Ayah:
TAFSIR SURAT ATH-THUR ( Bukit )
TAFSIR SURAT ATH-THUR ( Bukit )
Makkiyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
Ayah: 1 - 16 #
{وَالطُّورِ (1) وَكِتَابٍ مَسْطُورٍ (2) فِي رَقٍّ مَنْشُورٍ (3) وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ (4) وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِ (5) وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ (6) إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ (7) مَا لَهُ مِنْ دَافِعٍ (8) يَوْمَ تَمُورُ السَّمَاءُ مَوْرًا (9) وَتَسِيرُ الْجِبَالُ سَيْرًا (10) فَوَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (11) الَّذِينَ هُمْ فِي خَوْضٍ يَلْعَبُونَ (12) يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَى نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا (13) هَذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ (14) أَفَسِحْرٌ هَذَا أَمْ أَنْتُمْ لَا تُبْصِرُونَ (15) اصْلَوْهَا فَاصْبِرُوا أَوْ لَا تَصْبِرُوا سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (16)}.
"Demi bukit Thursina, dan kitab yang ditulis, pada lembaran yang terbuka, dan demi al-Bait al-Ma'mur, dan atap yang diting-gikan (langit), dan laut yang diluapkan api. Sesungguhnya azab Rabbmu pasti terjadi, tidak seorang pun yang dapat menolaknya, pada hari ketika langit benar-benar bergoncang, dan gunung benar-benar berjalan. Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang yang ber-main-main dalam kebatilan, pada hari mereka didorong ke Neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), 'Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya. Maka apakah ini sihir ataukah kamu tidak melihat? Masuklah kamu ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu, kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan'." (Ath-Thur: 1-16).
#
{1} يقسم تعالى بهذه الأمور العظيمة المشتملة على الحِكَم الجليلة على البعث والجزاء للمتَّقين وللمكذِّبين ، فأقسم بالطور، وهو الجبلُ الذي كلَّم الله عليه موسى بن عمران عليه الصلاة السلام، وأوحى إليه ما أوحى من الأحكام، وفي ذلك من المنَّة عليه وعلى أمَّته ما هو من آيات الله العظيمة ونعمه التي لا يَقْدِرُ العباد لها على عدٍّ ولا ثمن.
(1) Allah سبحانه وتعالى bersumpah dengan berbagai hal agung yang mencakup berbagai hikmah tinggi atas adanya hari kebangkitan, Hari Pembalasan bagi orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang mendustakan. Allah سبحانه وتعالى bersumpah demi bukit Thursina, itulah bukit yang di atasnya Allah سبحانه وتعالى berbicara dengan Nabi Musa عليه السلام bin Imran عليه السلام serta diberi wahyu berbagai hukum. Dalam hal itu terdapat karunia Allah سبحانه وتعالى terhadap Muhammad a dan umatnya berupa tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى serta nikmatNya yang tidak bisa dihitung dan dinilai oleh manusia.
#
{2} {وكتابٍ مسطورٍ}: يُحتمل أنَّ المراد به اللوحُ المحفوظ، الذي كتب الله به كلَّ شيءٍ، ويُحتمل أنَّ المراد به القرآن الكريم، الذي هو أفضل الكتب ، أنزله الله محتوياً على نبأ الأوَّلين والآخرين وعلوم السَّابقين واللاحقين.
(2) ﴾ وَكِتَٰبٖ مَّسۡطُورٖ ﴿ "Dan kitab yang ditulis." Kemungkinan bahwa yang dimaksudkan adalah al-Lauh al-Mahfuzh, di situlah Allah سبحانه وتعالى menulis ketetapan segala sesuatu, dan kemungkinan juga yang dimaksudkan adalah al-Qur`an yang mulia yang merupakan kitab terbaik yang diturunkan oleh Allah سبحانه وتعالى yang berisi kisah tentang orang-orang terdahulu dan belakangan serta ilmu orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian.
#
{3} وقوله: {في رَقٍّ}؛ أي: ورقٍ {منشورٍ}؛ أي: مكتوبٍ، مسطرٍ، ظاهرٍ غير خفيٍّ، لا تخفى حالُه على كلِّ عاقل بصيرٍ.
(3) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فِي رَقّٖ ﴿ "pada lembaran," yakni, kertas, ﴾ مَّنشُورٖ ﴿ "yang terbuka," yang ditulis secara nyata dan tidak samar, kondisinya tidaklah samar bagi orang yang berakal dan memiliki pandangan.
#
{4} {والبيت المعمورِ}: وهو البيتُ الذي فوق السماء السابعة، المعمور مدى الأوقات بالملائكة الكرام، [الذي] يدخُله كلُّ يوم سبعون ألف مَلَك، يتعبَّدون فيه لربِّهم، ثمَّ لا يعودون إليه إلى يوم القيامةِ، وقيل: إنَّ البيت المعمور هو بيت الله الحرام المعمور بالطائفين والمصلِّين والذَّاكرين كلَّ وقت وبالوفود إليه بالحجِّ والعمرة؛ كما أقسم الله به في قوله: {وهذا البلدِ الأمين}، وحقيقٌ ببيت هو أفضل بيوت الأرض، الذي يَقْصِدُه الناس بالحجِّ والعمرة، أحد أركان الإسلام ومبانيه العظام، التي لا يتمُّ إلاَّ بها، وهو الذي بناه إبراهيمُ وإسماعيلُ، وجعله الله مثابةً للناس وأمناً؛ أنْ يُقْسِمَ الله به، ويبيِّن من عظمته ما هو اللائقُ به وبحرمته.
(4) ﴾ وَٱلۡبَيۡتِ ٱلۡمَعۡمُورِ ﴿ "Dan demi al-Bait al-Ma'mur," yaitu rumah yang berada di atas langit ketujuh yang dimakmurkan sepanjang waktu oleh para malaikat yang mulia, yang setiap harinya dimasuki sejumlah tujuh puluh ribu malaikat, di tempat itu mereka menyem-bah Rabb mereka kemudian tidak keluar lagi hingga Hari Kiamat. Ada yang mengatakan bahwa al-Bait al-Ma'mur adalah rumah Allah سبحانه وتعالى yang dimakmurkan oleh para malaikat yang berthawaf, shalat dan berdzikir di setiap waktu, mereka mendatangi rumah itu untuk berhaji dan berumrah, sebagaimana halnya sumpah Allah سبحانه وتعالى yang terdapat dalam FirmanNya, ﴾ وَهَٰذَا ٱلۡبَلَدِ ٱلۡأَمِينِ 3 ﴿ "Dan negeri yang aman ini." (At-Tin: 4). Rumah Allah سبحانه وتعالى yang ada di bumi adalah rumah terbaik. Di situlah para manusia datang berhaji dan berumrah yang merupa-kan salah satu rukun dan bangunan Islam yang terbesar. Tanpa haji, Islam seseorang belum sempurna, itulah rumah yang dibangun oleh Ibrahim عليه السلام dan dijadikan sebagai tempat berlindung dan keamanan bagi manusia. Allah سبحانه وتعالى bersumpah atas rumah itu serta menjelaskan keagungannya yang layak untuk dimuliakan.
#
{5} {والسقفِ المرفوع}؛ أي: السماء التي جعلها الله سقفاً للمخلوقات وبناءً للأرض تستمدُّ منها أنوارها، ويُقتدى بعلاماتها ومنارها، ويُنْزِلُ اللهُ منها المطر والرحمة وأنواع الرزق.
(5) ﴾ وَٱلسَّقۡفِ ٱلۡمَرۡفُوعِ ﴿ "Dan atap yang ditinggikan (langit)," yakni, langit yang dijadikan Allah سبحانه وتعالى sebagai atap bagi semua makhluk dan sebagai bangunan bagi bumi, dari situlah cahaya dipancarkan ke bumi yang tanda-tandanya dijadikan petunjuk. Dari situlah Allah سبحانه وتعالى menurunkan hujan, rahmat, dan berbagai macam rizki.
#
{6} {والبحر المَسْجورِ}: أي: المملوء ماءً، قد سجره الله ومنعه من أن يَفيضَ على وجه الأرض، مع أنَّ مقتضى الطبيعة أن يغمرَ وجه الأرض، ولكنَّ حكمته اقتضت أن يمنعه عن الجريان والفيضان؛ ليعيش مَنْ على وجه الأرض من أنواع الحيوان. وقيل: إنَّ المراد بالمسجور: الموقَد، الذي يوقَدُ ناراً يوم القيامةِ، فيصير ناراً تَلَظَّى، ممتلئاً على سعته من أصناف العذاب.
(6) ﴾ وَٱلۡبَحۡرِ ٱلۡمَسۡجُورِ ﴿ "Dan lautan yang diluapkan api"[105], yakni, pe-nuh air. Allah سبحانه وتعالى menahannya agar tidak meluap ke dataran bumi, meski secara alamiah, air bisa menutupi permukaan bumi, namun hikmah dan kebijaksanaan Allah سبحانه وتعالى mengharuskan air tersebut tertahan dan tidak bisa menggenangi seluruh permukaan bumi, agar berbagai jenis hewan bisa hidup. Ada yang menyatakan bahwa maksud dari kata اَلْمَسْجُوْرُ adalah dinyalakan, yakni, apa yang akan dinyalakan pada Hari Kiamat sehingga lautan menjadi lautan membara yang penuh dengan berbagai macam siksa.
#
{7} هذه الأشياء التي أقسم الله بها ممَّا يدلُّ على أنَّها من آيات الله وأدلَّة توحيده وبراهين قدرته وبعثه الأموات، ولهذا قال: {إنَّ عذابَ ربِّك لواقعٌ}؛ أي: لابدَّ أن يقع، ولا يخلفُ اللهُ وعده وقيله.
(7) Seluruh yang dijadikan obyek sumpah oleh Allah سبحانه وتعالى ter-sebut menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى, petunjuk atas keesaanNya serta sebagai bukti jelas atas KuasaNya untuk mem-bangkitkan manusia yang sudah mati, karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَٰقِعٞ ﴿ "Sesungguhnya azab Rabbmu pasti terjadi," yakni, pasti akan terjadi dan Allah سبحانه وتعالى tidak akan mengingkari janji dan FirmanNya.
#
{8} {ما له من دافع}: يدفعُه، ولا مانع يمنعُه، لأنَّ قدرة الله لا يغالبها مغالبٌ ولا يفوتها هاربٌ.
(8) ﴾ مَّا لَهُۥ مِن دَافِعٖ ﴿ "Tidak seorang pun yang dapat menolaknya," dan tidak ada yang dapat mencegahnya, karena Kuasa Allah سبحانه وتعالى tidak bisa dikalahkan oleh siapa pun, tidak akan bisa luput dari orang yang lari sekali pun.
#
{9} ثم ذكر وصفَ ذلك اليوم الذي يقع فيه العذابُ، فقال: {يوم تمورُ السَّماء مَوْراً}؛ أي: تدور السماء وتضطرب وتدوم حركتها بانزعاج وعدم سكونٍ.
(9) Kemudian Allah menyebutkan suasana di Hari Kiamat itu, di mana azab akan melanda, maka Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ يَوۡمَ تَمُورُ ٱلسَّمَآءُ مَوۡرٗا ﴿ "Pada hari ketika langit benar-benar bergoncang," artinya, langit berputar dan bergoncang, gerakan itu tetap bertahan lama dan tidak bisa tenang.
#
{10} {وتسير الجبالُ سيراً}؛ أي: تزولُ عن أماكنها، وتسير كسير السحاب، وتتلوَّن كالعهن المنفوش، وتبثُّ بعد ذلك حتى تصير مثل الهباء، وذلك كلُّه لعظم هول يوم القيامةِ؛ [وفظاعة ما فيه من الأمور المزعجة والزلازل المقلقة التي أزعجت هذه الأجرام العظيمة] فكيف بالآدميِّ الضعيف؟!
(10) ﴾ وَتَسِيرُ ٱلۡجِبَالُ سَيۡرٗا ﴿ "Dan gunung benar-benar berjalan," arti-nya lenyap dari tempatnya dan berjalan layaknya awan dan me-ngeluarkan warna laksana debu-debu yang dihamburkan kemudian setelah itu berhamburan hingga menjadi seperti debu. Semua itu menunjukkan dahsyatnya huru-hara pada Hari Kiamat dengan berbagai hal yang mengusik serta goncangan meresahkan yang mengguncang planet besar ini; lantas bagaimana dengan manusia yang lemah?
#
{11} {فويلٌ يومئذٍ للمكذِّبين}: والويل كلمةٌ جامعةٌ لكلِّ عقوبةٍ وحزنٍ وعذابٍ وخوفٍ.
(11) ﴾ فَوَيۡلٞ يَوۡمَئِذٖ لِّلۡمُكَذِّبِينَ ﴿ "Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan." اَلْوَيْلُ adalah kata menyeluruh yang mencakup berbagai macam siksaan, kesedihan, azab, dan rasa takut.
#
{12} ثم ذَكَرَ وصفَ المكذِّبين، الذين استحقُّوا به الويل، فقال: {الذين هم في خَوْضٍ يلعبون}؛ أي: خوض بالباطل ولعب به؛ فعلومُهم وبحوثهم بالعلوم الضارَّة المتضمِّنة للتكذيب بالحقِّ والتصديق بالباطل، وأعمالُهم أعمال أهل الجهل والسَّفَه واللعب؛ بخلاف ما عليه أهل التصديق والإيمان من العلوم النافعة والأعمال الصالحة.
(12) Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى menyebutkan dan menggolong-kan orang-orang yang mendustakan yang berhak mendapatkan kecelakaan (وَيْل) tersebut, ﴾ ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي خَوۡضٖ يَلۡعَبُونَ ﴿ "(yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan," yaitu orang yang berada dalam kebatilan dan bermain-main dengan kebatilan itu; semua ilmu dan penelitian mereka terhadap hal-hal yang membahayakan, men-cakup sikap pendustaan terhadap kebenaran serta membenarkan kebatilan. Perbuatan mereka sama seperti tindakan orang-orang bodoh, tolol dan orang yang suka bermain-main. Berbeda dengan orang-orang yang membenarkan serta beriman yang memiliki ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.
#
{13 ـ 14} {يومَ يُدَعُّونَ إلى نار جهنَّم دعاً}؛ أي: [يوم] يُدفعون إليها دفعاً، ويساقون إليها سوقاً عنيفاً، ويجرون على وجوههم، ويُقال لهم توبيخاً ولوماً: {هذه النارُ التي كنتمُ بها تكذِّبون}: فاليوم ذوقوا عذابَ الخُلد الذي لا يُبْلَغُ قدرهُ ولا يوصَفُ أمره.
(13-14) ﴾ يَوۡمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا ﴿ "Pada hari mereka didorong ke Neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya," yaitu pada hari mereka didorong menuju Neraka Jahanam, mereka digiring menuju Neraka Jahanam secara sadis, mereka diseret dengan kepala di bawah dan kaki di atas dan dikatakan kepada mereka dengan celaan dan hina-an, ﴾ هَٰذِهِ ٱلنَّارُ ٱلَّتِي كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ ﴿ "Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya," pada hari ini rasakanlah azab yang kekal yang dahsyatnya tidak bisa dijangkau akal dan kepedihannya tidak bisa digambarkan.
#
{15} {أفسحرٌ هذا أم أنتم لا تُبصرونَ}: يُحتمل أنَّ الإشارة إلى النار والعذاب؛ كما تدلُّ عليه سياق الآيات ؛ أي: لما رأوا النار والعذاب؛ قيل لهم من باب التقريع: أهذا سحرٌ لا حقيقة له؛ فقد رأيتموه؟! أم أنتم في الدُّنيا لا تبصرون؛ أي: لا بصيرة لكم ولا علم عندَكم، بل كنتُم جاهلين بهذا الأمر، لم تقمْ عليكم الحجَّة؟! والجواب انتفاء الأمرين: أمَّا كونُه سحراً؛ فقد ظهر لهم أنَّه أحقُّ الحقِّ وأصدق الصدق المنافي للسحر من جميع الوجوه. وأمَّا كونُهم لا يبصرون؛ فإنَّ الأمر بخلاف ذلك، بل حجَّة الله قد قامت عليهم، ودعتهُمُ الرُّسل إلى الإيمان بذلك، وأقامت من الأدلَّة والبراهين على ذلك ما يجعله من أعظم الأمور المبرهَنَة الواضحة الجليَّة. ويُحتمل أنَّ الإشارة بقولِهِ: {أفسحرٌ هذا أم أنتُم لا تبصرونَ}: إلى ما جاء به محمدٌ - صلى الله عليه وسلم - من الحقِّ المبين والصراط المستقيم؛ أي: أفيتصوَّر مَن له عقلٌ أن يقولَ عنه: إنَّه سحرٌ، وهو أعظم الحقِّ وأجلُّه، ولكن لعدم بصيرتهم قالوا فيه ما قالوا.
(15) ﴾ أَفَسِحۡرٌ هَٰذَآ أَمۡ أَنتُمۡ لَا تُبۡصِرُونَ ﴿ "Maka apakah ini sihir ataukah kamu tidak melihat?" Kemungkinan yang diisyaratkan dalam ayat ini adalah neraka atau azab, sebagaimana yang ditunjukkan oleh redaksi ayat, yakni, ketika mereka melihat azab dan neraka. Dikata-kan kepada mereka dengan nada penghinaan, "Apakah ini sihir dan tidak nyata, kini kalian melihatnya? Ataukah karena pada saat di dunia kalian tidak melihatnya? Artinya, kalian tidak memiliki pandangan dan ilmu, kalian bodoh dan tidak mengetahui hal ini dan tidak ada hujjah yang ditegakkan pada kalian? Jawabannya adalah, keduanya tidak ada: Bahwa siksa atau neraka itu sihir, maka saat itu telah nampak bagi mereka bahwa siksa atau neraka itu benar adanya yang menafikan sihir dari berbagai hal, ada kalanya mereka tidak melihat padahal tidak demikian halnya, para rasul menyeru mereka untuk beriman pada hal itu, berbagai dalil dan bukti nyata akan hal itu telah ditegakkan. Berita tentang azab dan neraka dijadikan sebagai hal terbesar yang jelas dan nyata. Kemung-kinan lain dari isyarat yang terdapat dalam Firman Allah سبحانه وتعالى,﴾ أَفَسِحۡرٌ هَٰذَآ أَمۡ أَنتُمۡ لَا تُبۡصِرُونَ ﴿ "Maka apakah ini sihir ataukah kamu tidak melihat?" adalah, kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad a serta jalan yang lurus. Artinya, apakah orang yang berakal menganggap kebenaran serta jalan yang lurus itu sebagai sihir padahal kebenaran dan jalan yang lurus itu adalah kebenaran terbesar dan teragung, hanya saja karena mereka tidak memiliki bashirah sehingga mereka mengatakan seperti itu?[106]
#
{16} {اصْلَوْها}؛ أي: ادخلوا النار على وجهٍ تحيطُ بكم وتشملُ أبدانكم وتطَّلع على أفئدتكم، {فاصْبِروا أو لا تصبروا سواءٌ عليكم}؛ أي: لا يفيدكم الصبر على النار شيئاً، ولا يتأسَّى بعضُكم ببعض، ولا يخفَّف عنكم العذاب، وليست من الأمور التي إذا صبر العبدُ عليها هانت مشقَّتها وزالت شدَّتها، وإنَّما فُعِلَ بهم ذلك بسبب أعمالهم الخبيثة وكسبهم، ولهذا قال: {إنَّما تُجْزَوْن ما كنتم تعملونَ}.
(16) ﴾ ٱصۡلَوۡهَا ﴿ "Masuklah kamu ke dalamnya," masuklah kalian ke dalam neraka yang meliputi kalian dan mencakup seluruh raga kalian hingga ke hati kalian, ﴾ فَٱصۡبِرُوٓاْ أَوۡ لَا تَصۡبِرُواْ سَوَآءٌ عَلَيۡكُمۡۖ ﴿ "maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu," kesabaran kalian ter-hadap api neraka tidak berguna sama sekali untuk kalian, kalian tidak akan saling berempati satu sama lain, dan siksaan tidak akan diringankan dari kalian. Siksa neraka bukanlah termasuk hal di mana jika seseorang bersabar, maka bebannya akan terasa ringan dan kerasnya akan hilang, hal itu diperlakukan pada mereka ka-rena perbuatan serta tindakan keji mereka, karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ إِنَّمَا تُجۡزَوۡنَ مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ﴿ "Kamu hanya diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan."
Ayah: 17 - 20 #
{إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ (17) فَاكِهِينَ بِمَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ وَوَقَاهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (18) كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (19) مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (20)}.
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang dibe-rikan kepada mereka oleh Rabb mereka dan Rabb mereka memeli-hara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka), 'Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan,' mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (Ath-Thur: 17-20).
#
{17} لمَّا ذكر تعالى عقوبة المكذِّبين؛ ذكر نعيم المتَّقين؛ ليجمع بين الترغيب والترهيب، فتكون القلوبُ بين الخوف والرجاء، فقال: {إنَّ المتَّقين}: لربِّهم، الذين اتَّقوا سخطه وعذابه بفعل أسبابه من امتثال الأوامر واجتناب النواهي، {في جنَّاتٍ}؛ أي: بساتين، قد اكتست رياضها من الأشجار الملتفَّة والأنهار المتدفِّقة والقصور المُحْدِقة والمنازل المُزَخْرَفة، {ونعِيمٍ}: وهذا شاملٌ لنعيم القلب والروح والبدن.
(17) Setelah Allah سبحانه وتعالى menyebutkan hukuman bagi orang-orang yang zhalim, selanjutnya Allah سبحانه وتعالى menyebutkan kenikmatan orang-orang yang bertakwa supaya terangkum antara berita gem-bira dan ancaman sehingga hati manusia akan berada di antara rasa takut dan pengharapan. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ ﴿ "Sesung-guhnya orang-orang yang bertakwa," yakni, kepada Rabb mereka, mereka yang takut akan murka dan azabNya yang mengerjakan sebab-sebabnya dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya, ﴾ فِي جَنَّٰتٖ ﴿ "berada dalam surga," yakni, taman-taman yang di dalamnya terdapat pohon rindang, sungai dengan air yang memancar, istana yang dikelilingi taman dan rumah yang dihiasi ﴾ وَنَعِيمٖ ﴿ "dan kenikmatan," yang mencakup kenikmatan hati, ruh, dan raga.
#
{18} {فاكهين بما آتاهم ربُّهم}؛ أي: معجبين به، متمتِّعين على وجه الفرح والسرور بما أعطاهم الله من النعيم الذي لا يمكن وصفُه، و {لا تعلمُ نفسٌ ما أُخْفِيَ لهم من قرَّةِ أعينٍ}، {ووقاهم ربُّهم عذابَ الجحيم}: فرزقهم المحبوب، ونجَّاهم من المرهوب، لمَّا فعلوا ما أحبَّه [اللَّهُ] وجانبوا ما يسخطه.
(18) ﴾ فَٰكِهِينَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمۡ رَبُّهُمۡ ﴿ "Mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka." Artinya mereka merasa takjub terhadap semua pemberian Rabb seraya menikmatinya de-ngan gembira dan suka cita terhadap kenikmatan yang diberikan yang tidak mungkin bisa digambarkan, dan ﴾ فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٞ مَّآ أُخۡفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٖ ﴿ "Jiwa tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka (berupa bidadari yang) menyejukkan mata." (As-Sajdah: 17). ﴾ وَوَقَىٰهُمۡ رَبُّهُمۡ عَذَابَ ٱلۡجَحِيمِ ﴿ "Dan Rabb mereka memelihara mereka dari azab neraka." Mereka diberi apa-apa yang disenangi dan diselamat-kan dari apa-apa yang ditakuti, karena mereka mengerjakan yang dicintai Allah سبحانه وتعالى dan menjauhi perbuatan yang bisa mendatangkan murkaNya.
#
{19} {كلوا واشربوا}؛ أي: مما تشتهيه أنفسكم من أصناف المآكل والمشارب اللذيذة {هنيئاً}؛ أي: متهنِّئين بذلك على وجه البهجة والفرح والسرور والحبور، {بما كنتُم تعملون}؛ أي: نلتم ما نلتم بسبب أعمالكم الحسنة وأقوالكم المستحسنة.
(19) ﴾ كُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ ﴿ "(Dikatakan kepada mereka), 'Makan dan mi-numlah'," apa pun yang diinginkan oleh jiwa kalian berupa ber-bagai jenis makanan dan minuman yang nikmat, ﴾ هَنِيٓـَٔۢا ﴿ "dengan enak." Artinya seraya leluasa terhadap semua itu dengan penuh kebahagiaan dan kesenangan, ﴾ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ﴿ "sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan." Artinya, kalian mendapatkan semua itu dikarenakan perbuatan dan perkataan kalian yang baik.
#
{20} {متَّكِئينَ على سررٍ مصفوفةٍ}: الاتِّكاء هو الجلوس على وجه التمكُّن والراحة والاستقرار، والسرر هي الأرائك المزيَّنة بأنواع الزينة من اللباس الفاخر والفرش الزاهية. ووصف الله السُّرر بأنها مصفوفةٌ؛ ليدلَّ ذلك على كثرتها وحسن تنظيمها واجتماع أهلها وسرورهم بحسن معاشرتهم وملاطفة بعضهم بعضاً. فلمَّا اجتمع لهم من نعيم القلب والرُّوح والبدن ما لا يخطُرُ بالبال ولا يدور في الخيال من المآكل والمشارب اللذيذة والمجالس الحسنة الأنيقة؛ لم يبق إلاَّ التمتُّع بالنساء اللاتي لا يتمُّ سرورٌ إلاَّ بهنَّ، فذكر تعالى أنَّ لهم من الأزواج أكمل النساء أوصافاً وخلقاً وأخلاقاً، ولهذا قال: {وزوَّجْناهم بحورٍ عينٍ}: وهنَّ النساء اللواتي قد جَمَعْنَ جمال الصورة الظاهرة وبهاءها ومن الأخلاق الفاضلة ما يوجب أن يحيِّرْنَ بحسنهنَّ الناظرين، ويسلبنَ عقول العالمين، وتكاد الأفئدة أن تطير شوقاً إليهن ورغبةً في وصالهنَّ، والعِيْن: حسان الأعين مليحاتها، التي صفا بياضها وسوادها.
(20) ﴾ مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ سُرُرٖ مَّصۡفُوفَةٖۖ ﴿ "Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan." Bertelekan adalah duduk secara nyaman, enak dan tegak, sedangkan dipan yang dimaksud adalah bantal-bantal yang berhias dengan berbagai hiasan berupa kain mewah dan kasur yang mengembang. Allah سبحانه وتعالى menggambarkan dipan-dipan berderetan sebagai petunjuk akan banyaknya, penataannya yang rapi serta kebersamaan penghuninya serta kegembiraan mereka dengan per-gaulan mereka yang baik serta saling beramah-tamah satu sama lain. Setelah kenikmatan hati, ruh, dan raga bersatu yang belum pernah terlintas di benak dan belum pernah ada dalam khayalan berupa makanan dan minuman lezat serta tempat tinggal yang indah, maka tidak ada yang tersisa selain bersenang-senang dengan wanita sebagai pelengkap kegembiraan. Allah سبحانه وتعالى menyebutkan, para penduduk surga memiliki pasangan istri-istri yang sifat, bentuk tubuh, serta akhlak mereka paling sempurna, karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَزَوَّجۡنَٰهُم بِحُورٍ عِينٖ ﴿ "Dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." Mereka adalah wanita-wanita yang memiliki kecantikan wujud nyata disertai akhlak yang baik sehingga siapa pun yang memandangnya akan terlena, mereka bisa menarik hati seluruh alam. Seluruh hati se-olah terbang karena merindukan mereka serta keinginan agar bisa sampai pada mereka. Bermata jeli adalah bermata indah kelabu yang bening berwarna putih dan hitam.
Ayah: 21 - 28 #
{وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ (21) وَأَمْدَدْنَاهُمْ بِفَاكِهَةٍ وَلَحْمٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ (22) يَتَنَازَعُونَ فِيهَا كَأْسًا لَا لَغْوٌ فِيهَا وَلَا تَأْثِيمٌ (23) وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَكْنُونٌ (24) وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ (25) قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ (26) فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ (27) إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ (28)}.
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini. Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaidah dan tiada pula perbuatan dosa. Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu seperti mutiara yang tersimpan. Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata, 'Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab). Maka Allah memberi-kan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami dahulu memohon padaNya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang'." (Ath-Thur: 21-28).
#
{21} وهذا من تمام نعيم [أهلِ] الجنَّة: أنْ ألحَقَ الله بهم ذُرِّيَّتهم الذين اتَّبعوهم بإيمان؛ أي: لحقوهم بالإيمان الصادر من آبائهم، فصارت الذُّرِّية تبعاً لهم بالإيمان، ومن باب أولى؛ إذا تبعتهم ذُرِّيَّتهم بإيمانهم الصادر من أنفسهم؛ فهولاء المذكورون يُلْحِقُهُمُ اللهُ بمنازل آبائهم في الجنة، وإن لم يبلغوها؛ جزاءً لآبائهم، وزيادةً في ثوابهم، ومع ذلك؛ لا يَنْقُصُ اللهُ الآباء من أعمالهم شيئاً. ولمَّا كان ربَّما توهَّم متوهِّم أن أهل النار كذلك يُلْحِقُ اللهُ بهم ذرِّيَّتهم ؛ أخبر أنه ليس حكم الدارين حكماً واحداً؛ فإنَّ النار دار العدل، ومن عدله تعالى أن لا يعذِّب أحداً إلاَّ بذنبٍ، ولهذا قال: {كلُّ امرئٍ بما كَسَبَ رهينٌ}؛ أي: مرتهنٌ بعمله؛ فلا تزر وازرةٌ وزرَ أخرى، ولا يُحْمَلُ على أحدٍ ذنبُ أحدٍ، فهذا اعتراضٌ من فوائده إزالة هذا الوهم المذكور.
(21) Inilah di antara penyempurna kenikmatan penduduk surga, yakni, Allah سبحانه وتعالى mempertemukan mereka dengan keturunan mereka yang seiman, mereka dipertemukan karena keimanan dari ayah-ayah mereka sehingga keturunan mereka menjadi pengikut ayah-ayah mereka karena keimanan. Lebih dari itu, karena ketu-runan mereka ikut serta karena keimanan mereka, maka keturunan mereka itu dipertemukan dengan ayah-ayah mereka di surga oleh Allah سبحانه وتعالى meski amalan mereka tidak setara dengan amalan orang tua mereka sebagai balasan baik untuk orang tua mereka dan sebagai tambahan atas pahala mereka. Meski demikian, Allah سبحانه وتعالى tidak mengurangi sama sekali amalan orang tua mereka. Dari sini mungkin saja orang yang salah memahami bahwa penduduk ne-raka akan dipertemukan Allah سبحانه وتعالى dengan keturunan mereka, Allah سبحانه وتعالى menyebutkan bahwa hukum kedua tempat (surga dan neraka) tidak sama. Neraka adalah tempat keadilan dan di antara keadilan Allah سبحانه وتعالى tidak menyiksa seorang pun kecuali karena dosa, karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ كُلُّ ٱمۡرِيِٕۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٞ ﴿ "Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya," artinya tergadai dengan amalannya. Orang tidak akan menanggung beban dosa orang lain dan sese-orang tidak akan diberi tanggungan dosa orang lain. Paparan ini berguna untuk menghilangkan dugaan keliru di atas.
#
{22} وقوله: {وأمددْناهم}؛ أي: أمددنا أهل الجنة من فضلنا الواسع ورزقنا العميم، {بفاكهةٍ}: من العنب والرُّمان والتُّفاح وأصناف الفواكه اللذيذة الزائدة على ما به يتقوَّتون، {ولحمٍ ممَّا يشتهونَ}: من كلِّ ما طلبوه واشتهته أنفسُهم من لحوم الطير وغيرها.
(22) Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَأَمۡدَدۡنَٰهُم ﴿ "Dan Kami beri mereka tam-bahan," artinya, Kami memberi penduduk surga karena karunia Kami yang luas dan rizki Kami yang banyak, ﴾ بِفَٰكِهَةٖ ﴿ "dengan buah-buahan," berupa anggur, delima, jeruk dan berbagai macam buah-buahan lezat lainnya melebihi yang mereka butuhkan, ﴾ وَلَحۡمٖ مِّمَّا يَشۡتَهُونَ ﴿ "dan daging dari segala jenis yang mereka ingini," semua da-ging yang mereka inginkan, baik berupa daging burung maupun lainnya.
#
{23} {يتنازَعون فيها كأساً}؛ أي: تدور كاسات الرحيق والخمر عليهم، ويتعاطَونها فيما بينهم، وتطوف عليهم الولدانُ المخلَّدون بأكواب وأباريق. {لا لغوٌ فيها ولا تأثيمٌ}؛ أي: ليس في الجنَّة كلامُ لغوٍ، وهو الذي لا فائدة فيه، ولا تأثيمٍ، وهو الذي فيه إثمٌ ومعصيةٌ. وإذا انتفى الأمران؛ ثبت الأمر الثالث، وهو أن كلامهم فيها سلامٌ طيبٌ طاهرٌ مسرٌّ للنفوس مفرحٌ للقلوب، يتعاشرون أحسن عشرة، ويتنادمون أطيب المنادمة، ولا يسمعون من ربِّهم إلاَّ ما يُقِرُّ أعينَهم ويدلُّ على رضاه عنهم ومحبَّته لهم.
(23) ﴾ يَتَنَٰزَعُونَ فِيهَا كَأۡسٗا ﴿ "Di dalam surga mereka saling memperebut-kan piala (gelas)," artinya, gelas-gelas piala serta arak berputar me-ngelilingi mereka, penduduk surga saling memberi satu sama lain, anak-anak kecil mengelilingi mereka dengan membawa gelas dan ceret, ﴾ لَّا لَغۡوٞ فِيهَا وَلَا تَأۡثِيمٞ ﴿ "yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaidah dan tiada pula perbuatan dosa." Artinya tidak ada kata sia-sia di dalam surga yaitu kata-kata yang tidak berguna dan dosa yang bisa mendatangkan dosa dan maksiat. Karena dua hal ter-sebut tidak ada (perkataan tiada guna dan dosa), maka yang ada adalah perkataan salam, baik, suci, yang membuat hati bahagia, penduduk surga saling bergaul dengan baik, saling memberi mi-num satu sama lain dengan baik. Mereka tidak mendengar Firman Rabb mereka kecuali yang meneduhkan mata mereka, yang menun-jukkan keridhaanNya terhadap mereka dan kecintaanNya kepada mereka.
#
{24} {ويطوف عليهم غلمانٌ لهم}؛ أي: خدمٌ شبابٌ، {كأنَّهم لؤلؤٌ [مكنون] } من حسنهم وبهائهم، يدورون عليهم بالخدمة وقضاء أشغالهم ، وهذا يدلُّ على كثرة نعيمهم وسعته وكمال راحتهم.
(24) ﴾ وَيَطُوفُ عَلَيۡهِمۡ غِلۡمَانٞ لَّهُمۡ ﴿ "Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka," yakni, pelayan-pelayan muda, ﴾ كَأَنَّهُمۡ لُؤۡلُؤٞ مَّكۡنُونٞ ﴿ "seakan-akan mereka itu seperti mutiara yang tersimpan," karena indah dan rapinya mereka, mereka mengelilingi penduduk surga untuk melayani mereka dan memenuhi keinginan mereka, ini menunjukkan banyaknya kenikmatan mereka serta luas dan sempurnanya kesenangan.
#
{25} {وأقبلَ بعضُهم على بعض يتساءلونَ}: عن أمور الدُّنيا وأحوالها.
(25) ﴾ وَأَقۡبَلَ بَعۡضُهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ يَتَسَآءَلُونَ ﴿ "Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling tanya-menanya," tentang masalah dan kondisi pada saat di dunia.
#
{26} {قالوا}: في ذكر بيان الذي أوصَلَهم إلى ما هم فيه من الحبرة والسرور: {إنَّا كنَّا قبلُ}؛ أي: في دار الدُّنيا {في أهلِنا مشفقينَ}؛ أي: خائفين وجِلين، فتركْنَا من خوفه الذُّنوب، وأصلحنا لذلك العيوب.
(26) ﴾ قَالُوٓاْ ﴿ "Mereka berkata," menjelaskan penyebab yang membuat mereka sampai ke surga berupa berbagai pengalaman serta kesenangan, ﴾ إِنَّا كُنَّا قَبۡلُ ﴿ "sesungguhnya kami dahulu," ketika berada di dunia, ﴾ فِيٓ أَهۡلِنَا مُشۡفِقِينَ ﴿ "sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)," artinya, kami merasa takut sehingga kami meninggalkan berbagai dosa dan karena rasa takut itu pun kami memperbaiki aib-aib kami.
#
{27} {فمنَّ اللهُ علينا}: بالهداية والتوفيق، {ووَقانا عذابَ السَّموم}؛ أي: العذاب الحار الشديد حرُّه.
(27) ﴾ فَمَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡنَا ﴿ "Maka Allah memberikan karunia kepada kami," dengan hidayah dan pertolongan, ﴾ وَوَقَىٰنَا عَذَابَ ٱلسَّمُومِ ﴿ "dan memelihara kami dari azab neraka," azab yang amat sangat panas.
#
{28} {إنَّا كنَّا من قبلُ ندعوه}: أن يَقِيَنا عذابَ السَّموم، ويوصِلَنا إلى النعيم، وهذا شاملٌ لدعاء العبادة ودعاء المسألة؛ أي: لم نزل نتقرَّب إليه بأنواع العبادات ، وندعوه في سائر الأوقات. {إنَّه هو البرُّ الرحيم}: فمن برِّه [بنا] ورحمته إيَّانا أنالَنا رضاه والجنة، ووقانا سخطه والنار.
(28) ﴾ إِنَّا كُنَّا مِن قَبۡلُ نَدۡعُوهُۖ ﴿ "Sesungguhnya kami dahulu memo-hon padaNya," agar kami dijaga dari siksaan yang membara serta agar kami disampaikan pada kenikmatan. Permintaan tersebut mencakup doa ibadah dan doa meminta. Kami sewaktu di dunia menyembahNya di segala waktu. ﴾ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡبَرُّ ٱلرَّحِيمُ ﴿ "Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang," dan di antara kebaikan dan rahmatNya kepada kami adalah kami men-dapatkan ridha dan surgaNya serta menjaga kami dari kemurkaan dan nerakaNya.
Ayah: 29 - 43 #
{فَذَكِّرْ فَمَا أَنْتَ بِنِعْمَتِ رَبِّكَ بِكَاهِنٍ وَلَا مَجْنُونٍ (29) أَمْ يَقُولُونَ شَاعِرٌ نَتَرَبَّصُ بِهِ رَيْبَ الْمَنُونِ (30) قُلْ تَرَبَّصُوا فَإِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُتَرَبِّصِينَ (31) أَمْ تَأْمُرُهُمْ أَحْلَامُهُمْ بِهَذَا أَمْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ (32) أَمْ يَقُولُونَ تَقَوَّلَهُ بَلْ لَا يُؤْمِنُونَ (33) فَلْيَأْتُوا بِحَدِيثٍ مِثْلِهِ إِنْ كَانُوا صَادِقِينَ (34) أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ (35) أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بَلْ لَا يُوقِنُونَ (36) أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُصَيْطِرُونَ (37) أَمْ لَهُمْ سُلَّمٌ يَسْتَمِعُونَ فِيهِ فَلْيَأْتِ مُسْتَمِعُهُمْ بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ (38) أَمْ لَهُ الْبَنَاتُ وَلَكُمُ الْبَنُونَ (39) أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْرًا فَهُمْ مِنْ مَغْرَمٍ مُثْقَلُونَ (40) أَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ (41) أَمْ يُرِيدُونَ كَيْدًا فَالَّذِينَ كَفَرُوا هُمُ الْمَكِيدُونَ (42) أَمْ لَهُمْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (43)}.
"Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu, disebabkan nikmat Rabbmu bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula seorang gila. Bahkan mereka mengatakan, 'Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya.' Kata-kanlah, 'Tunggulah, maka sesungguhnya aku pun termasuk orang yang menunggu (pula) bersama kamu.' Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas. Ataukah mereka mengatakan, 'Dia (Muhammad) membuat-buatnya.' Sebenarnya mereka tidak beriman. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal al-Qur`an itu jika mereka orang-orang yang benar. Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu atau merekakah yang berkuasa? Atau-kah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang ghaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan suatu keterangan yang nyata. Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan dan untuk kamu anak-anak laki-laki. Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan hutang. Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang ghaib lalu mereka menuliskannya. Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu, merekalah yang kena tipu daya. Ataukah mereka mempunyai sesembahan selain Allah? Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (Ath-Thur: 29-43).
#
{29} يأمر الله تعالى رسوله - صلى الله عليه وسلم - أن يُذَكِّرَ الناس مسلمهم وكافرهم؛ لتقوم حجَّة الله على الظَّالمين، ويهتدي بتذكيره الموفَّقون، وأن لا يبالي بقول المشركين المكذِّبين وأذيَّتهم وأقوالهم التي يَصدُّون بها الناس عن اتِّباعه، مع علمهم أنَّه أبعدُ الناس عنها، ولهذا نفى عنه كلَّ نقص رَمَوْه به، فقال: {فما أنتَ بنعمةِ ربِّكَ}؛ أي: منَّه ولطفه {بكاهنٍ}؛ أي: له رِئْيٌ من الجنِّ يأتيه بخبر بعض الغيوب التي يضمُّ إليها مئة كذبةٍ، {ولا مجنونٍ}: فاقد العقل ، بل أنت أكملُ الناس عقلاً، وأبعدهم عن الشياطين، وأعظمهم صدقاً، وأجلُّهم، وأكملهم.
(29) Allah سبحانه وتعالى memerintahkan RasulNya, Muhammad a, agar tetap mengingatkan seluruh manusia, baik yang beriman maupun yang kufur agar hujjah Allah سبحانه وتعالى tegak terhadap orang-orang yang zhalim dan supaya orang-orang yang mendapat per-tolongan bisa mengambil petunjuk dari peringatan itu. Allah سبحانه وتعالى juga memerintahkan agar RasulNya a tidak mempedulikan perkataan serta gangguan orang-orang musyrik dan yang mendustakan, me-reka yang menghalang-halangi orang untuk mengikuti RasulNya padahal mereka tahu bahwa Rasulullah a adalah orang yang paling jauh dari apa yang mereka tuduhkan dan dustakan, karena itulah Allah سبحانه وتعالى menafikan semua kekurangan yang dituduhkan pada RasulNya. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَمَآ أَنتَ بِنِعۡمَتِ رَبِّكَ ﴿ "Dan kamu, di-sebabkan nikmat Rabbmu bukanlah," yakni karena karunia dan kelem-butanNya, ﴾ بِكَاهِنٖ ﴿ "seorang tukang tenung," yang memiliki khadam dari bangsa jin yang memberitahukan sebagian berita ghaib yang dicampuri seratus kebohongan, ﴾ وَلَا مَجۡنُونٍ ﴿ "dan bukan pula seorang gila," yang kehilangan akal, tapi engkau adalah orang yang paling sempurna akalnya, paling jauh dari setan, dan paling benar, engkau adalah orang yang paling mulia dan sempurna.
#
{30} وتارةً {يقولون} فيه: إنَّه {شاعرٌ}: يقول الشعر، والذي جاء به شعرٌ، والله يقول: {وما علَّمناه الشعرَ وما ينبغي له}، {نتربَّصُ به ريبَ المَنونِ}؛ أي: ننتظر به الموتَ، فيبطُلُ أمرُه ونستريح منه.
(30) Terkadang ﴾ يَقُولُونَ ﴿ "mereka mengatakan," tentang Nabi Muhammad a bahwa beliau adalah ﴾ شَاعِرٞ ﴿ "seorang penyair," yang bersyair dan yang dibawanyanya adalah syair, padahal Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَمَا عَلَّمۡنَٰهُ ٱلشِّعۡرَ وَمَا يَنۢبَغِي لَهُۥٓۚ ﴿ "Dan Kami tidak mengajarkannya syair dan tidak patut baginya." (Yasin: 69). ﴾ نَّتَرَبَّصُ بِهِۦ رَيۡبَ ٱلۡمَنُونِ ﴿ "Yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menim-panya," artinya, kami menanti kematiannya sehingga urusannya usai supaya kami merasa tenang.
#
{31} {قل}: لهم جواباً لهذا الكلام السخيف: {تربَّصوا}؛ أي: انتظروا بي الموت، {فإنِّي معكم من المتربِّصين}: نتربَّص بكم أن يصيبكم الله بعذابٍ من عنده، أو بأيدينا.
(31) ﴾ قُلۡ ﴿ "Katakanlah," kepada mereka sebagai jawaban atas perkataan bodoh ini, ﴾ تَرَبَّصُواْ ﴿ "Tunggulah," artinya, nantikan-lah kematianku, ﴾ فَإِنِّي مَعَكُم مِّنَ ٱلۡمُتَرَبِّصِينَ ﴿ "maka sesungguhnya aku pun termasuk orang yang menunggu (pula) bersama kamu," yakni, menan-tikan kalian tertimpa azab dari sisi Allah سبحانه وتعالى atau dengan kekuatan kami.
#
{32} {أم تأمُرُهم أحلامُهم بهذا أم هم قومٌ طاغونَ}؛ أي: أهذا التكذيبُ لك والأقوال التي قالوها؛ هل صدرتْ عن عقولِهم وأحلامِهم؛ فبئس العقولُ والأحلامُ التي هذه نتائجها وهذه ثمراتها ؛ فإنَّ عقولاً جعلتْ أكملَ الخلق عقلاً مجنوناً، وجعلت أصدقَ الصِّدق وأحقَّ الحقِّ كذِباً وباطلاً؛ لهي العقول التي ينزَّه المجانين عنها؟ أم الذي حملهم على ذلك ظلمُهم وطغيانُهم؟ وهو الواقع؛ فالطغيانُ ليس له حدٌّ يقف عليه؛ فلا يُستغرب من الطاغي المتجاوزِ الحدَّ ، كلُّ قول وفعل صَدَرَ منه.
(32) ﴾ أَمۡ تَأۡمُرُهُمۡ أَحۡلَٰمُهُم بِهَٰذَآۚ أَمۡ هُمۡ قَوۡمٞ طَاغُونَ ﴿ "Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?" Artinya, apakah kedus-taan serta perkataan-perkataan itu berasal dari akal dan khayalan-khayalan mereka? Alangkah buruknya akal serta khayalan yang membuahkan perkataan seperti itu, karena akal-akal mereka me-nyebut orang yang paling sempurna akalnya sebagai orang gila dan menjadikan perkataan yang paling jujur serta kebenaran puncak sebagai kedustaan dan kebatilan. Sungguh itu merupakan akal yang tidak terdapat pada orang gila, ataukah karena kezhaliman serta tindakan mereka yang melampaui batas yang membuat me-reka menyatakan kekejian itu? Dan inilah nyatanya. Orang yang melampaui batas tidak lagi memiliki aturan, sehingga tidak perlu heran terhadap semua perkataan dan perbuatan yang dilakukan oleh orang yang melampaui batas.
#
{33} {أم يقولون تَقَوَّلَه}؛ أي: تقوَّل محمدٌ القرآن وقاله من تلقاء نفسه، {بل لا يؤمنونَ}؛ فلو آمنوا؛ لم يقولوا ما قالوا.
(33) ﴾ أَمۡ يَقُولُونَ تَقَوَّلَهُۥۚ ﴿ "Ataukah mereka mengatakan, 'Dia (Muham-mad) membuat-buatnya'," artinya Nabi Muhammad a yang mem-buat-buat al-Qur`an dan disampaikan dari dirinya sendiri? ﴾ بَل لَّا يُؤۡمِنُونَ ﴿ "Sebenarnya mereka tidak beriman," andai saja mereka beriman, tentu tidak mengatakan seperti itu.
#
{34} {فَلْيَأتوا بحديثٍ مثلِهِ إنْ كانوا صادقينَ}: إنَّه تقوَّله؛ فإنَّكم العرب الفصحاء والفحول البلغاء، وقد تحدَّاكم أن تأتوا بمثلِهِ؛ فتصدق معارضتكم، أو تقرُّوا بصدقه، وإنكم لو اجتمعتم أنتم والإنس والجنُّ؛ لم تقدروا على معارضته والإتيان بمثله؛ فحينئذٍ أنتم بين أمرين: إمَّا مؤمنون به مقتدون بهديِهِ، وإمَّا معاندون متَّبعون لما علمتُم من الباطل.
(34) ﴾ فَلۡيَأۡتُواْ بِحَدِيثٖ مِّثۡلِهِۦٓ إِن كَانُواْ صَٰدِقِينَ ﴿ "Maka hendaklah mereka men-datangkan kalimat yang semisal al-Qur`an itu jika mereka orang-orang yang benar." Artinya, jika Muhammad membuat-buat al-Qur`an maka kalian wahai bangsa Arab, para orang-orang fasih, cerdas serta ahli bahasa, ia menantang kalian supaya kalian membuat yang sepertinya supaya sanggahan kalian dapat dibenarkan, atau sebaliknya kalian mengakui kebenarannya. Andai pun kalian semua mengumpulkan seluruh manusia dan jin untuk membuat seperti al-Qur`an, tentu kalian tidak akan mampu. Pada saat itu kalian berada di antara dua hal: Beriman kepada al-Qur`an dan meniti petunjuknya atau membangkang serta mengikuti kebatilan yang kalian ketahui.
#
{35} {أم خُلِقوا من غير شيءٍ أم هُمُ الخالقونَ}: وهذا استدلالٌ عليهم بأمرٍ لا يمكنهم فيه إلاَّ التسليمُ للحقِّ، أو الخروج عن موجب العقل والدين. وبيان ذلك أنهم منكرون لتوحيد الله، مكذِّبون لرسوله، وذلك مستلزمٌ لإنكار أنَّ الله خَلَقَهم، وقد تقرَّر في العقل مع الشرع أنَّ ذلك لا يخلو من أحد ثلاثة أمورٍ: إمَّا أنهم {خُلِقوا من غير شيءٍ}؛ أي: لا خالق خلقهم؛ بل وجدوا من غير إيجادٍ ولا موجدٍ؛ وهذا عينُ المحال. {أم هم الخالقونَ}: لأنفسِهم؛ وهذا أيضاً محالٌ؛ فإنَّه لا يتصوَّر أن يوجِدَ أحدٌ نفسَه. فإذا بطل هذان الأمران وبان استحالتُهما؛ تعيَّن القسم الثالثُ، وهو أنَّ الله هو الذي خلقهم. وإذا تعين ذلك؛ عُلِمَ أنَّ الله تعالى هو المعبودُ وحدَه، الذي لا تنبغي العبادة ولا تَصْلُح إلاَّ له تعالى.
(35) ﴾ أَمۡ خُلِقُواْ مِنۡ غَيۡرِ شَيۡءٍ أَمۡ هُمُ ٱلۡخَٰلِقُونَ ﴿ "Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)." Ini adalah dalil yang melawan mereka dengan sesuatu yang tidak memungkinkan bagi mereka kecuali menerima kebenaran atau (sebaliknya) melenceng dari tuntutan akal sehat dan Agama. Jelas-nya, mereka mengingkari keesaan Allah سبحانه وتعالى, mendustakan RasulNya sehingga membuat mereka mengingkari bahwa Allah سبحانه وتعالى telah men-ciptakan mereka, padahal telah tertanam dalam akal dan dikuat-kan oleh syariat bahwa hal itu tidak terlepas dari tiga hal: Karena m e r e k a ﴾ خُلِقُواْ مِنۡ غَيۡرِ شَيۡءٍ ﴿ "diciptakan tanpa sesuatu pun," artinya, tidak ada pencipta yang menciptakan mereka tapi mereka ada begitu saja tanpa ada yang mengadakannya, dan ini inti dari kemustahilan, ﴾ أَمۡ هُمُ ٱلۡخَٰلِقُونَ ﴿ "ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)," ini juga mustahil, sebab tidak bisa dibayangkan bagaimana sese-orang menciptakan dirinya sendiri. Karena dua kemungkinan ter-sebut tidak benar dan jelas-jelas mustahil, maka yang tersisa adalah kemungkinan ketiga yaitu Allah سبحانه وتعالى lah yang menciptakan mereka. Karena hal ini telah diketahui, maka jelaslah bahwa Allah سبحانه وتعالى adalah satu-satunya yang disembah, di mana tidak selayaknya ibadah diberikan kecuali hanya kepadaNya.
#
{36} وقوله: {أم خَلَقوا السمواتِ والأرضَ}: وهذا استفهامٌ يدلُّ على تقرير النفي؛ أي: ما خلقوا السماواتِ والأرضَ، فيكونوا شركاء لله، وهذا أمرٌ واضحٌ جدًّا. {بل} المكذبونَ {لا يوقنونَ}؛ أي: ليس عندهم [علم تامٌّ و] يقينٌ يوجب لهم الانتفاع بالأدلَّة الشرعيَّة والعقليَّة.
(36) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ أَمۡ خَلَقُواْ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَۚ ﴿ "Ataukah me-reka telah menciptakan langit dan bumi," pertanyaan ini berfungsi untuk menegaskan penafian, artinya, mereka tidak menciptakan langit dan bumi sehingga tidak patut menjadi sekutu Allah سبحانه وتعالى. Hal ini dapat diketahui secara jelas, ﴾ بَل ﴿ "tapi," orang-orang yang mendustakan ﴾ بَل لَّا يُوقِنُونَ ﴿ "sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)," artinya, mereka tidak memiliki ilmu yang sempurna dan tidak pula keyakinan yang bisa menuntun mereka meman-faatkan dalil-dalil syariat dan akal.
#
{37} {أمْ عندَهم خزائنُ ربِّك أم هم المُصَيْطِرونَ}؛ أي: أعند هؤلاء المكذِّبين خزائنُ رحمة ربِّك، فيعطوا من يشاؤون ويمنعوا من يشاؤون ؛ أي: فلذلك حجروا على الله أن يُعطي النبوَّة عبدَه ورسولَه محمداً - صلى الله عليه وسلم -، وكأنَّهم الوكلاء المفوَّضون على خزائن رحمة الله، وهم أحقرُ وأذلُّ من ذلك؛ فليس في أيديهم لأنفسهم نفعٌ ولا ضرٌّ ولا موتٌ ولا حياةٌ ولا نشورٌ؛ {أهم يقسِمونَ رحمةَ ربِّك نحنُ قَسَمْنا بينهم معيشَتَهم في الحياة الدُّنيا}؟ {أم هم المُصَيْطِرُونَ}؛ أي: المتسلِّطون على خلق الله وملكه بالقهر والغلبة؟! ليس الأمر كذلك، بل هم العاجزون الفقراء.
(37) ﴾ أَمۡ عِندَهُمۡ خَزَآئِنُ رَبِّكَ أَمۡ هُمُ ٱلۡمُصَۜيۡطِرُونَ ﴿ "Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu atau merekakah yang berkuasa?" Artinya, apakah mereka yang mendustakan itu memiliki perbendaharaan rahmat Rabbmu sehingga mereka bisa memberi siapa saja yang mereka kehendaki dan tidak memberi pada siapa saja yang mereka kehendaki? Karena itulah mereka menahan Allah سبحانه وتعالى agar tidak memberikan kenabian pada hamba dan RasulNya, Muhammad a, seolah-olah mereka adalah para wakil yang diserahi perbenda-haraan rahmat Allah سبحانه وتعالى,,, padahal sebenarnya mereka jauh lebih rendah dan hina dari hal itu, mereka sendiri tidak bisa membawa manfaat maupun bahaya pada dirinya sendiri, tidak memiliki ke-kuatan untuk menghidupkan dan tidak juga mematikan, apa lagi membangkitkan manusia, ﴾ أَهُمۡ يَقۡسِمُونَ رَحۡمَتَ رَبِّكَۚ نَحۡنُ قَسَمۡنَا بَيۡنَهُم مَّعِيشَتَهُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۚ ﴿ "Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia." (Az-Zukhruf: 32). ﴾ أَمۡ هُمُ ٱلۡمُصَۜيۡطِرُونَ ﴿ "Atau merekakah yang berkuasa?" Artinya, me-nguasai makhluk Allah سبحانه وتعالى serta memilikinya dengan paksaan dan penaklukan? Tidak seperti itu, justru mereka adalah orang-orang lemah dan memerlukan bantuan.
#
{38} {أمْ لهم سُلَّمٌ يستمعون فيه}؛ أي: ألهم اطِّلاع على الغيب واستماعٌ له بين الملأ الأعلى، فيخبرون عن أمورٍ لا يعلمُها غيرُهم، {فليأتِ مستمِعُهم}: المدَّعي لذلك {بسلطانٍ مبينٍ}: وأنَّى له ذلك والله تعالى عالم الغيب والشهادة؛ فلا يُظْهِرُ على غيبه أحداً؛ إلاَّ من ارتضى من رسولٍ يخبره بما أراد من علمِهِ، وإذا كان محمدٌ - صلى الله عليه وسلم -، أفضل الرسل وأعلمهم وإمامهم، وهو المخبر بما أخبر به من توحيد الله ووعده ووعيده وغير ذلك من أخباره الصادقة، والمكذِّبون هم أهل الجهل والضَّلال والغيِّ والعناد؛ فأيُّ المخبرين أحقُّ بقَبول خبره، خصوصاً والرسول - صلى الله عليه وسلم - قد أقام من الأدلَّة والبراهين على ما أخبر به ما يوجِبُ أن يكون ذلك عين اليقين وأكمل الصدق، وهم لم يُقيموا على ما ادَّعَوْه شبهةً فضلاً عن إقامة حجَّة؟!
(38) ﴾ أَمۡ لَهُمۡ سُلَّمٞ يَسۡتَمِعُونَ فِيهِۖ ﴿ "Ataukah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu," artinya, apakah mereka bisa mengetahui hal-hal ghaib serta mendengarkannya di antara malaikat yang tinggi sehingga mereka bisa memberitahukan berita yang tidak diketahui oleh yang lain? ﴾ فَلۡيَأۡتِ مُسۡتَمِعُهُم ﴿ "Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan," yang me-ngaku hal itu ﴾ بِسُلۡطَٰنٖ مُّبِينٍ ﴿ "suatu keterangan yang nyata," dari mana mereka mendapatkan semua itu, padahal Allah سبحانه وتعالى sematalah yang mengetahui hal ghaib dan hal nyata, dan tidak menampakkan ke-ghaiban pada siapa pun kecuali orang yang diridhai dari kalangan para rasul di mana Allah memberitahukan berdasarkan kehendak dan ilmuNya, karena Nabi Muhammad a adalah rasul yang terbaik, yang paling tahu dan imam para rasul. Beliaulah yang memberi-tahukan kabar yang diberitakan kepada beliau, tentang mengesa-kan Allah سبحانه وتعالى, menyampaikan kabar gembira serta ancamanNya dan juga berita-berita benar lainnya. Sedangkan orang-orang yang mendustakan adalah mereka yang bodoh, sesat, dan membang-kang. Siapa lagi yang beritanya lebih patut diterima? Lebih-lebih Rasulullah a menegakkan berbagai dalil dan bukti nyata atas ke-benaran yang beliau sampaikan. Berita yang disampaikan beliau adalah inti dari keyakinan serta kebenaran yang paling sempurna. Adapun orang-orang yang mendustakan itu sama sekali tidak me-nyebutkan suatu keserupaan pun, lebih-lebih menegakkan hujjah.
#
{39} وقوله: {أم له البناتُ}: كما زعمتُم، {ولكم البنونَ}: فتجمعون بين المحذورَيْن: جَعْلُكُم له الولد، واختيارُكُم له أنقص الصنفين؛ فهل بعد هذا التنقُّص لربِّ العالمين غايةٌ أو دونه نهايةٌ؟!
(39) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ أَمۡ لَهُ ٱلۡبَنَٰتُ ﴿ "Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan," sebagaimana yang kalian tuduhkan, ﴾ وَلَكُمُ ٱلۡبَنُونَ ﴿ "dan untuk kamu anak-anak laki-laki?" Sehingga kalian menerjang dua larangan; kalian menyatakan bahwa Allah سبحانه وتعالى memiliki anak dan pilihan yang kalian berikan pada Allah سبحانه وتعالى merupakan pilihan terjelek dari dua alternatif, lantas apakah ada ujungnya setelah celaan terhadap Rabb semesta alam ini, ataukah di bawah celaan tersebut ada batasannya?
#
{40} {أم تسألُهُم}: يا أيُّها الرسولُ، {أجراً}: على تبليغ الرسالة، {فهم من مَغْرَمٍ مُثْقَلونَ}: ليس الأمر كذلك، بل أنت الحريص على تعليمهم تبرُّعاً من غير شيء، بل تبذلُ لهم الأموالَ الجزيلة على قَبول رسالتك والاستجابة لأمرِك ودعوتك ، وتعطي المؤلَّفة قلوبهم؛ ليتمكَّن العلم والإيمان من قلوبهم.
(40) ﴾ أَمۡ تَسۡـَٔلُهُمۡ أَجۡرٗا ﴿ "Ataukah kamu meminta upah kepada mereka" wahai rasul atas penyampaian risalah, ﴾ فَهُم مِّن مَّغۡرَمٖ مُّثۡقَلُونَ ﴿ "sehingga mereka dibebani dengan hutang?" Tidak demikian halnya, tapi engkau benar-benar getol mengajar mereka secara suka rela tanpa meng-inginkan imbalan apa pun, justru engkau banyak mengorbankan harta benda untuk mereka, agar mereka bisa menerima risalahmu dan menanggapi perintah serta seruanmu, engkau jusru memberi harta pada orang yang hatinya memiliki kecenderungan pada Islam, agar ilmu dan iman menancap di hati mereka.
#
{41} {أم عندَهم الغيبُ فهم يكتبونَ}: ما كانوا يعلمونَه من الغُيوب، فيكونون قد اطِّلعوا على ما لم يطَّلع عليه رسولُ الله، فعارضوه وعاندوه بما عندَهم من علم الغيب، وقد عُلِمَ أنَّهم الأمَّة الأميَّة الجهَّال الضَّالون، ورسول الله - صلى الله عليه وسلم - هو الذي عنده من العلم أعظم من غيره، وأنبأه الله من علم الغيب على ما لم يَطَّلِعْ عليه أحدٌ من الخلق، وهذا كلُّه إلزامٌ لهم بالطرق العقليَّة والنقليَّة على فساد قولهم وتصوير بطلانِهِ بأحسن الطُّرق وأوضحها وأسلمها من الاعتراض.
(41) ﴾ أَمۡ عِندَهُمُ ٱلۡغَيۡبُ فَهُمۡ يَكۡتُبُونَ ﴿ "Apakah ada pada sisi mereka pengeta-huan tentang yang ghaib lalu mereka menuliskannya?" Apakah mereka mengetahui hal itu dari alam ghaib sehingga mereka bisa melihat sesuatu yang tidak diketahui Rasulullah a? Sehingga mereka menentang dan membangkang risalah yang dibawanya dari alam ghaib. Telah sama-sama diketahui bahwa mereka adalah kaum yang tidak bisa membaca dan menulis, serta bodoh dan tersesat, sedangkan Rasulullah a lah yang memiliki ilmu yang jauh lebih luas dari yang lainnya. Allah سبحانه وتعالى memberitahukan berita yang ber-asal dari alam ghaib yang tidak diketahui oleh satu makhluk pun. Semua penjelasan tersebut melalui penalaran akal serta dalil naqli menunjukkan rusaknya perkataan dan gambaran mereka yang diketahui melalui cara yang paling jelas dan bebas dari sanggahan.
#
{42} وقوله: {أم يريدون}: بقدحِهِم فيك وفيما جئتَ به {كيداً}: يُبْطلونَ به دينَك، ويفسدون به أمرَك. {فالذين كفروا هُمُ المَكيدونَ}؛ أي: كيدُهم في نحورهم، ومضرَّته عائدةٌ إليهم، وقد فعل الله ذلك، ولله الحمد، فلم يُبْقِ الكفارُ من مقدورهم من المكر شيئاً إلاَّ فعلوه، فنصر الله نبيَّه عليهم، وأظهر دينَه ، وخَذَلَهُم وانتصر منهم.
(42) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ أَمۡ يُرِيدُونَ ﴿ "Ataukah mereka hendak," dengan mencelamu dan mencela kebenaran yang kau bawa, ﴾ كَيۡدٗاۖ ﴿ "melakukan tipu daya," yang bisa menggugurkan agamamu dan merusak urusanmu? ﴾ فَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ هُمُ ٱلۡمَكِيدُونَ ﴿ "Maka orang-orang yang kafir itu, merekalah yang kena tipu daya," artinya, tipu daya mereka itu menimpa diri mereka sendiri, dampak bahayanya kembali pada diri mereka sendiri, Allah سبحانه وتعالى telah melakukan hal itu dan segala puji bagi Allah سبحانه وتعالى. Tidaklah tersisa kekuatan orang-orang kafir untuk menipu daya melainkan mereka pasti melakukannya, lalu Allah سبحانه وتعالى menolong nabiNya atas mereka, Allah سبحانه وتعالى memenangkan agamaNya dan merendahkan serta mengalahkan mereka.
#
{43} {أم لهم إلهٌ غير اللهِ}؛ أي: ألهم إلهٌ يُدعى ويرجى نفعُه ويُخاف من ضرِّه غير الله تعالى؟ {سبحان اللهِ عمَّا يشرِكون}: فليس له شريكٌ في الملك، ولا شريكٌ في الوحدانيَّة والعبادة، وهذا هو المقصود من الكلام الذي سيق لأجله، وهو بطلانُ عبادة ما سوى الله، وبيانُ فسادها بتلك الأدلَّة القاطعة، وأنَّ ما عليه المشركون هو الباطل، وأنَّ الذي ينبغي أن يُعْبَدَ ويصلَّى له ويُسْجَدَ ويُخْلَصَ له دعاءُ العبادة ودعاءُ المسألة هو الله المألوهُ المعبود، كاملُ الأسماء والصفاتِ، كثيرُ النعوتِ الحسنة والأفعال الجميلة، ذو الجلال والإكرام والعزِّ الذي لا يُرام، الواحد الأحدُ، الفردُ الصمدُ، الكبيرُ الحميدُ المجيدُ.
(43) ﴾ أَمۡ لَهُمۡ إِلَٰهٌ غَيۡرُ ٱللَّهِۚ ﴿ "Ataukah mereka mempunyai sesembahan selain Allah," artinya, apakah mereka mempunyai tuhan yang disem-bah dan diharapkan bisa memberi manfaat serta siksanya ditakuti selain Allah سبحانه وتعالى? ﴾ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِكُونَ ﴿ "Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan." Tidak ada sekutu bagi Allah سبحانه وتعالى dalam kerajaanNya, tidak ada sekutu bagiNya dalam keesaan dan berhak diibadahi. Dan inilah tujuan dari pemaparan kata-kata dalam ayat ini. Yaitu batilnya ibadah kepada selain Allah سبحانه وتعالى serta penjelasan ketidak-benarannya dengan dalil-dalil qath'i sekaligus menjelaskan bahwa jalan yang ditempuh orang-orang musyrik adalah batil. Yang wajib disembah, dan diseru dengan doa, baik doa permohonan maupun doa ibadah dan ibadah diikhlaskan untuknya adalah Allah سبحانه وتعالى se-mata, yang dipertuhankan dan disembah. Nama-nama dan sifat-sifatNya sempurna, memiliki sifat baik dan perbuatan indah, Pe-milik keluruhan, kemuliaan, kekuatan yang tidak bisa dikalahkan, Yang Maha Esa lagi Tunggal, tempat bergantung segala sesuatu, Mahabesar, Maha Terpuji dan Luhur.
Ayah: 44 - 46 #
{وَإِنْ يَرَوْا كِسْفًا مِنَ السَّمَاءِ سَاقِطًا يَقُولُوا سَحَابٌ مَرْكُومٌ (44) فَذَرْهُمْ حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ (45) يَوْمَ لَا يُغْنِي عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ (46)}.
"Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan, 'Itu adalah awan yang bertindih-tindih.' Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan. (Yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong'." (Ath-Thur: 44-46).
#
{44} يقول تعالى في ذكر بيان أنَّ المشركين المكذِّبين بالحقِّ الواضح قد عَتَوا عن الحقِّ وعسوا على الباطل، وأنَّه لو قام على الحقِّ كلُّ دليل؛ لما اتَّبعوه، ولخالفوه وعاندوه: {وإنْ يروا كِسْفَاً من السماء ساقطاً}؛ أي: لو سقط عليهم من السماء من الآيات الباهرة كِسْفٌ ؛ أي: قطعٌ كبارٌ من العذاب، {يقولوا سحابٌ مركومٌ}؛ أي: هذا سحابٌ متراكمٌ على العادة؛ أي: فلا يبالون بما رأوا من الآيات، ولا يعتبرون بها!
(44) Allah سبحانه وتعالى berfirman seraya menjelaskan bahwa orang-orang musyrik dan mendustakan kebenaran yang jelas itu me-nentang kebenaran dan terus berada di atas kebatilan. Andai pun semua dalil menunjukkan kebenarannya, tentu mereka tidak meng-ikutinya dan pasti mereka menentangnya. ﴾ وَإِن يَرَوۡاْ كِسۡفٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ سَاقِطٗا ﴿ "Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur," artinya, andai pun ayat-ayat jelas berupa potongan siksaan turun dari langit dan akan menimpa mereka, tentu ﴾ يَقُولُواْ سَحَابٞ مَّرۡكُومٞ ﴿ "mereka akan mengatakan, 'Itu adalah awan yang bertindih-tindih'," artinya, ini adalah mendung yang bergumpal-gumpal seperti biasanya. Mereka tidak mempe-dulikan tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى yang mereka saksikan dan tidak mau menjadikannya sebagai pelajaran.
#
{45} وهؤلاء لا دواء لهم إلاَّ العذاب والنَّكال، ولهذا قال: {فَذَرْهُم حتى يُلاقوا يومَهم الذي فيه يُصْعَقون}: وهو يوم القيامةِ، الذي يصيبهم فيه من العذاب ما لا يقادَرُ قَدْرُه ولا يوصَف أمرُه.
(45) Mereka itu tidak memiliki penawar apa pun selain azab dan siksaan, karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَذَرۡهُمۡ حَتَّىٰ يُلَٰقُواْ يَوۡمَهُمُ ٱلَّذِي فِيهِ يُصۡعَقُونَ ﴿ "Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan," yaitu pada Hari Kiamat, pada hari di mana mereka ditimpa azab yang pedihnya tidak terukur dan tergambarkan.
#
{46} {يوم لا يُغْني عنهم كيدُهم شيئاً}؛ أي: لا قليلاً ولا كثيراً، وإنْ كان في الدُّنيا قد يوجد منهم كيدٌ يعيشون به زمناً قليلاً؛ فيوم القيامةِ يضمحلُّ كيدُهم، وتبطلُ مساعيهم، ولا ينتصرون من عذاب الله، {ولا هم يُنصَرون}.
(46) ﴾ يَوۡمَ لَا يُغۡنِي عَنۡهُمۡ كَيۡدُهُمۡ شَيۡـٔٗا ﴿ "(Yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka," tidak sedikit dan tidak pula banyak, meski ketika di dunia mereka hidup dengan tipu daya dalam waktu yang singkat, namun pada Hari Kiamat tipu daya mereka tidak berguna dan semua usaha mereka batil, ﴾ وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ ﴿ "dan mereka tidak ditolong."
Ayah: 47 - 49 #
{وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (47) وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ (48) وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ (49)}.
"Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zhalim ada azab selain itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Dan ber-sabarlah dalam menunggu ketetapan Rabbmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam (pengawasan) Mata Kami, dan bertasbihlah memuji Rabbmu ketika engkau bangun dan pada beberapa saat di malam hari dan di waktu bintang-bintang terbenam (di waktu fajar)." (Ath-Thur: 47-49).
#
{47} لما ذَكَرَ اللهُ عذابَ الظالمين في الآخرة؛ أخبر أنَّ لهم عذاباً قبل عذاب يوم القيامةِ، وذلك شاملٌ لعذاب الدُّنيا بالقتل والسبي والإخراج من الديار، ولعذابِ البرزخ والقبر. {ولكنَّ أكثرهم لا يعلمونَ}؛ أي: فلذلك أقاموا على ما يوجب العذاب وشدة العقاب.
(47) Setelah Allah سبحانه وتعالى menyebutkan siksaan orang-orang zhalim di akhirat, selanjutnya Allah سبحانه وتعالى memberi kabar bahwa mereka itu mendapatkan siksaan sebelum siksaan Hari Kiamat, siksaan tersebut mencakup siksaan dunia dengan cara dibunuh, ditawan dan diusir dari negerinya dan siksaan kubur, ﴾ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ ﴿ "tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui," artinya, karena itulah mereka melakukan perbuatan yang menyebabkan mereka mendapatkan siksaan dan azab yang keras.
#
{48 ـ 49} ولمَّا بيَّن تعالى الحجج والبراهين على بطلان أقوال المكذِّبين؛ أمر رسوله - صلى الله عليه وسلم - أن لا يعبأ بهم شيئاً، وأنْ يصبِرَ لحكم ربِّه القدريِّ والشرعيِّ؛ بلزومه والاستقامة عليه، وَوَعَدَهُ الله الكفاية بقوله: {فإنَّك بأعيننا}؛ أي: بمرأى منَّا وحفظٍ واعتناءٍ بأمرك، وأمره أن يستعين على الصبر بالذكر والعبادة، فقال: {وسبِّح بحمد ربِّك حين تقومُ}؛ [أي]: من الليل؛ ففيه الأمر بقيام الليل، أو حين تقومُ إلى الصلوات الخمس؛ بدليل قوله: {ومن الليل فسبِّحْه وإدْبارَ النُّجومِ}؛ أي: آخر الليل، ويدخل فيه صلاة الفجر. والله أعلم.
(48-49) Ketika Allah سبحانه وتعالى menjelaskan berbagai hujjah dan bukti atas kebatilan perkataan orang-orang yang mendustakan, Allah سبحانه وتعالى, memerintah RasulNya agar tidak bersedih hati terhadap mereka dan agar tetap bersabar terhadap ketentuan Rabbnya, baik yang bersifat qadari maupun syar'i dengan selalu menetapi dan istiqamah di atas ketentuan Allah سبحانه وتعالى, Allah سبحانه وتعالى menjanjikan RasulNya diberi pengawasan melalui FirmanNya, ﴾ فَإِنَّكَ بِأَعۡيُنِنَاۖ ﴿ "Maka sesung-guhnya kamu berada dalam (pengawasan) Mata Kami," yakni, berada dalam pengawasan, penjagaan, serta perhatian Kami terhadap urusanmu. Allah سبحانه وتعالى juga memerintahkannya agar menjadikan ke-sabaran sebagai penolong dengan berdzikir dan beribadah. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ ﴿ "Dan bertasbihlah memuji Rabbmu ketika engkau berdiri," yakni ketika engkau bangun tidur. Dalam ayat ini terdapat perintah qiyamul lail, atau kemungkinan makna-nya adalah ketika engkau berdiri untuk shalat lima waktu, berda-sarkan Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَسَبِّحۡهُ وَإِدۡبَٰرَ ٱلنُّجُومِ ﴿ "Dan di waktu bintang-bintang terbenam (di waktu fajar)," artinya, pada penghujung malam di kala waktu shalat fajar masuk. Wallahu a'lam.
Akhir tafsir Surat ath-Thur, dan segala puji hanya bagi Allah سبحانه وتعالى semata.