TAFSIR SURAT AT-TAHRIM
( Pengharaman )
TAFSIR SURAT AT-TAHRIM
( Pengharaman )
Madaniyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
{يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ تَبْتَغِي مَرْضَاتَ أَزْوَاجِكَ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (1) قَدْ فَرَضَ اللَّهُ لَكُمْ تَحِلَّةَ أَيْمَانِكُمْ وَاللَّهُ مَوْلَاكُمْ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (2) وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِ وَأَظْهَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُ وَأَعْرَضَ عَنْ بَعْضٍ فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِ قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هَذَا قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ الْخَبِيرُ (3) إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ (4) عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تَائِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سَائِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا (5)}.
"Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sungguh Allah telah mewajibkan kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya
(Hafshah) suatu peristiwa. Maka tatkala
(Hafshah) menceritakan peristiwa itu
(kepada Aisyah), dan Allah memberitahukan hal itu
(semua pem-bicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian
(yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain
(kepada Hafshah). Maka tatkala
(Muhammad) memberitahukan pembica-raan
(antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya, 'Siapa-kah yang memberitahukan hal ini kepadamu?' Nabi menjawab, 'Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.' Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong
(untuk mene-rima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusah-kan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan
(begitu pula) Jibril dan orang-orang Mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat lain adalah penolongnya pula. Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Rabbnya akan memberi ganti kepa-danya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan."
(At-Tahrim: 1-5).
#
{1} هذا عتابٌ من الله لنبيِّه محمدٍ - صلى الله عليه وسلم - حين حرَّم على نفسه سُرِّيَّته مارية أو شُرْبَ العسل مراعاةً لخاطر بعض زوجاته في قصَّةٍ معروفة ، فأنزل الله [تعالى] هذه الآيات. {يا أيُّها النبيُّ}؛ أي: يا أيُّها الذي أنعم الله عليه بالنبوَّة والرسالة والوحي ، {لم تحرِّمُ ما أحلَّ الله لك}: من الطيِّبات التي أنعم الله بها عليك وعلى أمَّتك، {تبتغي}: بذلك التحريم {مرضاةَ أزواجِك واللهُ غفورٌ رحيمٌ}: هذا تصريحٌ بأنَّ الله قد غفر لرسوله ورفع عنه اللومَ ورحِمَه.
(1) Ini merupakan teguran Allah سبحانه وتعالى untuk Nabi Muhammad a ketika mengharamkan Mariyah atau meminum madu atas diri-nya demi menjaga perasaan sebagian istrinya dalam kisah yang masyhur.
[122] Kemudian Allah سبحانه وتعالى menurunkan ayat-ayat ini. ﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ
﴿ "Hai Nabi," maksudnya, wahai Nabi yang diberi karunia oleh Allah سبحانه وتعالى berupa kenabian, kerasulan, dan wahyu, ﴾ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكَۖ
﴿ "me-ngapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu." Yakni, mengapa engkau mengharamkan kebaikan-kebaikan yang diberi-kan Allah سبحانه وتعالى padamu dan umatmu. ﴾ تَبۡتَغِي
﴿ "Kamu mencari," dengan pengharaman itu ﴾ مَرۡضَاتَ أَزۡوَٰجِكَۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ ﴿ "kesenangan hati istri-istrimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Ini adalah pene-gasan bahwa Allah سبحانه وتعالى mengampuni RasulNya, menghapus teguran, dan menyayangi beliau.
#
{2} وصار ذلك التحريمُ الصادرُ منه سبباً لشرع حكم عامٍّ لجميع الأمَّة، فقال تعالى: {قد فَرَضَ الله لكم تَحِلَّةَ أيمانِكم}: وهذا عامٌّ في جميع أيمان المؤمنين ؛ أي: قد شرع لكم وقدَّر ما به تَنْحَلُّ أيمانُكم قبل الحِنْثِ وما به تتكفَّر بعد الحنث، وذلك كما في قوله تعالى: {يا أيُّها الذين آمنوا لا تُحَرِّمُوا طيباتِ ما أحلَّ الله لكم ولا تَعْتَدَوا إنَّ الله لا يحبُّ المعتدين ... } إلى أن قال: {فكفَّارتُه إطعامُ عَشَرَةِ مساكين من أوسطِ ما تُطْعِمونَ أهليكم أو كِسْوَتُهم أو تحريرُ رقبةٍ فمن لم يَجِدْ فصيامُ ثلاثةِ أيَّام ذلك كفَّارةُ أيمانِكم إذا حَلَفْتُم}: فكلُّ مَنْ حرَّم حلالاً عليه من طعام أو شرابٍ أو سُرِّيَّة أو حلف يميناً بالله على فعلٍ أو ترك ثم حنثَ وأراد الحِنْثَ؛ فعليه هذه الكفارة المذكورة. وقوله: {واللهُ مولاكم}؛ أي: متولِّي أموركم ومربِّيكم أحسن تربيةٍ في أمر دينكم ودُنياكم وما به يندفعُ عنكم الشرُّ؛ فلذلك فرض لكم تَحِلَّةَ أيمانِكم لتبرأ ذِمَمُكم. {وهو العليم الحكيم}: الذي أحاط علمُه بظواهِرِكم وبواطِنِكم، وهو الحكيم في جميع ما خلقه وحكم به؛ فلذلك شرع لكم من الأحكام ما يعلم أنَّه موافقٌ لمصالحكم ومناسبٌ لأحوالكم.
(2) Pengharaman yang bersumber dari Nabi Muhammad a itu menjadi sebab disyariatkannya hukum secara umum untuk seluruh umat, kemudian Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ قَدۡ فَرَضَ ٱللَّهُ لَكُمۡ تَحِلَّةَ أَيۡمَٰنِكُمۡۚ
﴿ "Sungguh Allah telah mewajibkan kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu," dan ini berlaku pada sumpah kaum Mukminin secara umum. Maksudnya, Allah سبحانه وتعالى mensyariatkan dan menentukan ke-tetapan yang bisa menghapus sumpah kalian sebelum dilanggar serta tebusan yang harus ditunaikan apabila sumpah itu dilanggar. Ini semakna dengan Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُحَرِّمُواْ طَيِّبَٰتِ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكُمۡ وَلَا تَعۡتَدُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ 87 وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلٗا طَيِّبٗاۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِيٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ 88 لَا يُؤَاخِذُكُمُ ٱللَّهُ بِٱللَّغۡوِ فِيٓ أَيۡمَٰنِكُمۡ وَلَٰكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا عَقَّدتُّمُ ٱلۡأَيۡمَٰنَۖ فَكَفَّٰرَتُهُۥٓ إِطۡعَامُ عَشَرَةِ مَسَٰكِينَ مِنۡ أَوۡسَطِ مَا تُطۡعِمُونَ أَهۡلِيكُمۡ أَوۡ كِسۡوَتُهُمۡ أَوۡ تَحۡرِيرُ رَقَبَةٖۖ فَمَن لَّمۡ يَجِدۡ فَصِيَامُ ثَلَٰثَةِ أَيَّامٖۚ ذَٰلِكَ كَفَّٰرَةُ إِذَا حَلَفۡتُمۡۚ
﴿
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadaNya. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya adalah puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar)." (Al-Ma`idah: 87-89).
Setiap orang yang mengharamkan sesuatu yang halal, baik berupa makanan, minuman ataupun sahaya wanita maupun ber-sumpah atas nama Allah سبحانه وتعالى untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu kemudian dilanggar, maka harus membayar kaffarat seperti tersebut di atas.
Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَٱللَّهُ مَوۡلَىٰكُمۡۖ
﴿ "Dan Allah adalah Pelindungmu," yakni yang melindungi segala urusanmu dan mendidikmu dengan baik dalam urusan Agama dan duniamu serta segala sesuatu yang bisa menghindarkanmu dari keburukan. Karena itu Allah سبحانه وتعالى mewa-jibkanmu untuk melepaskan dirimu dari sumpah itu agar tanggung jawabmu menjadi bebas. ﴾ وَهُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ ﴿ "Dan Dia Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." IlmuNya meliputi lahir dan batinmu. Dia Maha-bijaksana terhadap seluruh makhluk dan menguasainya. Karena itu Dia mensyariatkan hukum-hukum yang Dia ketahui sesuai dengan kemaslahatan dan kondisi kalian.
#
{3} وقوله: {وإذْ أسرَّ النبيُّ إلى بعضِ أزواجِهِ حديثاً}: قال كثيرٌ من المفسرين: هي حفصة أم المؤمنين رضي الله عنها، أسرَّ لها النبيُّ - صلى الله عليه وسلم - حديثاً، وأمر أن لا تُخْبِرَ به أحداً، فحدَّثت به عائشة رضي الله عنها، وأخبره الله بذلك الخبر الذي أذاعتْه، فَعرَّفها - صلى الله عليه وسلم - ببعض ما قالتْ وأعرضَ عن بعضِهِ كرماً منه - صلى الله عليه وسلم - وحِلْماً، فقالت له: {مَنْ أنبأكَ هذا}: الخبر الذي لم يَخْرُجْ منَّا، {قال نَبَّأَنِيَ العليمُ الخبيرُ}: الذي لا تخفى عليه خافية، يعلم السرَّ وأخفى.
(3) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَإِذۡ أَسَرَّ ٱلنَّبِيُّ إِلَىٰ بَعۡضِ أَزۡوَٰجِهِۦ حَدِيثٗا
﴿ "Dan ingat-lah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya suatu peristiwa." Kebanyakan ahli tafsir menyatakan bahwa istri yang dimaksud adalah Hafshah, Ummul Mukminin i. Rasulullah a membisikkan suatu rahasia padanya dan diperintah-kan agar tidak diberitahukan pada siapa pun. Ternyata Hafshah menceritakan rahasia itu kepada Aisyah i dan Allah سبحانه وتعالى memberi-tahukan hal itu kepada Rasulullah a. Kemudian Rasulullah a memberitahukan pada Hafshah sebagian yang dikatakannya dan menyembunyikan sebagian lainnya, karena sifat mulia dan kesa-baran Rasulullah a. Hafshah bertanya, ﴾ مَنۡ أَنۢبَأَكَ هَٰذَاۖ
﴿ "Siapakah yang memberitahukan hal ini kepadamu," yakni kabar yang tidak kami sebarkan itu? ﴾ قَالَ نَبَّأَنِيَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡخَبِيرُ ﴿ "Nabi menjawab, 'Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal'." Yang tidak ada sesuatu pun yang samar bagiNya. Dia mengetahui yang rahasia dan yang samar.
#
{4} وقوله: {إن تَتوبا إلى الله فَقَدْ صَغَتْ قلوبُكما}: الخطاب للزوجتين الكريمتين حفصة وعائشة رضي الله عنهما حين كانتا سبباً لتحريم النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - على نفسه ما يحبُّه، فعرض الله عليهما التوبة، وعاتبهما على ذلك، وأخبرهما أنَّ قلوبكما قد صَغَتْ؛ أي: مالت وانحرفت عمَّا ينبغي لهنَّ من الورع والأدب مع الرسول - صلى الله عليه وسلم - واحترامه، وأن لا يَشْقُقْنَ عليه، {وإن تَظاهرا عليه}؛ أي: تعاونا على ما يشقُّ عليه ويستمرُّ هذا الأمر منكنَّ، {فإنَّ الله هو مولاهُ وجبريلُ وصالحُ المؤمنين والملائكةُ بعد ذلك ظهيرٌ}؛ أي: الجميع أعوانٌ للرسول مظاهرون. ومَنْ كان هؤلاء أنصاره ؛ فهو المنصور، وغيره إن يناوئه؛ فهو مخذولٌ ، وفي هذا أكبر فضيلة وشرفٍ لسيِّد المرسلين؛ حيث جعل الباري نفسه الكريمة وخواصَّ خلقه أعواناً لهذا الرسول الكريم. وفيه من التَّحذير للزوجتين الكريمتين ما لا يخفى.
(4) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ إِن تَتُوبَآ إِلَى ٱللَّهِ فَقَدۡ صَغَتۡ قُلُوبُكُمَاۖ
﴿ "Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan)," pembicaraan ini diarahkan pada kedua istri mulia Rasulullah a, Hafshah dan Aisyah p, yang menjadi sebab Rasulullah a mengharamkan dirinya dari sesuatu yang dia senangi. Allah سبحانه وتعالى menawarkan taubat untuk keduanya serta menegur keduanya atas peristiwa itu seraya memberitahukan pada keduanya bahwa hati keduanya telah condong pada sikap yang seharusnya mereka lakukan, yaitu menjaga diri, sopan dan menghormati Rasulullah a serta agar tidak membebani Rasulullah a.
﴾ وَإِن تَظَٰهَرَا عَلَيۡهِ
﴿ "Dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusah-kan Nabi," maksudnya, saling bahu-membahu untuk membebani Rasulullah a dan hal ini terus kalian berdua lakukan, ﴾ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ مَوۡلَىٰهُ وَجِبۡرِيلُ وَصَٰلِحُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۖ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بَعۡدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ ﴿ "maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan
(begitu pula) Jibril dan orang-orang Mukmin yang baik, dan selain itu malaikat-malaikat lain adalah penolongnya pula." Maksudnya, semuanya adalah penolong yang akan membelanya. Siapa saja yang memiliki penolong seperti mereka itu, maka dialah yang mendapatkan pertolongan dan kemenangan, sedangkan yang lain meski memusuhinya tetap akan kalah. Hal ini menunjukkan keutamaan dan kemuliaan Rasulullah a, pemimpin para rasul, karena Allah Yang Maha Pencipta menjadikan DiriNya dan makh-luk-makhlukNya yang istimewa menjadi penolong Rasulullah a. Dalam hal ini juga terdapat peringatan yang jelas untuk kedua istri mulia tersebut.
#
{5} ثم خوَّفهما أيضاً بحالةٍ تشقُّ على النساء غاية المشقَّة، وهو الطلاق، الذي هو أكبر شيءٍ عليهنَّ، فقال: {عسى ربُّه إن طَلَّقَكُنَّ أن يُبْدِلَه أزواجاً خيراً منكنَّ}؛ أي: فلا ترفعْنَ عليه؛ فإنَّه لو طلَّقكنَّ لا يضيق عليه الأمر، ولم يكن مضطراً إليكنَّ؛ فإنَّه سيجد ويبدله الله أزواجاً خيراً منكنَّ ديناً وجمالاً، وهذا من باب التعليق الذي لم يوجد ولا يلزمُ وجودُه؛ فإنَّه ما طلقهنَّ، ولو طلَّقهنَّ؛ لكان ما ذكره الله من هذه الأزواج الفاضلات، الجامعات بين الإسلام وهو القيام بالشرائع الظاهرة، والإيمان وهو القيام بالشرائع الباطنة من العقائد وأعمال القلوب، والقنوت وهو دوام الطاعة واستمرارها. {تائباتٍ}: عمَّا يكرهه الله، فوصفهنَّ بالقيام بما يحبُّه الله والتوبة عما يكرهه الله. {ثيباتٍ وأبكاراً} ؛ أي: بعضهنَّ ثَيِّبٌ وبعضهنَّ أبكارٌ؛ ليتنوَّع - صلى الله عليه وسلم - فيما يحبُّ. فلمَّا سمعن رضي الله عنهنَّ هذا التخويف والتأديب؛ بادرنَ إلى رضا رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، فكان هذا الوصف منطبقاً عليهنَّ، فصرن أفضل نساء المؤمنين. [وفي هذا دليلٌ على أنّ اللهَ تعالى لا يختار لرسوله إلاَّ أكملَ الأحوال وأعلى الأمورِ، فلمّا اختار اللهُ لرسوله بقاء نسائه المذكورات معه دلَّ على أنهنَّ خيرُ النساء وأكملهن].
(5) Kemudian Allah سبحانه وتعالى mengancam keduanya dengan se-suatu yang amat memberatkan bagi para istri yaitu talak yang me-rupakan hal terbesar bagi mereka seraya berfirman, ﴾ عَسَىٰ رَبُّهُۥٓ إِن طَلَّقَكُنَّ أَن يُبۡدِلَهُۥٓ أَزۡوَٰجًا خَيۡرٗا مِّنكُنَّ
﴿ "Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Rabbnya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu." Maksudnya, janganlah kalian menyusahkan Nabi a, sebab andai dia menceraikan kalian, hal itu tidak akan membuatnya susah dan dia tidak melakukan tindakan yang membahayakan kalian. Karena Allah سبحانه وتعالى akan memberinya ganti istri-istri yang lebih baik dari kalian dari segi agama dan kecantikan. Hal ini dikaitkan de-ngan sesuatu, yang jika sesuatu itu tidak ada atau tidak terjadi, maka hal tersebut tidak berlaku. Maksudnya, Rasulullah a tidak menceraikan keduanya, sebab andai keduanya dicerai, tentu Allah سبحانه وتعالى tidak menyebutkan sifat-sifat baik kedua istri tersebut yang me-madukan antara Islam dengan menunaikan syariat-syariat yang zahir, keimanan dengan menunaikan syariat-syariat batin seperti akidah-akidah dan amalan hati dan senantiasa taat. ﴾ تَٰٓئِبَٰتٍ
﴿ "Yang bertaubat," dari segala sesuatu yang tidak disenangi Allah سبحانه وتعالى. Kedua istri mulia Rasulullah a tersebut disifati sebagai sosok yang menu-naikan amalan yang disukai Allah سبحانه وتعالى dan bertaubat dari amalan yang tidak disukai Allah سبحانه وتعالى. ﴾ ثَيِّبَٰتٖ وَأَبۡكَارٗا ﴿ "Yang janda dan yang pera-wan." Maksudnya, ada yang janda dan ada yang perawan, agar Rasulullah a bisa memilih apa pun yang beliau senangi.
Ketika keduanya mendengar ancaman dan didikan ini, mereka langsung melakukan amalan yang membuat Rasulullah a ridha. Sifat tersebut di atas cocok dan berlaku pada kedua istri mulia Rasulullah a ini sehingga mereka berdua adalah wanita-wanita Mukmin terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa Allah سبحانه وتعالى selalu me-milihkan kondisi dan keputusan terbaik bagi Rasulullah a. Karena Allah سبحانه وتعالى memilihkan untuk Rasulullah a agar tetap mempertahan-kan istri-istrinya, hal itu menunjukkan bahwa mereka adalah istri-istri paling baik dan paling sempurna.
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6)}.
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintah-kan."
(At-Tahrim: 6).
#
{6} أي: يا مَن منَّ الله عليهم بالإيمان! قوموا بلوازمه وشروطه، فَـ {قُوا أنفسكم وأهليكم ناراً} موصوفةً بهذه الأوصاف الفظيعة، ووقاية الأنفس بإلزامها أمر الله امتثالاً ونهيه اجتناباً والتوبة عمَّا يُسْخِطُ الله ويوجب العذاب، ووقاية الأهل والأولاد بتأديبهم وتعليمهم وإجبارهم على أمر الله؛ فلا يسلم العبد إلاَّ إذا قام بما أمر الله به في نفسه وفيمن تحت ولايته من الزوجات والأولاد وغيرهم ممَّن هم تحت ولايته وتصرُّفه، ووصف الله النار بهذه الأوصاف؛ ليزجر عباده عن التَّهاون بأمره، فقال: {وَقودها الناسُ والحجارةُ}؛ كما قال تعالى: {إنَّكم وما تعبُدونَ مِن دونِ اللهِ حَصَبُ جهنَّم أنتم لها وارِدونَ}، {عليها ملائكةٌ غلاظٌ شدادٌ}؛ أي: غليظةٌ أخلاقُهم، شديدٌ انتهارُهم يفزعون بأصواتهم ويزعجون بمرآهم ويهينون أصحابَ النار بقوَّتهم، وينفِّذون فيهم أمرَ الله الذي حتم عليهم بالعذاب ، وأوجب عليهم شدَّة العقاب، {لا يعصونَ اللهَ ما أمَرَهم ويفعلون ما يُؤمرونَ}: وهذا فيه أيضاً مدحٌ للملائكة الكرام، وانقيادهم لأمر الله، وطاعتهم له في كلِّ ما أمرهم به.
(6) Maksudnya, hai orang yang diberi karunia berupa ke-imanan oleh Allah سبحانه وتعالى, tunaikanlah tuntutan dan syarat keimanan. Maka ﴾ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا
﴿ "peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka," yang memiliki ciri-ciri mengerikan. Menjaga diri dengan menunaikan perintah Allah سبحانه وتعالى dan menjauhi laranganNya serta bertaubat dari perbuatan yang membuat Allah سبحانه وتعالى murka dan meng-undang azab serta menjaga keluarga dan anak-anak dengan cara mendidik, mengajarkan serta memaksa mereka untuk menunaikan perintah-perintah Allah سبحانه وتعالى. Seorang hamba tidak akan selamat hingga menunaikan perintah Allah سبحانه وتعالى terhadap dirinya sendiri dan orang-orang yang ada di bawah kekuasaannya seperti istri dan anak, serta yang lainnya yang berada di bawah kekuasaannya.
Allah سبحانه وتعالى menyebutkan sifat-sifat neraka seperti itu agar hamba-hambaNya tidak menyepelekan perintah-perintahNya. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ
﴿ "Yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." Ini semakna dengan Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ إِنَّكُمۡ وَمَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنتُمۡ لَهَا وَٰرِدُونَ 98
﴿
"Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, ada-lah umpan Jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya." (Al-Anbiya`: 98).
﴾ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ
﴿ "Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras," maksudnya, watak mereka keras, gertakan mereka amat keras, suara mereka menakutkan apa pun yang mereka lihat, menyiksa penghuni neraka dengan kekuatan mereka dan mereka melakukan perintah Allah سبحانه وتعالى yang mengharuskan menyiksa pen-duduk neraka dengan sekeras-kerasnya.﴾ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ ﴿ "Yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Dalam ayat ini juga terdapat pujian bagi para malaikat mulia, kepatuhan mereka terhadap perintah Allah سبحانه وتعالى, dan ketaatan mereka dalam segala sesuatu yang diperintahkan pada mereka.
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (7)}.
"Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan udzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan."
(At-Tahrim: 7).
#
{7} أي: يوبَّخ أهل النار يوم القيامة بهذا التوبيخ، فيقال لهم: {يا أيُّها الذين كفروا لا تعتذروا اليوم}؛ أي: فإنَّه ذهب وقت الاعتذار وزال نفعه، فلم يبقَ الآنَ إلاَّ الجزاء على الأعمال، وأنتم لم تقدِّموا إلاَّ الكفر بالله والتكذيب بآياته ومحاربة رسله وأوليائِهِ.
(7) Penghuni neraka pada Hari Kiamat dicela sedemikian rupa, dikatakan pada mereka, ﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَا تَعۡتَذِرُواْ ٱلۡيَوۡمَۖ ﴿ "Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan udzur pada hari ini," karena waktu mengemukakan udzur sudah tidak ada dan sudah tidak lagi berguna. Yang tersisa sekarang hanyalah pembalasan atas amal perbuatan. Yang kalian persembahkan hanyalah kekufuran terhadap Allah سبحانه وتعالى, mendustakan tanda-tanda kebesaranNya, dan memerangi para rasul serta para kekasih Allah سبحانه وتعالى.
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (8)}.
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka meman-car di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka menga-takan, 'Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas se-gala sesuatu'."
(At-Tahrim: 8).
#
{8} قد أمر الله بالتوبة النَّصوح في هذه الآية، ووعد عليها بتكفير السيئات ودخول الجنات والفوز والفلاح، حين يسعى المؤمنون يوم القيامةِ بنور إيمانهم، ويمشون بضيائِهِ، ويتمتَّعون بروحِهِ وراحته، ويشفِقون إذا طُفِئَتِ الأنوار التي تُعطى المنافقين، ويسألون الله أن يُتِمَّ لهم نورَهم، فيستجيب الله دعوتَهم، ويوصلهم بما معهم من النور واليقين إلى جناتِ النعيم وجوار الربِّ الكريم، وكلُّ هذا من آثار التوبة النَّصوح، والمراد بها التَّوبة العامَّة الشاملة لجميع الذُّنوب ، التي عقدها العبدُ لله، لا يريد بها إلاَّ وجه الله والقرب منه، ويستمرُّ عليها في جميع أحواله.
(8) Allah سبحانه وتعالى memerintahkan untuk bertaubat dengan sung-guh-sungguh dalam ayat ini, menjanjikan penghapusan kesalahan-kesalahan, dimasukkan ke dalam surga dan mendapatkan kebe-runtungan dan kemenangan pada saat orang-orang yang beriman berjalan dengan cahaya keimanan pada Hari Kiamat. Mereka me-nikmati rizki dan kenikmatan. Mereka berbelas kasih pada orang-orang munafik ketika cahaya mereka dipadamkan. Orang-orang Mukmin meminta agar cahaya mereka disempurnakan. Allah سبحانه وتعالى mengabulkan permintaan mereka dan Allah سبحانه وتعالى mengantarkan mereka beserta cahaya dan keyakinan yang ada pada diri mereka menuju surga penuh kenikmatan dan berada di dekat Rabb Yang Mahamulia. Ini semua adalah buah dari taubat yang sungguh-sungguh. Dan yang dimaksudkan adalah taubat secara umum, mencakup seluruh dosa yang dilakukan oleh hamba Allah سبحانه وتعالى yang hanya dilakukan semata-mata mengharap bertemu dengan Allah سبحانه وتعالى serta berada dekat denganNya. Taubat terus menerus dilakukan di seluruh hal-ihwalnya.
{يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (9)}.
"Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Neraka Jahanam, dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali."
(At-Tahrim: 9).
#
{9} يأمر اللهُ تعالى نبيَّه - صلى الله عليه وسلم - بجهاد الكفار والمنافقين والإغلاظ عليهم في ذلك، وهذا شاملٌ لجهادهم بإقامة الحجَّة عليهم ودعوتهم بالموعظة الحسنة وإبطال ما هم عليه من أنواع الضلال، وجهادهم بالسلاح والقتال لمن أبى أن يُجيبَ دعوةَ اللهِ وينقادَ لحكمه؛ فإنَّ هذا يجاهدُ ويغلظُ له، وأما المرتبة الأولى؛ فتكون بالتي هي أحسنُ؛ فالكفَّار والمنافقون لهم عذابٌ في الدُّنيا بتسليط الله لرسوله وحزبِهِ عليهم وعلى جهادهم، وعذاب النار في الآخرة {وبئس المصير}: الذي يصير إليها كل شقيٍّ خاسر.
(9) Allah سبحانه وتعالى memerintahkan NabiNya a, untuk memerangi orang-orang kafir dan munafik serta bersikap kasar terhadap me-reka pada saat memerangi mereka. Ini mencakup berjihad melawan orang-orang kafir dan munafik dengan menegakkan hujjah, me-nyeru mereka dengan tutur kata yang baik, meruntuhkan berbagai kebatilan yang ada pada mereka serta memerangi dengan senjata bagi yang tidak menerima seruan Allah سبحانه وتعالى dan tidak tunduk pada hukumNya. Orang seperti ini harus diperangi dan diperlakukan secara kasar. Tingkatan pertama harus dengan menggunakan cara yang baik. Orang-orang kafir dan munafik ketika di dunia menda-patkan siksaan berupa kekuasaan RasulNya atas mereka serta ke-kuasaan golongan Allah سبحانه وتعالى atas mereka dan mereka juga diperangi. Di akhirat mereka mendapatkan siksa neraka, ﴾ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ ﴿ "dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali." Ke tempat itulah semua orang sengsara dan rugi kembali.
{ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ (10) وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (11) وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ (12)}
"Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpama-an bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari
(siksa) Allah; dan dikatakan
(kepada keduanya), 'Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk
(neraka).' Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang yang beriman, ketika ia berkata, 'Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatan-nya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.' Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh
(ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-kitabNya; dan dia ter-masuk orang-orang yang taat."
(At-Tahrim: 10-12).
#
{10} {ضَرَبَ الله مثلا للذين كَفَروا امرأة نوحٍ وامرأة لوطٍ كانتا}؛ أي: المرأتان {تحت عبدينِ من عبادِنا صالِحَيْنِ}: وهما نوحٌ ولوطٌ عليهما السلام، {فخانَتاهما}: في الدين؛ بأن كانتا على غير دين زوجيهما، وهذا المراد بالخيانة، لا خيانة النَّسب والفراش؛ فإنَّه ما بغت امرأةُ نبيِّ قطُّ، وما كان الله ليجعلَ امرأةَ أحدٍ من أنبيائه بَغِيًّا، {فلم يُغْنيا}؛ أي: نوحٌ ولوطٌ {عنهما}؛ أي: عن امرأتيها، {من اللهِ شيئاً وقيل} لهما {ادْخُلا النارَ مع الدَّاخِلين}.
(10) Kedua perumpamaan ini dibuat oleh Allah سبحانه وتعالى untuk orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir adalah untuk menjelaskan kepada mereka bahwa hubungan dan kedekatan orang kafir dengan orang Mukmin sama sekali tidak berguna dan hubungan antara orang Mukmin dan orang kafir sama sekali tidak memudaratkannya apabila orang bersangkutan tetap menunaikan kewajibannya. Sepertinya dalam ayat ini terdapat isyarat dan pe-ringatan untuk para istri-istri Rasulullah a dari kemaksiatan, dan bahwa hubungan mereka dengan Rasulullah a tidak akan berguna bagi mereka jika mereka menyakiti beliau, seraya berfirman, ﴾ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱمۡرَأَتَ نُوحٖ وَٱمۡرَأَتَ لُوطٖۖ كَانَتَا
﴿ "Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya," maksudnya, kedua wanita itu, ﴾ تَحۡتَ عَبۡدَيۡنِ مِنۡ عِبَادِنَا صَٰلِحَيۡنِ
﴿ "berada di bawah penga-wasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami," yaitu Nabi Nuh dan Nabi Luth عليهما السلام, ﴾ فَخَانَتَاهُمَا
﴿ "lalu kedua istri itu ber-khianat kepada kedua suaminya" di dalam agama, karena keduanya tidak memeluk agama suami masing-masing.
Dan inilah yang dimaksud dengan pengkhianatan sebenar-nya, bukan pengkhianatan nasab maupun hubungan suami-istri, karena tidak ada satu pun istri nabi yang membangkang. Dan Allah سبحانه وتعالى tidak menjadikan seorang pun istri nabi melakukan kekejian. ﴾ فَلَمۡ يُغۡنِيَا
﴿ "Maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu," yaitu Nuh dan Luth عليهما السلام, ﴾ عَنۡهُمَا
﴿ "mereka berdua," yakni kedua istrinya, ﴾ مِنَ ٱللَّهِ شَيۡـٔٗا وَقِيلَ
﴿ "sedikitpun dari (siksa) Allah, dan dikatakan (kepada keduanya)," yakni kepada kedua istrinya, ﴾ ٱدۡخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ ﴿ "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk
(neraka)."
#
{11} {وضرب الله مثلاً للذين آمنوا امرأةَ فرعونَ}: وهي آسيةُ بنتُ مزاحم رضي الله عنها، {إذ قالتْ ربِّ ابنِ لي عندك بيتاً في الجنَّة ونَجِّني من فرعونَ وعملِهِ ونجِّني من القوم الظَّالمين}: فوصفها الله بالإيمان والتضرُّع لربِّها وسؤالها أجلَّ المطالب، وهو دخول الجنَّة ومجاورة الربِّ الكريم، وسؤالها أن ينجِّيَها [اللَّهُ] من فتنة فرعون وأعماله الخبيثة ومن فتنة كلِّ ظالم، فاستجاب الله لها، فعاشتْ في إيمانٍ كامل وثباتٍ تامٍّ ونجاةٍ من الفتن، ولهذا قال النبيُّ - صلى الله عليه وسلم -: «كَمُلَ من الرجال كثيرٌ، ولم يَكْمُلْ من النساء إلاَّ مريمُ بنتُ عمرانَ، وآسيةُ بنتُ مزاحم، وخديجةُ بنتُ خويلدٍ. وفضلُ عائشةَ على النساء كفضل الثريدِ على سائر الطعام ».
(11) ﴾ وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱمۡرَأَتَ فِرۡعَوۡنَ
﴿ "Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang yang beriman," namanya Asia binti Muzahim i, ﴾ إِذۡ قَالَتۡ رَبِّ ٱبۡنِ لِي عِندَكَ بَيۡتٗا فِي ٱلۡجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِي مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ ﴿ "ketika ia berkata, 'Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim'." Allah سبحانه وتعالى menyebutkan sifatnya sebagai sosok beriman, tunduk pada Rabbnya dan memohon permintaan tertinggi, yaitu masuk surga dan berada di dekat Rabb Yang Mahamulia serta memohon agar diselamatkan dari fitnah Fir'aun serta perbuatan-perbuatan busuk-nya serta fitnah semua orang yang zhalim. Dan Allah سبحانه وتعالى mengabul-kan permintaannya. Asia pun hidup dalam keimanan sempurna dan kokoh, serta selamat dari berbagai fitnah. Karena itu Rasulullah a bersabda,
كَمَلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيْرٌ، وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلَّا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ، وَخَدِيْجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَفَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيْدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ.
"Banyak dari kalangan lelaki yang sempurna, dan yang sempurna dari kalangan wanita hanya Maryam binti Imran, Asia binti Muzahim dan Khadijah binti Khuwailid, dan keutamaan Aisyah atas seluruh wanita laksana keutamaan daging yang dibungkus adonan gandum
(yang meru-pakan makanan paling berkelas kala itu) atas seluruh makanan."
[123]
#
{12} وقوله: {ومريمَ ابنة عمرانَ التي أحصنتْ فَرْجَها}؛ أي: حفظته وصانته عن الفاحشة؛ لكمال ديانتها وعفَّتها ونزاهتها، {فنَفَخْنا فيه من رُوحنا}: بأن نَفَخَ جبريل عليه السلام في جيب دِرْعها، فوصلت نفخته إلى مريم، فجاء منها عيسى عليه السلام الرسول الكريم والسيد العظيم، {وصَدَّقَتْ بكلماتِ ربِّها وكتبِهِ}: وهذا وصفٌ لها بالعلم والمعرفة؛ فإنَّ التصديق بكلمات الله يشمل كلماتِهِ الدينيَّة والقدريَّة، والتصديق بكتبه يقتضي معرفة ما به يحصلُ التَّصديق، ولا يكون ذلك إلاَّ بالعلم والعمل، ولهذا قال: {وكانت من القانتينَ}؛ أي: المداومين على طاعة الله بخشيةٍ وخشوعٍ. وهذا وصفٌ لها بكمال العمل؛ فإنَّها رضي الله عنها صدِّيقةٌ. والصدِّيقيَّة هي كمال العلم والعمل.
(12) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَمَرۡيَمَ ٱبۡنَتَ عِمۡرَٰنَ ٱلَّتِيٓ أَحۡصَنَتۡ فَرۡجَهَا
﴿ "Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya," yaitu menjaga-nya dari kekejian karena kesempurnaan agama, penjagaan diri, dan kesuciannya, ﴾ فَنَفَخۡنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا
﴿ "maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami," di mana Jibril عليه السلام me-niupkan ruh ke kerah bajunya dan tiupan itu sampai ke Maryam kemudian dari situ lahirlah Nabi Isa عليه السلام, sosok rasul mulia dan pemimpin besar. ﴾ وَصَدَّقَتۡ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ
﴿ "Dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-kitabNya." Maryam memiliki sifat berilmu dan berpengetahuan, karena membenarkan kalimat Allah سبحانه وتعالى men-cakup Firman-firman agama dan takdir, sedangkan membenarkan kitab-kitabNya mengharuskan adanya pengetahuan yang bisa me-munculkan sikap pembenaran. Kedua hal ini tidak bisa dilakukan tanpa ilmu dan amal. Karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَكَانَتۡ مِنَ ٱلۡقَٰنِتِينَ ﴿ "Dan dia termasuk orang-orang yang taat," yaitu orang yang senantiasa taat kepada Allah سبحانه وتعالى dengan rasa takut dan khusyu.' Kesempurnaan amal inilah sifat Maryam. Dia adalah sosok yang membenarkan. Dan orang yang membenarkan itu memiliki kesempurnaan ilmu dan amal.
Selesai tafsir Surat at-Tahrim. Segala puji bagi Allah سبحانه وتعالى.