Ayah:
TAFSIR SURAT AL-INSAN ( Manusia )
TAFSIR SURAT AL-INSAN ( Manusia )
Makkiyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
Ayah: 1 - 3 #
{هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا (1) إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا (ضض 2) إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا (3)}.
"Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat dise-but? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan pe-rintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir." (Al-Insan: 1-3).
#
{1} ذكر الله في هذه السورة أول حال الإنسان ومنتهاها ومتوسِّطها: فذكر أنَّه مرَّ عليه دهرٌ طويلٌ، وهو الذي قبل وجوده، وهو معدوم، بل ليس مذكوراً.
(1) Dalam surat ini Allah سبحانه وتعالى menjelaskan kondisi di masa awal, pertengahan, dan akhir manusia. Allah سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa manusia telah melewati masa yang panjang sebelum keberadaan-nya pada saat manusia belum ada, bahkan belum dikenal.
#
{2} ثمَّ لمَّا أراد خلقه؛ خلق أباه آدم من طين، ثم جعل نسله متسلسلاً {من نطفةٍ أمشاج}؛ أي: ماء مَهينٍ مستقذرٍ، {نبتليه}: بذلك؛ لنعلم هل يرى حاله الأولى ويتفطن لها أم ينساها وتغرُّه نفسه؟ فأنشأه الله وخَلَقَ له القُوى الظاهرة والباطنة ؛ كالسمع والبصر وسائر الأعضاء، فأتمَّها له وجعلها سالمةً يتمكَّن بها من تحصيل مقاصده.
(2) Selanjutnya pada saat Allah سبحانه وتعالى hendak menciptakan manusia, Allah سبحانه وتعالى menciptakan bapak moyang manusia, Adam عليه السلام, dari sari pati tanah. Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى menjadikan keturunannya berseling-seling, ﴾ مِن نُّطۡفَةٍ أَمۡشَاجٖ ﴿ "dari setetes mani yang bercampur," yaitu dari air hina lagi menjijikkan, ﴾ نَّبۡتَلِيهِ ﴿ "yang Kami hendak meng-ujinya (dengan perintah dan larangan)" dengan hal itu, agar Kami mengetahui apakah manusia mengetahui dan memahami kondisi pertamanya tersebut ataukah ia melupakannya dan tertipu oleh dirinya? Kemudian Allah سبحانه وتعالى menciptakannya dan memberinya kekuatan lahir dan batin, seperti pendengaran, penglihatan, dan seluruh anggota badan. Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى menyempurnakannya yang memungkinkannya mencapai tujuan-tujuannya.
#
{3} ثم أرسل إليه الرُّسل، وأنزل عليه الكتب، وهداه الطريق الموصلة إليه ، وبيَّنها، ورغَّبه فيها، وأخبره بما له عند الوصول إليه ، ثم أخبره بالطريق الموصلة إلى الهلاك، ورهَّبه عنها ، وأخبره بما له إذا سلكها، وابتلاه بذلك، فانقسم الناس إلى شاكرٍ لنعمة الله عليه، قائم بما حمله الله من حقوقه. وإلى كفورٍ للنعم أنعم الله عليه بالنعم الدينيَّة والدنيويَّة، فردَّها وكفر بربه، وسلك الطريق الموصلة إلى الهلاك. [ثم ذكر تعالى الفريقين عند الجزاء، فقال]:
(3) Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى mengutus para rasul untuknya dan menurunkan kitab suci kepadanya serta menunjukkannya pada jalan yang menghantarkannya kepada Allah سبحانه وتعالى. Allah سبحانه وتعالى menjelas-kan, menganjurkan, dan memberitahukan dengan perangkat-pe-rangkat yang ada dalam dirinya yang bisa menghantarnya kepada Allah سبحانه وتعالى. Allah سبحانه وتعالى juga memberitahukan apa-apa yang akan diper-olehnya bila ia menempuh jalan tersebut dan mengujinya dengan hal itu. Selanjutnya manusia terbagi menjadi tipe yang bersyukur atas nikmat Allah سبحانه وتعالى yang diberikan padanya dengan menunaikan kewajiban-kewajiban yang dibebankan Allah سبحانه وتعالى padanya dan tipe manusia yang kufur terhadap nikmat Agama dan dunia yang di-berikan padanya. Manusia tipe ini menolaknya dan kufur terhadap Rabbnya serta menempuh jalan yang mengantarnya menuju kebi-nasaan. Allah سبحانه وتعالى menyebutkan kedua golongan tersebut pada saat pembalasan nanti seraya berfirman,
Ayah: 4 - 31 #
{إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَلَاسِلَ وَأَغْلَالًا وَسَعِيرًا (4) إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا (5) عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا (6) يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا (7) وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا (8) إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا (9) إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا (10) فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا (11) وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا (12) مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا (13) وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلَالُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلًا (14) وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِآنِيَةٍ مِنْ فِضَّةٍ وَأَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيرَا (15) قَوَارِيرَ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوهَا تَقْدِيرًا (16) وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيلًا (17) عَيْنًا فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا (18) وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَنْثُورًا (19) وَإِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا (20) عَالِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَإِسْتَبْرَقٌ وَحُلُّوا أَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍ وَسَقَاهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًا (21) إِنَّ هَذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاءً وَكَانَ سَعْيُكُمْ مَشْكُورًا (22) إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ تَنْزِيلًا (23) فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا (24) وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (25) وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا (26) إِنَّ هَؤُلَاءِ يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَاءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلًا (27) نَحْنُ خَلَقْنَاهُمْ وَشَدَدْنَا أَسْرَهُمْ وَإِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَا أَمْثَالَهُمْ تَبْدِيلًا (28) إِنَّ هَذِهِ تَذْكِرَةٌ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيلًا (29) وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا (30) يُدْخِلُ مَنْ يَشَاءُ فِي رَحْمَتِهِ وَالظَّالِمِينَ أَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (31)}.
"Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang kafir rantai-rantai, belenggu, dan neraka yang menyala-nyala. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (Yaitu) mata air (dalam surga) yang dari padanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Me-reka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya-lah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesung-guhnya kami takut akan (azab) Rabb kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam, penuh kesulitan. Maka Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutra, di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan-dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (terik-nya) matahari dan tidak pula dingin yang menyengat. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimu-dahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak, dan piala-piala yang bening laksana kristal, (yaitu) kristal-kristal (yang terbuat) dari perak yang telah mereka ukur dengan sebaik-baiknya. Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu me-lihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal, dan dipakaikan kepada mereka gelang yang terbuat dari perak, dan Rabb memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan)." (Al-Insan: 4-22). "Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur`an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa atau orang yang kafir di antara mereka. Dan sebutlah nama Rabbmu pada (waktu) pagi dan pe-tang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepadaNya dan bertasbihlah kepadaNya pada bagian yang panjang di malam hari. Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak mempedulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (Hari Akhirat). Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami meng-hendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka. Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah suatu peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaik-an bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Rabbnya. Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dike-hendaki Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha-bijaksana. Dia memasukkan siapa yang dikehendakiNya ke dalam rahmatNya (surga). Dan bagi orang-orang zhalim disediakanNya azab yang pedih." (Al-Insan: 23-31).
#
{4} أي: إنَّا هيَّأنا وأرصدنا لمن كفر باللَّه وكذَّب رسله وتجرَّأ على معاصيه، {سلاسل}: في نار جهنَّم؛ كما قال تعالى: {ثمَّ في سلسلةٍ ذَرْعُها سبعونَ ذِراعاً فاسلكوه}، {وأغلالاً}: تُغَلُّ بها أيديهم إلى أعناقهم ويوثقون بها، {وسعيراً}؛ أي: ناراً تستعر بها أجسامُهم وتُحرق بها أبدانُهم، كلَّما نَضِجَتْ جلودُهم؛ بدَّلناهم جلوداً غيرها ليذوقوا العذاب، وهذا العذاب الدَّائم مؤبَّدٌ لهم ، مخلَّدون فيه سرمداً.
(4) Maknanya, Kami persiapkan dan Kami sisakan untuk orang yang kufur terhadap Allah سبحانه وتعالى dan mendustakan para Rasul-Nya, serta berani mendurhakaiNya, ﴾ سَلَٰسِلَاْ ﴿ "rantai-rantai," dalam Neraka Jahanam. Sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى lainnya, ﴾ ثُمَّ فِي سِلۡسِلَةٖ ذَرۡعُهَا سَبۡعُونَ ذِرَاعٗا فَٱسۡلُكُوهُ 32 ﴿ "Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta." (Al-Haqqah: 32), ﴾ وَأَغۡلَٰلٗا ﴿ "dan belenggu," yang membelenggu tangan-tangan mereka hingga ke leher dan dibelitkan, ﴾ وَسَعِيرًا ﴿ "dan neraka yang menyala-nyala," yaitu api yang membuat kulit mereka menyala-nyala dan membakar badan mereka. Setiap kali kulit mereka masak (terbakar), Kami menggantinya dengan kulit lain agar mereka merasakan azab. Ini adalah azab abadi dan selamanya untuk mereka. Mereka kekal di dalamnya.
#
{5} وأمَّا {الأبرار}، وهم الذين بَرَّتْ قلوبُهم بما فيها من معرفة الله ومحبَّته والأخلاق الجميلة؛ فبرَّت أعمالُهم ، واستعملوها بأعمال البرِّ، فأخبر أنَّهم {يشربون من كأسٍ}؛ أي: شرابٍ لذيذٍ من خمرٍ [قد] مُزِجَ بكافورٍ؛ أي: خلط به ليبرِّده ويكسر حدَّته، وهذا الكافور في غاية اللَّذَّة، قد سلم من كلِّ مكدِّرٍ ومنغِّص موجودٍ في كافور الدُّنيا؛ فإنَّ الآفة الموجودة في الدُّنيا تعدم من الأسماء التي ذكرها الله في الجنة ؛ كما قال تعالى: {في سِدْرٍ مخضودٍ. وطلح منضودٍ}، {وأزواجٌ مطهرةٌ}، {لهم دارُ السلام عند ربِّهم}، {وفيها ما تشتهيهِ الأنفسُ وتَلَذُّ الأعينُ}.
(5) Sedangkan ﴾ ٱلۡأَبۡرَارَ ﴿ "orang-orang yang berbuat kebajikan," mereka adalah orang-orang berhati baik, karena di dalamnya di-penuhi oleh ma'rifatullah, kecintaan kepada Allah, dan akhlak yang baik, sehingga amal perbuatan mereka baik dan mereka menggu-nakannya dengan amalan-amalan baik. Allah سبحانه وتعالى memberitahukan bahwa sesungguhnya mereka akan ﴾ يَشۡرَبُونَ مِن كَأۡسٖ ﴿ "minum dari gelas (berisi minuman)," yakni minuman nikmat dari arak yang ﴾ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا ﴿ "campurannya adalah air kafur," yakni dicampurkan agar membuatnya dingin dan menghilangkan kerasnya arak. Kafur ini amat nikmat, terbebas dari berbagai unsur yang memperkeruh dan bau tajam seperti kafur dunia. Petaka dan bencana yang ada di dunia tidak terdapat dalam nama-nama benda yang disebutkan Allah سبحانه وتعالى dalam surga sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى berikut, ﴾ فِي سِدۡرٖ مَّخۡضُودٖ 28 وَطَلۡحٖ مَّنضُودٖ 29 ﴿ "Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)," (Al-Waqi'ah: 29). ﴾ وَأَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞ ﴿ "Dan istri-istri yang disucikan," (Ali Imran: 15). ﴾ لَهُمۡ دَارُ ٱلسَّلَٰمِ عِندَ رَبِّهِمۡۖ ﴿ "Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya," (Al-An'am: 127), dan ﴾ وَفِيهَا مَا تَشۡتَهِيهِ ٱلۡأَنفُسُ وَتَلَذُّ ٱلۡأَعۡيُنُۖ ﴿ "Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas dan piala-piala, dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata." (Az-Zukhruf: 71).
#
{6} {عيناً يشربُ بها عبادُ اللهِ}؛ أي: ذلك الكأس اللذيذ الذي يشربونه لا يخافون نفاذه، بل له مادَّة لا تنقطع، وهي عينٌ دائمةُ الفيضان والجريان، يفجِّرها عباد الله تفجيراً أنَّى شاؤوا وكيف أرادوا؛ فإن شاؤوا؛ صرفوها إلى البساتين الزاهرات أو إلى الرياض النضرات، أو بين جوانب القصور والمساكن المزخرفات، أو إلى أيِّ جهةٍ يَرَوْنَها من الجهات المؤنَّقات.
(6) ﴾ عَيۡنٗا يَشۡرَبُ بِهَا عِبَادُ ٱللَّهِ ﴿ "(Yaitu) mata air (dalam surga) yang dari padanya hamba-hamba Allah minum," yakni, air nikmat dalam gelas yang mereka minum itu tidak dikhawatirkan habis, tapi air terse-but memiliki bahan dasar yang tidak pernah terputus. Yaitu mata air abadi yang selalu meluap dan mengalir yang dipancarkan oleh hamba-hamba Allah سبحانه وتعالى kapan pun mereka mau dan bagaimana pun yang mereka inginkan. Bila mereka menginginkan, mereka bisa memindahkannya ke kebun penuh bunga atau dipindahkan ke taman-taman hijau ataupun di sisi-sisi istana dan tempat-tempat tinggal yang penuh hiasan, atau bisa dipindahkan ke tempat mana saja yang menurut mereka indah.
#
{7} ثم ذكر جملةً من أعمالهم ، فقال: {يوفون بالنَّذْرِ}؛ أي: بما ألزموا به أنفسهم للَّه من النذور والمعاهدات، وإذا كانوا يوفون بالنذر الذي هو غير واجبٍ في الأصل عليهم إلا بإيجابهم على أنفسهم؛ كان فعلُهم وقيامهم بالفروض الأصليَّة من باب أولى وأحرى، {ويخافون يوماً كان شَرُّه مستطيراً}؛ أي: فاشياً منتشراً، فخافوا أن ينالهم شرُّه، فتركوا كلَّ سببٍ موجبٍ لذلك.
(7) Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى menyebutkan sebagian besar amal perbuatan mereka seraya berfirman, ﴾ يُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ ﴿ "Mereka menunaikan nadzar," yaitu apa pun yang mereka wajibkan atas diri mereka sendiri untuk Allah سبحانه وتعالى yang pada asalnya tidak wajib bagi mereka kecuali jika mereka mewajibkannya pada diri mereka sendiri. Per-buatan wajib asli bagi mereka lebih utama dan lebih patut. ﴾ وَيَخَافُونَ يَوۡمٗا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِيرٗا ﴿ "Dan mereka takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana," yakni, menyebar kemana-mana. Mereka takut men-dapatkan keburukannya sehingga mereka meninggalkan segala sesuatu yang menyebabkannya mendapatkan keburukan itu.
#
{8 ـ 10} {ويطعِمونَ الطَّعامَ على حبِّه}؛ أي: وهم في حال يحبُّون فيها المال والطعام، لكنَّهم قدَّموا محبَّة الله على محبَّة نفوسهم، ويتحرَّوْن في إطعامهم أولى الناس وأحوجَهم، {مسكيناً ويتيماً وأسيراً}: ويقصدون بإنفاقهم وإطعامهم وجهَ الله تعالى، ويقولون بلسان الحال: {إنَّما نطعِمُكم لوجه الله لا نريدُ منكم جزاءً ولا شكوراً}؛ أي: لا جزاءً ماليًّا ولا ثناءً قوليًّا، {إنا نخاف من ربِّنا يوماً عبوساً}؛ أي: شديد الجهمة والشرِّ، {قمطريراً}؛ أي: ضنكاً ضيقاً.
(8-10) ﴾ وَيُطۡعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ﴿ "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya," yakni, pada saat mereka menyukai harta dan makanan, tapi mereka lebih mementingkan kecintaan terhadap Allah سبحانه وتعالى daripada kecintaan terhadap diri sendiri, (maka mereka menginfakkannya). Dalam memberi makan, mereka selektif untuk memberikannya pada orang yang paling memerlukan, ﴾ مِسۡكِينٗا وَيَتِيمٗا وَأَسِيرًا ﴿ "kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan," mak-sud mereka memberi makanan dan infak adalah demi mencari ridha Allah سبحانه وتعالى semata. Dengan bahasa kondisi seakan mereka me-nyatakan, ﴾ إِنَّمَا نُطۡعِمُكُمۡ لِوَجۡهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمۡ جَزَآءٗ وَلَا شُكُورًا ﴿ "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih," yakni, tidak mengharapkan balasan materi atau sanjungan. ﴾ إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوۡمًا عَبُوسٗا قَمۡطَرِيرٗا ﴿ "Sesungguhnya kami takut akan (azab) Rabb kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam, penuh kesulitan," yakni, sangat menyulitkan, amat buruk, dan sempit.
#
{11} {فوقاهُمُ اللهُ شرَّ ذلك اليوم}: فلا يحزنهم الفزعُ الأكبر، وتتلقَّاهم الملائكة هذا يومكم الذي كنتُم توعدون، {ولَقَّاهُم}؛ أي: أكرمهم وأعطاهم {نضرةً}: في وجوههم، {وسروراً}: في قلوبهم، فجمع لهم بين نعيم الظَّاهر والباطن.
(11) ﴾ فَوَقَىٰهُمُ ٱللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ ٱلۡيَوۡمِ ﴿ "Maka Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu," ketakutan dahsyat tidak membuat mereka sedih. Para malaikat menyambut mereka, inilah hari yang dijanjikan pada kalian. ﴾ وَلَقَّىٰهُمۡ نَضۡرَةٗ ﴿ "Dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah)," yakni, memuliakan dan memberikan kejernihan wajah, ﴾ وَسُرُورٗا ﴿ "dan kegembiraan hati," dalam sanubari mereka, sehingga menyatulah untuk mereka kenikmatan lahir dan batin.
#
{12} {وجزاهم بما صبروا}: على طاعته فعملوا ما أمكنهم منها، وعن معاصيه فتركوها، وعلى أقداره المؤلمة فلم يتسخَّطوها {جنَّةً}: جامعةً لكلِّ نعيمٍ سالمةً من كلِّ مكدِّرٍ ومنغِّص، {وحريراً}؛ كما قال تعالى: {ولباسُهم فيها حريرٌ}: ولعلَّ اللهَ إنَّما خصَّ الحريرَ لأنَّه لباسهم الظَّاهر الدالُّ على حال صاحبه.
(12) ﴾ وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُواْ ﴿ "Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka," karena menaatiNya dan mereka melakukan kebaikan. Mereka juga bersabar menahan diri dari kemaksiatan sehingga mereka meninggalkannya serta bersabar atas ketetapan (takdir) pahit, mereka tidak murka atas takdir itu. (Allah membalas mereka) جَنَّةٗ ﴿ "(dengan) surga," yang menyatukan segala kenik-matan yang jauh dari berbagai hal yang mengeruhkan dan mengo-tori, ﴾ وَحَرِيرٗا ﴿ "dan (pakaian) sutra," sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَلِبَاسُهُمۡ فِيهَا حَرِيرٞ 33 ﴿ "Dan pakaian mereka di dalam surga (adalah) sutra." (Al-Hajj: 23 dan Fathir: 33). Sepertinya Allah سبحانه وتعالى hanya menyebut sutra secara khusus karena itulah pakaian lahir mereka yang menunjukkan kondisi kemewahan pemakainya.
#
{13} {متَّكئين فيها على الأرائكِ}: الاتِّكاء: التمكُّن من الجلوس في حال الطُّمأنينة والراحة والرَّفاهية ، والأرائك هي السُّرُر التي عليها اللباس المزيَّن، {لا يَرَوْن فيها}؛ أي: في الجنة {شمساً}: يضرُّهم حرُّها، {ولا زمهريراً}؛ أي: برداً شديداً، بل جميع أوقاتهم في ظلٍّ ظليلٍ، لا حرٌّ ولا بردٌ؛ بحيث تلتذُّ به الأجساد ولا تتألَّم من حرٍّ ولا بردٍ.
(13) ﴾ مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِۖ ﴿ "Di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan-dipan." Bertelekan adalah duduk nyaman dalam kondisi tenang, nikmat dan sejahtera, dan dipan adalah tempat tidur ber-hampar seprei yang dihiasi. ﴾ لَا يَرَوۡنَ فِيهَا ﴿ "Mereka tidak merasakan di dalamnya," yakni di dalam surga, ﴾ شَمۡسٗا ﴿ "(teriknya) matahari," yang panasnya mengganggu mereka, ﴾ وَلَا زَمۡهَرِيرٗا ﴿ "dan tidak pula dingin yang menyengat," yakni cuaca yang amat dingin, tapi seluruh waktu mereka berada di bawah naungan teduh, tidak panas dan tidak dingin yang membuat raga mereka merasa nikmat, yang tidak merasakan panas dan dingin.
#
{14} {ودانيةً عليهم ظِلالها وذُلِّلَتْ قطوفُها تذليلاً}؛ أي: قُرِّبَتْ ثمراتها من مريدها تقريباً، ينالها وهو قائمٌ أو قاعدٌ أو مضطجعٌ.
(14) ﴾ وَدَانِيَةً عَلَيۡهِمۡ ظِلَٰلُهَا وَذُلِّلَتۡ قُطُوفُهَا تَذۡلِيلٗا ﴿ "Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya," yaitu buah-buahannya didekatkan bagi orang yang menginginkannya. Ia mendapatkannya dalam keadaan ber-diri, duduk, atau berbaring.
#
{15 ـ 16} {ويُطافُ عليهم}؛ أي: يدور الولدان والخدم على أهل الجنة ، {بآنيةٍ من فضَّةٍ وأكوابٍ كانت قواريرَ. قواريرَ من فضَّةٍ}؛ أي: مادتها فضَّةٌ، وهي على صفاء القوارير، وهذا من أعجب الأشياء؛ أن تكون الفضَّةُ الكثيفة من صفاء جوهرها وطيب معدنها على صفاء القوارير، {قدَّروها تَقْديراً}؛ أي: قدَّروا الأواني المذكورة على قدرِ رِيِّهم؛ لا تزيدُ ولا تنقصُ؛ لأنَّها لو زادت؛ نقصتْ لذَّتها، ولو نقصت؛ لم تكفِهِم لرِيِّهم. ويُحتمل أنَّ المراد: قدَّرها أهلُ الجنة بمقدارٍ يوافقُ لذَّتَهم، فأتتْهم على ما قدَّروا في خواطرهم.
(15-16) ﴾ وَيُطَافُ عَلَيۡهِم ﴿ "Dan diedarkan kepada mereka," maksud-nya anak-anak kecil dan para pelayan surga mengelilingi ahli surga ﴾ بِـَٔانِيَةٖ مِّن فِضَّةٖ وَأَكۡوَابٖ كَانَتۡ قَوَارِيرَا۠ 15 قَوَارِيرَاْ مِن فِضَّةٖ ﴿ "dengan membawa bejana-bejana dari perak, dan piala-piala yang bening laksana kristal, (yaitu) kristal-kristal (yang terbuat) dari perak," yaitu bahannya terbuat dari perak dan bejana-bejana itu amat bening. Ini adalah salah satu dari berbagai hal yang menakjubkan. Perak tebal terbuat dari bahan putih dan baik berada di atas bejana bening. ﴾ قَدَّرُوهَا تَقۡدِيرٗا ﴿ "Yang telah mereka ukur dengan sebaik-baiknya," mereka ukur bejana-bejana itu sesuai ukuran pemiliknya, tidak kurang dan tidak lebih, sebab andai lebih banyak bisa mengurangi kenikmatannya dan andai kurang tidak cukup bagi pemiliknya. Kemungkinan lain yang dimaksud adalah peng-huni surga mengukur dengan ukuran yang sesuai dengan selera mereka. Bejana-bejana hadir sesuai ukuran yang ditentukan oleh benak mereka.
#
{17 ـ 18} {ويُسْقَوْنَ فيها}؛ أي: الجنة {كأساً}: وهو الإناء [المملوء] من خمرٍ ورحيقٍ. {كان مِزاجُها}؛ أي: خلطها {زنجبيلاً}: ليطيب طعمُه وريحُه. {عيناً فيها}؛ [أي: في الجنة] {تسمّى سَلْسَبيلاً}: سمِّيت بذلك لسلاستها ولذَّتها وحسنها.
(17-18) ﴾ وَيُسۡقَوۡنَ فِيهَا كَأۡسٗا ﴿ "Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman)," yakni, bejana yang berisi arak dan minuman nikmat, ﴾ كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا ﴿ "yang campurannya adalah jahe," agar rasa dan aromanya nikmat, ﴾ عَيۡنٗا فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلۡسَبِيلٗا ﴿ "(yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil," disebut demikian karena silih berganti, rasa nikmat dan bagusnya.
#
{19} {ويطوفُ}: على أهل الجنة في طعامهم وشرابهم وخدمتهم، {ولدانٌ مخلَّدون}؛ أي: خلقوا من الجنة للبقاء؛ لا يتغيَّرون ولا يكبرون، وهم في غاية الحسن، {إذا رأيتَهم}: منتشرين في خدمتهم، {حسبتَهم}: من حسنهم {لؤلؤاً منثوراً}: وهذا من تمام لذَّة أهل الجنة؛ أن يكون خُدَّامُهم الولدان المخلَّدون، الذين تَسُرُّ رؤيتُهم، ويدخُلون في مساكنهم آمنين من تَبِعَتِهِم، ويأتونَهم بما يدَّعون وتطلُبُه نفوسُهم.
(19) ﴾ وَيَطُوفُ ﴿ "Dan mereka dikelilingi," para penghuni surga dengan makanan, minuman, dan para pelayan, ﴾ وِلۡدَٰنٞ مُّخَلَّدُونَ ﴿ "oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda," yaitu mereka diciptakan dari surga untuk tetap ada selamanya. Mereka tidak berubah dan tidak beranjak tua, mereka amat rupawan. ﴾ إِذَا رَأَيۡتَهُمۡ ﴿ "Apabila kamu melihat mereka," yang bertebaran melayani kalian, ﴾ حَسِبۡتَهُمۡ ﴿ "kamu akan mengira mereka," karena kerupawanan mereka, ﴾ لُؤۡلُؤٗا مَّنثُورٗا ﴿ "mu-tiara yang bertaburan." Ini adalah salah satu kesempurnaan nikmat penghuni surga. Para pelayan mereka adalah pemuda yang kekal, yang bila dilihat, membuat senang. Mereka masuk dalam kediaman penghuni surga dengan aman. Mereka datang ketika diinginkan oleh para penghuni surga dan dikehendaki oleh diri-diri mereka.
#
{20} {وإذا رأيتَ ثَمَّ}؛ أي: رمقتَ ما أهل الجنة عليه من النعيم الكامل، {رأيتَ نعيماً وملكاً كبيراً}: فتجد الواحد منهم عنده من [القصور و] المساكن والغرف المزيَّنة المزخرفة ما لا يدرِكُه الوصفُ، ولديه من البساتين الزاهرة والثِّمار الدَّانية والفواكه اللَّذيذة والأنهار الجارية والرِّياض المعجِبَة والطُّيور المطربة المُشْجِيَة، ما يأخُذُ بالقلوب ويُفْرِحُ النفوس، وعنده من الزَّوْجاتِ اللاَّتي هنَّ في غاية الحسن والإحسان الجامعات لجمال الظاهر والباطن الخَيِّراتِ الحسانِ، ما يملأ القلبَ سروراً ولذَّةً وحبوراً، وحوله من الوِلْدان المخلَّدين والخدم المؤبَّدين ما به تحصل الراحة والطُّمأنينة، وتتمُّ لَذَّة العيش وتكمل الغِبطة، ثم علاوة ذلك ومعظمه الفوز برضا الربِّ الرحيم وسماع خطابه ولَذَّة قربه والابتهاج برضاه والخلود الدائم، وتزايد ما هم فيه من النعيم كلَّ وقتٍ وحينٍ؛ فسبحان المالك الملك الحقِّ المُبين، الذي لا تَنْفَدُ خزائنُه ولا يقلُّ خيرُه؛ كما لا نهاية لأوصافِهِ؛ فلا نهايةَ لبرِّه وإحسانه.
(20) ﴾ وَإِذَا رَأَيۡتَ ثَمَّ ﴿ "Dan apabila kamu melihat di sana (surga)," yaitu bila kau melihat kenikmatan sempurna penghuni surga, ﴾ رَأَيۡتَ نَعِيمٗا وَمُلۡكٗا كَبِيرًا ﴿ "niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kera-jaan yang besar." Engkau akan melihat masing-masing penghuni surga memiliki istana, kediaman, dan kamar-kamar yang dihiasi, yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, masing-masing me-miliki kebun penuh bunga, tanaman dekat, buah-buahan nikmat, sungai mengalir, kebun menakjubkan, burung-burung berkicau yang menarik hati dan membahagiakan jiwa. Ia memiliki istri-istri yang amat cantik dan baik dan menyatukan antara kecantikan lahir dan batin. Mereka adalah wanita-wanita cantik dan baik yang memenuhi kebahagiaan dan kenikmatan hati. Di sekelilingnya banyak anak-anak yang kekal dan pelayan abadi, yang dengannya didapatkan kenikmatan dan ketenangan. Kenikmatan hidup men-jadi sempurna. Dan yang paling agung dari semua itu adalah men-dapatkan keridhaan Rabb Yang Maha Penyayang dan mendengar-kan kata-kataNya, nikmatnya berada dekat denganNya serta berbahagia dengan keridhaan dan keabadian selamanya. Semua kenikmatan yang ada di dalam surga kian waktu kian bertambah. Mahasuci Allah Yang Menguasai kerajaan, Yang Mahabenar lagi Nyata, yang simpanan rahmatNya tidak pernah habis dan kebaik-anNya tidak pernah berkurang sebagaimana sifat-sifatNya yang tidak ada akhirnya. Tidak ada kata akhir untuk kebaikan dan dermaNya.
#
{21} {عاليهم ثيابُ سندسٍ خضرٌ}؛ أي: قد جلَّلتهم ثياب السندس والإستبرق الأخضران اللَّذان هما أجلُّ أنواع الحرير، فالسُّندس ما غلظ من الحرير، والإستبرقُ ما رقَّ منه، {وحُلُّوا أساوِرَ من فضَّةٍ}؛ أي: حُلُّوا في أيديهم أساور الفضَّة؛ ذكورهم وإناثهم. وهذا وعدٌ وَعَدَهم الله، وكان وعدُه مفعولاً؛ لأنَّه لا أصدق منه قيلاً ولا حديثاً. وقوله: {وسقاهم ربُّهم شراباً طهوراً}؛ أي: لا كدر فيه بوجهٍ من الوجوه، مطهراً لما في بطونهم من كلِّ أذىً وقذىً.
(21) ﴾ عَٰلِيَهُمۡ ثِيَابُ سُندُسٍ خُضۡرٞ ﴿ "Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau," yakni, mereka mengenakan pakaian sutra tebal dan sutra halus berwarna hijau, di mana keduanya adalah jenis sutra paling mewah. Sundus adalah sutra tebal sedangkan istabraq adalah sutra tipis dan halus. ﴾ وَحُلُّوٓاْ أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٖ ﴿ "Dan dipakaikan kepada mereka gelang yang terbuat dari perak," di tangan mereka diberi perhiasan gelang perak, baik yang lelaki maupun yang perempuan. Ini adalah janji Allah سبحانه وتعالى, dan janjiNya pasti terlaksana, sebab tidak ada yang lebih benar perkataannya melebihi Allah سبحانه وتعالى. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَسَقَىٰهُمۡ رَبُّهُمۡ شَرَابٗا طَهُورًا ﴿ "Dan Rabb mereka memberikan kepada mereka minuman yang bersih," yakni minuman yang tidak ada kotorannya sama sekali sekaligus membersihkan perut mereka dari segala penyakit dan kotoran.
#
{22} {[إنَّ] هذا}: الجزاء الجزيل [والعطاء الجميل] {كان لكم جزاءً}: على ما أسلَفْتموه من الأعمال، {وكان سعيُكم مشكوراً}؛ أي: القليل [منه] يجعل الله لكم به من النعيم [المقيم] ما لا يمكن حصره.
(22) ﴾ إِنَّ هَٰذَا ﴿ "Sesungguhnya ini," yakni, balasan besar dan pemberian indah ini ﴾ كَانَ لَكُمۡ جَزَآءٗ ﴿ "adalah balasan untukmu," atas amal perbuatan baik yang telah kalian lakukan. ﴾ وَكَانَ سَعۡيُكُم مَّشۡكُورًا ﴿ "Dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan)," yakni, amal perbuatan baik meski sedikit akan dibalas oleh Allah سبحانه وتعالى dengan nikmat abadi bagimu yang tidak mungkin bisa dihitung.
#
{23} وقوله تعالى لما ذكر نعيم الجنة: {إنَّا نحن نزَّلْنا عليك القرآن تنزيلاً}: فيه الوعد والوعيد وبيانُ كلِّ ما يحتاجه العباد، وفيه الأمر بالقيام بأوامره وشرائعه أتمَّ القيام والسعي في تنفيذها والصبر على ذلك.
(23) Allah سبحانه وتعالى berfirman setelah menyebutkan kenikmatan penghuni surga, ﴾ إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ تَنزِيلٗا ﴿ "Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur`an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur," di dalamnya terdapat janji dan ancaman, serta penjelasan segala sesuatu yang diperlukan oleh para hamba. Di dalamnya terdapat perintah untuk menunaikan semua perintah-perintah Allah سبحانه وتعالى, syariat-syariatNya, serta berusaha untuk menunaikannya secara sempurna dan bersabar atas hal itu.
#
{24} ولهذا قال: {فاصبر لحكم ربِّكَ ولا تُطِعْ منهم آثماً أو كفوراً}؛ أي: اصبر لحكمه القدريِّ؛ فلا تسخطه، ولحكمه الدينيِّ؛ فامض عليه، ولا يعوقَنَّك عنه عائقٌ، {ولا تطعْ}: من المعاندين الذين يريدونَ أن يَصُدُّوك {آثماً}؛ أي: فاعلاً إثماً ومعصيةً، {ولا كفوراً}: فإنَّ طاعة الكفَّار والفجَّار والفسَّاق لا بدَّ أن تكون معصيةً لله ؛ فإنَّهم لا يأمرون إلاَّ بما تهواه أنفسهم.
(24) Karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَٱصۡبِرۡ لِحُكۡمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعۡ مِنۡهُمۡ ءَاثِمًا أَوۡ كَفُورٗا ﴿ "Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka." Yakni, bersabarlah atas ketetapan takdir Allah سبحانه وتعالى, jangan kau memurkainya dan bersabarlah atas ketetapan Agama-Nya. Tetap laksanakan, jangan sampai ada yang menghalangi. ﴾ وَلَا تُطِعۡ ﴿ "Dan janganlah kamu ikuti," orang-orang yang menentang yang ingin menghalangimu, baik ﴾ ءَاثِمًا ﴿ "orang yang berdosa," yang me-ngerjakan dosa dan kemaksiatan, ﴾ أَوۡ كَفُورٗا ﴿ "atau orang yang kafir," karena menuruti orang-orang kafir, keji, dan fasik pastilah merupa-kan kemaksiatan terhadap Allah سبحانه وتعالى, karena mereka tidak meme-rintah sesuatu kecuali berdasarkan keinginan hawa nafsu mereka.
#
{25} ولما كان الصبر يُسْتَمَدُّ من القيام بطاعة الله والإكثار من ذِكْرِه؛ أمر الله بذلك، فقال: {واذكُرِ اسمَ ربِّك بكرةً وأصيلاً}؛ أي: أول النهار وآخره، فدخل في ذلك الصلوات المكتوبات، وما يتبعها من النَّوافل والذِّكْر والتَّسبيح والتَّهليل والتَّكبير في هذه الأوقات.
(25) Karena sabar amat membantu dalam menunaikan ketaatan dan memperbanyak berdzikir (mengingat dan menyebut Allah), Allah سبحانه وتعالى memerintahkan hal itu seraya berfirman, ﴾ وَٱذۡكُرِ ٱسۡمَ رَبِّكَ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلٗا ﴿ "Dan sebutlah nama Rabbmu pada (waktu) pagi dan petang," yakni, di permulaan dan di akhir siang, termasuk di dalamnya shalat-shalat wajib dan shalat-shalat pengiring, berupa shalat sunnah, dzikir, tasbih, tahlil, dan takbir di waktu-waktu tersebut.
#
{26} {ومن الليل فاسْجُدْ له}؛ أي: أكثر له من السُّجود، وذلك متضمِّن لكثرة الصلاة ، {وسبِّحْه ليلاً طويلاً}: وقد تقدَّم تقييد هذا المطلق بقوله: {يا أيُّها المزَّمِّلُ. قم الليلَ إلاَّ قليلاً. نِصْفَهُ أو انقُصْ منه قليلاً. أو زِدْ عليه ... }.
(26) ﴾ وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَٱسۡجُدۡ لَهُۥ ﴿ "Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepadaNya," yakni, perbanyaklah bersujud padaNya, dan ini mencakup banyaknya shalat, ﴾ وَسَبِّحۡهُ لَيۡلٗا طَوِيلًا ﴿ "dan bertasbihlah kepadaNya pada malam yang panjang." Telah disebutkan sebelumnya pembatasan terhadap kemutlakan ayat ini, ﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمُزَّمِّلُ 1 قُمِ ٱلَّيۡلَ إِلَّا قَلِيلٗا 2 نِّصۡفَهُۥٓ أَوِ ٱنقُصۡ مِنۡهُ قَلِيلًا 3 أَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيلًا 4 ﴿ "Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (dari padanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah al-Qur`an itu dengan perlahan-lahan." (Al-Muzzammil: 1-4).
#
{27} وقوله: {إنَّ هؤلاء}؛ أي: المكَذِّبين لك أيها الرسول بعدما بُيِّنَتْ لهم الآيات ورُغِّبوا ورُهِّبوا، ومع ذلك لم يُفِدْ فيهم ذلك شيئاً، بل لا يزالون يُؤْثرون {العاجلةَ}: ويطمئنُّون إليها، {ويذرونَ}؛ أي: يتركون العمل ويهملون {وراءهم}؛ أي: أمامهم {يوماً ثقيلاً}: وهو يوم القيامةِ، الذي مقداره خمسون ألفَ سنةٍ ممَّا تعدُّون، وقال تعالى: {يقولُ الكافرون هذا يومٌ عَسِرٌ}؛ فكأنَّهم ما خُلِقوا إلاَّ للدُّنيا والإقامة فيها.
(27) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ ﴿ "Sesungguhnya mereka (orang kafir)," yakni, orang-orang yang mendustakanmu wahai Rasul setelah tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى jelas bagi mereka dan setelah mereka diberi kabar gembira dan ancaman meski demikian hal itu tidak berguna bagi mereka sama sekali bahkan mereka tetap mengutamakan, ﴾ ٱلۡعَاجِلَةَ ﴿ "kehidupan dunia," dan merasa tenang pa-danya, ﴾ وَيَذَرُونَ ﴿ "dan mereka tidak mempedulikan," yakni tidak beramal dan mengacuhkan, ﴾ وَرَآءَهُمۡ ﴿ "kesudahan mereka," yakni, di hadapan mereka, ﴾ يَوۡمٗا ثَقِيلٗا ﴿ "pada hari yang berat (Hari Akhirat)," yaitu Hari Kiamat yang ukurannya selama lima puluh ribu tahun dari hari-hari yang biasa kalian hitung. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ يَقُولُ ٱلۡكَٰفِرُونَ هَٰذَا يَوۡمٌ عَسِرٞ 8 ﴿ "Orang-orang kafir berkata, 'Ini adalah hari yang sulit'." (Al-Qamar: 8). Seolah-olah mereka hanya diciptakan untuk hidup di dunia dan menetap di atasnya.
#
{28} ثم استدلَّ عليهم وعلى بعثهم بدليل عقليٍّ، وهو دليلُ الابتداء، فقال: {نحن خَلَقْناهم}؛ أي: أوجدناهم من العدم، {وشَدَدْنا أسْرَهم}؛ أي: أحكمنا خِلْقَتَهم بالأعصاب والعروق والأوتار والقُوى الظاهرة والباطنة، حتى تمَّ الجسم واستكمل وتمكَّن من كلِّ ما يريده؛ فالذي أوجدهم على هذه الحالة قادرٌ على أن يعيدَهم بعد موتهم لجزائهم، والذي نقَّلهم في هذه الدار إلى هذه الأطوار لا يَليقُ به أن يَتْرُكَهم سدىً، لا يُؤْمَرون، ولا يُنْهَوْن، ولا يُثابون، ولا يُعاقبون، ولهذا قال: {وإذا شِئْنا بَدَّلْنا أمثالَهم تَبْديلاً}؛ أي: أنشأناكم للبعث نشأةً أخرى، وأعدْناكم بأعيانكم، وهم بأنفسهم أمثالهم.
(28) Kemudian Allah سبحانه وتعالى menunjukkan dalil kepada mereka atas kebangkitan mereka dengan dalil aqli, yaitu dalil permulaan penciptaan seraya berfirman, ﴾ نَّحۡنُ خَلَقۡنَٰهُمۡ ﴿ "Kami telah menciptakan mereka," yakni, Kami ciptakan mereka setelah sebelumnya mereka tidak ada, ﴾ وَشَدَدۡنَآ أَسۡرَهُمۡۖ ﴿ "dan menguatkan persendian tubuh mereka," yakni, Kami kokohkan tubuh, urat, otot, nadi, kekuatan lahir dan kekuatan batin hingga tubuh sempurna, supaya mampu untuk melakukan apa saja yang diinginkan. Dzat Yang menciptakan mereka dalam kondisi seperti ini mampu untuk mengembalikan mereka setelah mereka mati untuk mendapatkan balasan atas amal perbuatan yang mereka lakukan. Dzat yang memindahkan mereka di alam ini dalam berbagai fase tentu tidak sepatutnya membiarkan mereka sia-sia, lalu tidak diperintah, tidak dilarang, tidak diberi pahala dan tidak disiksa. Karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَإِذَا شِئۡنَا بَدَّلۡنَآ أَمۡثَٰلَهُمۡ تَبۡدِيلًا ﴿ "Apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh meng-ganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka," yakni, Kami akan menghidupkan kalian pada Hari Kebangkitan dengan kehidupan lain dan Kami kembalikan kalian dengan diri-diri ka-lian; mereka adalah orang-orang serupa dan memang diri mereka sendiri.
#
{29} {إنَّ هذه تذكرةٌ}؛ أي: يتذكَّر بها المؤمن، فينتفع بما فيها من التخويف والترغيب، {فمَن شاءَ اتَّخَذَ إلى ربِّه سَبيلاً}؛ أي: طريقاً موصلاً إليه؛ فالله يبيِّن الحقَّ والهدى، ثم يخيِّر الناس بين الاهتداء بها أو النُّفور عنها؛ إقامةً للحُجَّة ؛ ليهلكَ من هَلَكَ عن بيِّنةٍ، ويحيا من حيَّ عن بينةٍ.
(29) ﴾ إِنَّ هَٰذِهِۦ تَذۡكِرَةٞۖ ﴿ "Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah suatu peringatan," yang dijadikan peringatan bagi orang yang beriman sehingga bisa memanfaatkan peringatan dan kabar gembira yang ada di dalamnya. ﴾ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلٗا ﴿ "Maka barangsiapa menghen-daki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Rabbnya," yakni, jalan yang mengantarkan padaNya. Allah سبحانه وتعالى telah menjelas-kan kebenaran dan petunjuk, kemudian memberikan pilihan pada manusia antara menempuh jalan tersebut atau lari darinya; dan itu sebagai penegakan hujjah baginya. Agar orang yang celaka binasa setelah ada penjelasan dan hiduplah orang yang hidup setelah ada penjelasan.
#
{30} {وما تشاؤون إلاَّ أن يشاءَ اللهُ}: فإنَّ مشيئة الله نافذةٌ. {إنَّ الله كان عليماً حكيماً}: فله الحكمةُ في هداية المهتدي وإضلال الضالِّ.
(30) ﴾ وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُۚ ﴿ "Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah" karena sesungguhnya kehen-dak Allah سبحانه وتعالى pasti terlaksana. ﴾ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمٗا ﴿ "Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana," Allah سبحانه وتعالى memiliki kebijaksa-naan dalam memberi petunjuk orang yang mendapatkan hidayah dan menyesatkan orang yang tersesat.
#
{31} {يُدْخِلُ مَن يشاءُ في رحمتِهِ}: فيختصُّه بعنايته، ويوفِّقه لأسباب السعادة، ويهديه لطُرُقِها، {والظَّالمين}: الذين اختاروا الشقاء على الهدى، {أعدَّ لهم عذاباً أليماً}: بظلمهم وعدوانهم.
(31) ﴾ يُدۡخِلُ مَن يَشَآءُ فِي رَحۡمَتِهِۦۚ ﴿ "Dia memasukkan siapa yang dikehen-dakiNya ke dalam rahmatNya (surga)," lalu Allah سبحانه وتعالى mengkhususkan pertolongan baginya dan menunjukkannya pada sebab-sebab kebahagiaan serta menunjukkannya pada jalan-jalan Allah سبحانه وتعالى. ﴾ وَٱلظَّٰلِمِينَ ﴿ "Dan bagi orang-orang zhalim," yang cenderung memilih kesengsaraan daripada petunjuk, ﴾ أَعَدَّ لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمَۢا ﴿ "disediakanNya azab yang pedih," karena kezhaliman dan permusuhan mereka.
Selesai. Segala puji hanya bagi Allah سبحانه وتعالى.[131]