinggi hati, seolah-olah mereka tidak mendengarnya, sebab ayat-ayat tersebut tidak bisa membersihkan hati mereka, bahkan karena kesombongan mereka terhadap ayat-ayat itu mereka semakin me-lampaui batas. Apabila mereka mengetahui sesuatu dari ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى, mereka menjadikannya sebagai bahan olok-olokan, se-hingga Allah سبحانه وتعالى pun menjanjikan kecelakaan bagi mereka melalui FirmanNya, ﴾ وَيۡلٞ لِّكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٖ
﴿ "Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa," yakni, berdusta dalam perkataannya dan berdosa dalam perbuatannya. Dan Allah سبحانه وتعالى memberitahukan mereka bahwa mereka akan mendapatkan siksaan yang pedih. Dan sesungguhnya ﴾ مِّن وَرَآئِهِمۡ جَهَنَّمُۖ
﴿ "di hadapan mereka Neraka Jahanam," sebagai balasan mereka dan ﴾ وَلَا يُغۡنِي عَنۡهُم مَّا كَسَبُواْ
﴿ "tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun apa yang telah mereka kerja-kan," yang mereka raih dari harta-harta mereka, ﴾ وَلَا مَا ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوۡلِيَآءَۖ ﴿ "dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sem-bahan
(mereka) dari selain Allah," mereka pun meminta pertolongan kepada sesembahan-sesembahan selain Allah سبحانه وتعالى, namun sesembah-an-sesembahan itu ternyata menghinakan mereka pada saat-saat diperlukan andai bisa mendatangkan manfaat.
#
{11} فلمَّا بيَّن آياته القرآنيَّة والعيانيَّة، وأن الناس فيها على قسمين؛ أخبر أن القرآن المشتملَ على هذه المطالب العالية؛ أنَّه هدىً، فقال: {هذا هدىً}: وهذا وصفٌ عامٌّ لجميع القرآن؛ فإنَّه يهدي إلى معرفة الله تعالى بصفاته المقدَّسة وأفعاله الحميدة، ويهدي إلى معرفة رسله وأوليائهم وأعدائهم وأوصافهم، ويهدي إلى الأعمال الصالحة، ويدعو إليها، ويبيِّن الأعمال السَّيئة وينهى عنها، ويهدي إلى بيان الجزاء على الأعمال، ويبيِّن الجزاء الدُّنيويَّ والأخرويَّ؛ فالمهتدون اهتَدَوا به فأفلحوا وسعدوا. {والذين كَفَروا بآيات ربِّهم}: الواضحة القاطعة، التي لا يكفرُ بها إلاَّ من اشتدَّ ظلمُه، وتضاعف طغيانه، {لهم عذابٌ من رجزٍ أليم}.
(11) Tatkala Allah سبحانه وتعالى menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya, baik yang dibaca maupun yang dilihat, dan ketika Allah سبحانه وتعالى membagi manusia menjadi dua golongan, Allah سبحانه وتعالى memberitahu-kan bahwa al-Qur`an yang mencakup berbagai tuntutan luhur itu adalah sebagai petunjuk. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ هَٰذَا هُدٗىۖ
﴿ "Ini (al-Qur`an) adalah petunjuk." Ini adalah sifat umum untuk keseluruhan al-Qur`an, karena al-Qur`an memberikan petunjuk untuk mengetahui Allah سبحانه وتعالى dengan sifat-sifatNya yang suci dan perbuatan-perbuatanNya yang terpuji. Al-Qur`an juga memberikan petunjuk untuk menge-nal para rasul, wali dan musuh-musuh Allah سبحانه وتعالى serta menjelaskan sifat-sifat mereka. Memberikan petunjuk untuk berbuat amal shalih serta menyerukan kepada amal tersebut.
Al-Qur`an juga menjelaskan berbagai perbuatan tidak baik serta melarangnya, menjelaskan berbagai macam balasan atas ber-bagai perbuatan. Menjelaskan balasan-balasan baik di dunia mau-pun di akhirat. Orang-orang yang mendapatkan hidayah adalah mereka yang menjadikan al-Qur`an sebagai petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang berbahagia. ﴾ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِـَٔايَٰتِ رَبِّهِمۡ
﴿ "Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Rabbnya," kufur terhadap ayat-ayat yang jelas lagi tegas yang hanya diingkari oleh mereka yang benar-benar tersesat dan sangat melampaui batas, ﴾ لَهُمۡ عَذَابٞ مِّن رِّجۡزٍ أَلِيمٌ ﴿ "bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih."
{اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (12) وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (13)}
"Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizinNya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karuniaNya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,
(seba-gai rahmat) dariNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir."
(Al-Jatsiyah: 12-13).
#
{12} يخبر تعالى عن فضله على عباده وإحسانه إليهم بتسخير البحر لسير المراكب والسُّفن بأمره وتيسيره ، {لتَبْتَغوا من فضله}: بأنواع التجارات والمكاسب، {ولعلَّكم تشكرون}: الله تعالى؛ فإنكم إذا شكرتُموه؛ زادكم من نعمِهِ وأثابكم على شكركم أجراً جزيلاً.
(12) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan karunia dan kebaikanNya pada para hamba melalui ditundukkannya samudera agar bisa dilalui oleh perahu dan kapal atas perintah dan izinNya. ﴾ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ
﴿ "Supaya kamu dapat mencari sebagian karuniaNya," dengan berbagai macam perdagangan dan pekerjaan, ﴾ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ﴿ "dan mudah-mu-dahan kamu bersyukur" kepada Allah سبحانه وتعالى, karena apabila kalian mau bersyukur, niscaya akan diberi tambahan nikmat oleh Allah سبحانه وتعالى serta memberikan pahala besar atas rasa syukur kalian.
#
{13} {وسخَّر لكم ما في السمواتِ وما في الأرض جميعاً منه}؛ أي: من فضله وإحسانه، وهذا شامل لأجرام السماواتِ والأرض، ولما أودعَ الله فيهما من الشمس والقمر والكواكب الثَّوابت والسيَّارات وأنواع الحيوانات وأصناف الأشجار والثَّمرات وأجناس المعادن وغير ذلك ممَّا هو معدٌّ لمصالح بني آدم ومصالح ما هو من ضروراتِهِ؛ فهذا يوجب عليهم أن يبذلوا غايةَ جهدِهِم في شكر نعمته، وأن تغلغلَ أفكارهم في تدبُّر آياته وحكمِهِ، ولهذا قال: {إنَّ في ذلك لآياتٍ لقوم يتفكَّرون}. وجملة ذلك أنَّ خلقها وتدبيرها وتسخيرها دالٌّ على نفوذ مشيئة الله وكمال قدرتِهِ.
وما فيها من الإحكام والإتقان وبديع الصنعة وحسن الخِلْقة دالٌّ على كمال حكمته وعلمه.
وما فيها من السعة والعظمة والكثرة دالٌّ على سعة ملكه وسلطانه.
وما فيها من التخصيصات والأشياء المتضادَّات دليلٌ على أنه الفعَّال لما يريد.
وما فيها من المنافع والمصالح الدينيَّة والدنيويَّة دليلٌ على سعة رحمته وشمول فضلِهِ وإحسانِهِ وبديع لطفهِ وبرِّه، وكلُّ ذلك دالٌّ على أنّه وحدَه المألوه المعبودُ الذي لا تنبغي العبادة والذُّلُّ والمحبَّة إلا له، وأنَّ رسله صادقون فيما جاؤوا به. فهذه أدلةٌ عقليةٌ واضحةٌ لا تقبل ريباً ولا شكًّا.
﴾ وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا
﴿ "Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya." Artinya, dari karunia dan kebaikanNya. Karunia dan kebaikan tersebut mencakup semua yang ada di langit dan di bumi, berupa matahari, bulan, bintang, meteor dan lainnya yang terdapat di langit serta berbagai macam binatang, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan serta berbagai macam barang tambang dan lain sebagainya yang diper-siapkan untuk kepentingan dan kebutuhan pokok manusia. Semua karunia dan kebaikan tersebut mengharuskan manusia untuk men-curahkan semua daya upayanya untuk mensyukuri nikmat Allah سبحانه وتعالى serta menggerakkan pikiran dalam merenungkan tanda-tanda kebesaran dan berbagai hikmah yang diciptakan Allah سبحانه وتعالى. Karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir." Secara garis besar, penciptaan semua yang tersebut di atas serta pengaturannya menunjukkan atas ter-laksananya kehendak dan sempurnanya Kuasa Allah سبحانه وتعالى.
Kesetaraan, kerapian, indahnya ciptaan dan bentuk yang terdapat dalam penciptaan langit dan bumi adalah sebagai petunjuk atas kesempurnaan hikmah dan ilmu Allah سبحانه وتعالى.
Keluasan, keagungan serta banyaknya makhluk ciptaan Allah سبحانه وتعالى menunjukkan atas sempurnanya Kuasa Allah سبحانه وتعالى.
Berbagai manfaat serta kepentingan, baik yang bersifat ukhrawi maupun duniawi yang terdapat dalam penciptaan langit dan bumi menunjukkan bahwa Allah سبحانه وتعالى berbuat apa pun yang Dia kehendaki.
Dan semua itu menunjukkan bahwa hanya Allah سبحانه وتعالى semata yang Mahatinggi dan berhak disembah, di mana semua ibadah, ketundukan dan kecintaan hanya patut untukNya. Semua berita yang dibawa oleh para rasul adalah benar. Semua hal tersebut ada-lah dalil aqli yang jelas dan tidak meragukan.
{قُلْ لِلَّذِينَ آمَنُوا يَغْفِرُوا لِلَّذِينَ لَا يَرْجُونَ أَيَّامَ اللَّهِ لِيَجْزِيَ قَوْمًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (14) مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ (15)}.
"Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada takut akan hari-hari Allah, karena Dia akan membalas suatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shalih maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Rabbmulah kamu dikembalikan."
(Al-Jatsiyah: 14-15).
#
{14 ـ 15} يأمر تعالى عبادَه المؤمنين بحسن الخلق والصَّبر على أذيَّة المشركين به الذين {لا يرجون أيام الله}؛ أي: لا يرجون ثوابَه ولا يخافون وقائعَه في العاصين؛ فإنَّه تعالى سيجزي كلَّ قوم {بما كانوا يكسبون}: فأنتم يا معشر المؤمنين يجزيكم على إيمانكم وصفحكم وصبركم ثواباً جزيلاً، وهم إن استمرُّوا على تكذيبهم؛ فلا يحلُّ بكم ما حلَّ بهم من العذاب الشديد والخزي، ولهذا قال: {مَن عَمِلَ صالحاً فلنفسِهِ ومَن أساءَ فعليها ثم إلى ربِّكم تُرْجَعون}.
(14-15) Allah سبحانه وتعالى memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman supaya berbuat baik serta bersabar atas gangguan orang-orang musyrik yang ﴾ لَا يَرۡجُونَ أَيَّامَ ٱللَّهِ
﴿ "tiada takut akan hari-hari Allah," yakni, mereka yang tidak mengharapkan pahala Allah سبحانه وتعالى serta tidak takut atas siksaanNya yang ditimpakan kepada orang-orang durhaka, karena Allah سبحانه وتعالى akan membalas masing-masing kaum ﴾ بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
﴿ "terhadap apa yang telah mereka kerjakan." Kalian wahai orang-orang yang beriman, akan mendapatkan pahala besar atas keimanan dan kesabaran kalian. Sedangkan mereka orang-orang musyrik jika tetap saja berdusta, maka mereka akan tertimpa azab yang pedih dan menghinakan yang tidak akan menimpa kalian.
Karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman,﴾ مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡهَاۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ تُرۡجَعُونَ ﴿ "Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shalih, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Rabbmulah kamu dikembalikan."
Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى berfirman,
ثم قال تعالى: {وَلَقَدْ آتَيْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ (16) وَآتَيْنَاهُمْ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْأَمْرِ فَمَا اخْتَلَفُوا إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (17)}.
"Dan sungguh telah Kami berikan kepada Bani Israil al-Kitab
(Taurat), kekuasaan, dan kenabian, dan Kami berikan kepada mereka rizki-rizki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa. Dan Kami berikan kepada mereka kete-rangan-keterangan yang nyata tentang urusan
(agama); maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang kepada me-reka pengetahuan karena kedengkian
(yang ada) di antara me-reka. Sesungguhnya Rabbmu akan memutuskan antara mereka pada Hari Kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih padanya."
(Al-Jatsiyah: 16-17).
#
{16} أي: ولقد أنعمنا على بني إسرائيل نعماً لم تحصُل لغيرهم من الناس، وآتيناهم {الكتاب}؛ أي: التوراة والإنجيل والحكم بين الناس والنبوَّة التي امتازوا بها، وصارت النبوَّة في ذرِّيَّة إبراهيم عليه السلام، أكثرهم من بني إسرائيل، {ورزَقْناهم من الطيِّبات}: من المآكل والمشارب والملابس وإنزال المنِّ والسلوى عليهم، {وفضَّلناهم على العالمين}؛ أي: على الخلق بهذه النعم. ويخرج من هذا العموم اللفظي هذه الأمة؛ فإنهم خير أمة أخرجت للناس، والسياق يدلُّ على أن المراد غير هذه الأمة؛ فإن الله يقصُّ علينا ما امتنَّ به على بني إسرائيل وميَّزهم على غيرهم.
وأيضاً؛ فإن الفضائل التي فاق بها بنو إسرائيل من الكتاب والحكم والنبوة وغيرها من النعوت قد حصلت كلُّها لهذه الأمة، وزادت عليهم هذه الأمة فضائل كثيرة؛ فهذه الشريعة شريعة بني إسرائيل جزء منها؛ فإنَّ هذا الكتاب مهيمنٌ على سائر الكتب السابقة، ومحمدٌ - صلى الله عليه وسلم - مصدِّق لجميع المرسلين.
(16) Maksudnya, Kami
(Allah سبحانه وتعالى) telah memberikan berba-gai nikmat kepada Bani Israil yang belum pernah diperoleh kaum lain dan Kami telah memberikan mereka ﴾ ٱلۡكِتَٰبَ
﴿ "al-Kitab" yaitu Taurat dan Injil serta Kami berikan kekuasaan dan kenabian, yang dengan berbagai nikmat itulah mereka menjadi kaum yang istime-wa. Kenabian yang terdapat dalam keturunan Ibrahim عليه السلام keba-nyakan berasal dari kaum Bani Israil.
﴾ وَرَزَقۡنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ
﴿ "Dan Kami berikan kepada mereka rizki-rizki yang baik," berupa makanan, minuman, pakaian, dan diturunkannya al-Manna wa as-Salwa kepada mereka, ﴾ وَفَضَّلۡنَٰهُمۡ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa," atas semua manusia dengan berbagai nikmat itu. Namun keumuman teks tersebut tidak men-cakup umat Islam, karena umat Islam adalah umat terbaik yang dikeluarkan di tengah-tengah manusia. Tekstual ayat menunjuk-kan bahwa yang dimaksudkan bukan umat Islam, karena Allah سبحانه وتعالى dalam ayat ini mengisahkan berbagai nikmat yang diberikan kepada Bani Israil serta keistimewaan yang diberikan yang membedakan mereka dengan yang lain.
Dari sisi lain, berbagai karunia yang membuat Bani Israil unggul seperti karunia kitab, kekuasaan, kenabian serta lainnya juga dimiliki oleh umat Islam, bahkan umat Islam memiliki ber-bagai karunia lain yang lebih banyak. Syariat Bani Israil hanyalah sebagian kecil dari syariat Islam, sebab kitab al-Qur`an mencakup seluruh kitab-kitab sebelumnya dan Nabi Muhammad a adalah rasul yang membenarkan semua rasul yang diutus sebelumnya.
#
{17} {وآتيناهم}؛ أي: آتينا بني إسرائيل {بيناتٍ}؛ أي: دلالاتٍ تبيِّن الحقَّ من الباطل {من الأمر}: القدريّ الذي أوصله الله إليهم، وتلك الآيات هي المعجزاتُ التي رأوها على يد موسى عليه السلام؛ فهذه النعم التي أنعم الله بها على بني إسرائيل تقتضي الحالُ أن يقوموا بها على أكمل الوجوه، وأنْ يجتمعوا على الحقِّ الذي بيَّنه الله لهم، ولكن انعكسَ الأمر، فعاملوها بعكس ما يجبُ، وافترقوا فيما أمروا بالاجتماع به، ولهذا قال: {فما اختلفوا إلاَّ من بعدِ ما جاءهم العلمُ}؛ أي: الموجب لعدم الاختلاف، وإنَّما حملهم على الاختلاف، البغيُ من بعضهم على بعض والظُّلم. {إنَّ ربَّك يقضي بينهم يوم القيامةِ فيما كانوا فيه يختلفون}: فيميِّز المحقَّ من المبطل، والذي حمله على الاختلاف الهوى أو غيره.
﴾ وَءَاتَيۡنَٰهُم
﴿ "Dan Kami berikan kepada mereka," yakni, Kami mem-berikan untuk Bani Israil ﴾ بَيِّنَٰتٖ
﴿ "keterangan-keterangan yang nyata," yakni berbagai bukti yang membedakan antara kebenaran dan ke-batilan, ﴾ مِّنَ ٱلۡأَمۡرِۖ
﴿ "tentang urusan (agama)," yang disampaikan oleh Allah سبحانه وتعالى kepada mereka. Tanda-tanda kebesaran itulah mukjizat yang disaksikan oleh Bani Israil melalui tangan Nabi Musa عليه السلام. Semua nikmat yang diberikan oleh Allah سبحانه وتعالى untuk Bani Israil ter-sebut mengharuskan mereka supaya menggunakannya sebaik mungkin dan supaya mereka bersatu di atas kebenaran yang telah dijelaskan oleh Allah سبحانه وتعالى. Namun ternyata tidak demikian halnya. Justru sebaliknya, di mana mereka menyikapinya dengan lawan dari yang seharusnya. Mereka terpecah-pecah justru pada prinsip di mana mereka diperintahkan untuk bersatu padanya, ﴾ فَمَا ٱخۡتَلَفُوٓاْ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡعِلۡمُ
﴿ "maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah da-tang kepada mereka pengetahuan," yakni, yang mengharuskan tidak adanya perpecahan, dan yang membuat mereka berpecah hanya karena dengki di antara mereka serta kezhaliman.
﴾ إِنَّ رَبَّكَ يَقۡضِي بَيۡنَهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَ ﴿ "Sesungguhnya Rabbmu akan memutuskan antara mereka pada Hari Kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih padanya." Allah سبحانه وتعالى akan membedakan orang-orang yang benar dan orang-orang yang salah, berikut yang me-nyebabkan mereka bercerai-berai menyelisihi kebenaran, hawa nafsu atau lainnya.
{ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (18) إِنَّهُمْ لَنْ يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ (19)}.
"Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu sya-riat
(peraturan) dari urusan agama itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari
(siksaan) Allah. Dan sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa."
(Al-Jatsiyah: 18-19).
#
{18} أي: ثمَّ شرعنا لك شريعةً كاملةً تدعو إلى كلِّ خير، وتنهى عن كل شرٍّ من أمرنا الشرعيِّ، {فاتَّبِعْها}؛ فإنَّ في اتِّباعها السعادة الأبديَّة والصلاح والفلاح، {ولا تتَّبِعْ أهواء الذين لا يعلمونَ}؛ أي: الذين تكون أهويتُهم غيرَ تابعةٍ للعلم ولا ماشيةٍ خلفه، وهم كلُّ من خالف شريعةَ الرسول - صلى الله عليه وسلم - هواه وإرادتُه؛ فإنَّه من أهواء الذين لا يعلمون.
(18) Maksudnya, kemudian Kami menetapkan syariat yang sempurna untukmu yang menyerukan pada semua kebaikan dan mencegah perbuatan buruk dari syariat yang Kami perintahkan, ﴾ فَٱتَّبِعۡهَا
﴿ "maka ikutilah syariat itu," karena mengikuti syariat akan dapat membawa kebahagiaan abadi, kebaikan, dan kemenangan. ﴾ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَ ٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَ ﴿ "Dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui," yaitu orang-orang yang keinginannya tidak mengikuti ilmu dan tidak berjalan di belakang ilmu. Mereka adalah semua orang yang keinginannya hanya untuk menentang syariat Rasulullah a. Itulah di antara keinginan dan hawa nafsu orang-orang yang tidak berilmu.
#
{19} {إنَّهم لن يُغنوا عنك من اللهِ شيئاً}؛ أي: لا ينفعونك عند الله، فيحصِّلوا لك الخير، ويدفعوا عنك الشرَّ إنِ اتَّبعتهم على أهوائهم، ولا تصلُحُ أن توافِقَهم وتوالِيَهم؛ فإنَّك وإياهم متباينون، وبعضهم وليٌّ لبعض. {والله وليُّ المتَّقين}: يخرجهم من الظلمات إلى النور بسبب تقواهم وعملهم بطاعته.
(19) ﴾ إِنَّهُمۡ لَن يُغۡنُواْ عَنكَ مِنَ ٱللَّهِ شَيۡـٔٗاۚ
﴿ "Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari (siksaan) Allah." Artinya, mereka tidak berguna untukmu di hadapan Allah سبحانه وتعالى se-hingga mereka tidak dapat memberikan kebaikan untukmu dan mencegah keburukan darimu jika engkau mengikuti keinginan-keinginan mereka. Engkau dan mereka amat berbeda dan sebagian dari mereka adalah penolong atas sebagian yang lain. ﴾ وَٱللَّهُ وَلِيُّ ٱلۡمُتَّقِينَ ﴿ "Dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa," Yang akan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya karena ke-takwaan dan ketaatan mereka. 9
{هَذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ (20)}
"Al-Qur`an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini."
(Al-Jatsiyah: 20).
#
{20} أي: {هذا} القرآن الكريم والذِّكْر الحكيم {بصائرُ للناس}؛ أي: يحصُلُ به التبصرةُ في جميع الأمور للناس، فيحصُلُ به الانتفاع للمؤمنين، {و} الهدى والرحمةُ {لقوم يوقنونَ}: فيهتدون به إلى الصراط المستقيم في أصول الدِّين وفروعه، ويحصُلُ به الخير والسرور والسعادة في الدُّنيا والآخرة، وهي الرحمة، فتزكو به نفوسُهم، وتزدادُ به عقولُهم، ويزيدُ به إيمانُهم ويقينُهم، وتقوم به الحجَّةُ على من أصرَّ وعاند.
(20) Artinya, al-Qur`an dan peringatan yang bijak ﴾ هَٰذَا
﴿ "ini," adalah ﴾ بَصَٰٓئِرُ لِلنَّاسِ
﴿ "pedoman bagi manusia." Artinya, dengan al-Qur`an tersebut manusia mendapatkan petunjuk untuk berbagai hal sehingga orang-orang yang beriman akan mendapatkan man-faat, dan juga sebagai, ﴾ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّقَوۡمٖ يُوقِنُونَ ﴿ "petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini," dengan al-Qur`an ini orang-orang yang beriman akan mendapat petunjuk menuju jalan yang lurus di ber-bagai masalah-masalah pokok agama maupun cabangnya. Dengan al-Qur`an tersebut orang-orang yang beriman mendapatkan kebaik-an dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Inilah yang dimaksud-kan kasih sayang. Dengan kasih sayang tersebut jiwa mereka men-jadi bersih, akal sehat mereka bertambah dan keimanan mereka juga meningkat, sekaligus sebagai hujjah atas mereka yang menentang.
{أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (21)}.
"Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu me-nyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu."
(Al-Jatsiyah: 21).
#
{21} أي: أم حسب المسيئون المكثِرون من الذُّنوب المقصِّرون في حقوق ربِّهم، {أن نجعَلَهم كالذين آمنوا وعملوا الصالحات}: بأن قاموا بحقوق ربِّهم، واجتنبوا مساخِطَه، ولم يزالوا مؤثِرين رضاه على هوى أنفسهم؛ أي: أحسبوا أن يكونوا {سواءً} في الدُّنيا والآخرة؟ ساء ما ظنُّوا وحسبوا، وساء ما حكموا به؛ فإنَّه حكمٌ يخالف حكمة أحكم الحاكمين وخير العادلين، ويناقِضُ العقول السليمة والفطر المستقيمة، ويضادُّ ما نزلت به الكتب وأخبرت به الرُّسل، بل الحكم الواقع القطعيُّ أنَّ المؤمنين العاملين الصالحات، لهم النَّصر والفلاح والسعادة والثواب في العاجل والآجل؛ كلٌّ على قدر إحسانه، وأنَّ المسيئين لهم الغضبُ والإهانةُ والعذاب والشقاء في الدُّنيا والآخرة.
(21) Maksudnya, apakah orang-orang yang bergelimang dalam dosa dan malas dalam menunaikan hak-hak Rabb mereka mengira, ﴾ أَن نَّجۡعَلَهُمۡ كَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ ﴿ "Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih," seperti orang-orang yang menunaikan hak-hak Rabb mereka dan menjauhi larangan-laranganNya. Orang-orang yang berbuat dosa itu tetap saja mengedepankan hawa nafsu diri mereka. Dengan kata lain, apakah mereka mengira kedua golongan tersebut sama saja, baik di dunia maupun di akhirat? Teramat buruk perkiraan dan dugaan mereka dan amat buruk keputusan mereka. Hukum tersebut bertentangan dengan hukum yang dibuat oleh Hakim Yang Paling Adil dan juga berseberangan dengan akal dan fitrah sehat. Bertentangan dengan berbagai kitab yang diberitakan oleh para rasul. Hukum pasti menyebutkan; bahwa orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan akan mendapatkan perto-longan, kebahagiaan, dan pahala, baik di dunia maupun di akhirat berdasarkan kebaikan yang mereka lakukan, sedangkan orang-orang yang bergelimang dosa akan mendapatkan azab, murka, penghinaan, dan kesengsaraan, baik di dunia maupun di akhirat.
{وَخَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (22)}
"Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan."
(Al-Jatsiyah: 22).
#
{22} أي: خلق الله السماواتِ والأرضَ بالحكمة، ولِيُعْبَدَ وحدَه لا شريك له، ثم يجازي بعد ذلك من أمرهم بعبادته، وأنعم عليهم بالنِّعم الظاهرة والباطنة؛ هل شكروا الله تعالى وقاموا بالمأمور؟ أم كفروا فاستحقُّوا جزاء الكَفور؟
(22) Maknanya, Allah سبحانه وتعالى menciptakan langit dan bumi ber-dasarkan hikmah dan agar hanya Allah سبحانه وتعالى semata yang disembah, yang tidak ada sekutu bagiNya. Kemudian setelah itu Allah سبحانه وتعالى mem-berikan balasan bagi orang yang diperintahkan untuk beribadah kepadaNya dan dikaruniai berbagai nikmat yang nampak dan tidak; apakah mereka mau bersyukur kepada Allah سبحانه وتعالى dan melak-sanakan yang diperintahkan ataukah mereka justru kufur sehingga layak mendapatkan balasan orang-orang kafir?
{أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (23) وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ (24) وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ مَا كَانَ حُجَّتَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا ائْتُوا بِآبَائِنَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (25) قُلِ اللَّهُ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (26)}.
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya dan Allah membiarkan-nya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas pengli-hatannya, maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? Dan mereka berkata, 'Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa,' dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. Dan apa-bila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan dari mereka selain dari mengatakan, 'Datangkan-lah nenek moyang kami jika kamu adalah orang-orang yang benar.' Katakanlah, 'Allah-lah yang menghidupkan kamu ke-mudian mematikan kamu, setelah itu akan mengumpulkan kamu pada Hari Kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui'."
(Al-Jatsiyah: 23-26).
#
{23} يقول تعالى: {أفرأيتَ}: الرجل الضالَّ الذي، {اتَّخذ إلهه هواهُ}: فما هَوِيَهُ سلكه؛ سواء كان يُرْضي الله أم يسخطه، {وأضلَّه الله على علم}: من الله [تعالى] أنَّه لا تَليق به الهداية. ولا يزكو عليها، {وخَتَمَ على سمعِهِ}: فلا يسمع ما ينفعُه، {وقلبِهِ}: فلا يعي الخير، {وجَعَلَ على بصرِهِ غشاوةً}: تمنعُه من نظر الحقِّ. {فمن يهديه من بعد الله}؛ أي: لا أحد يهديه، وقد سدَّ الله عليه أبوابَ الهداية، وفتح له أبواب الغِواية، وما ظلمه الله، ولكن هو الذي ظلم نفسه، وتسبَّب لمنع رحمة الله عليه. {أفلا تذكَّرون}: ما ينفعكم فتسلكونه وما يضرُّكم فتجتنبونه؟!
(23) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ أَفَرَءَيۡتَ
﴿ "Maka pernahkah kamu me-lihat," orang tersesat, ﴾ ٱتَّخَذَ إِلَٰهَهُۥ هَوَىٰهُ
﴿ "yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya?" Semua yang diinginkan dilakukan tanpa peduli apakah bisa mendatangkan keridhaan Allah سبحانه وتعالى ataukah ke-murkaanNya. ﴾ وَأَضَلَّهُ ٱللَّهُ عَلَىٰ عِلۡمٖ
﴿ "Dan Allah membiarkannya sesat berda-sarkan ilmuNya," yakni, dari Allah سبحانه وتعالى dan orang tersebut tidak pantas mendapatkan hidayah dan tidak bisa dibersihkan hatinya di atas hidayah, ﴾ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمۡعِهِۦ
﴿ "dan Allah telah mengunci mati pendengaran," sehingga tidak bisa mendengar hal-hal yang berguna, ﴾ وَقَلۡبِهِۦ
﴿ "dan hatinya," sehingga tidak bisa mencerna kebaikan, ﴾ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِۦ غِشَٰوَةٗ
﴿ "dan meletakkan tutupan atas penglihatannya," yang menghalanginya untuk melihat kebenaran. ﴾ فَمَن يَهۡدِيهِ مِنۢ بَعۡدِ ٱللَّهِۚ
﴿ "Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)." Artinya, tidak ada seorang pun yang bisa memberinya petunjuk, karena Allah سبحانه وتعالى telah menutup baginya semua pintu hidayah dan membuka pintu kesesatan untuknya.
Allah سبحانه وتعالى tidak menzhaliminya, tapi dia sendirilah yang men-zhalimi dirinya dan yang melakukan berbagai hal yang mencegah rahmat Allah سبحانه وتعالى . ﴾ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ﴿ "Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran," yang berguna bagimu sehingga bisa kalian kerjakan dan pelajaran yang membahayakan kalian sehingga bisa kalian hindari.
#
{24} {وقالوا}؛ أي: منكرو البعث: {ما هي إلاَّ حياتُنا الدُّنيا نموت ونحيا وما يُهْلِكُنا إلاَّ الدَّهر}: إن هي إلاَّ عاداتٌ وجريٌ على رسوم الليل والنهار، يموت أناس ويحيا أناس، وما مات؛ فليس براجع إلى الله ولا مجازيه بعمله. وقولهم هذا صادرٌ عن غير علم، {إنْ هم إلاَّ يظنُّون}: فأنكروا المعاد، وكذبوا الرسل الصادقين من غير دليل دلَّهم ولا برهان، إنْ هي إلاَّ ظنون واستبعاداتٌ خالية عن الحقيقة.
(24) ﴾ وَقَالُواْ
﴿ "Dan mereka berkata," yakni, mereka yang meng-ingkari hari kebangkitan, ﴾ مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنۡيَا نَمُوتُ وَنَحۡيَا وَمَا يُهۡلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهۡرُۚ
﴿ "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa." Kehidupan ini tidak lain hanyalah kebiasaan rutin setiap hari dan setiap malam. Ada orang yang hidup dan ada orang yang mati dan orang yang sudah mati tidak akan kembali kepada Allah سبحانه وتعالى dan amal perbuat-annya tidak akan diberi balasan. Perkataan yang mereka ucapkan ini tidak didasari ilmu, ﴾ إِنۡ هُمۡ إِلَّا يَظُنُّونَ ﴿ "mereka tidak lain hanyalah men-duga-duga saja," sehingga mereka pun mengingkari kebangkitan dan mendustakan para rasul tanpa didasari bukti dan dalil selain hanya didasarkan pada dugaan dan khayalan yang jauh dari ke-benaran.
#
{25} ولهذا قال تعالى: {وإذا تُتلى عليهم آياتُنا بيِّناتٍ ما كان حجَّتَهم إلاَّ أن قالوا ائتوا بآبائنا إن كنتُم صادقين}: وهذا جراءة منهم على الله؛ حيث اقترحوا هذا الاقتراح، وزعموا أنَّ صدق رسل الله متوقِّف على الإتيان بآبائهم، وإنَّهم لو جاؤوهم بكلِّ آيةٍ؛ لم يؤمنوا؛ إلاَّ إن اتَّبعتهم الرسل على ما قالوا، وهم كَذَبَةٌ فيما قالوا، وإنما قصدُهم دفع دعوة الرسل، لا بيانُ الحق.
(25) Karena itulah Allah تعالى berfirman, ﴾ وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُنَا بَيِّنَٰتٖ مَّا كَانَ حُجَّتَهُمۡ إِلَّآ أَن قَالُواْ ٱئۡتُواْ بِـَٔابَآئِنَآ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ﴿ "Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan dari mereka selain dari mengatakan, 'Datangkanlah nenek moyang kami jika kamu adalah orang-orang yang benar'." Inilah tindakan sembrono mereka terhadap Allah سبحانه وتعالى yang mengada-adakan perkataan tersebut dan mereka mengira bahwa kebenaran para rasul itu tergantung pada nenek moyang mereka. Andaipun semua rasul mendatangi mereka dengan mem-bawa tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى, tentu mereka tidak akan beriman kecuali jika para rasul itu mengikuti perkataan mereka, sedangkan perkataan mereka itu semuanya hanyalah dusta belaka, yang mereka maksudkan hanyalah menentang dakwah para rasul, bukan untuk menjelaskan kebenaran.
#
{26} قال تعالى: {قلِ اللهُ يحييكم ثم يميتُكم ثم يجمعُكم إلى يوم القيامةِ لا ريبَ فيه ولكنَّ أكثر الناس لا يعلمون}: وإلاَّ؛ فلو وصل العلم باليوم الآخر إلى قلوبهم؛ لعملوا له أعمالاً وتهيؤوا له.
(26) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ قُلِ ٱللَّهُ يُحۡيِيكُمۡ ثُمَّ يُمِيتُكُمۡ ثُمَّ يَجۡمَعُكُمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ لَا رَيۡبَ فِيهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ﴿ "Katakanlah, 'Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada Hari Kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manu-sia tidak mengetahui'." Andai ilmu tentang Hari Akhir sampai di hati mereka, tentu mereka akan melakukan berbagai amal shalih untuk menghadapi Hari Akhir dan tentu mereka akan bersiap-siap.
{وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَخْسَرُ الْمُبْطِلُونَ (27) وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (28) هَذَا كِتَابُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (29) فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ (30) وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا أَفَلَمْ تَكُنْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَاسْتَكْبَرْتُمْ وَكُنْتُمْ قَوْمًا مُجْرِمِينَ (31) وَإِذَا قِيلَ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ لَا رَيْبَ فِيهَا قُلْتُمْ مَا نَدْرِي مَا السَّاعَةُ إِنْ نَظُنُّ إِلَّا ظَنًّا وَمَا نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنِينَ (32) وَبَدَا لَهُمْ سَيِّئَاتُ مَا عَمِلُوا وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (33) وَقِيلَ الْيَوْمَ نَنْسَاكُمْ كَمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (34) ذَلِكُمْ بِأَنَّكُمُ اتَّخَذْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا وَغَرَّتْكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ لَا يُخْرَجُونَ مِنْهَا وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ (35) فَلِلَّهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَرَبِّ الْأَرْضِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (36) وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (37)}.
"Dan hanya kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kebangkitan, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan. Dan
(pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipang-gil untuk
(melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.
(Allah berfirman), 'Inilah kitab
(catatan) Kami yang menuturkan ter-hadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.' Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih, maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmatNya
(surga). Itu-lah keberuntungan yang nyata. Dan adapun orang-orang yang kafir
(kepada mereka dikatakan), 'Maka apakah belum ada ayat-ayatKu yang dibacakan kepadamu lalu kamu menyombongkan diri dan kamu menjadi kaum yang berbuat dosa?' Dan apabila dikatakan
(kepadamu), 'Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya,' niscaya kamu menjawab, 'Kami tidak tahu apakah Hari Kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini
(nya).' Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan dan mereka diliputi oleh
(azab) yang mereka selalu memperolok-olokkannya. Dan dikatakan
(kepada mereka), 'Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan
(dengan) harimu ini dan tempat kembalimu ialah neraka dan kamu sekali-kali tidak memperoleh penolong. Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidup-an dunia, maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertau-bat. Maka bagi Allah-lah segala puji, Rabb langit dan Rabb bumi, Rabb semesta alam. Dan bagiNyalah keagungan di langit dan di bumi, Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
(Al-Jatsiyah: 27-37).
#
{27} يخبر تعالى عن سعة ملكِهِ وانفرادِهِ بالتصرُّف والتدبير في جميع الأوقات، وأنَّه {يوم تقومُ الساعةُ}؛ ويَجمع الخلائق لموقف القيامة؛ يحصُلُ الخسار على المبطلين، الذين أتوا بالباطل ليدحِضوا به الحقَّ، وكانت أعمالهم باطلةً لأنَّها متعلِّقة بالباطل، فبطلت في يوم القيامة، اليوم الذي تستبين فيه الحقائق واضمحلَّت عنهم، وفاتَهم الثوابُ، وحصلوا على أليم العقاب.
(27) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan luasnya kekuasaanNya dan Dia sendirilah yang mengatur alam ini di seluruh waktu. Allah سبحانه وتعالى kelak, ﴾ وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ ﴿ "pada hari terjadinya kebangkitan," akan mengumpulkan semua makhluk di tempat pemberhentian Hari Kiamat. Orang-orang yang berbuat kebatilan akan menuai kerugian, mereka ada-lah orang-orang yang mengerjakan kebatilan dengan tujuan untuk menentang kebenaran. Semua amal perbuatan mereka adalah batil karena berkaitan dengan kebatilan sehingga pada Hari Kiamat kelak akan runtuh. Suatu hari di mana kebenaran-kebenaran akan jelas di hadapan mereka sehingga mereka pun tidak mendapatkan pahala sama sekali. Yang mereka dapatkan hanyalah siksaan yang pedih.
#
{28} ثم وصف تعالى شدَّة يوم القيامةِ وهَوْلَهُ ليحذره العباد ويستعدَّ له العُبَّاد، فقال: {وترى}: أيُّها الرائي لذلك اليوم، {كلَّ أمَّةٍ جاثيةً}: على ركبها خوفاً وذعراً وانتظاراً لحكم الملك الرحمن. {كلُّ أمة تُدعى إلى كتابها}؛ أي: إلى شريعة نبيِّهم الذي جاءهم من عند الله، وهل قاموا بها فيحصُلُ [لهم] الثواب والنجاة؟ أم ضيعوها فيحصُلُ لهم الخسران؟ فأمَّة موسى يُدعون إلى شريعة موسى، وأمَّة عيسى كذلك، وأمَّة محمد كذلك، وهكذا غيرهم؛ كلُّ أمة تُدعى إلى شرعها الذي كلفت به، هذا أحد الاحتمالات في الآية، وهو معنى صحيحٌ في نفسه، غير مشكوك فيه.
ويحتمل أن المراد بقوله: {كلُّ أمَّة تُدعى إلى كتابها}؛ أي: إلى كتاب أعمالها وما سطر عليها من خير وشرٍّ، وأنَّ كلَّ أحدٍ يُجازى بما عمله بنفسه؛ كقوله تعالى: {مَنْ عَمِلَ صالحاً فلنفسه ومن أساء فعليها}.
ويحتمل أن المعنيين كليهما مرادٌ من الآية.
(28) Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى melukiskan kedahsyatan serta huru-hara Hari Kiamat, agar semua hambaNya waspada dan mem-persiapkan diri untuk menghadapinya seraya berfirman, ﴾ وَتَرَىٰ
﴿ "Dan (pada hari itu) kamu lihat," wahai semua yang melihat pada hari itu ﴾ كُلَّ أُمَّةٖ جَاثِيَةٗۚ
﴿ "tiap-tiap umat berlutut," di atas lutut mereka karena merasa takut dan menanti keputusan Allah سبحانه وتعالى Yang Maha Mengua-sai dan Maha Pemurah. ﴾ كُلُّ أُمَّةٖ تُدۡعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَٰبِهَا
﴿ "Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya," yakni, untuk menyaksikan syariat nabi mereka yang diutus oleh Allah سبحانه وتعالى, apakah mereka melaksanakan syariat itu sehingga akan mendapatkan pahala dan keselamatan, ataukah mereka menyia-nyiakan syariat tersebut se-hingga akan mendapatkan kerugian nyata? Umat Nabi Musa عليه السلام dipanggil untuk melihat syariat Nabi Musa عليه السلام, umat Nabi Isa عليه السلام juga demikian, umat Nabi Muhammad a juga demikian dan selu-ruh umat nabi lainnya. Semua umat dipanggil untuk melihat syariat yang dibebankan. Inilah salah satu kemungkinan yang terdapat dalam ayat ini yang benar secara makna dan tidak perlu diragukan.
Kemungkinan lain yang dimaksudkan Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ كُلُّ أُمَّةٖ تُدۡعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَٰبِهَا
﴿ "Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amal-nya," yakni dipanggil untuk melihat catatan amal perbuatannya serta takdir yang digariskan untuk mereka, apakah kebaikan atau-kah keburukan. Setiap orang akan dibalas sesuai perbuatannya sendiri. Sama seperti yang disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡهَاۖ ﴿
"Barangsiapa yang berbuat kebaikan, maka
(balasan kebaikan itu) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat keburukan, maka
(balasan keburukan itu) akan menimpa dirinya sendiri."
(Fushshilat: 46).
Kemungkinan dua makna tersebut yang dimaksudkan oleh ayat di atas.
#
{29} ويدل على هذا قولُه: {هذا كتابُنا ينطِقُ عليكم بالحقِّ}؛ أي: هذا كتابنا الذي أنزلنا عليكم يفصِلُ [بينكم] بالحقِّ الذي هو العدل، {إنَّا كنا نَسْتَنسِخُ ما كنتُم تعملون}: فهذا كتابُ الأعمال.
(29) Hal ini ditunjukkan oleh Firman Allah سبحانه وتعالى,﴾ هَٰذَا كِتَٰبُنَا يَنطِقُ عَلَيۡكُم بِٱلۡحَقِّۚ
﴿ "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar." Artinya, catatan Kami ini yang Kami turunkan kepada kalian akan menghukumi di antara kalian secara benar atau adil.﴾ إِنَّا كُنَّا نَسۡتَنسِخُ مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ﴿ "Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan." Inilah buku catatan amal perbuatan.
#
{30} ولهذا فصَّل ما يفعل الله بالفريقين، فقال: {فأمَّا الذين آمنوا وعملوا الصالحات}: إيماناً صحيحاً، وصدَّقوا إيمانَهم بالأعمال الصالحة من واجبات ومستحبَّات، {فيدخِلُهم ربُّهم في رحمتِهِ}: التي محلُّها الجنة، وما فيها من النعيم المقيم والعيش السليم. {ذلك هو الفوزُ المبينُ}؛ أي: المفاز والنجاة والربح والفلاح الواضح البيِّن، الذي إذا حصل للعبد؛ حصل له كلُّ خير، واندفع عنه كلُّ شرٍّ.
(30) Karena itulah Allah سبحانه وتعالى membedakan kedua golongan tersebut melalui FirmanNya, ﴾ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
﴿ "Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih," beriman dengan benar dan keimanan mereka ini dibuktikan dengan amal-amal baik yang berupa kewajiban maupun anjuran,﴾ فَيُدۡخِلُهُمۡ رَبُّهُمۡ فِي رَحۡمَتِهِۦۚ
﴿ "maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmatNya," bertempat di surga serta berbagai kenikmatan abadi dan kehidupan sempurna di dalamnya. ﴾ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡمُبِينُ ﴿ "Itulah keberuntungan yang nyata," yakni, kemenangan, keselamatan, dan keberuntungan nyata yang diperoleh hamba yang telah mendapatkan semua kebaikan dan terhindar dari segala keburukan.
#
{31} {وأمَّا الذين كفروا}: بالله، فيقال لهم توبيخاً وتقريعاً: {أفلم تكن آياتي تُتْلى عليكم}، وقد دلَّتكم على ما فيه صلاحكم ونهتْكم عما فيه ضررُكم، وهي أكبر نعمة وصلت إليكم لو وفِّقتم لها، ولكن استكبرتُم عنها وأعرضتُم وكفرتُم بها، فجنيتُم أكبر جناية، وأجرمتم أشدَّ الجرم؛ فاليوم تجزون ما كنتم تعملون.
(31) ﴾ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ
﴿ "Dan adapun orang-orang yang kafir," terha-dap Allah سبحانه وتعالى, maka kepada mereka dikatakan sebagai suatu celaan, ﴾ أَفَلَمۡ تَكُنۡ ءَايَٰتِي تُتۡلَىٰ عَلَيۡكُمۡ ﴿ 'Maka apakah belum ada ayat-ayatKu yang dibaca-kan kepadamu'." Artinya, Aku telah menunjukkan kebaikan kepada kalian yang di dalamnya terdapat kebaikan kalian dan Aku telah melarang kalian dari hal-hal yang dapat memudaratkan kalian. Itulah nikmat terbesar yang sampai pada kalian andai saja kalian memahaminya. Hanya saja kalian bersikap angkuh, berpaling serta kufur terhadap ayat-ayat tersebut sehingga Aku pun membalas kalian dengan hukuman setimpal. Pada hari inilah kalian akan di-balas berdasarkan perbuatan yang telah kalian lakukan.
#
{32} ويوبَّخون أيضاً بقوله: {وإذا قيل إنَّ وعدَ الله حقٌّ والساعة لا ريبَ فيها قلتم}: منكرين لذلك: {ما ندري ما الساعة إن نظنُّ إلاَّ ظنًّا وما نحن بمستيقنينَ}: فهذه حالهم في الدُّنيا، وحال البعث الإنكار له، وردُّوا قولَ مَنْ جاء به.
(32) Mereka juga dicela melalui Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَإِذَا قِيلَ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞ وَٱلسَّاعَةُ لَا رَيۡبَ فِيهَا قُلۡتُم
﴿ "Dan apabila dikatakan (kepadamu), 'Sesungguh-nya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya,' niscaya kamu menjawab'," seraya memungkiri hal itu, ﴾ مَّا نَدۡرِي مَا ٱلسَّاعَةُ إِن نَّظُنُّ إِلَّا ظَنّٗا وَمَا نَحۡنُ بِمُسۡتَيۡقِنِينَ ﴿ "Kami tidak tahu apakah Hari Kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini
(nya)." Inilah kondisi mereka di dalam dunia serta pengingkaran mereka terhadap hari kebangkitan serta mereka pun membantah perkataan rasul yang menjelaskan Hari Akhir tersebut.
#
{33} قال تعالى: {وبدا لهم سيئاتُ ما عملوا}؛ أي: وظهر لهم يوم القيامةِ عقوباتُ أعمالهم، {وحاق بهم}؛ أي: نزل {ما كانوا به يستهزِئون}؛ أي: نزل بهم العذابُ الذي كانوا في الدُّنيا يستهزئون بوقوعه وبمن جاء به.
(33) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَبَدَا لَهُمۡ سَيِّـَٔاتُ مَا عَمِلُواْ
﴿ "Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan." Artinya, balasan perbuatan-perbuatam mereka pun nampak pada Hari Kiamat, ﴾ وَحَاقَ بِهِم
﴿ "dan mereka diliputi," yakni, akan t u r u n ﴾ مَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ ﴿ "
(azab) yang mereka selalu memperolok-olokkannya." Artinya, mereka akan ditimpa azab yang mereka olok-olok sewaktu di dunia.
#
{34} {وقيل اليوم ننساكم}؛ أي: نترككم في العذاب {كما نسيتُم لقاء يومكم هذا}؛ فإنَّ الجزاء من جنس العمل، {ومأواكم النارُ}؛ أي: هي مقرُّكم ومصيركم. {وما لكم من ناصرينَ}: ينصرونَكم من عذابِ الله ويدفعون عنكم عقابه.
(34) ﴾ وَقِيلَ ٱلۡيَوۡمَ نَنسَىٰكُمۡ
﴿ "Dan dikatakan (kepada mereka), 'Pada hari ini Kami melupakan kamu'," yakni, Kami membiarkan kalian di-siksa, ﴾ كَمَا نَسِيتُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَٰذَا
﴿ "sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan (dengan) harimu ini," karena balasan itu disesuaikan dengan amal, ﴾ وَمَأۡوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ
﴿ "dan tempat kembalimu ialah neraka." Artinya, itulah tempat kalian dan juga tempat kembali kalian, ﴾ وَمَا لَكُم مِّن نَّٰصِرِينَ ﴿ "dan kamu sekali-kali tidak memperoleh penolong," yang akan menolong ka-lian dari siksaan Allah سبحانه وتعالى dan menolak siksaan tersebut dari kalian.
#
{35} {ذلكم}: الذي حصل لكم من العذاب. بسبب {أنَّكم اتَّخذتم آياتِ الله هزواً}: مع أنها موجبةٌ للجدِّ والاجتهاد وتلقِّيها بالسرور والاستبشار والفرح، {وغرَّتْكُم الحياة الدُّنيا}: بزخارفها ولذَّاتها وشهواتها، فاطمأننتُم إليها، وعملتم لها، وتركتم العمل للدار الباقية. {فاليومَ لا يُخْرَجونَ منها ولا هم يُسْتَعْتَبونَ}؛ أي: ولا يُمْهَلون ولا يردُّون إلى الدُّنيا ليعملوا صالحاً.
(35) ﴾ ذَٰلِكُم
﴿ "Yang demikian itu," yakni, azab yang menimpa kalian itu adalah disebabkan oleh, ﴾ بِأَنَّكُمُ ٱتَّخَذۡتُمۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ هُزُوٗا
﴿ "karena sesung-guhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan," padahal sebenarnya ayat-ayat tersebut adalah serius dan diterima dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan. ﴾ وَغَرَّتۡكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۚ
﴿ "Dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia," dengan berbagai perhiasan, kele-zatan serta kenikmatan dunia sehingga kalian merasa tenang dan bekerja hanya untuk dunia, sementara itu kalian meninggalkan usaha dan amal untuk kehidupan akhirat. ﴾ فَٱلۡيَوۡمَ لَا يُخۡرَجُونَ مِنۡهَا وَلَا هُمۡ يُسۡتَعۡتَبُونَ ﴿ "Maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan
(untuk bertaubat)," yakni, mereka tidak diberi kesempatan untuk kembali ke dunia dan berbuat kebajikan.
#
{36} {فلله الحمدُ}: كما ينبغي لجلال وجهه وعظيم سلطانه، {ربِّ السمواتِ وربِّ الأرض ربِّ العالمين}؛ أي: له الحمد على ربوبيته لسائر الخلق ؛ حيث خلقهم وربَّاهم، وأنعم عليهم بالنعم الظاهرة والباطنة.
(36) ﴾ فَلِلَّهِ ٱلۡحَمۡدُ
﴿ "Maka bagi Allah-lah segala puji," sesuai dengan keagungan WajahNya dan keagungan kekuasaanNya ﴾ رَبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَرَبِّ ٱلۡأَرۡضِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Rabb langit dan Rabb bumi, Rabb semesta alam." Artinya, segala puji bagi Allah سبحانه وتعالى semata atas rububiyahNya pada seluruh makhluk, karena Allah سبحانه وتعالى telah menciptakan, mengatur dan mem-beri mereka berbagai nikmat, baik yang nampak maupun tidak.
#
{37} {وله الكبرياءُ في السمواتِ والأرض}؛ أي: له الجلال والعظمة والمجدُ؛ فالحمد فيه الثناء على الله بصفات الكمال ومحبَّته تعالى وإكرامه، والكبرياء فيها عظمتُه وجلالُه، والعبادة مبنيَّة على ركنين: محبة الله والذُّلُّ له، وهما ناشئان عن العلم بمحامد الله وجلاله وكبريائه، {وهو العزيز}: القاهر لكلِّ شيء. {الحكيم}: الذي يضعُ الأشياء مواضِعَها؛ فلا يشرع ما يشرعُه إلاَّ لحكمة ومصلحة، ولا يخلُقُ ما يخلُقُه إلاَّ لفائدةٍ ومنفعةٍ.
(37) ﴾ وَلَهُ ٱلۡكِبۡرِيَآءُ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ
﴿ "Dan bagiNya-lah keagungan di langit dan di bumi." Artinya, hanya milikNya keluhuran, keagungan, dan pujian. Pujian mencakup sanjungan untuk Allah سبحانه وتعالى karena sifat-sifatNya yang sempurna, kecintaan, kemuliaan dan keagunganNya yang mencakup kebesaran dan keagunganNya. Ibadah dibangun diatas dua rukun; rasa cinta kepada Allah سبحانه وتعالى dan tunduk padaNya. Keduanya berasal dari pengetahuan tentang pujian, keluhuran dan kebesaran Allah سبحانه وتعالى.
﴾ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ
﴿ "Dia-lah Yang Mahaperkasa" atas segala sesuatu, ﴾ ٱلۡحَكِيمُ ﴿ "lagi Mahabijaksana," yakni meletakkan segala sesuatu pada tempatnya masing-masing. Allah سبحانه وتعالى tidak mensyariatkan se-suatu melainkan berdasarkan hikmah dan kemaslahatan dan tidak menciptakan sesuatu kecuali untuk suatu manfaat.
Selesai tafsir Surat al-Jatsiyah, segala puji, nikmat, dan karunia hanya bagi Allah سبحانه وتعالى semata.