TAFSIR SURAT AL-GHASYIYAH
( Hari Pembalasan )
TAFSIR SURAT AL-GHASYIYAH
( Hari Pembalasan )
Makkiyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
{هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ (1) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ (2) عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ (3) تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً (4) تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ (5) لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيعٍ (6) لَا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ (7) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاعِمَةٌ (8) لِسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ (9) فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ (10) لَا تَسْمَعُ فِيهَا لَاغِيَةً (11) فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ (12) فِيهَا سُرُرٌ مَرْفُوعَةٌ (13) وَأَكْوَابٌ مَوْضُوعَةٌ (14) وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ (15) وَزَرَابِيُّ مَبْثُوثَةٌ (16)}.
"Sudah datangkah kepadamu
(tentang) Hari Pembalasan? Banyak muka pada hari itu tunduk terhina. Bekerja keras lagi kepayahan. Memasuki api yang sangat panas
(neraka). Diberi minum dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. Banyak muka pada hari itu berseri-seri. Merasa senang karena usahanya. Dalam surga yang tinggi. Tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak
(di dekatnya), dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar."
(Al-Ghasyiah: 1-16).
#
{1} يذكر تعالى أحوال يوم القيامة وما فيها من الأهوال الطامَّة، وأنَّها تغشى الخلائق بشدائدها، فيجازَوْن بأعمالهم، ويتميَّزون إلى فريقين: فريق في الجنَّة، وفريق في السَّعير. فأخبر عن وصف كلا الفريقين:
(1) Allah سبحانه وتعالى menyebutkan kondisi-kondisi pada Hari Kiamat serta berbagai huru-hara dahsyat yang akan terjadi pada hari itu. Huru-hara itu akan mengitari seluruh manusia dengan berbagai kedahsyatannya. Manusia diberi balasan atas amal perbuatan mereka dan mereka terbagi menjadi dua golongan; satu golongan berada di surga dan golongan lain berada di neraka. Allah سبحانه وتعالى mem-beritahukan sifat masing-masing kedua golongan tersebut.
#
{2 ـ 7} فقال في وصف أهل النار: {وجوهٌ يومئذٍ}؛ أي: يوم القيامة، {خاشعةٌ}: من الذُّلِّ والفضيحة والخزي، {عاملةٌ ناصبةٌ}؛ أي: تاعبة في العذاب، تجرُّ على وجوهها، {وتغشى وجوهَهم النارُ}؛ ويحتمل أن المراد بقوله: {وجوهٌ يومئذٍ خاشعةٌ. عاملةٌ نَّاصبةٌ}: في الدنيا لكونهم في الدُّنيا أهل عباداتٍ وعمل، ولكنَّه لما عدم شرطه، وهو الإيمان؛ صار يوم القيامة هباءً منثوراً.
وهذا الاحتمال وإن كان صحيحاً من حيث المعنى؛ فلا يدلُّ عليه سياق الكلام، بل الصواب المقطوع به هو الاحتمال الأول؛ لأنَّه قيَّده بالظرف، وهو يوم القيامةِ، ولأنَّ المقصود هنا بيان ذكر أهل النار عموماً، وذلك الاحتمال جزءٌ قليلٌ بالنسبة إلى أهل النار ، ولأنَّ الكلام في بيان حال الناس عند غشيان الغاشية؛ فليس فيه تعرُّضٌ لأحوالهم في الدُّنيا.
وقوله: {تَصْلى ناراً حاميةً}؛ أي: شديداً حرُّها تحيط بهم من كلِّ مكان، {تُسْقى من عينٍ آنيةٍ}؛ أي: شديدة الحرارة ، {وإن يَسْتَغيثوا يُغاثوا بماءٍ كالمهل يَشْوي الوجوهَ}؛ فهذا شرابهم، وأمَّا طعامُهم؛ فَـ {ليس لهم طعامٌ إلاَّ من ضريعٍ. لا يُسْمِنُ ولا يُغْني من جوع}: وذلك لأنَّ المقصود من الطعام أحد أمرين: إمَّا أن يسدَّ جوع صاحبه ويزيل عنه ألمه، وإمَّا أن يُسْمِنَ بدنَه من الهزال، وهذا الطعام ليس فيه شيءٌ من هذين الأمرين، بل هو طعامٌ في غاية المرارة والنَّتن والخسَّة، نسأل الله العافية.
(2-7) Allah سبحانه وتعالى berfirman tentang sifat penghuni neraka, ﴾ وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٍ
﴿ "Banyak muka pada hari itu," yakni pada Hari Kiamat, ﴾ خَٰشِعَةٌ
﴿ "tunduk terhina," yakni karena terhina, tercela, dan nista. ﴾ عَامِلَةٞ نَّاصِبَةٞ
﴿ "Bekerja keras lagi kepayahan," yakni lelah dalam siksaan, dan diseret di atas wajahnya,
﴾ وَتَغۡشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ 50
﴿
"Dan muka mereka ditutup oleh api neraka." (Ibrahim: 50).
Kemungkinan lain maksud Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٍ خَٰشِعَةٌ 2 عَامِلَةٞ نَّاصِبَةٞ 3
﴿ "Banyak muka pada hari itu tunduk terhina. Bekerja keras lagi kepayahan," adalah di dunia, karena mereka adalah ahli ibadah dan amal ketika berada di dunia, tapi karena syaratnya tidak dipe-nuhi, yaitu iman, maka ibadah dan amalan tersebut menjadi debu yang beterbangan (sia-sia).
Meski kemungkinan maksud tersebut benar dari segi makna tapi tidak ditunjukkan oleh konteks ayat. Yang benar dan pasti adalah makna pertama karena teks tersebut dibatasi dengan kata keterangan waktu, yaitu Hari Kiamat, karena maksud dari ayat tersebut adalah penjelasan tentang penghuni neraka secara umum dan karena konteks ayat menjelaskan kondisi manusia pada saat diliputi oleh Hari Kiamat sehingga tidak mencakup kondisi mereka ketika berada di dunia.
Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ تَصۡلَىٰ نَارًا حَامِيَةٗ
﴿ "Memasuki api yang sangat panas (neraka)," yaitu amat panas dan meliputi mereka dari segala penjuru. ﴾ تُسۡقَىٰ مِنۡ عَيۡنٍ ءَانِيَةٖ
﴿ "Diberi minum dengan air dari sumber yang sangat panas," yakni benar-benar panas.
﴾ وَإِن يَسۡتَغِيثُواْ يُغَاثُواْ بِمَآءٖ كَٱلۡمُهۡلِ يَشۡوِي ٱلۡوُجُوهَۚ
﴿
"Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka." (Al-Kahfi: 29).
Itulah minuman mereka. Dan makanan mereka,﴾ لَّيۡسَ لَهُمۡ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٖ 6 لَّا يُسۡمِنُ وَلَا يُغۡنِي مِن جُوعٖ 7 ﴿ "mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar." Hal itu karena tujuan makan adalah satu dari dua hal berikut; menghilangkan lapar dan rasa sakitnya lapar atau menggemukkan badan. Sedangkan makanan neraka tersebut sama sekali tidak memiliki kedua tujuan itu. Lebih dari itu, makanan ini amat sangat pahit, berbau busuk dan menjijikkan. Kita memohon semoga Allah سبحانه وتعالى menganugerahkan keselamatan bagi kita.
#
{8 ـ 16} وأمَّا أهلُ الخير؛ فوجوههم يوم القيامةِ {ناعمةٌ}؛ أي: قد جرت عليهم نَضْرَةُ النعيم فَنَضَّرَتْ أبدانهم واستنارت وجوههم وسُرُّوا غاية السرور، {لسعيها}: الذي قدَّمته في الدُّنيا من الأعمال الصالحة والإحسان إلى عباد الله، {راضيةٌ}: إذْ وجدت ثوابه مدَّخراً مضاعفاً، فحمدت عقباه، وحصل لها كلُّ ما تتمنَّاه. وذلك أنَّها {في جنَّةٍ}: جامعةٍ لأنواع النَّعيم كلّها، {عاليةٍ}: في محلِّها ومنازلها؛ فمحلُّها في أعلى عِلِّيين، ومنازلها مساكنُ عاليةٌ، لها غرفٌ، ومن فوق الغرف غرفٌ مبنيَّةٌ يشرفون منها على ما أعدَّ الله لهم من الكرامة. ({قطوفُها دانيةٌ}؛ أي: كثيرة الفواكه اللذيذة المثمرة بالثمار الحسنة السهلة التناول؛ بحيث ينالونها على أيِّ حال كانوا، لا يحتاجون أن يَصْعَدوا شجرةً أو يستعصي عليهم منها ثمرةٌ). {لا تسمع فيها}؛ أي: الجنَّة {لاغيةً}؛ أي: كلمة لغوٍ وباطلٍ فضلاً عن الكلام المحرَّم، بل كلامُهم كلامٌ حسنٌ نافعٌ، مشتملٌ على ذكر الله وذكر نعمه المتواترة عليهم وعلى الآداب الحسنة بين المتعاشِرين الذي يسرُّ القلوب ويشرح الصدور. {فيها عينٌ جاريةٌ}: وهذا اسم جنس؛ أي: فيها العيون الجارية التي يفجِّرونها ويصرِّفونها كيف شاؤوا وأنَّى أرادوا. {فيها سررٌ مرفوعةٌ}: والسرر جمعُ سريرٍ، وهي المجالس المرتفعة في ذاتها وبما عليها من الفُرُش الليِّنة الوطيئة. {وأكوابٌ موضوعةٌ}؛ أي: أوانٍ ممتلئةٌ من أنواع الأشربة اللذيذة، قد وضعت بين أيديهم، وأعدَّت لهم، وصارت تحت طلبهم واختيارهم، يطوفُ بها عليهم الولدان المخلدون. {ونمارقُ مصفوفةٌ}؛ أي: وسائد من الحرير والإستبرق وغيرهما مما لا يعلمه إلاَّ الله، قد صُفَّتْ للجلوس والاتِّكاء عليها، وقد أريحوا عن أن يضعوها أو يصفوها بأنفسهم. {وزَرابِيُّ مبثوثةٌ}: والزرابِيُّ هي البسط الحسان، مبثوثةٌ؛ أي: مملوءةٌ بها مجالسهم من كلِّ جانب.
(8-16) Sedangkan ahli kebajikan, wajah-wajah mereka pada Hari Kiamat, ﴾ نَّاعِمَةٞ
﴿ "berseri-seri," yakni karena indahnya kenikmat-an yang mereka dapatkan, maka raga mereka berseri dan wajah-wajah mereka berbinar dan amat bergembira ﴾ لِّسَعۡيِهَا
﴿ "karena usaha-nya," yang dilakukan di dunia berupa amal baik dan kebajikan terhadap hamba-hamba Allah سبحانه وتعالى, ﴾ رَاضِيَةٞ
﴿ "Ia merasa senang," karena mendapatkan pahalanya yang disimpan ternyata berlipat ganda, sehingga terpujilah kesudahan amalnya dan tercapailah segala sesuatu yang diharapkan. Hal itu karena balasan amal baiknya berada ﴾ فِي جَنَّةٍ
﴿ "dalam surga," yang mencakup berbagai macam kenikmatan secara keseluruhan, ﴾ عَالِيَةٖ
﴿ "yang tinggi," tempat dan kedudukannya. Kedudukannya berada di tingkatan paling atas dan tempatnya adalah kediaman-kediaman tinggi yang memiliki berbagai kamar. Di atas kamar terdapat kamar lain, dari kamar itu terlihat kemuliaan yang disediakan oleh Allah سبحانه وتعالى untuk mereka. (Dalam ayat lain),
﴾ قُطُوفُهَا دَانِيَةٞ 23
﴿
"Buah-buahannya dekat." (Al-Haqqah: 23), yakni banyak buah-buahan lezat yang mengeluarkan buah-buahan indah dan mudah dipetik sekira penghuni surga bisa memetiknya dalam berbagai kondisi mereka. Tidak perlu memanjat dan buahnya pun tidak sulit dipetik. ﴾ لَّا تَسۡمَعُ فِيهَا
﴿ "Tidak kamu dengar di dalamnya," yakni, di dalam surga, ﴾ لَٰغِيَةٗ
﴿ "perkataan yang tidak berguna," yakni kata-kata tidak bermanfaat dan batil, apalagi kata-kata yang diharamkan. Perkataan para penghuni surga adalah kata-kata indah dan berguna yang mencakup dzikir mengingat Allah سبحانه وتعالى, menyebut nikmat Allah سبحانه وتعالى yang amat banyak. Menggunakan etika baik di antara sesama penghuni surga yang menggembirakan hati dan melapangkan dada.
﴾ فِيهَا عَيۡنٞ جَارِيَةٞ
﴿ "Di dalamnya ada mata air yang mengalir." Ini ada-lah isim jenis (kata umum). Yaitu di dalam surga terdapat berbagai mata air yang dipancarkan oleh penghuni surga dan mereka guna-kan sebagaimana yang mereka kehendaki dan dialirkan kemana pun yang mereka inginkan. ﴾ فِيهَا سُرُرٞ مَّرۡفُوعَةٞ
﴿ "Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan." اَلسُّرُرُ adalah bentuk jamak dari kata اَلسَّرِيْرُ yaitu tempat-tempat duduk yang tinggi dari segi dzatnya dengan berba-gai permadani halus dan lembut. ﴾ وَأَكۡوَابٞ مَّوۡضُوعَةٞ
﴿ "Dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya)," yakni gelas-gelas yang berisi penuh dengan berbagai jenis minuman lezat diletakkan di hadapan mereka, dise-diakan untuk mereka, dan tunduk di bawah kehendak serta pilihan mereka. Anak-anak kecil yang kekal mengelilingi mereka. ﴾ وَنَمَارِقُ مَصۡفُوفَةٞ
﴿ "Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun," yakni bantal-bantal yang terbuat dari sutra tebal dan sutra tipis serta dari bahan lain yang hanya diketahui oleh Allah سبحانه وتعالى. Bantal-bantal itu disusun untuk diduduki dan dijadikan sandaran. Para penghuni surga tidak perlu meletakkan dan menatanya. ﴾ وَزَرَابِيُّ مَبۡثُوثَةٌ ﴿ "Dan permadani-per-madani yang terhampar," زَرَابِيُّ adalah permadani indah yang terham-par. Yaitu, permadani-permadani itu memenuhi tempat duduk mereka dari segala penjuru.
{أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ (17) وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ (18) وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ (19) وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ (20) فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ (21) لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ (22) إِلَّا مَنْ تَوَلَّى وَكَفَرَ (23) فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ (24) إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26)}.
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagai-mana dia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan. Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu adalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mererka, tetapi orang yang berpaling dan kafir, maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian se-sungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka."
(Al-Ghasyiah: 17-26).
#
{17 ـ 20} يقول تعالى حثًّا للذين لا يصدِّقون الرسول - صلى الله عليه وسلم - ولغيرهم من الناس أنْ يتفكَّروا في مخلوقات الله الدالَّة على توحيده. {أفلا ينظُرون إلى الإبل كيف خُلِقَتْ}؛ أي: ألا ينظُرون إلى خَلْقها البديع وكيف سخَّرها الله للعباد وذلَّلها لمنافعهم الكثيرة التي يضطَرُّون إليها؟ {وإلى الجبال كيف نُصِبَتْ}: بهيئةٍ باهرةٍ حصل بها الاستقرار للأرض وثباتُها من الاضطراب وأودع [الله] فيها من المنافع الجليلة ما أودع، {وإلى الأرض كيف سُطِحَتْ}؛ أي: مُدَّت مدًّا واسعاً، وسُهِّلت غاية التسهيل؛ ليستقرَّ العبادُ على ظهرها ويتمكَّنوا من حرثها وغراسها والبنيان فيها وسلوك طرقها.
واعلم أنَّ تسطيحها لا ينافي أنَّها كرةٌ مستديرةٌ قد أحاطتِ الأفلاك فيها من جميع جوانبها كما دلَّ على ذلك النقل والعقل والحسُّ والمشاهدة؛ كما هو مذكورٌ معروفٌ عند كثيرٍ من الناس ، خصوصاً في هذه الأزمنة، التي وقف الناس على أكثر أرجائها بما أعطاهم الله من الأسباب المقرِّبة للبعيد؛ فإنَّ التسطيح إنَّما ينافي كرويَّة الجسم الصغير جدًّا، الذي لو سطح؛ لم يبق له استدارةٌ تُذْكَر، وأمَّا جسم الأرض الذي هو كبيرٌ جدًّا واسعٌ ، فيكون كرويًّا مسطحاً، ولا يتنافى الأمران كما يعرف ذلك أرباب الخبرة.
(17-20) Allah سبحانه وتعالى berfirman seraya memberi dorongan pada orang-orang yang tidak percaya pada Rasulullah a dan untuk orang lain agar merenungkan makhluk-makhluk Allah سبحانه وتعالى yang me-nunjukkan atas keesaanNya, ﴾ أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلۡإِبِلِ كَيۡفَ خُلِقَتۡ
﴿ "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan," artinya, apakah mereka tidak memperhatikan penciptaannya yang sempurna dan bagaimanakah Allah سبحانه وتعالى menundukkannya untuk manusia un-tuk berbagai kepentingan yang mereka perlukan.[141] ﴾ وَإِلَى ٱلۡجِبَالِ كَيۡفَ نُصِبَتۡ
﴿ "Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan," dengan bentuk yang begitu indah yang dengannya bumi bisa tenang dan kokoh tidak berguncang. Di dalamnya Allah سبحانه وتعالى menyimpan begitu banyak manfaat. ﴾ وَإِلَى ٱلۡأَرۡضِ كَيۡفَ سُطِحَتۡ ﴿ "Dan bumi bagaimana ia dihamparkan," yaitu dibentangkan secara luas agar manusia merasa tenang berada di atasnya dan bisa mengolahnya untuk bercocok tanam, membuat bangunan dan menempuh jalan-jalan di atasnya.
Perlu diketahui, hamparan bumi tidak menafikan wujudnya yang bulat yang dilingkupi oleh berbagai bintang dari berbagai sisinya sebagaimana ditunjukkan oleh dalil akal, indera dan kesak-sian dan sebagaimana diketahui oleh banyak orang, khususnya di masa sekarang di mana banyak orang mencapai berbagai penjuru jauh dengan alat-alat yang dikaruniakan Allah سبحانه وتعالى pada mereka yang bisa mendekatkan jarak yang jauh. Bentuk hamparan hanya menafikan bulatan sesuatu yang kecil, yang seandainya dibentang-kan tidak lagi berbentuk bulat. Lain halnya dengan bentuk bumi yang amat besar dan luas. Sehingga bentuk bumi ini adalah bulat terhampar. Kedua hal tersebut tidak saling menafikan satu sama lain sebagaimana hal itu diketahui oleh para ahlinya.
#
{21 ـ 22} {فذكِّرْ إنَّما أنت مذكِّرٌ}؛ أي: ذكِّر الناس وعِظْهم وأنذِرْهم وبشِّرْهم؛ فإنَّك مبعوثٌ لدعوة الخلق إلى الله وتذكيرهم، ولم تُبْعَثْ عليهم مسيطراً عليهم مسلطاً موكلاً بأعمالهم؛ فإذا قمت بما عليك؛ فلا عليك بعد ذلك لومٌ؛ كقوله تعالى: {وما أنت عليهم بجبارٍ. فَذكِّرْ بالقرآنِ مَن يخافُ وعيدِ}.
(21-22) ﴾ فَذَكِّرۡ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٞ
﴿ "Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu adalah orang yang memberi peringatan," artinya, ingatkan manusia, beri mereka nasihat, sampaikan ancaman dan berita gembira pada mereka, karena engkau diutus untuk menyeru manusia menuju Allah سبحانه وتعالى dan memberi peringatan pada mereka. Engkau tidak diutus untuk berkuasa atas mereka dan mewakili amal perbuatan mereka. Bila engkau telah menunaikan kewa-jibanmu, tidak ada celaan bagimu setelah itu. Ini semakna dengan Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ وَمَآ أَنتَ عَلَيۡهِم بِجَبَّارٖۖ فَذَكِّرۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ 45 ﴿
"Dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan al-Qur`an orang yang takut kepada ancamanKu."
(Qaf: 45).
#
{23 ـ 24} وقوله: {إلاَّ مَن تولَّى وكَفَرَ}؛ أي: لكن مَن تولَّى عن الطاعة وكفر بالله، {فيعذِّبُه الله العذابَ الأكبرَ}؛ أي: الشديد الدائم.
(23-24) Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ
﴿ "Tetapi orang yang berpaling dan kafir," yaitu, tetapi orang yang berpaling dari ketaatan dan kufur terhadap Allah سبحانه وتعالى, ﴾ فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلۡعَذَابَ ٱلۡأَكۡبَرَ ﴿ "maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar," yakni yang amat sangat dahsyat dan terus-menerus.
#
{25 ـ 26} {إنَّ إلينا إيابَهم}؛ أي: رجوع الخلائق وجمعهم في يوم القيامةِ. {ثم إنَّ علينا حسابَهم}: على ما عملوا من خيرٍ وشرٍّ.
(25-26) ﴾ إِنَّ إِلَيۡنَآ إِيَابَهُمۡ
﴿ "Sesungguhnya kepada Kami-lah mereka kembali," yakni kembali dan berkumpulnya manusia pada Hari Kiamat. ﴾ ثُمَّ إِنَّ عَلَيۡنَا حِسَابَهُم ﴿ "Kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka," atas kebaikan dan keburukan yang mereka laku-kan.
Segala puji bagi Allah سبحانه وتعالى semata, Rabb semesta alam.