Ayah:
TAFSIR SURAT ASH-SHAF ( Barisan )
TAFSIR SURAT ASH-SHAF ( Barisan )
Madaniyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
Ayah: 1 - 3 #
{سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (1) يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3)}.
"Bertasbih bagi Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana. Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu menga-takan apa yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerja-kan." (Ash-Shaf: 1-3).
#
{1} وهذا بيانٌ لعظمته تعالى وقهره وذلِّ جميع الأشياء له تبارك وتعالى وأنَّ جميع مَن في السماوات والأرض يسبِّحون بحمدِ ربِّهم ويعبُدونه ويسألونَه حوائجهم. {وهو العزيزُ}: الذي قهر الأشياء بعزَّته وسلطانِهِ. {الحكيمُ}: في خلقه وأمره.
(1) Ini adalah penjelasan tentang keagungan dan keperka-saan Allah سبحانه وتعالى, segala sesuatu tunduk padaNya. Seluruh yang ada di langit dan di bumi bertasbih dengan memuji, menyembah, dan meminta segala kebutuhan kepada Rabb mereka. ﴾ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ﴿ "Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa," Yang memaksa segala sesuatu dengan keperkasaan dan KuasaNya, ﴾ ٱلۡحَكِيمُ ﴿ "lagi Mahabijaksana," dalam penciptaan dan perintahNya.
#
{2 ـ 3} {يا أيُّها الذين آمنوا لم تقولونَ ما لا تفعلونَ}؛ أي: لم تقولونَ الخير وتحثُّون عليه، وربما تمدَّحتم به وأنتم لا تفعلونه، وتَنْهَوْنَ عن الشرِّ، وربَّما نزَّهتم أنفسكم عنه وأنتم متلوِّثون متَّصفون به؛ فهل تليقُ بالمؤمنين هذه الحالة الذَّميمة؟! أم من أكبر المقت عند الله أن يقولَ العبدُ ما لا يفعل؟! ولهذا ينبغي للآمر بالخير أن يكونَ أولَ الناس إليه مبادرةً، والناهي عن الشرِّ أن يكون أبعدَ الناس عنه ؛ قال تعالى: {أتأمرونَ الناس بالبِرِّ وتَنسَوْنَ أنفسَكم وأنتُم تتلونَ الكِتابَ أفَلا تَعْقِلونَ}، وقال شعيبٌ عليه السلام [لقومه]: {وما أريدُ أن أخالِفَكُم إلى ما أنهاكم عنه}.
(2-3) ﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفۡعَلُونَ ﴿ "Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat," mak-sudnya, mengapa kalian mengatakan kebaikan dan mendorongnya, dan boleh jadi kalian memuji-muji kebaikan itu namun tidak kalian lakukan? Mengapa kalian melarang keburukan, boleh jadi kalian sucikan diri kalian dari keburukan tersebut namun kalian lakukan bahkan menjadi sifat kalian? Lantas apakah kondisi tercela seperti ini pantas bagi orang-orang yang beriman? Bukankah amat besar murka Allah سبحانه وتعالى pada orang yang mengatakan sesuatu namun tidak dikerjakan? Karena itu, orang yang memerintahkan berbuat baik seharusnya menjadi orang pertama yang melakukannya. Dan orang yang melarang keburukan seharusnya menjadi orang yang paling jauh darinya. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ أَتَأۡمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلۡبِرِّ وَتَنسَوۡنَ أَنفُسَكُمۡ وَأَنتُمۡ تَتۡلُونَ ٱلۡكِتَٰبَۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ 44 ﴿ "Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca al-Kitab, maka tidakkah kamu berpikir?" (Al-Baqarah: 44). Nabi Syu'aib عليه السلام berkata kepada kaumnya, ﴾ وَمَآ أُرِيدُ أَنۡ أُخَالِفَكُمۡ إِلَىٰ مَآ أَنۡهَىٰكُمۡ عَنۡهُۚ ﴿ "Dan aku tidak berkehendak mengerjakan apa yang aku larang kamu darinya." (Hud: 88).
Ayah: 4 #
{إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ (4)}.
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka se-perti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (Ash-Shaf: 4).
#
{4} هذا حثٌّ من الله لعباده على الجهاد في سبيله، وتعليمٌ لهم كيف يصنعون، وأنهم ينبغي لهم أن يَصُفُّوا في الجهاد صفًّا متراصًّا متساوياً من غير خلل يحصُلُ في الصفوف، وتكون صفوفُهم على نظام وترتيبٍ به تحصُلُ المساواة بين المجاهدين والتعاضُد وإرهاب العدوِّ وتنشيط بعضهم بعضاً، ولهذا كان النبيُّ - صلى الله عليه وسلم - إذا حضر القتال؛ صفّ أصحابه ورتَّبهم في مواقفهم بحيث لايحصُلُ اتِّكالُ بعضهم على بعض، بل تكون كلُّ طائفةٍ منهم مهتمةً بمركزها وقائمةً بوظيفتها، وبهذه الطريقة تتمُّ الأعمال ويحصُلُ الكمال.
(4) Ini merupakan dorongan motivasi dari Allah سبحانه وتعالى untuk hamba-hambaNya agar berjihad di jalanNya dan sebagai penga-jaran bagi mereka apa yang harus dikerjakan. Yaitu, mereka harus berbaris dalam jihad secara sejajar dan lurus tanpa adanya celah dalam barisan. Barisan-barisan mereka harus teratur sehingga akan tercapai kesetaraan di antara mujahidin, saling memperkuat dan menimbulkan rasa takut bagi musuh serta saling menggiatkan satu sama lain. Karena itu, ketika Rasulullah a menghadiri peperangan, beliau menata para sahabat dalam beberapa barisan serta mengatur mereka dalam berbagai posisi, agar masing-masing tidak mengan-dalkan pada yang lain, tapi masing-masing kelompok berkonsen-trasi di posisinya dan menunaikan tugasnya. Dengan cara seperti ini, pekerjaan bisa tuntas dan kesempurnaan bisa didapatkan.
Ayah: 5 #
{وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَاقَوْمِ لِمَ تُؤْذُونَنِي وَقَدْ تَعْلَمُونَ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (5)}.
"Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, 'Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedang kamu mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah kepadamu?' Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (Ash-Shaf: 5).
#
{5} أي: {وإذْ قال موسى لقومِهِ}: موبخاً لهم على صنيعهم، ومقرعاً لهم على أذيَّته، وهم يعلمون أنَّه رسول الله: {لم تُؤذونَني}: بالأقوال والأفعال، {وقد تعلمونَ أنِّي رسولُ الله إليكم}: والرسولُ من حقِّه الإكرام والإعظام والقيام بأوامره والابتدار لحكمِهِ، وأمَّا أذيَّة الرسول الذي إحسانُه إلى الخلق فوق كلِّ إحسان بعد إحسان الله؛ ففي غاية الوقاحة والجراءة والزيغ عن الصراط المستقيم، الذي قد عَلِموه وتَرَكوه، ولهذا قال: {فلمَّا زاغوا}؛ أي: انصرفوا عن الحقِّ بقصدهم، {أزاغَ الله قلوبَهم}: عقوبةً لهم على زيغهم الذي اختاروه لأنفسهم ورضوه لها، ولم يوفِّقْهم الله للهدى؛ لأنَّهم لا يَليقُ بهم الخير ولا يَصلُحون إلاَّ للشرِّ. {والله لا يهدي القومَ الفاسقينَ}؛ أي: الذينَ لم يزلِ الفسقُ وصفاً لهم، ليس لهم قصد في الهدى. وهذه الآية الكريمة تفيد أن إضلال الله لعبيده ليس ظلماً منه ولا حجَّة لهم عليه، وإنَّما ذلك بسببٍ منهم؛ فإنَّهم الذين أغلقوا على أنفسهم باب الهدى بعدما عرفوه، فيجازيهم بعد ذلك بالإضلال والزيغ وتقليب القلوب عقوبةً لهم وعدلاً منه بهم؛ كما قال تعالى: {ونقلِّبُ أفئِدَتَهم وأبصارَهم كما لم يؤمِنوا به أولَ مرةٍ ونَذَرُهُم في طغيانِهم يعمهونَ}.
(5) ﴾ وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦ ﴿ "Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya," seraya mencela mereka atas perbuatan yang mereka lakukan dan menegur dengan keras atas penyiksaan yang mereka lakukan padahal mereka mengetahui bahwa Nabi Musa عليه السلام adalah utusan Allah سبحانه وتعالى, ﴾ يَٰقَوۡمِ لِمَ تُؤۡذُونَنِي ﴿ "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku," dengan perkataan dan perbuatan, ﴾ وَقَد تَّعۡلَمُونَ أَنِّي رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُمۡۖ ﴿ "sedang kamu mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah kepadamu?" Hak seorang rasul adalah dimuliakan, diagungkan dan semua perintah dan hukumnya dilaksanakan segera. Adapun menyakiti utusan Allah سبحانه وتعالى yang kebaikannya terhadap manusia melebihi segala bentuk kebaikan setelah kebaikan Allah سبحانه وتعالى, adalah puncak sikap tidak tahu malu, sembrono dan menyimpang dari jalan yang lurus yang telah mereka ketahui dan mereka tinggalkan. Karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَلَمَّا زَاغُوٓاْ ﴿ "Maka tatkala mereka ber-paling," maksudnya, berpaling dari kebenaran sesuai keinginan mereka, ﴾ أَزَاغَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمۡۚ ﴿ "Allah memalingkan hati mereka," sebagai hu-kuman bagi mereka atas penyimpangan yang mereka pilih untuk diri mereka dan keridhaan mereka pada penyimpangan itu. Allah سبحانه وتعالى tidak memberi pertolongan pada mereka untuk mendapatkan petunjuk, karena mereka tidak layak mendapatkan kebaikan. Yang layak bagi mereka hanyalah keburukan. ﴾ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ ﴿ "Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." Maksudnya, orang-orang yang sifat kefasikan terus menempel pada dirinya, dan mereka tidak memiliki niat untuk mencari petunjuk. Ayat mulia ini menunjukkan bahwa kesesatan manusia yang digariskan Allah سبحانه وتعالى bukanlah suatu kezhaliman Allah سبحانه وتعالى dan bukan hujjah manusia atas Allah سبحانه وتعالى. Kesesatan itu timbul disebabkan oleh mereka sendiri. Mereka menutup diri dari pintu hidayah, padahal sebenarnya mereka mengetahui. Allah سبحانه وتعالى pun membalas mereka dengan kesesatan dan penyimpangan, serta dirubah-rubahnya hati mereka, sebagai hukuman bagi mereka dan sebagai keadilan Allah سبحانه وتعالى terhadap mereka. Ini semakna dengan Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَنُقَلِّبُ أَفۡـِٔدَتَهُمۡ وَأَبۡصَٰرَهُمۡ كَمَا لَمۡ يُؤۡمِنُواْ بِهِۦٓ أَوَّلَ مَرَّةٖ وَنَذَرُهُمۡ فِي طُغۡيَٰنِهِمۡ يَعۡمَهُونَ 110 ﴿ "Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Qur`an) pada per-mulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat." (Al-An'am: 110).
Ayah: 6 - 9 #
{وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَابَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ (6) وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَى إِلَى الْإِسْلَامِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (7) يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (8) هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ (9)}.
"Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, 'Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membe-narkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan aku juga memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).' Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, 'Ini adalah sihir yang nyata.' Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang meng-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Agama Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. Mereka ingin memadamkan cahaya (Agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyem-purnakan cahayaNya meskipun orang-orang kafir benci. Dia-lah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan Agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama, meskipun orang-orang musyrik benci." (Ash-Shaf: 6-9).
#
{6} يقول تعالى مخبراً عن عناد بني إسرائيل المتقدِّمين الذين دعاهم عيسى بن مريم وقال لهم: {يا بني إسرائيلَ إنِّي رسولُ اللهِ إليكم}؛ أي: أرسلني الله لأدعوكم إلى الخير وأنهاكم عن الشرِّ، وأيَّدني بالبراهين الظاهرة، ومما يدلُّ على صدقي كوني {مصدِّقاً لما بين يديَّ من التَّوراة}؛ أي: جئت بما جاء به موسى من التوراة والشرائع السماويَّة، ولو كنت مدَّع للنبوَّةِ؛ لجئتُ بغير ما جاء به المرسلون، و {مصدِّقاً لما بين يديَّ من التَّوراة}: أيضاً أنها أخبرت بي وبشَّرت، فجئتُ وبعثتُ مصدقاً لها، {ومبشراً برسول يأتي من بعدي اسمُهُ أحمدُ}: وهو محمد بن عبد الله بن عبد المطلب النبيُّ الهاشميُّ؛ فعيسى عليه الصلاة والسلام كسائر الأنبياء ؛ يصدِّق بالنبيِّ السابق، ويبشِّر بالنبيِّ اللاحق؛ بخلاف الكذَّابين؛ فإنَّهم يناقضون الأنبياء أشدَّ مناقضة، ويخالِفونهم في الأوصاف والأخلاق والأمرِ والنهي، {فلمَّا جاءهم}: محمدٌ - صلى الله عليه وسلم - الذي بَشَّرَ به عيسى {بالبيِّناتِ}؛ أي: الأدلَّة الواضحة الدالَّة على أنه هو، وأنَّه رسول الله حقًّا، {قالوا}: معاندين للحقِّ مكذِّبين له: {هذا سحرٌ مبينٌ}: وهذا من أعجب العجائب، الرسول الذي قد وضحت رسالتُه وصارتْ أبين من شمس النهار؛ يُجعل ساحراً بيِّناً سحره؛ فهل في الخذلان أعظم من هذا؟! وهل في الافتراء أبلغ من هذا الافتراء الذي نفى عنه ما كان معلوماً من رسالته وأثبتَ له ما كان أبعد الناس عنه ؟!
(6) Allah سبحانه وتعالى berfirman mengabarkan pembangkangan Bani Israil dahulu yang diseru oleh Nabi Isa bin Maryam عليه السلام. Isa berkata pada mereka, ﴾ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ إِنِّي رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُم ﴿ "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu," maksudnya, Allah سبحانه وتعالى mengutus-ku untuk menyeru kalian pada kebaikan dan melarang kalian dari keburukan, dan Allah سبحانه وتعالى mengukuhkanku dengan berbagai bukti nyata yang menunjukkan kebenaran kerasulanku. ﴾ مُّصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ ﴿ "Membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat," mak-sudnya, aku datang membawa kitab seperti yang pernah dibawa Nabi Musa yaitu kitab Taurat dan berbagai syariat-syariat samawi. Andai aku hanya mengaku-aku sebagai nabi, tentu aku tidak membawa seperti yang dibawa para rasul. ﴾ مُّصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ ﴿ "Mem-benarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat," di samping itu kitab Taurat juga telah memberitahukan kabar gembira tentangku dan aku pun datang dan diutus sebagai pembenar Taurat, ﴾ وَمُبَشِّرَۢا بِرَسُولٖ يَأۡتِي مِنۢ بَعۡدِي ٱسۡمُهُۥٓ أَحۡمَدُۖ ﴿ "dan aku juga memberi kabar gembira dengan (datang-nya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)," yaitu Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththa-lib, nabi dari keturunan Bani Hasyim. Nabi Isa عليه السلام adalah seorang nabi layaknya nabi-nabi lain, membenarkan nabi sebelumnya dan memberi kabar gembira akan kedatangan nabi berikutnya. Tidak seperti orang-orang yang berdusta yang amat menentang para nabi dari segi sifat, akhlak, perintah dan larangan. ﴾ فَلَمَّا جَآءَهُم ﴿ "Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka," yakni Nabi Muhammad a yang diberitakan oleh Isa عليه السلام sebelumnya, ﴾ بِٱلۡبَيِّنَٰتِ ﴿ "dengan mem-bawa bukti-bukti yang nyata," yaitu bukti-bukti jelas yang menunjuk-kan bahwa dialah yang diberitakan oleh Nabi Isa عليه السلام dan dialah utusan Allah سبحانه وتعالى sebenarnya, ﴾ قَالُواْ ﴿ "mereka berkata," menentang dan mendustakan kebenaran, ﴾ هَٰذَا سِحۡرٞ مُّبِينٞ ﴿ "Ini adalah sihir yang nyata." Ini benar-benar aneh. Seorang rasul yang kerasulannya telah di-ketahui dengan jelas melebihi terangnya matahari di siang hari dianggap sebagai seorang penyihir yang nyata sihirnya. Apakah ada kehinaan yang lebih besar dari ini? Dan apakah ada kedustaan yang lebih besar dari ini yang menafikan berita kerasulan dan me-negaskan sesuatu yang amat mustahil bagi Nabi Muhammad a?
#
{7} {ومن أظلمُ ممَّنِ افترى على الله الكذب}: بهذا أو غيره والحال أنه لا عذر له وقد انقطعت حجته لأنه {يدعى إلى الإسلام}: ويُبَيَّن له ببراهينه وبيناته، {واللهُ لا يهدي القوم الظالمينَ}: الذين لا يزالون على ظلمهم مستقيمين، لا تردُّهم عنه موعظةٌ ولا يزجُرُهُم بيانٌ ولا برهانٌ، خصوصاً هؤلاء الظَّلمة القائمين بمقابلة الحقِّ ليردُّوه، ولينصروا الباطل.
(7) ﴾ وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ ﴿ "Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang mengadakan dusta terhadap Allah," dengan pen-dustaan seperti ini atau sikap lainnya yang tidak ada udzurnya dan hujjahnya telah runtuh, karena ﴾ وَهُوَ يُدۡعَىٰٓ إِلَى ٱلۡإِسۡلَٰمِۚ ﴿ "dia diajak kepada agama Islam," dan berbagai bukti nyata telah dijelaskan padanya. ﴾ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ ﴿ "Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim," yang senantiasa tegak berada dalam kezhaliman. Nasihat dan bukti nyata tidak bisa menyelamatkan mereka, khu-susnya mereka yang menentang kebenaran untuk ditolak demi memenangkan kebatilan.
#
{8} ولهذا قال [اللَّه] عنهم: {يريدونَ لِيُطْفِئوا نورَ الله بأفواههم}؛ أي: بما يَصْدُرُ منهم من المقالات الفاسدة التي يردُّون بها الحقَّ، وهي لا حقيقة لها، بل تزيد البصير معرفةً بما هم عليه من الباطل، {والله متمُّ نورِهِ ولو كَرِهَ الكافرونَ}؛ أي: قد تكفَّل الله بنصر دينه وإتمام الحقِّ الذي أرسل به رسلَه وإظهار نورِهِ في سائر الأقطار، ولو كَرِهِ الكافرونَ، وبَذَلوا بسبب كراهته كلَّ ما قدروا عليه مما يتوصَّلون به إلى إطفاء نور الله؛ فإنَّهم مغلوبون، ومَثَلُهم كمثل مَن ينفخ عين الشمس بفيه ليطفِئَها؛ فلا على مرادهم حصلوا، ولا سلمتْ عقولهم من النقص والقدح فيها.
(8) Karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman tentang mereka, ﴾ يُرِيدُونَ لِيُطۡفِـُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٰهِهِمۡ ﴿ "Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka," maksudnya, dengan berbagai per-kataan busuk yang mereka kemukakan yang menolak kebenaran yang sebenarnya tidak ada wujudnya, namun semakin membuat orang yang tahu lebih memahami bahwa ia berada di atas kebatilan. ﴾ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡكَٰفِرُونَ ﴿ "Dan Allah tetap menyempurnakan cahayaNya meskipun orang-orang kafir benci." Maksudnya, Allah سبحانه وتعالى menjamin akan memenangkan AgamaNya, menyempurnakan kebenaran yang dibawa oleh para rasulNya, dan menampakkan cahayaNya di berbagai penjuru, meski orang-orang kafir membencinya. Karena kebencian, mereka mencurahkan segala daya upaya agar bisa me-madamkan cahaya Allah سبحانه وتعالى, tapi mereka pasti kalah. Mereka tidak ubahnya seperti orang yang ingin memadamkan matahari dengan cara meniup dengan mulutnya. Tujuan mereka tidak tercapai dan akal mereka tidak terbebas dari kekurangan dan celaan.
#
{9} ثم ذكر سبب الظُّهور والانتصار للدين الإسلاميِّ الحسِّي والمعنويِّ، فقال: {هو الذي أرسل رسولَه بالهُدى ودين الحقِّ}: أي: بالعلم النافع والعمل الصالح، بالعلم الذي يهدي إلى الله وإلى دار كرامته، ويهدي لأحسن الأعمال والأخلاق، ويهدي إلى مصالح الدُّنيا والآخرة، {ودين الحقِّ}؛ أي: الدين الذي يُدان به ويُتَعَبَّدُ لربِّ العالمين، الذي هو حقٌّ وصدقٌ لا نقص فيه ولا خلل يعتريه، بل أوامره غذاءُ القلوب والأرواح وراحةُ الأبدان، وترك نواهيه سلامةً من الشرِّ والفساد ، فما بُعِثَ به النبيُّ - صلى الله عليه وسلم - من الهدي ودين الحقِّ أكبر دليل وبرهان على صدقِهِ، وهو برهانٌ باقٍ ما بقي الدهر، كلَّما ازداد به العاقل تفكُّراً؛ ازداد به فرحاً وتبصُّراً. {ليظهِرَه على الدِّين كلِّه}؛ أي: ليعليه على سائر الأديان بالحجَّة والبرهان، ويُظْهِرَ أهلَه القائمين به بالسيف والسّنان. فأمَّا نفس الدين؛ فهذا الوصف ملازمٌ له في كلِّ وقت، فلا يمكن أن يُغَالِبَهُ مغالبٌ أو يخاصِمَهُ مخاصمٌ إلاَّ فَلَجَه وبلسه، وصار له الظهورُ والقهرُ، وأمَّا المنتسبون إليه؛ فإنَّهم إذا قاموا به واستناروا بنوره واهتدَوْا بهديه في مصالح دينهم ودُنياهم؛ فكذلك لا يقوم لهم أحدٌ، ولا بدَّ أن يظهروا على أهل الأديان، وإذا ضيَّعوا واكتفَوْا منه بمجرَّد الانتساب إليه؛ لم ينفعْهم ذلك، وصار إهمالهم له سببَ تسليطِ الأعداء عليهم، ويَعْرِفُ هذا من استقرأ الأحوال والنظر في أول المسلمين وآخرهم.
(9) Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى menyebutkan sebab muncul dan menangnya agama Islam, baik secara indrawi (konkret) maupun maknawi, seraya berfirman, ﴾ هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ ﴿ "Dia-lah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan Agama yang benar," yakni, dengan ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, dengan ilmu yang menunjukkan kepada Allah سبحانه وتعالى dan kepada tempat kemulia-anNya dan menunjukkan kepada amal dan akhlak yang baik serta kebaikan dunia dan akhirat, ﴾ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ ﴿ "dan Agama yang benar," yaitu agama yang dipeluk dan dipakai untuk menyembah Rabb semesta alam. Itulah agama kebenaran dan kejujuran yang tidak terdapat kekurangan dan aib yang bisa menyebabkannya dicela. Perintah-perintah agama Islam merupakan hidangan hati, ruh, dan kenya-manan raga. Meninggalkan larangan-larangan agama adalah keselamatan dari keburukan dan kerusakan. Petunjuk dan agama kebenaran yang dibawa oleh Nabi a merupakan bukti terbesar atas kebenarannya. Agama itu adalah bukti nyata yang tetap bertahan selama waktu masih ada. Orang berakal yang semakin memikirkan agama Islam akan semakin berbahagia dan mengetahui. ﴾ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ ﴿ "Agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama," mak-sudnya, agar Islam mengungguli seluruh agama dengan berbagai hujjah dan bukti nyata dan memenangkan para penegak Islam, baik dengan pedang maupun tombak. Sifat ini tetap lekat dalam agama Islam di segala waktu. Tidak bisa dikalahkan dan diban-tah oleh siapa pun, sehingga Islam tetap mendapatkan keme-nangan dan keperkasaan. Adapun para pemeluknya, jika mereka menegakkannya dan menjadikannya sebagai lentera dan petunjuk dalam berbagai kepentingan mereka, baik kepentingan dunia mau-pun akhirat, maka tidak ada yang dapat menentangnya, mereka pasti menang di atas para pemeluk agama-agama lain. Namun jika mereka menyia-nyiakan Islam dan hanya sekedar memeluk saja, maka hal itu tidak berguna bagi mereka. Tindakan mereka yang menyia-nyiakan agama Islam ini menjadi penyebab musuh mampu menguasai mereka. Siapa pun yang banyak mempelajari sejarah dan merenungkan kondisi awal kaum Muslimin dan juga lainnya pasti tahu. 9
Ayah: 10 - 14 #
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12) وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (13) يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ (14)}.
"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjuk-kan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga 'Adn. Itulah keberun-tungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (wak-tunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah, sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, 'Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?' Pengikut-pengikut yang setia itu berkata, 'Kamilah peno-long penolong agama Allah!,' lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka Kami berikan ke-kuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang." (Ash-Shaf: 10-14).
#
{10} هذه وصيةٌ ودلالةٌ وإرشادٌ من أرحم الراحمين لعباده المؤمنين لأعظم تجارةٍ وأجلِّ مطلوب وأعلى مرغوبٍ يحصل بها النجاة من العذاب الأليم والفوز بالنعيم المقيم، وأتى بأداة العرض الدالَّة على أنَّ هذا أمرٌ يرغب فيه كلُّ متصبِّر ويسمو إليه كل لبيبٍ.
(10) Ini adalah wasiat, petunjuk, dan arahan dari Allah سبحانه وتعالى Yang Maha Pemurah di antara para pemurah terhadap para hamba-hambaNya yang beriman, kepada bisnis terbesar, tuntutan paling luhur dan tujuan paling tinggi, yang jika didapat, akan menyela-matkan dari azab yang pedih dan mendapatkan kenikmatan abadi. Allah سبحانه وتعالى menyebutkan kata penawaran yang menunjukkan bahwa hal ini adalah sesuatu yang diinginkan oleh orang yang bersabar dan yang berakal.
#
{11} فكأنَّه قيل: ما هذه التِّجارة التي هذا قدرها؟ فقال: {تؤمنون باللهِ ورسوله}: ومن المعلوم أنَّ الإيمان التامَّ هو التصديقُ الجازم بما أمر الله بالتصديق به، المستلزم لأعمال الجوارح، التي من أجَلِّها الجهاد في سبيله ؛ فلهذا قال: {وتجاهدون في سبيلِ اللهِ بأموالِكم وأنفسِكم}؛ بأن تبذلوا نفوسكم ومُهَجَكُم لمصادمة أعداء الإسلام، والقصدُ نصرُ دين الله وإعلاءُ كلمته، وتنفقون ما تيسَّر من أموالكم في ذلك المطلوب؛ فإنَّ ذلك وإنْ كان كريهاً للنفوس شاقًّا عليها؛ فإنَّه {خيرٌ لكم إن كنتُم تعلمون}: فإنَّ فيه الخير الدنيويَّ من النصر على الأعداء والعزَّ المنافي للذُّلِّ والرزق الواسع وسعة الصدر وانشراحه، والخير الأخروي بالفوز بثواب الله والنجاة من عقابه.
(11) Seolah-olah ada yang bertanya, "Transaksi apa yang ni-lainya sedemikian besar?" Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ﴿ "(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya," sebagaimana diketahui bahwa keimanan yang sempurna adalah membenarkan dengan bulat terhadap perintah Allah سبحانه وتعالى dengan cara membenarkannya yang mengharuskan untuk diamalkan oleh anggota badan. Dan yang paling utama adalah berjihad di jalanNya, karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَتُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡۚ ﴿ "Dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu," dengan mencurahkan diri dan nyawa kalian untuk menyerang musuh Islam dengan maksud untuk menolong agama Allah سبحانه وتعالى dan meninggikan kalimatNya. Kalian mengeluarkan dana semampu kalian untuk tujuan itu meski hal itu tidak disukai dan terasa berat bagi jiwa, tapi jihad ﴾ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ﴿ "itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya." Dalam jihad terdapat kebaikan dunia seperti kemenangan dari musuh, kemuliaan yang menafikan kerendahan, keleluasaan rizki, dan ke-lapangan dada. Sedangkan kebaikan akhirat adalah mendapatkan pahala Allah سبحانه وتعالى dan selamat dari siksaNya.
#
{12} ولهذا ذَكَرَ الجزاء في الآخرة فقال: {يَغْفِرْ لكم ذُنوبَكم}: وهو شاملٌ للصغائر والكبائر؛ فإنَّ الإيمان بالله والجهاد في سبيله مكفِّرٌ للذُّنوب، ولو كانت كبائر، {ويدخِلْكم جناتٍ تجري من تحتها الأنهار}؛ أي: من تحت مساكنها وقصورها وغُرَفِها وأشجارها أنهارٌ من ماءٍ غير آسن وأنهارٌ من لبنٍ لم يتغيَّرْ طعمُه وأنهارٌ من خمر لذَّةٍ للشاربين وأنهارٌ من عسل مصفى ولهم فيها من كلِّ الثمرات، {ومساكنَ طيِّبةً في جناتِ عدنٍ}؛ أي: جمعت كلَّ طيبٍ من علوٍّ وارتفاع وحسن بناءٍ وزخرفةٍ، حتَّى إنَّ أهل الغرف من أهل علِّيين يتراءاهم أهلُ الجنَّة كما يُتراءى الكوكب الدُّرِّي في الأفق الشرقيِّ أو الغربيِّ، وحتَّى إنَّ بناء الجنَّة بعضُه من لَبِنِ ذهبٍ وبعضُه من لَبِنِ فضَّةٍ ، وخيامها من اللؤلؤ والمرجان، وبعض المنازل من الزُّمُرُّد والجواهر الملونة بأحسن الألوان، حتى إنَّها من صفائها يُرى ظاهرُها من باطنها وباطنُها من ظاهرها، وفيها من الطيبِ والحُسن ما لا يأتي عليه وصفُ الواصفين ولا خَطَرَ على قلب أحدٍ من العالمين، لا يمكن أن يدرِكوه حتى يَرَوْه ويتمتَّعوا بحسنه، وتقرَّ به أعينُهم. ففي تلك الحالة لولا أنَّ الله خَلَقَ أهل الجنَّة وأنشأهم نشأةً كاملةً لا تقبلُ العدم؛ لأوشك أن يموتوا من الفرح؛ فسبحان من لا يحصي أحدٌ من خلقه ثناءً عليه، بل هو كما أثنى على نفسه، وفوق ما يُثْني عليه أحدٌ من خلقه، وتبارك الجليلُ الجميلُ، الذي أنشأ دار النعيم، وجعل فيها من الجلال والجمال ما يبهر عقولَ الخلق ويأخُذُ بأفئِدتهم، وتعالى من له الحكمةُ التامَّة، الذي من جملتها أنه لو أرى العباد الجنَّة ونظروا إلى ما فيها من النعيم؛ لما تخلَّف عنها أحدٌ، ولما هناهم العيش في هذه الدار المنغصة المَشوب نعيمها بألمها وفرحها بِتَرَحِها. وسُمِّيت [الجنة] جنَّة عدن؛ لأنَّ أهلها مقيمون فيها، لا يخرجون منها أبداً، ولا يبغون عنها حِوَلاً. ذلك الثواب الجزيل والأجر الجميل هو الفوزُ العظيم الذي لا فوزَ مثله؛ فهذا الثواب الأخرويُّ.
(12) Karena itu Allah سبحانه وتعالى menyebutkan pahala di akhirat seraya berfirman, ﴾ يَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡ ﴿ "Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu," mencakup dosa-dosa kecil dan dosa-dosa besar, karena beriman kepada Allah سبحانه وتعالى dan berjihad di jalanNya bisa menghapus dosa meski dosa besar. ﴾ وَيُدۡخِلۡكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ ﴿ "Dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai," mak-sudnya, di bawah tempat tinggal, istana, ruangan kamar, dan pe-pohonannya mengalir sungai-sungai yang bersumber dari air yang rasa, aroma, dan warnanya tidak berubah, sungai-sungai dari susu yang rasanya tidak berubah, sungai dari khamar nikmat untuk me-reka yang meminumnya, dan sungai dari madu murni, dan mereka mendapatkan berbagai macam buah-buahan. ﴾ وَمَسَٰكِنَ طَيِّبَةٗ فِي جَنَّٰتِ عَدۡنٖۚ ﴿ "Dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di Surga 'Adn." Maksudnya, mencakup segala kebaikan berupa ketinggian, indah-nya bangunan dan perhiasan, hingga para penghuni kamar peng-huni surga tertinggi dapat dilihat oleh seluruh penduduk surga, laksana bintang gemerlap yang dapat dilihat di ufuk langit timur dan barat. Bahkan bangunan surga ada yang berasal dari batu bata emas, ada juga yang berbatu bata perak dan marmernya terbuat dari mutiara dan mutu manikam. Sebagian rumah di surga terbuat dari mutiara dengan berbagai warna-warni. Karena begitu cerah-nya, sisi dalam dapat dilihat dari luar dan sebaliknya. Di dalam surga terdapat kebaikan dan keindahan yang tidak dapat dilukis-kan oleh siapa pun dan tidak pernah terlintas di hati satu makhluk pun dari seluruh alam. Mereka tidak akan bisa mengangankannya hingga mereka melihatnya, menikmati keindahannya, dan menye-jukkan mata mereka. Dalam kondisi seperti itu andai Allah سبحانه وتعالى tidak menciptakan penghuni surga secara sempurna dan tidak kekal, tentu hampir saja mereka mati karena terlalu bahagia. Mahasuci Dzat yang tidak ada satu pun makhlukNya yang bisa menghitung pujian untukNya. Tapi Dia adalah seperti yang Dia puji DiriNya sendiri dan di atas pu-jian seluruh makhluk. Mahasuci Allah Yang Mahaluhur lagi Indah yang menciptakan tempat kenikmatan. Menciptakan keluhuran dan keindahan di dalamnya yang membuat akal semua makhluk terpana dan tertarik hatinya. Mahatinggi Allah Yang bagiNya hikmah sempurna yang seandainya memperlihatkan surga pada para hambaNya hingga mereka melihat apa saja yang terdapat di dalamnya, tentu tidak ada seorang pun yang akan ketinggalan dan tentu tidak ada seorang pun yang mau hidup di dunia yang kenikmatannya dicampuri kepedihan dan kesenangannya dicam-puri kesengsaraan. Surga tersebut dinamakan 'Adn karena peng-huninya menempatinya dan tidak keluar selamanya, serta tidak ingin mencari ganti. Itulah balasan besar dan pahala yang indah yang merupakan suatu keberuntungan besar tanpa tandingan. Dan inilah balasan akhirat.
#
{13} وأما الثواب الدنيويُّ لهذه التجارة؛ فذكره بقوله: {وأخرى تحبُّونها}؛ أي: ويحصُلُ لكم خَصْلَةٌ أخرى تحبُّونها، وهي: {نصرٌ من الله}: لكم على الأعداء، يحصُلُ به العزُّ والفرح، {وفتحٌ قريبٌ}: تتَّسع به دائرة الإسلام، ويحصُلُ به الرزق الواسع؛ فهذا جزاء المؤمنين المجاهدين، وأما المؤمنون من غير أهل الجهاد إذا قام غيرهم بالجهادِ؛ فلم يؤيِّسْهُمُ الله تعالى من فضله وإحسانه، بل قال: {وبشِّرِ المؤمنينَ}؛ أي: بالثواب العاجل والآجل؛ كلٌّ على حسب إيمانه، وإن كانوا لا يبلغون مبلغ المجاهدين في سبيل الله؛ كما قال النبيُّ - صلى الله عليه وسلم -: «مَنْ رَضِي بالله ربًّا، وبالإسلام ديناً، وبمحمدٍ رسولاً؛ وجبتْ له الجنةُ». فعجب لها أبو سعيد الخدريُّ راوي الحديث، فقال: أعدها عليَّ يا رسول الله! فأعادها عليه، ثم قال: «وأخرى يُرْفَعُ بها العبدُ مائة درجةٍ في الجنة، ما بين كلِّ درجتين كما بين السماء والأرض». فقال: وما هي يا رسولَ الله؟ قال: «الجهادُ في سبيل الله، الجهاد في سبيل الله». رواه مسلم.
(13) Adapun pahala duniawi untuk transaksi ini disebutkan oleh Allah سبحانه وتعالى dalam FirmanNya, ﴾ وَأُخۡرَىٰ تُحِبُّونَهَاۖ ﴿ "Dan (ada lagi) karunia lain yang kamu sukai," yakni, terdapat hal lain yang kalian peroleh yang kalian sukai yaitu, ﴾ نَصۡرٞ مِّنَ ٱللَّهِ ﴿ "pertolongan dari Allah" untuk kalian atas musuh-musuh kalian. Dengan kemenangan itu kalian mendapatkan kejayaan dan kesenangan, ﴾ وَفَتۡحٞ قَرِيبٞۗ ﴿ "dan kemenangan yang dekat (waktunya)." Dengan kemenangan ini kawasan Islam se-makin meluas dan rizki yang luas pun didapat. Ini adalah balasan bagi orang-orang Mukmin yang berjihad. Adapun kaum Mukminin yang tidak berjihad manakala yang lainnya berjihad, Allah سبحانه وتعالى tidak membuat mereka berputus asa dari karunia dan kebaikanNya, tapi Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman." Maksudnya, dengan pahala yang langsung di dunia dan tertunda di akhirat. Masing-masing men-dapatkan pahala berdasarkan keimanannya, meski mereka tidak mencapai tingkatan para mujahid yang berjuang di jalan Allah سبحانه وتعالى, sebagaimana yang disabdakan Nabi a, مَنْ رَضِيَ بِاللّٰهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا، وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ. فَعَجِبَ لَهَا أَبُوْ سَعِيْدٍ فَقَالَ: أَعِدْهَا عَلَيَّ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ، فَأَعَادَهَا مَا عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ: وَأُخْرَى يُرْفَعُ بِهَا الْعَبْدُ مِائَةَ دَرَجَةٍ فِي الْجَنَّةِ، مَا بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، قَالَ: وَمَا هِيَ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ؟ قَالَ: الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ، الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ. "Barangsiapa yang rela Allah menjadi Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai rasul, maka wajib baginya surga." Abu Sa'id al-Khudri (perawi hadits ini) merasa takjub seraya berkata, "Ulangi lagi untukku wahai Rasulullah!" Rasulullah a pun mengulanginya untuknya kemudian bersabda, "Dan lainnya, seorang hamba diangkat dengannya seratus tingkat di surga, antara masing-masing tingkatan sejarak antara langit dan bumi." Abu Sa'id bertanya, "Apa itu wahai Rasulullah?" Rasulullah a menjawab, "Jihad di jalan Allah, jihad di jalan Allah." (HR. Muslim).[119]
#
{14} ثم قال تعالى: {يا أيُّها الذين آمنوا كونوا أنصارَ اللهِ}؛ أي: بالأقوال والأفعال، وذلك بالقيام بدين الله، والحرص على تنفيذه على الغير وجهادِ مَنْ عانده ونابذه بالأبدان والأموال، ومَنْ نَصَرَ الباطلَ بما يزعمُه من العلم، وَرَدَّ الحقَّ بدحض حجَّته وإقامة الحجَّة عليه والتحذير منه، ومن نصرِ دين الله تعلُّم كتاب الله وسنَّة رسوله [وتعليمه] والحثُّ على ذلك والأمر بالمعروف والنهيُ عن المنكر. ثم هيَّج الله المؤمنين بالاقتداء بمَنْ قبلَهم من الصالحين بقوله: {كما قال عيسى ابنُ مريم للحواريِّينَ مَنْ أنصاري إلى الله}؛ أي: قال لهم منبهاً: من يعاونني ويقوم معي في نصر دين الله ويَدْخُلُ مدخلي ويَخْرُجُ مخرجي؟ فابتدرَ الحواريُّون فقالوا: {نحنُ أنصارُ اللهِ}: فمضى [عيسى] عليه السلام على [أمر اللَّه و] نصرِ دين الله هو ومن معه من الحواريِّين، {فآمنتْ طائفةٌ من بني إسرائيلَ}: بسبب دعوة عيسى والحواريِّين، {وكفرت طائفةٌ}: منهم، فلم ينقادوا لدعوتهم، فجاهد المؤمنونَ الكافرين، {فأيَّدْنا الذين آمنوا على عَدُوِّهِم}؛ أي: قوَّيْناهم ونصرناهم عليهم، {فأصبحوا ظاهرينَ}: عليهم، قاهرين لهم. فأنتم يا أمَّة محمدٍ! كونوا أنصارَ الله ودعاةَ دينه؛ يَنْصُرْكُم الله كما نَصَرَ مَنْ قبلكم، ويُظْهِرْكم على عدوِّكم.
(14) Kemudian Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُوٓاْ أَنصَارَ ٱللَّهِ ﴿ "Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah," yaitu dengan perkataan dan perbuatan dengan cara mene-gakkan agama Allah سبحانه وتعالى serta gigih dalam menyebarkannya pada orang lain dan memerangi mereka yang menentang dan menolak-nya dengan raga dan harta. Memerangi orang yang menolong kebatilan yang dikiranya sebagai ilmu dan menolak kebenaran dengan cara meruntuhkan hujjahnya dan waspada terhadapnya. Termasuk menolong agama Allah سبحانه وتعالى adalah mempelajari kitab Allah سبحانه وتعالى dan Sunnah RasulNya serta mengajarkannya dan mendorong orang lain untuk mempelajari kitab Allah سبحانه وتعالى dan Sunnah RasulNya serta mengajarkannya serta memerintahkan kebaikan dan men-cegah kemungkaran. Selanjutnya Allah سبحانه وتعالى mendorong orang-orang yang beriman agar meneladani orang-orang shalih sebelumnya seraya berfirman, ﴾ كَمَا قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ لِلۡحَوَارِيِّـۧنَ مَنۡ أَنصَارِيٓ إِلَى ٱللَّهِۖ ﴿ "Sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, 'Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?'" Mak-sudnya, Nabi Isa عليه السلام berkata kepada mereka seraya mengingatkan siapa yang menolongnya dan tegak bersamanya untuk menolong agama Allah سبحانه وتعالى, masuk dan keluar bersamaku. Para pengikut-pengikutnya yang setia bersegera dan berkata, ﴾ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِۖ ﴿ "Kamilah penolong-penolong agama Allah!" Nabi Isa عليه السلام pun menunaikan pe-rintah Allah سبحانه وتعالى dan menolong agamaNya bersama penolong-peno-longnya yang setia. ﴾ فَـَٔامَنَت طَّآئِفَةٞ مِّنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ﴿ "Maka segolongan dari Bani Israil beriman," karena seruan Nabi Isa dan penolong-penolongnya yang setia, ﴾ وَكَفَرَت طَّآئِفَةٞۖ ﴿ "dan segolongan (yang lain) kafir," dari kalangan mereka dengan tidak tunduk pada seruan Isa dan para penolong-nya. Kemudian orang-orang Mukmin memerangi orang-orang kafir, ﴾ فَأَيَّدۡنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ عَلَىٰ عَدُوِّهِمۡ ﴿ "maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka," maksudnya, Kami kuatkan mereka dan Kami memberikan kemenangan bagi mereka atas musuh-musuh mereka, ﴾ فَأَصۡبَحُواْ ظَٰهِرِينَ ﴿ "lalu mereka menjadi orang-orang yang menang" atas mereka dan menundukkan mereka. Dan kalian wahai umat Muhammad! Jadilah penolong Allah سبحانه وتعالى dan penyeru agamaNya, niscaya Allah سبحانه وتعالى akan menolong kalian seba-gaimana Allah سبحانه وتعالى menolong orang-orang sebelum kalian dan me-menangkan kalian dari musuh-musuh kalian.
Selesailah tafsir Surat ash-Shaf. Segala puji bagi Allah سبحانه وتعالى se-mata, Rabb semesta alam.