TAFSIR SURAT AL-MULK
( Kerajaan )
TAFSIR SURAT AL-MULK
( Kerajaan )
Madaniyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
{تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (1) الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ (2) الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ (3) ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ (4)}.
"Mahasuci Allah Yang di TanganNya-lah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat, dan penglihatanmu itu pun dalam ke-adaan payah."
(Al-Mulk: 1-4).
#
{1} {تبارك الذي بيده الملكُ}؛ أي: تعاظم وتعالى وكَثُرَ خيرُه وعمَّ إحسانه، من عظمته أنَّ بيده ملك العالم العلويِّ والسفليِّ، فهو الذي خلقه ويتصرَّف فيه بما شاء من الأحكام القدريَّة والأحكام الدينيَّة التابعة لحكمته. ومن عظمته كمالُ قدرته التي يقدر بها على كلِّ شيءٍ وبها أوجد ما أوجد من المخلوقات العظيمة؛ كالسماوات والأرض.
(1) ﴾ تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ ﴿ "Mahasuci Allah Yang di TanganNya-lah segala kerajaan." Maksudnya, Mahaagung lagi Mahatinggi dan kebaikanNya yang menyeluruh. Di antara keagunganNya adalah kerajaan alam langit dan bumi berada di TanganNya. Dia-lah yang menciptakannya dan mengatur sekehendakNya dengan menerap-kan hukum takdir dan hukum Agama berdasarkan kebijaksanaan-Nya. Di antara keagunganNya adalah KuasaNya yang sempurna atas segala sesuatu. Dengan KuasaNya, Allah سبحانه وتعالى menciptakan se-luruh makhluk-makhluk besar yang ada, seperti langit dan bumi.
#
{2} و {خَلَقَ الموتَ والحياةَ}؛ أي: قدَّر لعباده أن يُحْييَهم ثم يُميتهم؛ {لِيَبْلُوَكم أيُّكم أحسنُ عملاً}؛ أي: أخلصه وأصوبه، وذلك أنَّ الله خلق عباده وأخرجهم لهذه الدار، وأخبرهم أنَّهم سيُنقلون منها، وأمرهم ونهاهم، وابتلاهم بالشهوات المعارضة لأمره؛ فمن انقاد لأمر الله وأحسن العمل؛ أحسن الله له الجزاء في الدارين، ومن مال مع شهوات النفس ونبذ أمر الله؛ فله شرُّ الجزاء. {وهو العزيز}: الذي له العزَّة كلُّها، التي قهر بها جميع الأشياء وانقادتْ له المخلوقاتُ. {الغفور}: عن المسيئين والمقصِّرين والمذنبين، خصوصاً إذا تابوا وأنابوا؛ فإنَّه يغفر ذنوبهم، ولو بلغتْ عنان السماء، ويستُرُ عيوبهم، ولو كانت ملء الدنيا.
(2) ﴾ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ
﴿ "Yang menjadikan mati dan hidup," Allah سبحانه وتعالى menakdirkan hidup dan mati untuk hamba-hambaNya,﴾ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ
﴿ "supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya." Yakni, siapa yang amalannya paling ikhlas dan paling benar. Allah سبحانه وتعالى menciptakan para hambaNya dan dimunculkan di alam dunia ini. Mereka diberitahu akan dipindahkan dari alam ini. Allah سبحانه وتعالى memberlakukan berbagai perintah dan larangan untuk mereka dan diuji dengan berbagai keinginan hawa nafsu yang memalingkan mereka dari perintahNya. Barangsiapa yang tunduk pada perintah Allah سبحانه وتعالى, dan melakukan amalan baik, maka Allah سبحانه وتعالى akan memberinya pahala yang baik di dunia dan di akhirat. Namun siapa pun yang condong pada hawa nafsunya dan tidak menghiraukan perintah Allah سبحانه وتعالى, maka akan mendapatkan balasan buruk. ﴾ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ
﴿ "Dan Dia Mahaperkasa," Yang bagiNya seluruh ke-perkasaan, dan dengan keperkasaan itu Allah سبحانه وتعالى memaksa segala sesuatu dan seluruh makhlukNya tunduk padaNya, ﴾ ٱلۡغَفُورُ ﴿ "lagi Maha Pengampun," yang mengampuni orang-orang yang melaku-kan keburukan, mereka yang tidak menunaikan kewajiban secara baik dan orang-orang yang berdosa khususnya, jika mereka ber-taubat dan kembali kepada Allah سبحانه وتعالى, maka Allah سبحانه وتعالى akan mengam-puni dosa-dosa mereka meski sampai sebanyak kolong langit, Allah سبحانه وتعالى menutupi aib mereka meski sepenuh bumi.
#
{3} {الذي خلق سبع سمواتٍ طباقاً}؛ أي: كل واحدةٍ فوق الأخرى، ولسن طبقة واحدة، وخلقها في غاية الحسن والإتقان، {ما ترى في خَلْقِ الرحمن من تفاوتٍ}؛ أي: خلل ونقص، وإذا انتفى النقص من كل وجهٍ؛ صارت حسنةً كاملةً متناسبةً من كلِّ وجه في لونها وهيئتها وارتفاعها وما فيها من الشمس [والقمر] والكواكب النيِّرات الثوابت منهنَّ والسيارات، ولمَّا كان كمالُها معلوماً؛ أمر تعالى بتكرار النظر إليها والتأمُّل في أرجائها؛ قال: {فارجِعِ البصرَ}؛ أي: أعده إليها ناظراً معتبراً، {هل ترى من فُطورٍ}؟ أي: نقص واختلال.
(3) ﴾ ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ
﴿ "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis." Maksudnya, masing-masing bersusun rapi, di mana yang satu di atas yang lain dan bukan hanya satu lapis saja. Allah سبحانه وتعالى menciptakannya dengan amat baik dan sempurna. ﴾ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ
﴿ "Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." Yakni cela dan keku-rangan. Karena terbebas dari kekurangan dari berbagai seginya, maka ciptaan tersebut menjadi baik, sempurna, dan serasi di ber-bagai halnya, baik dari segi warna, kondisi, ketinggian dan dengan adanya matahari, bulan, bintang yang bercahaya, bintang yang tetap berada di tempatnya dan yang berpindah. Karena kesempur-naan penciptaan langit dan bumi bisa dilihat dan diketahui, maka Allah سبحانه وتعالى memerintahkan agar selalu dipandangi dan direnungkan seluruh penjurunya seraya berfirman, ﴾ فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ
﴿ "Maka lihatlah berulang-ulang," maksudnya, pandanglah berulang-ulang seraya memetik pelajaran. ﴾ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٖ ﴿ "Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang," maksudnya, apakah ada kekurangan dan ketim-pangan?
#
{4} {ثم ارجِعِ البصرَ كرَّتيِن}: [و] المراد بذلك كثرة التكرار، {ينقلبْ إليك البصر خاسئاً وهو حسيرٌ}؛ أي: عاجزاً عن أن يرى خللاً أو فطوراً، ولو حرص غاية الحرص.
(4) ﴾ ثُمَّ ٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ كَرَّتَيۡنِ
﴿ "Kemudian pandanglah sekali lagi," maksud-nya adalah dengan sering mengulang, ﴾ يَنقَلِبۡ إِلَيۡكَ ٱلۡبَصَرُ خَاسِئٗا وَهُوَ حَسِيرٞ ﴿ "niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemu-kan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah." Maksudnya, tidak berdaya melihat adanya ketimpangan dan keti-dakseimbangan meski berusaha dengan sekuat tenaga.
Kemudian Allah سبحانه وتعالى menegaskan indahnya langit seraya berfirman;
{وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ (5) وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (6) إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ (7) تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ (8) قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ (9) وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (10) فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ (11)}.
"Sungguh Kami telah menghiasi langit dunia
(yang dekat) dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, me-reka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak. Hampir-hampir
(neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan
(orang-orang kafir), penjaga-penjaga
(neraka itu) bertanya kepada mereka, 'Apakah belum pernah datang kepada kamu
(di dunia) seorang pemberi peringatan?' Mereka menjawab, 'Benar ada, sungguh telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan
(nya) dan kami katakan, 'Allah tidak menurunkan sesuatu pun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar.' Dan mereka berkata, 'Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan
(peringatan itu), niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.' Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala."
(Al-Mulk: 5-11).
#
{5} أي: ولقد جمَّلْنا {السماء الدُّنيا}: التي ترونَها وتليكم، {بمصابيحَ}: وهي النجوم على اختلافها في النور والضياء؛ فإنَّه لولا ما فيها من النُّجوم؛ لكانت سقفاً مظلماً لا حسن فيه ولا جمال، ولكن جعل الله هذه النجوم زينةً للسماء، وجمالاً ونوراً وهدايةً يُهتدى بها في ظلمات البرِّ والبحر، ولا ينافي إخباره أنَّه زيَّن السماء الدُّنيا بمصابيح أن يكون كثيرٌ من النجوم فوق السماوات السبع؛ فإنَّ السماواتِ شفافةٌ، وبذلك تحصل الزينة للسماء الدُّنيا وإن لم تكن الكواكب فيها، {وجعلناها}؛ أي: المصابيح {رجوماً للشياطين}: الذين يريدون استراقَ خبر السماء، فجعل الله هذه النجوم حراسةً للسماء عن تلقُّف الشياطين أخبار الأرض؛ فهذه الشهب التي تُرمى من النُّجوم أعدها الله في الدُّنيا للشياطين، {وأعتدنا لهم}: في الآخرة {عذابَ السعير}: لأنَّهم تمرَّدوا على الله، وأضلُّوا عباده.
(5) Maksudnya, sungguh Kami telah m e m p e r i n d a h ﴾ ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا
﴿ "langit dunia (yang dekat)," yang kalian lihat dan meliputi kalian, ﴾ بِمَصَٰبِيحَ
﴿ "dengan bintang-bintang," yaitu bintang-bintang dengan berbagai jenis cahaya dan pantulannya. Sebab andai langit tanpa berhias bintang akan menjadi atap yang gelap yang tidak memiliki keindahan. Tapi Allah سبحانه وتعالى menjadikan bintang-bintang tersebut sebagai perhiasan langit, keindahan, cahaya, dan petunjuk dalam kegelapan darat dan laut. Pemberitaan tentang perhiasan langit terdekat (paling bawah) dengan berbagai bintang tidak me-nafikan banyaknya bintang di tujuh langit yang lain, karena langit-langit itu bersifat transparan sehingga bintang-bintang terlihat di langit terendah meski lokasi bintang-bintang tersebut tidak terda-pat di langit tersebut. ﴾ وَجَعَلۡنَٰهَا رُجُومٗا لِّلشَّيَٰطِينِۖ
﴿ "Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan," yang ingin mencuri berita langit. Allah سبحانه وتعالى menjadikan bintang-bintang tersebut sebagai penjaga langit agar setan tidak bisa mencuri berita-berita bumi. ﴾ وَأَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ
﴿ "Dan Kami sediakan bagi mereka," yakni di akhirat, ﴾ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ ﴿ "siksa neraka yang menyala-nyala." Karena mereka membangkang terhadap Allah سبحانه وتعالى dan menyesatkan hamba-hambaNya.
#
{6} ولهذا كان أتباعهم من الكفار مثلهم قد أعدَّ الله لهم عذاب السعير؛ فلهذا قال: {وللذين كفروا بربِّهم عذابُ جهنَّم وبئس المصير}: التي يُهان بها أهلُها غايةَ الهوان.
(6) Karena itu para pengikut mereka dari kalangan orang-orang kafir juga seperti mereka, Allah سبحانه وتعالى menyediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. Karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ ﴿ "Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali," yang amat menghinakan penghuninya.
#
{7} {إذا أُلقوا فيها}: على وجه الإهانةِ والذُّلِّ، {سمعوا لها شهيقاً}؛ أي: صوتاً عالياً فظيعاً.
(7) ﴾ إِذَآ أُلۡقُواْ فِيهَا
﴿ "Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya," de-ngan cara dihina dan direndahkan, ﴾ سَمِعُواْ لَهَا شَهِيقٗا ﴿ "mereka mendengar suara neraka yang mengerikan," yaitu suara
(jeritan) keras yang me-nakutkan.
#
{8} {تكادُ تَمَيَّزُ من الغيظِ}؛ أي: تكاد على اجتماعها أن يفارق بعضها بعضاً وتتقطَّع من شدة غيظها على الكفار؛ فما ظنُّك ما تفعل بهم إذا حُصِّلُوا فيها؟! ثم ذكر توبيخ الخزنة لأهلها، فقال: {كلَّما أُلقي فيها فوجٌ سألهم خَزَنَتُها ألم يأتِكُم نذيرٌ}؛ أي: حالكم هذه واستحقاقكم النار كأنكم لم تخبَّروا عنها ولم تحذِّرْكم النذرُ منها.
(8) ﴾ تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلۡغَيۡظِۖ
﴿ "Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah." Maksudnya, karena saling berkumpul, hampir neraka saling terpecah satu sama lain dan terputus-putus karena marah terhadap orang-orang kafir. Lantas bagaimana dugaanmu, apa yang dilakukan terhadap mereka ketika mereka dimasukkan ke dalam neraka?
Kemudian Allah سبحانه وتعالى menyebutkan celaan penjaga neraka ter-hadap penghuninya, ﴾ كُلَّمَآ أُلۡقِيَ فِيهَا فَوۡجٞ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُهَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٞ ﴿ "Setiap kali dilem-parkan ke dalamnya sekumpulan
(orang-orang kafir), penjaga-penjaga
(neraka itu) bertanya kepada mereka, 'Apakah belum pernah datang ke-pada kamu
(di dunia) seorang pemberi peringatan?'" Maksudnya, de-ngan kondisi kalian seperti ini dan hak kalian mendapatkan neraka seperti ini, sepertinya kalian belum diberitahu tentang kondisi neraka dan tidak ada seorang pemberi peringatan pun yang meng-ingatkan kalian dari neraka.
#
{9} {قالوا بلى قد جاءنا نذيرٌ فكذَّبنا وقُلْنا ما نَزَّلَ الله من شيءٍ إن أنتُم إلاَّ في ضلالٍ كبيرٍ}: فجمعوا بين تكذيبهم الخاص والتكذيب العامِّ بكلِّ ما أنزل الله، ولم يكفهم ذلك، حتى أعلنوا بضلال الرُّسل المنذرين، وهم الهداة المهتدون، ولم يكتفوا بمجرَّد الضلال، بل جعلوا ضلالهم ضلالاً كبيراً؛ فأيُّ عنادٍ وتكبُّر وظلم يشبه هذا؟!
(9) ﴾ قَالُواْ بَلَىٰ قَدۡ جَآءَنَا نَذِيرٞ فَكَذَّبۡنَا وَقُلۡنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَيۡءٍ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا فِي ضَلَٰلٖ كَبِيرٖ ﴿ "Mereka menjawab, 'Benar ada, sungguh telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan
(nya) dan kami katakan, 'Allah tidak menurunkan sesuatu pun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar'." Mereka menyatukan antara kedustaan yang bersifat khusus dan kedustaan yang bersifat umum terhadap apa pun yang diturunkan Allah سبحانه وتعالى. Tidak cukup sampai di situ, mereka pun mengumandangkan kesesatan para rasul yang memberi peringatan, padahal mereka adalah para pemberi petunjuk yang mendapatkan petunjuk. Mereka tidak hanya sesat, tapi mereka juga membesar-besarkan kesesatan. Lantas pembangkangan, kesombongan serta kezhaliman mana lagi yang bisa menandingi tindakan orang-orang kafir ini?
#
{10} {وقالوا}: معترفين بعدم أهليَّتهم للهدى والرشاد: {لو كنَّا نسمعُ أو نعقِلُ ما كنَّا في أصحاب السَّعير}: فنفَوْا عن أنفسهم طرق الهدى، وهي السمع لما أنزل الله وجاءتْ به الرسل، والعقلُ الذي ينفع صاحبَه ويوقفُه على حقائق الأشياء وإيثار الخير والانزجار عن كلِّ ما عاقبته ذميمةٌ، فلا سمعَ لهم ولا عقلَ. وهذا بخلاف أهل اليقين والعرفان وأرباب الصدق والإيمان؛ فإنَّهم أيَّدوا إيمانهم بالأدلَّة السمعيَّة، فسمعوا ما جاء من عند الله وجاء به رسولُ الله علماً ومعرفةً وعملاً، والأدلَّة العقليَّة المعرِّفة للهدى من الضَّلال، والحسن من القبيح، والخير من الشرِّ، وهم في الإيمان بحسب ما منَّ الله عليهم به من الاقتداء بالمعقول والمنقول؛ فسبحان مَن يختصُّ بفضله مَن يشاء، ويمنُّ على مَن يشاء من عباده، ويخذل مَن لا يصلُحُ للخير.
(10) ﴾ وَقَالُواْ
﴿ "Dan mereka berkata," mengakui tidak berhak mendapatkan petunjuk dan arahan, ﴾ لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ 10 ﴿ "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan
(peringatan itu), niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala ini." Mereka menafikan jalan petunjuk dari diri mereka sendiri yaitu tidak mau mendengarkan apa yang diturunkan Allah سبحانه وتعالى dan dibawa oleh para rasul. Mereka juga tidak berpikir dengan akal yang seharusnya bisa membawa manfaat bagi mereka, mengakui berbagai kebenaran, lebih mengedepankan kebaikan serta menjauhi berbagai hal yang berakibat tercela. Orang-orang kafir tidak memiliki pendengaran dan akal. Lain halnya dengan orang yang memiliki keyakinan, pengetahuan, kejujuran, dan keimanan. Mereka menguatkan keimanan mereka dengan dalil-dalil naqli. Mereka mendengarkan apa pun yang datang dari sisi Allah سبحانه وتعالى dan yang dibawa Rasulullah a untuk diketahui, dimengerti, dan diamalkan. Mereka juga menguatkan keimanan mereka dengan dalil-dalil aqli yang mem-bedakan antara petunjuk dengan kesesatan, kebaikan dengan keburukan. Ukuran keimanan mereka berdasarkan keteladanan terhadap dalil naqli dan aqli yang Allah سبحانه وتعالى berikan pada mereka. Mahasuci Allah yang mengkhususkan karuniaNya pada siapa saja yang dikehendaki dan diberikan pada hamba-hambaNya yang dikehendaki, serta merendahkan orang yang tidak layak untuk kebaikan.
#
{11} قال تعالى عن هؤلاء الدَّاخلين للنار المعترفين بظلمهم وعنادهم: {فاعْتَرَفوا بذَنبِهِم فسُحقاً لأصحاب السَّعير}؛ أي: بعداً لهم وخسارةً وشقاءً؛ فما أشقاهم وأرداهم؛ حيث فاتهم ثواب الله، وكانوا ملازمين للسعير التي تستعر في أبدانهم، وتَطَّلِعُ على أفئدتهم.
(11) Allah سبحانه وتعالى berfirman tentang mereka yang masuk neraka dan mengakui kezhaliman serta pembangkangan mereka,﴾ فَٱعۡتَرَفُواْ بِذَنۢبِهِمۡ فَسُحۡقٗا لِّأَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ ﴿ "Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaan-lah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala," maksudnya, amat jauh, rugi dan sengsaralah mereka. Alangkah sengsara dan hinanya mereka karena tidak mendapatkan pahala dari Allah سبحانه وتعالى. Mereka selamanya berada di dalam siksaan neraka yang menyala-nyala yang membakar jasad mereka hingga sampai ke hati.
{إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (12)}.
"Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabbnya yang tidak tampak oleh mereka, mereka akan memperoleh am-punan dan pahala yang besar."
(Al-Mulk: 12).
#
{12} لما ذكر حالة الأشقياء الفجَّار؛ ذكر وصف الأبرار السعداء ، فقال: {إنَّ الذين يخشَوْنَ ربَّهم بالغيب}؛ أي: في جميع أحوالهم، حتى في الحالة التي لا يطَّلع عليهم فيها إلاَّ الله؛ فلا يقدِمون على معاصيه، ولا يقصِّرون عمَّا أمرهم به. {لهم مغفرةٌ}: لذنوبهم، وإذا غَفَرَ الله ذنوبَهم؛ وقاهم شرَّها ووقاهم عذاب الجحيم. {ولهم أجرٌ كبيرٌ}: وهو ما أعدَّه الله لهم في الجنة من النعيم المقيم والملك الكبير واللذَّاتِ المتواصلات والقصور والمنازل العاليات والحور الحسان والخدم والولدان، وأعظم من ذلك وأكبر، رضا الرحمن الذي يُحِلُّه على ساكني الجنان.
(12) Setelah menyebutkan keadaan orang-orang yang celaka dan durjana, selanjutnya Allah سبحانه وتعالى menyebutkan kondisi orang-orang baik dan berbahagia seraya berfirman, ﴾ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ
﴿ "Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabbnya yang tidak tampak oleh mereka," takut kepada Allah سبحانه وتعالى dalam berbagai kondisi mereka hingga dalam keadaan tidak ada seorang pun tahu selain Allah سبحانه وتعالى, mereka tidak mendurhakaiNya dan tidak bersikap asal-asalan dalam menunaikan perintah Allah سبحانه وتعالى, ﴾ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ
﴿ "mereka akan memperoleh ampunan" atas dosa-dosa mereka, dan apabila Allah سبحانه وتعالى telah mengampuni dosa-dosa mereka, Allah pun melindungi me-reka dari keburukan dan siksa neraka, ﴾ وَأَجۡرٞ كَبِيرٞ ﴿ "dan pahala yang besar," yang disediakan oleh Allah سبحانه وتعالى bagi mereka di dalam surga, berupa kenikmatan abadi, kerajaan besar, kenikmatan-kenikmatan yang saling berkaitan, istana, kediaman tinggi, bidadari, pelayan dari anak-anak beliau, dan yang lebih besar serta lebih agung dari semua itu, adalah keridhaan Allah Yang Maha Pemurah yang di-berikan pada penghuni surga.
{وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (13) أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (14)}.
"Dan rahasiakanlah perkataanmu atau tampakkanlah; se-sungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui
(yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui."
(Al-Mulk: 13-14).
#
{13} هذا إخبارٌ من الله بسعة علمه وشمول لطفه، فقال: {وأسِرُّوا قولَكم أو اجْهَروا به}؛ أي: كلّها سواءٌ لديه لا يخفى عليه منها خافيةٌ، فَـ {إنَّه عليمٌ بذات الصُّدور}؛ أي: بما فيها من النيَّات والإرادات؛ فكيف بالأقوال والأفعال التي تُسمع وتُرى؟!
(13) Ini adalah permberitahuan Allah سبحانه وتعالى tentang keluasan ilmu dan FirmanNya. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَأَسِرُّواْ قَوۡلَكُمۡ أَوِ ٱجۡهَرُواْ بِهِۦٓۖ
﴿ "Dan rahasiakanlah perkataanmu atau tampakkanlah," maksudnya, sama saja bagi Allah سبحانه وتعالى, tidak ada sesuatu pun yang samar bagiNya karena ﴾ إِنَّهُۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ ﴿ "sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati." Yakni, Mengetahui segala niat dan kehendak hati dan lebih me-ngetahui perkataan serta perbuatan yang bisa didengar dan dilihat.
#
{14} ثم قال مستدلًّا بدليل عقليٍّ على علمه: {ألا يعلمُ مَنْ خَلَقَ}؛ فمن خَلَقَ الخلقَ وأتقنه وأحسنه؛ كيف لا يعلمه؟! {وهو اللطيفُ الخبيرُ}: الذي لطف علمه وخبره، حتى أدرك السرائر والضمائر والخبايا والخفايا والغيوب، {وهو الذي يعلمُ السِّرَّ وأخفى}، ومن معاني اللطيف أنَّه الذي يَلْطُفُ بعبدِهِ ووليِّه، فيسوق إليه البِرَّ والإحسان من حيث لا يشعر، ويعصِمُه من الشرِّ من حيث لا يحتسب، ويرقِّيه إلى أعلى المراتب بأسبابٍ لا تكون من العبد على بالٍ، حتى إنَّه يذيقُه المكارِهَ ليوصله بها إلى المحابِّ الجليلة والمطالب النبيلة.
(14) Kemudian Allah سبحانه وتعالى berfirman mengutarakan dalil aqli yang menunjukkan ilmuNya, ﴾ أَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَ
﴿ "Apakah Allah yang men-ciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan)?" Siapa lagi yang menciptakan, menyempurnakan, dan mengindah-kan makhluk, bagaimana Dia tidak tahu yang kalian tampakkan dan kalian sembunyikan? ﴾ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ
﴿ "Dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui." Yang detil ilmu dan pengetahuanNya hingga mengetahui rahasia, isi hati, segala yang samar, dan yang ghaib.
﴾ وَإِن تَجۡهَرۡ بِٱلۡقَوۡلِ فَإِنَّهُۥ يَعۡلَمُ ٱلسِّرَّ وَأَخۡفَى 7 ﴿
"Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia yang telah tersembunyi."
(Thaha: 7), dan di antara makna Mahahalus adalah Allah memperlakukan hamba-hamba dan orang-orang yang dikasihiNya dengan lemah lembut. Allah سبحانه وتعالى mendorong mereka menuju kebaikan padahal mereka tidak mera-sakan hal itu. Allah سبحانه وتعالى menjaga mereka dari keburukan padahal mereka tidak mengira, dan mengangkat mereka ke tingkatan tinggi dengan berbagai sebab yang sama sekali tidak dikira oleh manusia. Bahkan Allah سبحانه وتعالى membuat mereka merasakan berbagai hal yang tidak disukai untuk menyampaikan mereka pada harapan tertinggi dan keinginan-keinginan mulia.
{هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ (15)}.
"Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizkiNya. Dan hanya kepadaNya-lah kamu
(kembali setelah) di-bangkitkan."
(Al-Mulk: 15).
#
{15} أي: هو الذي سخَّر لكم الأرضَ وذَلَّلها؛ لتدرِكوا منها كلَّ ما تعلقت به حاجتُكم من غرسٍ وبناءٍ وحرثٍ وطرقٍ يُتَوَصَّلُ بها إلى الأقطار النائية والبلدان الشاسعة، {فامشوا في مناكِبِها}؛ أي: لطلب الرزق والمكاسب، {وكُلوا من رزقِهِ وإليه النشورُ}؛ أي: بعد أن تنتقلوا من هذه الدار التي جَعَلَها الله امتحاناً وبلغةً يُتَبَلَّغُ بها إلى الدار الآخرة؛ تُبعثون بعد موتكم وتُحشرون إلى الله؛ ليجازِيَكم بأعمالكم الحسنة والسيئة.
(15) Maksudnya, Dia-lah yang menundukkan bumi untuk kalian agar kalian bisa mendapatkan apa pun yang kalian perlukan, seperti bercocok tanam, mendirikan bangunan, membuat jalan yang menghubungkan ke tempat yang jauh dan berbagai negara. ﴾ فَٱمۡشُواْ فِي مَنَاكِبِهَا
﴿ "Maka berjalanlah di segala penjurunya," maksudnya, untuk mencari rizki dan penghasilan, ﴾ وَكُلُواْ مِن رِّزۡقِهِۦۖ وَإِلَيۡهِ ٱلنُّشُورُ ﴿ "dan ma-kanlah sebagian dari rizkiNya. Dan hanya kepadaNya-lah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan." Maksudnya, setelah kalian berpindah dari dunia ini yang dijadikan Allah سبحانه وتعالى sebagai tempat ujian dan peng-hantar menuju akhirat. Setelah kalian meninggal dunia, kalian akan dibangkitkan dan dikumpulkan menuju Allah سبحانه وتعالى untuk membalas amal perbuatan kalian, baik dan buruknya.
{أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ (16) أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ (17) وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ (18)}.
"Apakah kamu merasa terhadap
(Allah) Yang di langit bahwa Dia menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang. Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana
(akibat mendustakan) peringatanKu. Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan
(Rasul-rasulNya). Maka alangkah hebatnya kemurkaanKu."
(Al-Mulk: 16-18).
#
{16} هذا تهديدٌ ووعيدٌ لمن استمرَّ في طغيانه وتعدِّيه وعصيانه الموجب للنَّكال وحلول العقوبة، فقال: {أأمنتُم مَن في السَّماء}: وهو الله تعالى العالي على خلقه، {أن يخسِفَ بكم الأرضَ فإذا هي تمورُ}: بكم وتضطربُ حتى تَهْلِكوا وتَتْلَفوا.
(16) Ini adalah peringatan dan ancaman bagi orang yang terus-mengurus melampaui batas dan durhaka, yang mengharus-kan mereka mendapatkan siksaan dan mengundang azab. Allah berfirman, ﴾ ءَأَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ
﴿ "Apakah kamu merasa aman terhadap Yang di langit," yaitu Allah Mahatinggi di atas makhlukNya, ﴾ أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ ﴿ "bahwa Dia menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang," menggoncang kalian hingga kalian binasa dan lenyap.
#
{17 ـ 18} {أم أمنتُم مَن في السماء أن يرسلَ عليكم حاصباً}؛ أي: عذاباً من السماء يحصِبُكم وينتقمُ الله منكم، {فستعلمون كيف نذيرِ}؛ أي: كيف يأتيكم ما أنذرتْكُم به الرسل والكتب؛ فلا تحسَبوا أنَّ أمنكم من الله أن يعاقِبَكم بعقابٍ من الأرض ومن السماء ينفعُكم، فستجدون عاقبة أمرِكم سواءً طال عليكم الأمدُ أو قَصُرَ؛ فإنَّ مَن قبلكم كذَّبوا كما كذَّبتم، فأهلكهم الله تعالى؛ فانظُروا كيف إنكارُ الله عليهم؛ عاجلهم بالعقوبة الدنيويَّة قبل عقوبة الآخرة؛ فاحذَروا أن يصيبَكم ما أصابَهم.
(17-18) ﴾ أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبٗاۖ
﴿ "Atau apakah kamu merasa aman terhadap (Allah) Yang di langit bahwa Dia akan mengirim-kan badai yang berbatu," yakni, azab dari langit yang menimpa kalian sebagai pembalasan Allah سبحانه وتعالى terhadap kalian? ﴾ فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ نَذِيرِ ﴿ "Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana
(akibat mendustakan) peringatan-Ku," maksudnya, bagaimana ancamanKu yang disampaikan oleh para rasul dan kitab-kitab sampai pada kalian. Janganlah kalian mengira amannya kalian dari siksaan dunia dan siksaan dari langit itu berguna bagi kalian. Cepat atau lambat kalian akan merasakan akibat buruk dari perbuatan kalian. Orang-orang sebelum kalian juga berdusta seperti halnya kalian, Allah سبحانه وتعالى membinasakan mereka, maka perhatikanlah bagaimanakah pengingkaran
(pembalasan) Allah سبحانه وتعالى terhadap mereka. Allah سبحانه وتعالى menyegerakan siksaan duniawi sebelum siksaan akhirat. Maka waspadalah agar kalian tidak ter-timpa azab yang pernah menimpa orang-orang sebelum kalian.
{أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَنُ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ (19)}.
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya
(di udara) selain Yang Maha Pemu-rah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu."
(Al-Mulk: 19).
#
{19} وهذا عتابٌ وحثٌّ على النظر إلى حالة الطير التي سخَّرها الله وسخَّر لها الجوَّ والهواء؛ تصفُّ فيه أجنحتها للطيران وتقبِضُها للوقوع، فتظلُّ سابحةً في الجوِّ متردِّدة فيه بحسب إرادتها وحاجتها، {ما يمسِكُهُنَّ إلاَّ الرحمنُ}: فإنَّه الذي سخَّر لهنَّ الجوَّ وجعل أجسادها وخلقتها في حالة مستعدةٍ للطيران؛ فمن نظر في حالة الطير واعتبر فيها؛ دلَّتْه على قدرة الباري وعنايته الربانيَّة، وأنَّه الواحدُ الأحدُ الذي لا تنبغي العبادة إلاَّ له. {إنَّه بكلِّ شيءٍ بصيرٌ}: فهو المدبِّر لعباده بما يليق بهم وتقتضيه حكمته.
(19) Ini adalah teguran dan dorongan agar memperhatikan kondisi burung yang ditundukkan Allah سبحانه وتعالى, Allah سبحانه وتعالى menundukkan udara dan angin untuknya. Burung mengepakkan sayapnya untuk terbang dan menjaganya agar tidak jatuh ke tanah. Burung tetap bertasbih ketika berada di udara dan mengulang-ulangnya sesuai kehendak dan keperluannya. ﴾ مَا يُمۡسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحۡمَٰنُۚ
﴿ "Tidak ada yang me-nahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah." Dia-lah yang me-nundukkan langit bagi burung, anatomi tubuhnya dirancang oleh Allah سبحانه وتعالى dalam bentuk yang bisa membuatnya terbang. Siapa pun yang memperhatikan dan merenungkan kondisi burung, akan mengetahui bahwa burung itu menunjukkan kekuasaan Allah Yang Maha Pencipta serta perhatianNya. Hanya Dia semata yang berhak disembah. ﴾ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَيۡءِۭ بَصِيرٌ ﴿ "Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu." Dia-lah yang mengatur hamba-hambaNya dengan segala sesuatu yang sesuai bagi mereka sebagaimana tuntutan hikmahNya.
{أَمَّنْ هَذَا الَّذِي هُوَ جُنْدٌ لَكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِنْ دُونِ الرَّحْمَنِ إِنِ الْكَافِرُونَ إِلَّا فِي غُرُورٍ (20) أَمَّنْ هَذَا الَّذِي يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ بَلْ لَجُّوا فِي عُتُوٍّ وَنُفُورٍ (21)}.
"Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain dari pada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam
(keadaan) tertipu. Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rizki jika Allah menahan rizkiNya? Sebenarnya mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri."
(Al-Mulk: 20-21).
#
{20} يقول تعالى للعتاة النافرين عن أمره، المعرضين عن الحقِّ: {أمّن هذا الذي هو جندٌ لكم ينصُرُكم من دونِ الرحمن}؛ أي: ينصُرُكم إذا أرادَ الرحمن بكم سوءاً فيدفعه عنكم؛ أي: من الذي ينصُرُكم على أعدائكم غير الرحمن؛ فإنَّه تعالى هو الناصر المعزُّ المذلُّ، وغيره من الخلق لو اجتمعوا على نصر عبدٍ لم ينفعوه بمثقال ذرَّةٍ على أيِّ عدوٍّ كان؛ فاستمرارُ الكافرين على كفرهم بعد أن عَلِموا أنَّه لا ينصُرُهم أحدٌ من دون الرحمن غرورٌ وسفهٌ.
(20) Allah سبحانه وتعالى berfirman untuk orang-orang yang membang-kang dan lari dari perintahNya serta berpaling dari kebenaran, ﴾ أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي هُوَ جُندٞ لَّكُمۡ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحۡمَٰنِۚ ﴿ "Atau siapakah dia yang menjadi ten-tara bagimu yang akan menolongmu selain dari pada Allah Yang Maha Pemurah," maksudnya, siapakah yang akan meno-longmu dan bisa menangkal keburukan darimu jika Allah Yang Maha Pemurah menghendaki keburukan bagimu. Maksudnya, siapa yang bisa menolongmu dari musuh-musuhmu selain Allah Yang Maha Pemurah. Hanya Allah semata yang memberi pertolongan, yang memberi kejayaan dan kehinaan. Sedangkan lainNya dari kalangan makhluk, andai semuanya bersatu padu untuk menolong seorang hamba, tentu mereka tidak bisa membawa manfaat sedikit pun dari musuh. Terus-menerusnya orang-orang kafir dalam kekufuran padahal mereka telah mengetahui tidak ada yang bisa menolong mereka selain Allah Yang Maha Pemurah merupakan kebodohan dan bualan.
#
{21} {أمّن هذا الذي يرزقُكُم إن أمسَكَ رزقَه}؛ أي: الرزق كلُّه من الله؛ فلو أمسك عنكم الرزق؛ فمن الذي يرسله لكم؟ فإنَّ الخلق لا يقدرون على رزق أنفسِهِم؛ فكيف بغيرهم؟! فالرازق المنعم الذي لا يصيب العبادَ نعمةٌ إلاَّ منه هو الذي يستحقُّ أن يُفْرَدَ بالعبادة، ولكنْ الكافرون {لَجُّوا}؛ أي: استمروا {في عُتُوٍّ}؛ أي: قسوةٍ وعدم لينٍ للحق، {ونُفورٍ}؛ أي: شرودٍ عن الحقِّ.
(21) ﴾ أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي يَرۡزُقُكُمۡ إِنۡ أَمۡسَكَ رِزۡقَهُۥۚ
﴿ "Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rizki jika Allah menahan rizkiNya?" Maksudnya, semua rizki berasal dari Allah سبحانه وتعالى. Jika Allah سبحانه وتعالى menahan rizki dari kalian, siapa gerangan yang bisa memberikannya pada kalian? Manusia tidak mampu memberi rizki pada dirinya sendiri, lantas bagai-mana bisa memberikannya pada orang lain? Yang Maha Memberi Rizki dan Memberi Nikmat itulah yang berhak untuk disembah, bukan lainNya. Namun orang-orang kafir ﴾ لَّجُّواْ فِي عُتُوّٖ
﴿ "terus-mene-rus dalam kesombongan," kekerasan hati, dan tidak tunduk pada kebenaran, ﴾ وَنُفُورٍ ﴿ "dan menjauhkan diri," lari dari kebenaran.
{أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمَّنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (22)}.
"Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas muka-nya itu lebih banyak mendapat petunjuk ataukah orang yang ber-jalan tegap di atas jalan yang lurus?"
(Al-Mulk: 22).
#
{22} أي: أيُّ الرجلين أهدى؛ من كان تائهاً في الضَّلال غارقاً في الكفر قد انتكس قلبه فصار الحقُّ عنده باطلاً والباطل حقًّا، ومن كان عالماً بالحقِّ، مؤثراً له، عاملاً به، يمشي على الصراط المستقيم في أقواله وأعماله وجميع أحواله؟! فبمجرَّد النظر إلى حال الرجلين؛ يعلم الفرق بينهما والمهتدي من الضالِّ منهما. والأحوالُ أكبرُ شاهدٍ من الأقوال.
(22) Maksudnya, manakah di antara dua orang itu yang lebih mendapatkan hidayah, orang yang bimbang di dalam kese-satan dan tenggelam dalam kekufuran, hatinya terbalik, hingga yang benar menjadi batil dan yang batil menjadi benar, ataukah orang yang mengetahui, terpengaruh, dan mengamalkan kebenaran, serta berjalan di atas jalan yang lurus dalam perkataan, perbuatan, dan di seluruh hal-ihwalnya? Hanya dengan memperhatikan kondisi kedua orang tersebut saja dapat diketahui perbedaannya; mana yang tersesat dan mana yang mendapat petunjuk. Dan kon-disi
(tingkah laku) itu memberikan kesaksian lebih besar daripada perkataan.
{قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ (23) قُلْ هُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (24) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (25) قُلْ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ (26)}.
"Katakanlah, 'Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadi-kan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati.'
(Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. Katakanlah, 'Dia-lah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepadaNya-lah kelak kamu dikumpulkan.' Dan mereka berkata, 'Kapankan da-tangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar.' Katakanlah, 'Sesungguhnya ilmu
(tentang Hari Kiamat itu) hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan'."
(Al-Mulk: 23-26).
#
{23} يقول تعالى مبيِّناً أنَّه المعبودُ وحدَه وداعياً عباده إلى شكره وإفراده بالعبادة: {هو الذي أنشأكم}؛ أي: أوجدكم من العدم؛ من غير معاونٍ له ولا مظاهر، ولما أنشأكم؛ كمَّل لكم الوجود بالسمعِ والأبصارِ والأفئدةِ، وهذه الثلاثة هي أفضل أعضاء البدن وأكمل القوى الجسمانيَّة، ولكنَّكم مع هذا الإنعام {قليلاً ما تشكُرون} الله، قليلٌ منكم الشاكر، وقليلٌ منكم الشكر.
(23) Allah سبحانه وتعالى berfirman mengingatkan bahwa Dia semata-lah yang berhak disembah dan Dia menyeru hamba-hambaNya untuk mensyukuriNya dan mengesakanNya dalam ibadah. ﴾ هُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَكُمۡ
﴿ "Dia-lah yang menciptakan kamu," maksudnya, menciptakan kalian dari ketiadaan, dan tidak ada yang membantu dan meno-longNya. Ketika Allah سبحانه وتعالى menciptakan kalian, Allah سبحانه وتعالى menyem-purnakan wujud kalian dengan pendengaran, penglihatan, dan pikiran. Ketiga hal inilah anggota badan terbaik dan kekuatan jasmani yang paling sempurna. Tapi, meski kalian mendapatkan nikmat seperti ini ﴾ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ ﴿ "amat sedikit kamu bersyukur," terha-dap Allah سبحانه وتعالى. Amat sedikit yang bersyukur dan amat sedikit rasa syukur dari kalian.
#
{24} {قل هو الذي ذَرَأكُم في الأرض}؛ أي: بثَّكم في أقطارها، وأسكنَكم في أرجائها، وأمركم ونهاكم، وأسدى عليكم من النِّعم ما به تنتفعون، ثم بعد ذلك يحشُرُكم ليوم القيامةِ، ولكنَّ هذا الوعد بالجزاء ينكِرُه هؤلاء المعاندون.
(24) ﴾ قُلۡ هُوَ ٱلَّذِي ذَرَأَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ ﴿ "Katakanlah, 'Dia-lah yang menjadi-kan kamu berkembang biak di muka bumi'," maksudnya, menyebarkan kalian di berbagai penjuru bumi dan menempatkan kalian di ber-bagai penjuru. Allah سبحانه وتعالى memerintah dan melarang kalian serta mengaruniai kalian nikmat yang berguna bagi kalian. Kemudian setelah itu Allah سبحانه وتعالى akan mengumpulkan kalian pada Hari Kiamat. Namun ancaman pemberian balasan ini diingkari oleh mereka yang membangkang.
#
{25} {ويقولون}: تكذيباً: {متى هذا الوعدُ إن كنتُم صادقينَ}؟ جعلوا علامة صدقِهِم أنْ يُخْبِروهم بوقت مجيئِهِ، وهذا ظلمٌ وعنادٌ.
(25) ﴾ وَيَقُولُونَ
﴿ "Dan mereka berkata," seraya mendustakan, ﴾ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ﴿ "Kapankan datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar." Mereka menganggap bahwa tanda-tanda benarnya mereka adalah bahwa beliau a mengabarkan waktu terjadinya ancaman tersebut dan ini merupakan kezhaliman dan pembangkangan.
#
{26} فإنما {العلم عند الله}: لا عند أحدٍ من الخلق، ولا ملازمة بين هذا الخبر وبين الإخبار بوقته؛ فإنَّ الصدق يُعْرَفُ بأدلَّته، وقد أقام الله من الأدلَّة والبراهين على صحَّته ما لا يبقى معه أدنى شكٍّ لمن ألقى السمع وهو شهيدٌ.
(26) ﴾ قُلۡ إِنَّمَا ٱلۡعِلۡمُ عِندَ ٱللَّهِ ﴿ "Sesungguhnya ilmu
(tentang Hari Kiamat itu) hanya pada sisi Allah," tidak diketahui oleh seorang pun dan tidak ada korelasi antara berita ini dan berita kapan kejadiannya, sebab kebenaran bisa diketahui dengan bukti-buktinya. Allah سبحانه وتعالى telah menegakkan berbagai dalil dan bukti nyata atas kebenaran-nya yang tidak menyisakan keraguan sedikit pun bagi mereka yang mau mendengarkan dan menyaksikannya.
{فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَقِيلَ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تَدَّعُونَ (27) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ يُجِيرُ الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (28) قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (29) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ (30)}.
"Ketika mereka melihat azab
(pada Hari Kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikata-kan
(kepada mereka), 'Inilah
(azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya.' Katakanlah, 'Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama denganku atau memberi rahmat kepada kami,
(maka kami akan masuk surga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?' Katakanlah, 'Dia-lah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepadaNya dan kepadaNya-lah kami bertawakal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah dia yang berada dalam kesesatan yang nyata.' Katakanlah, 'Terangkanlah kepadaku jika sumber airmu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?'"
(Al-Mulk: 27-30).
#
{27} يعني أنَّ محلَّ تكذيب الكفار وغرورهم به حين كانوا في الدُّنيا؛ فإذا كان يوم الجزاء، ورأوا العذاب منهم {زُلْفَةً}؛ أي: قريباً؛ ساءهم ذلك وأفظعهم وأقلقهم ، فتغيَّرت لذلك وجوهُهم، ووُبِّخوا على تكذيبهم، وقيل لهم: {هذا الذي كنتُم به تَدَّعونَ}: فاليوم رأيتموه عياناً، وانْجلى لكم الأمر، وتقطَّعت بكم الأسباب، ولم يبقَ إلاَّ مباشرة العذاب.
(27) Maksudnya, kedustaan orang-orang kafir dan tipuan mereka berlaku di dunia, dan ketika Hari Pembalasan tiba, tatkala mereka melihat azab ﴾ زُلۡفَةٗ
﴿ "sudah dekat," siksaan itu membuat muka orang-orang kafir itu menjadi muram, membuat mereka takut dan menggelisahkan mereka. Karena itu wajah mereka ber-ubah dan mereka pun dihina serta dicela atas kedustaan mereka. Dan dikatakan kepada mereka ﴾ هَٰذَا ٱلَّذِي كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ ﴿ "Inilah
(azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya." Pada hari ini kalian melihat sendiri azab ini dengan mata kepala kalian. Siksaan telah terlihat jelas bagi kalian. Semua sebab telah terputus dari kalian dan yang tersisa dari kalian hanyalah merasakan azab.
#
{28} ولما كان المكذِّبون للرسول - صلى الله عليه وسلم - الذين يردُّون دعوته ينتظرون هلاكَه ويتربَّصون به ريب المنون؛ أمره الله أن يقولَ لهم: إنَّكم وإن حصلتْ لكم أمنيتُكم و {أهلكني الله ومن معي}: فليس ذلك بنافع لكم شيئاً؛ لأنَّكم كفرتم بآيات الله، واستحققتُم العذاب؛ فمن يجيرُكم {من عذابٍ أليم}: قد تحتَّم وقوعُه بكم؛ فإذاً تعبُكم وحرصُكم على هلاكي غير مفيدٍ ولا مجدٍ لكم شيئاً.
(28) Karena orang-orang yang mendustakan Rasulullah a, yang menolak seruannya itu menanti kematiannya seraya ragu, maka Allah سبحانه وتعالى memerintahkan Rasulullah a untuk berkata pada mereka, "Jika kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan, ﴾ أَهۡلَكَنِيَ ٱللَّهُ وَمَن مَّعِيَ
﴿ "dan Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama denganku," hal itu tidak berguna sama sekali bagi kalian, karena kalian mengingkari tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى dan kalian pun berhak mendapatkan siskaan, lantas siapakah yang akan melin-dungi kalian ﴾ مِنۡ عَذَابٍ أَلِيمٖ ﴿ "dari siksa yang pedih," yang pasti terjadi pada kalian? Karena itu, usaha susah payah kalian dan keinginan keras kalian agar aku mati itu sama sekali tidak berguna bagi kalian.
#
{29} ومن قولهم: إنَّهم على هدى والرسول على ضلالٍ؛ أعادوا في ذلك وأبدوا، وجادلوا عليه وقاتلوا، فأمر الله نبيَّه أن يُخْبِرَ عن حاله وحال أتباعه ما به يتبيَّن لكلِّ أحدٍ هداهم وتقواهم، وهو أنْ يقولوا: {آمنَّا به وعليه تَوَكَّلْنا}: والإيمانُ يشملُ التصديق الباطن والأعمال الباطنة والظاهرة، ولمَّا كانت الأعمالُ وجودُها وكمالُها متوقفة على التوكُّل؛ خصَّ الله التوكُّل من بين سائر الأعمال، وإلاَّ؛ فهو داخلٌ في الإيمان، ومن جملة لوازمه؛ كما قال تعالى: {وعلى الله فتوكَّلوا إن كُنتُم مؤمنينَ}؛ فإذا كانت هذه حال الرسول وحال مَن اتَّبعه، وهي الحال التي تتعيَّن للفلاح وتتوقَّف عليها السعادة، وحالة أعدائه بضدِّها؛ فلا إيمان لهم ولا توكُّل؛ عُلِمَ بذلك مَن هو على هدىً ومن هو في ضلال مبينٍ.
(29) Di antara perkataan mereka menyatakan, bahwa me-reka berada di atas petunjuk sedangkan Rasulullah a berada di atas kesesatan. Mereka mengulang-ulang hal itu dan senantiasa seperti itu. Mereka pun berdebat dan berperang karena hal itu. Kemudian Allah سبحانه وتعالى memerintahkan NabiNya untuk memberitahu-kan tentang kondisinya dan kondisi para pengikutnya, dengan pemberitahuan itu, masing-masing orang akan terlihat jelas petun-juknya, yaitu mereka mengatakan, ﴾ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيۡهِ تَوَكَّلۡنَاۖ
﴿ "Kami beriman kepadaNya dan kepadaNya-lah kami bertawakal." Iman mencakup pembenaran batin dan amalan lahir batin. Mengingat kualitas dan kesempurnaan amalan tergantung pada tawakal, maka Allah سبحانه وتعالى mengistimewakan tawakal di antara berbagai amalan. Jika pun tidak demikian, tawakal tetap termasuk dalam keimanan dan termasuk salah satu konsekuensinya. Ini sejalan dengan Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓاْ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ 23 ﴿
"Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kalian bertawakal jika kalian memang orang-orang yang beriman."
(Al-Ma`idah: 23).
Karena seperti inilah kondisi Rasulullah a dan orang-orang yang bersamanya, kondisi yang mengharuskan mereka mendapat-kan keberuntungan dan kebahagiaan. Sedangkan kondisi para musuh Rasulullah a adalah sebaliknya. Mereka tidak memiliki keimanan dan tawakal. Dengan demikian dapat diketahui siapa yang berada di atas petunjuk dan siapa yang berada di atas kese-satan yang nyata.
#
{30} ثم أخبر عن انفراده بالنِّعم، خصوصاً الماء الذي جَعَلَ الله منه كلَّ شيءٍ حيٍّ، فقال: {قل أرأيتُم إن أصبحَ ماؤكم غَوْراً}؛ أي: غائراً، {فمن يأتيكم بماءٍ مَعينٍ}: تشربون منه وتسقونَ أنعامكم وأشجارَكم وزُروعكم؟ وهذا استفهامٌ بمعنى النفي؛ أي: لا يقدر أحدٌ على ذلك غير الله تعالى.
(30) Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى memberitahukan bahwa hanya Dia sendiri yang memberi nikmat, khususnya air, yang dijadikan Allah سبحانه وتعالى sebagai cikal bakal semua kehidupan. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ أَصۡبَحَ مَآؤُكُمۡ غَوۡرٗا
﴿ "Katakanlah, 'Terangkanlah kepadaku jika sumber airmu menjadi kering'," yakni habis kerontang, ﴾ فَمَن يَأۡتِيكُم بِمَآءٖ مَّعِينِۭ ﴿ "maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu" yang kalian minum dan untuk memberi minum binatang ternak, pepohonan dan tanaman? Pertanyaan ini bermakna menafikan. Maksudnya, tidak ada yang mampu mengalirkan air selain Allah سبحانه وتعالى.
Selesai tafsir Surat al-Mulk. Segala puji milik Allah سبحانه وتعالى semata.