Ayah:
TAFSIR SURAT AL-QAMAR ( Bulan )
TAFSIR SURAT AL-QAMAR ( Bulan )
Makkiyah
Ayah: 1 - 5 #
{اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ (1) وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ (2) وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ (3) وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنَ الْأَنْبَاءِ مَا فِيهِ مُزْدَجَرٌ (4) حِكْمَةٌ بَالِغَةٌ فَمَا تُغْنِ النُّذُرُ (5)}.
"Telah dekat (datangnya) saat itu dan bulan telah terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, '(Ini adalah) sihir yang terus menerus.' Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapan-nya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran), itulah suatu hikmat yang sempurna, maka peringatan-peringatan itu tiada berguna (bagi mereka)." (Al-Qamar: 1-5).
#
{1} يخبر تعالى أنَّ الساعة ـ وهي القيامة ـ اقتربت، وآن أوانُها، وحان وقتُ مجيئها، ومع هذا ؛ فهؤلاء المكذِّبون لم يزالوا مكذِّبين بها غير مستعدين لنزولها، ويريهم الله من الآيات العظيمة الدالَّة على وقوعها ما يؤمنُ على مثله البشرُ؛ فمن أعظم الآياتِ الدالَّة على صحَّة ما جاء به محمد بن عبد الله - صلى الله عليه وسلم - أنَّه لما طلب منه المكذِّبون أن يُرِيَهم من خوارق العادات ما يدلُّ على صحَّة ما جاء به وصدقه ؛ أشار - صلى الله عليه وسلم - إلى القمر، فانشقَّ بإذن الله فلقتين؛ فلقةً على جبل أبي قُبيس، وفلقةً على جبل قعيقعان، والمشركون وغيرهم يشاهدون هذه الآية العظيمة الكائنة في العالم العلويِّ، التي لا يقدر الخلقُ على التمويه بها والتخييل، فشاهدوا أمراً ما رأوا مثلَه، بل ولم يسمعوا أنَّه جرى لأحدٍ من المرسلين قبلَه نظيره، فانبهروا لذلك، ولم يدخُل الإيمانُ في قلوبهم، ولم يردِ الله بهم خيراً، ففزعوا إلى بهتهم وطغيانهم، وقالوا: سحرنا محمدٌ! ولكنَّ علامة ذلك أنكم تسألون من وَرَدَ عليكم من السفر؛ فإنَّه إن قدر على سحركم؛ لم يقدِرْ أن يسحرَ مَن ليس مشاهداً مثلكم! فسألوا كلَّ من قدم، فأخبروهم بوقوع ذلك، فقالوا: {سحرٌ مستمرٌّ}! سحرنا محمدٌ وسحر غيرنا!! وهذا من البَهْتِ الذي لا يروج إلاَّ على أسفه الخلق وأضلِّهم عن الهدى والعقل.
(1) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan bahwa kiamat telah dekat. Tanda-tandanya telah muncul dan waktu kedatangannya telah tiba. Meski demikian, mereka, orang-orang yang mendustakan itu, tetap saja mendustakan kiamat dan tidak mempersiapkan diri menghadapi kedatangannya. Allah سبحانه وتعالى mengabarkan kepada mereka berbagai tanda-tanda kebesaran yang menunjukkan kiamat pasti terjadi, yang tidak dipercayai oleh manusia. Di antara tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى yang paling besar yang menunjukkan kebenaran risalah Muhammad bin Abdullah a adalah, ketika ia diminta oleh orang-orang yang mendustakannya untuk menunjukkan hal-hal luar biasa pada mereka yang menun-jukkan benarnya risalah yang dibawa beliau. Rasulullah a menunjuk ke arah rembulan kemudian atas izin Allah سبحانه وتعالى bulan itu terbelah menjadi dua bagian. Orang-orang musyrik dan lainnya menyaksi-kan tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى yang terdapat di alam atas yang tidak bisa dibayangkan oleh manusia itu. Mereka pun menyaksi-kan sesuatu yang tidak ada tandingannya, lebih dari itu mereka pun tidak pernah mendengar kejadian tersebut pernah dialami oleh salah seorang rasul sebelumnya. Mereka pun terperanjat karena pe-ristiwa itu, namun tetap saja keimanan tidak masuk ke dalam hati mereka dan Allah سبحانه وتعالى tidak menghendaki kebaikan pada mereka. Mereka terperanjat karena kedustaan dan perbuatan melampaui batas mereka sendiri. Mereka mengatakan bahwa Muhammad me-nyihir mereka. Namun kebenaran tanda-tanda dari kejadian besar itu adalah kalian menanyakan orang-orang yang datang pada kalian, andai Muhammad bin Abdullah mampu menyihir kalian, tentu tidak mampu menyihir orang yang tidak menyaksikan peristiwa itu seperti halnya kalian. Mereka bertanya pada setiap kaum yang datang, mereka memberitahukan kejadian besar itu, mereka ber-kata, itu adalah ﴾ سِحۡرٞ مُّسۡتَمِرّٞ ﴿ "sihir yang terus menerus," Muhammad telah menyihir kami dan menyihir yang lainnya. Inilah kedustaan yang tidak akan disebarkan kecuali oleh manusia paling bodoh dan paling sesat dari petunjuk dan akal.
#
{2} وهذا ليس إنكاراً منهم لهذه الآية وحدَها، بل كلُّ آية تأتيهم؛ فإنَّهم مستعدُّون لمقابلتها بالتكذيب والردِّ لها، ولهذا قال: {وإن يَرَوا آيةً يعرِضوا}: فلم يعدْ الضمير على انشقاق القمر، [فلم يقل: وإن يروها]، بل قال: {وإن يَرَوا آيةً يعرضوا}؛ فليس قصدهم اتِّباع الحق والهدى، وإنَّما مقصودهم اتِّباع الهوى.
(2) Ini bukanlah satu-satunya pengingkaran mereka terha-dap tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى, semua tanda-tanda kebesaran yang datang pada mereka, mereka selalu siap untuk mendustakan dan menolaknya, karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَإِن يَرَوۡاْ ءَايَةٗ يُعۡرِضُواْ ﴿ "Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (muk-jizat), mereka berpaling," tidak disebutkan dhamir yang kembali pada terbelahnya bulan, karena dalam ayat ini Allah سبحانه وتعالى tidak berfirman, "Jika mereka melihat terbelahnya bulan," namun, ﴾ وَإِن يَرَوۡاْ ءَايَةٗ يُعۡرِضُواْ ﴿ "Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling," karena niat mereka bukanlah untuk mengikuti kebenaran dan petunjuk tapi mengikuti hawa nafsu.
#
{3} ولهذا قال: {وكذَّبوا واتَّبعوا أهواءهم}؛ كقوله تعالى: {فإن لم يستجيبوا لك فاعْلَمْ أنَّما يتَّبِعون أهواءَهم}؛ فإنَّه لو كان قصدُهم اتِّباعَ الهدى؛ لآمنوا قطعاً واتَّبعوا محمداً - صلى الله عليه وسلم -؛ لأنه أراهم الله على يديه من البينات والبراهين والحجج القواطع ما دلَّ على جميع المطالب الإلهيَّة والمقاصد الشرعيَّة، {وكلُّ أمرٍ مستقرٍّ}؛ أي: إلى الآن لم يبلغ الأمر غايته ومنتهاه، وسيصير الأمر إلى آخره؛ فالمصدِّق يتقلَّب في جنَّات النعيم ومغفرة الله ورضوانه، والمكذِّب يتقلَّب في سخط الله وعذابِهِ خالداً مخلداً أبداً.
(3) Karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَكَذَّبُواْ وَٱتَّبَعُوٓاْ أَهۡوَآءَهُمۡۚ ﴿ "Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka," seperti yang disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ فَإِن لَّمۡ يَسۡتَجِيبُواْ لَكَ فَٱعۡلَمۡ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهۡوَآءَهُمۡۚ ﴿ "Maka jika mereka tidak menerima (seruan)mu, maka ketahuilah sesungguhnya mereka hanya mengikuti hawa nafsu mereka." (Al-Qashash: 55). Sebab andai saja mereka berniat untuk mengikuti petunjuk, tentu mereka pasti beriman dan mengikuti Nabi Muhammad a, karena Allah سبحانه وتعالى memperlihatkan berbagai bukti nyata dan hujjah tegas melalui tangan beliau a yang menunjukkan seluruh tuntutan ilahiah dan maksud syariat. ﴾ وَكُلُّ أَمۡرٖ مُّسۡتَقِرّٞ ﴿ "Sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya," artinya, hingga kini masalah itu belum sampai pada ambang batasnya dan akan tetap berjalan hingga pada batas akhir. Orang-orang yang membenarkan akan berada di surga yang penuh kenikmatan dan ampunan serta ridha Allah سبحانه وتعالى,, sedangkan orang yang mendustakan akan jungkir balik berada dalam kemurkaan dan azab Allah سبحانه وتعالى kekal selama-lamanya.
#
{4} وقال تعالى مبيِّناً أنَّهم ليس لهم قصدٌ صحيحٌ واتباعٌ للهدى: {ولقد جاءهم من الأنباءِ}؛ [أي: الأخبار السابقة واللاحقة والمعجزات الظاهرة] {ما فيه مُزْدَجَرٌ}؛ أي: زاجر يزجرهم عن غيِّهم وضلالهم.
(4) Allah سبحانه وتعالى berfirman, menjelaskan bahwa mereka itu tidak memiliki i'tikad baik dan niat untuk mengikuti petunjuk.﴾ وَلَقَدۡ جَآءَهُم مِّنَ ٱلۡأَنۢبَآءِ ﴿ "Dan sungguh telah datang kepada mereka beberapa kisah," yaitu berita-berita sebelumnya dan yang akan datang serta berbagai mukjizat nyata, ﴾ مَا فِيهِ مُزۡدَجَرٌ ﴿ "yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran)," artinya, sesuatu yang dapat mencegah mereka dari ke-sesatan.
#
{5} وذلك {حكمةٌ}: منه تعالى {بالغةٌ}؛ أي: لتقوم حجَّته على العالمين ، ولا يبقى لأحدٍ على الله حجَّةٌ بعد الرسل، {فما تغني النُّذُر}؛ كقوله تعالى: {ولو جاءتهم كلُّ آيةٍ لا يؤمنوا حتى يَرَوُا العذابَ الأليم}.
(5) Itulah ﴾ حِكۡمَةُۢ ﴿ "suatu hikmah," dari Allah سبحانه وتعالى yang ﴾ بَٰلِغَةٞۖ ﴿ "sempurna," agar hujjah tegak untuk seluruh alam sehingga tidak seorang pun memiliki alasan kepada Allah سبحانه وتعالى setelah diutus-nya para rasul. ﴾ فَمَا تُغۡنِ ٱلنُّذُرُ ﴿ "Maka peringatan-peringatan itu tiada berguna (bagi mereka)." Seperti yang disebut dalam Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَلَوۡ جَآءَتۡهُمۡ كُلُّ ءَايَةٍ حَتَّىٰ يَرَوُاْ ٱلۡعَذَابَ ٱلۡأَلِيمَ 97 ﴿ "Dan andai seluruh tanda-tanda kebesaran (Allah) datang pada mereka, tentu mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih." (Yunus: 97).
Ayah: 6 - 8 #
{فَتَوَلَّ عَنْهُمْ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِ إِلَى شَيْءٍ نُكُرٍ (6) خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ (7) مُهْطِعِينَ إِلَى الدَّاعِ يَقُولُ الْكَافِرُونَ هَذَا يَوْمٌ عَسِرٌ (8)}.
"Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (Hari Pembalasan), sambil menundukkan pandang-an-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan, mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata, 'Ini adalah hari yang berat'." (Al-Qamar: 6-8).
#
{6} يقول تعالى لرسوله - صلى الله عليه وسلم -: قد بان أنَّ المكذِّبين لا حيلة في هداهم، فلم يبق إلاَّ الإعراضُ عنهم ، فقال: {فتولَّ عنهم}: وانتظرْ بهم يوماً عظيماً وهولاً جسيماً، وذلك حين {يَدعُ الداعِ}؛ وهو إسرافيلُ عليه السلام {إلى شيء نُكُرٍ}؛ أي: إلى أمر فظيع تنكره الخليقة، فلم تر منظراً أفظع ولا أوجع منه، فينفخُ إسرافيل نفخةً يخرج بها الأمواتُ من قبورهم لموقف القيامة.
(6) Allah سبحانه وتعالى berfirman kepada RasulNya bahwa telah jelas tidak ada cara untuk memberi petunjuk kepada orang-orang yang mendustakan, sehingga tidak ada yang bisa dilakukan selain ber-paling dari mereka. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَتَوَلَّ عَنۡهُمۡۘ ﴿ "Maka berpaling-lah kamu dari mereka," dan tunggulah bersama mereka akan datang-nya hari yang besar dan huru hara yang dahsyat, yaitu ketika, ﴾ يَدۡعُ ٱلدَّاعِ ﴿ "seorang penyeru (malaikat) menyeru," yaitu malaikat Israfil عليه السلام, ﴾ إِلَىٰ شَيۡءٖ نُّكُرٍ ﴿ "kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (Hari Pembalasan)," yakni, kepada sesuatu yang mengerikan yang tidak disukai oleh manusia, engkau tidak akan melihat pemandangan yang lebih mengerikan dan menyakitkan selainnya. Israfil meniup sangkakala, dengan tiupan itu manusia yang berada di kubur bangkit untuk menuju tempat pemberhentian pada Hari Kiamat.
#
{7} {خُشَّعاً أبصارُهم}؛ أي: من الهول والفزع الذي وصل إلى قلوبهم، فخضعت وذلَّت، وخشعت لذلك أبصارهم {يخرجون من الأجْداثِ}: وهي القبورُ {كأنَّهم}: من كثرتهم ورَوَجان بعضهم ببعض {جرادٌ منتشرٌ}؛ أي: مبثوثٌ في الأرض متكاثرٌ جدًّا.
(7) ﴾ خُشَّعًا أَبۡصَٰرُهُمۡ ﴿ "Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka," karena huru hara dan rasa takut yang sampai di hati me-reka, pandangan mereka menunduk dan merendah serta penuh khidmat, mereka ﴾ يَخۡرُجُونَ مِنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ كَأَنَّهُمۡ ﴿ "keluar dari kuburan seakan-akan mereka," karena banyak dan ramainya, ﴾ جَرَادٞ مُّنتَشِرٞ ﴿ "belalang yang be-terbangan," beterbangan di bumi dengan jumlah yang begitu banyak.
#
{8} {مهطعينَ إلى الدَّاعِ}؛ أي: مسرعين لإجابة نداء الدَّاعي، وهذا يدلُّ على أنَّ الدَّاعي يدعوهم ويأمرهم بالحضور لموقف القيامة، فيلبُّون دعوته ويسرعون إلى إجابته، {يقول الكافرون}: الذين قد حَضَرَ عذابُهم: {هذا يومٌ عَسِرٌ}؛ كما قال تعالى: {على الكافرين غيرُ يسيرٍ}: مفهوم ذلك أنَّه يسيرٌ سهلٌ على المؤمنين.
(8) ﴾ مُّهۡطِعِينَ إِلَى ٱلدَّاعِۖ ﴿ "Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu." Artinya, mereka bersegera menyambut panggilan malaikat Israfil yang menyeru tersebut. Ini menunjukkan bahwa penyeru itu menyeru mereka dan memerintahkan mereka untuk mendatangi tempat pemberhentian Kiamat. Mereka memenuhi panggilannya dan bergegas datang. ﴾ يَقُولُ ٱلۡكَٰفِرُونَ ﴿ "Orang-orang kafir berkata," yakni, orang-orang yang akan tiba siksaannya, ﴾ هَٰذَا يَوۡمٌ عَسِرٞ ﴿ "Ini adalah hari yang berat," seperti yang disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى yang lain, ﴾ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ غَيۡرُ يَسِيرٖ 10 ﴿ "Atas orang-orang kafir tidak mudah," (Al-Muddatstsir: 10), keba-likannya, hari itu adalah mudah bagi orang-orang yang beriman.
Ayah: 9 - 17 #
{كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ فَكَذَّبُوا عَبْدَنَا وَقَالُوا مَجْنُونٌ وَازْدُجِرَ (9) فَدَعَا رَبَّهُ أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ (10) فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ (11) وَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَاءُ عَلَى أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ (12) وَحَمَلْنَاهُ عَلَى ذَاتِ أَلْوَاحٍ وَدُسُرٍ (13) تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا جَزَاءً لِمَنْ كَانَ كُفِرَ (14) وَلَقَدْ تَرَكْنَاهَا آيَةً فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (15) فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ (16) وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (17)}.
"Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan, 'Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman.' Maka dia mengadu kepada Rabbnya, 'Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku).' Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka ber-temulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetap-kan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, yang berlayar dengan (pengawasan) Mata Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan sungguh telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka bagaimana-kah siksaan dan ancamanKu. Dan sungguh telah Kami mudahkan al-Qur`an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?'" (Al-Qamar: 9-17).
#
{9} لما ذكر تبارك وتعالى حالَ المكذِّبين لرسوله وأنَّ الآياتِ لا تنفع فيهم ولا تُجدي عليهم شيئاً؛ أنذرهم وخوَّفهم بعقوبات الأمم الماضية المكذِّبة للرسل وكيف أهلهكم اللهُ وأحلَّ بهم عقابه، فذكر قومَ نوحٍ؛ أول رسول بعثه الله إلى قوم يعبُدون الأصنام، فدعاهم إلى توحيد الله وعبادته وحده لا شريك له، فامتنعوا من ترك الشرك، وقالوا: {لا تَذَرُنَّ آلهتكم ولا تَذَرُنَّ وَدًّا ولا سُواعاً ولا يَغوثَ ويَعوقَ ونَسْراً}، ولم يزل نوحٌ يدعوهم إلى الله ليلاً ونهاراً سرًّا وجهاراً، فلم يزدْهم ذلك إلاَّ عناداً وطغياناً وقدحاً في نبيِّهم، ولهذا قال هنا: {فكذَّبوا عبدَنا وقالوا مجنونٌ}: لزعمهم أنَّ ما هم عليه وآباؤهم من الشرك والضلال هو الذي يدلُّ عليه العقل، وأنَّ ما جاء به نوحٌ عليه السلام جهلٌ وضلالٌ لا يصدُر إلاَّ من المجانين، وكَذَبوا في ذلك، وقَلَبوا الحقائق الثابتة شرعاً وعقلاً ؛ فإنَّ ما جاء به هو الحقُّ الثابت الذي يرشد العقول النيِّرة المستقيمة إلى الهدى والنور والرُّشد، وما هم عليه جهلٌ وضلالٌ مبينٌ. وقوله: {وازْدُجِرَ}؛ أي: زجره قومه وعنَّفوه لما دعاهم إلى الله تعالى، فلم يكفِهِم قبَّحَهُمُ اللهُ عدمُ الإيمان به ولا تكذيبُهم إيَّاه، حتى أوصلوا إليه من أذيَّتهم ما قدروا عليه، وهكذا جميع أعداء الرسل هذه حالهم مع أنبيائهم.
(9) Setelah Allah سبحانه وتعالى menyebutkan kondisi orang-orang yang mendustakan RasulNya dan sesungguhnya tanda-tanda kebesaran tidak berguna bagi mereka sama sekali, Allah سبحانه وتعالى kemudian me-ngancam dan menakutkan mereka dengan berbagai siksaan yang menimpa umat-umat terdahulu yang mendustakan para rasul dan bagaimanakah Allah سبحانه وتعالى membinasakan mereka serta menimpakan azab pada mereka? Allah سبحانه وتعالى menyebut kaum Nuh عليه السلام. Nabi Nuh عليه السلام adalah rasul pertama yang diutus Allah سبحانه وتعالى untuk kaum yang menyembah berhala, Nuh عليه السلام menyerukan mereka untuk meng-esakan Allah سبحانه وتعالى dan menyembahNya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya. Mereka enggan meninggalkan kesyirikan dan berkata, ﴾ وَقَالُواْ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمۡ وَلَا تَذَرُنَّ وَدّٗا وَلَا سُوَاعٗا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسۡرٗا 23 ﴿ "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyem-bahan) wadd, dan jangan pula suwa,' yaghuts, ya'uq dan nasr." (Nuh: 23). Meski demikian, Nabi Nuh عليه السلام tetap menyeru kepada Allah سبحانه وتعالى siang dan malam, secara rahasia dan terang-terangan. Hal itu ternyata semakin membuat mereka membangkang, melampaui batas dan mencela nabi mereka. Karena itulah dalam surat ini Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَكَذَّبُواْ عَبۡدَنَا وَقَالُواْ مَجۡنُونٞ ﴿ "Maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan, 'Dia seorang gila'," karena tuduhan mereka bahwa jalan kesyirikan dan kesesatan yang mereka dan nenek moyang mereka tempuh itu ditunjukkan oleh akal sedang-kan jalan yang ditempuh oleh Nuh عليه السلام adalah kebodohan, kese-satan dan hanya berasal dari orang-orang gila. Mereka dusta dalam tuduhan itu dan memutarbalikkan kebenaran-kebenaran kokoh, baik secara syariat maupun akal. Syariat yang dibawa Nuh عليه السلام adalah benar dan kokoh, yang menunjukkan orang-orang berakal dan lurus menuju petunjuk dan cahaya, sedangkan jalan yang mereka tempuh adalah kebodohan dan kesesatan yang nyata. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَٱزۡدُجِرَ ﴿ "Dan dia sudah pernah diberi an-caman," artinya diancam dan diperlakukan jahat oleh kaumnya karena seruannya kepada Allah سبحانه وتعالى, belum cukup bagi mereka, semoga Allah سبحانه وتعالى memburukkan mereka, untuk tidak beriman dan mendustakan Nuh عليه السلام saja, mereka bahkan menyakiti Nuh عليه السلام semampu mereka. Memang seperti itulah musuh-musuh para rasul terhadap rasul dan nabi mereka.
#
{10} فعند ذلك دعا نوحٌ ربَّه، فقال: {إنِّي مغلوبٌ}: لا قدرةَ لي على الانتصار منهم؛ لأنه لم يؤمن من قومه إلاَّ القليل النادر، ولا قدرة لهم على مقاومة قومهم، {فانتَصِرْ}: اللهمَّ لي منهم، وقال في الآية الأخرى: {ربِّ لا تَذَرْ على الأرضِ من الكافرين دَيَّاراً ... } الآيات.
(10) Pada saat itu Nabi Nuh عليه السلام berdoa kepada Rabbnya, ﴾ أَنِّي مَغۡلُوبٞ فَٱنتَصِرۡ ﴿ "Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)," sebab hanya sedikit yang beriman dari kaumnya, mereka tidak memiliki kemampuan untuk melawan kaum mereka, ﴾ فَٱنتَصِرۡ ﴿ "maka tolonglah (aku)," dari mereka. Dalam ayat lain Nuh عليه السلام berkata, ﴾ وَقَالَ نُوحٞ رَّبِّ لَا تَذَرۡ عَلَى ٱلۡأَرۡضِ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ دَيَّارًا 26 ﴿ "Nuh berkata, 'Ya Rabbku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi'." (Nuh: 26).
#
{11} فأجاب الله سؤاله، فانتصر له من قومه؛ قال تعالى: {ففَتَحْنا أبوابَ السماءِ بماءٍ منهمرٍ}؛ أي: كثير جدًّا متتابع.
(11) Allah سبحانه وتعالى mengabulkan doanya dan memberinya perto-longan atas kaumnya seraya berfirman, ﴾ فَفَتَحۡنَآ أَبۡوَٰبَ ٱلسَّمَآءِ بِمَآءٖ مُّنۡهَمِرٖ ﴿ "Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercu-rah," yaitu sangat lebat dan terus-menerus.
#
{12} {وفجَّرْنا الأرض عُيوناً}: فجعلتِ السماءُ ينزل منها من الماء شيءٌ خارقٌ للعادة، وتفجَّرت الأرضُ كلُّها، حتى التنُّور الذي لم تَجْرِ العادةُ بوجود الماء فيه، فضلاً عن كونِهِ منبعاً للماء؛ لأنَّه موضع النار، {فالتقى الماء}؛ أي: ماء السماء والأرض، {على أمرٍ}: من الله له بذلك، {قد قُدِرَ}؛ أي: قد كتبه الله في الأزل وقضاه عقوبةً لهؤلاء الظالمين الطاغين.
(12) ﴾ وَفَجَّرۡنَا ٱلۡأَرۡضَ عُيُونٗا ﴿ "Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air," langit pun menurunkan hujan yang tidak seperti biasanya dan seluruh bagian bumi juga memancarkan air hingga tungku pun memancarkan air yang menurut lazimnya tidak ada airnya lebih-lebih memancarkan air sebab tungku adalah tempat perapian. ﴾ فَٱلۡتَقَى ٱلۡمَآءُ ﴿ "Maka bertemulah air-air itu," air dari langit dan air dari bumi, ﴾ عَلَىٰٓ أَمۡرٖ ﴿ "untuk satu urusan," dari Allah سبحانه وتعالى untuk sesuatu ﴾ قَدۡ قُدِرَ ﴿ "yang sungguh telah ditetapkan," yaitu telah ditulis Allah سبحانه وتعالى sejak zaman azali serta ditakdirkan sebagai hukuman untuk mereka yang zhalim dan melampaui batas.
#
{13} {وحَمَلْناه على ذاتِ ألواح ودُسُرٍ}؛ أي: ونجَّينا عبدنا نوحاً على السفينة ذات الألواح والدُّسُر ؛ أي: المسامير التي قد سُمِرَتْ بها ألواحُها وشُدَّ بها أسرها.
(13) ﴾ وَحَمَلۡنَٰهُ عَلَىٰ ذَاتِ أَلۡوَٰحٖ وَدُسُرٖ ﴿ "Dan Kami angkut Nuh ke atas (bah-tera) yang terbuat dari papan dan paku," artinya, dan Kami selamatkan hamba Kami, Nuh عليه السلام,, di atas perahu yang memiliki papan dan paku, paku yang dipakai untuk memaku papan dan merekatkannya.
#
{14} {تجري بأعْيُنِنا}؛ أي: تجري بنوح ومَنْ آمن معه ومَنْ حمله مِن أصناف المخلوقات برعايةٍ من الله وحفظٍ منه لها عن الغرق ونظرٍ وكلاءةٍ منه تعالى، وهو نعم الحافظُ الوكيلُ، {جزاءً لِمَنْ كان كُفِرَ}؛ أي: فعلنا بنوح ما فعلنا من النَّجاة من الغرق العامِّ جزاءً له؛ حيث كذَّبه قومُه وكفروا به، فصبر على دعوتِهِم، واستمرَّ على أمر الله، فلم يردَّه عنه رادٌّ ولا صدَّه عن ذلك صادٌّ؛ كما قال تعالى في الآية الأخرى: {قيل يا نوحُ اهبطْ بسلام مِنَّا وبَرَكاتٍ عليك وعلى أمم مِمَّن معك ... } الآية. ويُحتمل أنَّ المراد أنَّا أهلَكنا قومَ نوح وفعلنا بهم ما فَعَلنا مِن العذاب والخزي جزاءً لهم على كفرِهم وعنادهم. وهذا متوجِّهٌ على قراءة من قرأها بفتح الكاف.
(14) ﴾ تَجۡرِي بِأَعۡيُنِنَا ﴿ "Yang berlayar dengan (pengawasan) Mata Kami," yakni berlayar membawa Nuh عليه السلام dan orang-orang yang beriman bersama beliau serta berbagai jenis hewan yang dibawa dengan pengawasan dan penjagaan dari Allah سبحانه وتعالى agar tidak teng-gelam, serta berada di bawah pengawasan malaikat-malaikat yang ditugaskan oleh Allah سبحانه وتعالى dan Allah سبحانه وتعالى adalah sebaik-baik penjaga dan yang menangani. ﴾ جَزَآءٗ لِّمَن كَانَ كُفِرَ ﴿ "Sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh)," artinya, Kami perlakukan Nuh عليه السلام seperti yang Kami lakukan terhadap orang-orang yang selamat dari air bah sebagai balasan baginya karena didustakan dan diingkari oleh kaumnya. Nabi Nuh عليه السلام bersabar dalam menyeru mereka dan tetap berjalan di atas perintah Allah سبحانه وتعالى sehingga tidak ada yang bisa menentang dan menghalanginya dari jalan dakwah, sebagaimana yang difir-mankan Allah سبحانه وتعالى dalam ayat lain, ﴾ قِيلَ يَٰنُوحُ ٱهۡبِطۡ بِسَلَٰمٖ مِّنَّا وَبَرَكَٰتٍ عَلَيۡكَ وَعَلَىٰٓ أُمَمٖ مِّمَّن مَّعَكَۚ وَأُمَمٞ سَنُمَتِّعُهُمۡ ثُمَّ يَمَسُّهُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٞ 48 ﴿ "Difirmankan, 'Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang Mukmin) dari orang-orang yang bersamamu.' Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami." (Hud: 48). Kemungkinan maksud ayat ini adalah Kami membinasakan kaum Nabi Nuh عليه السلام dan Kami timpakan azab dan penghinaan kepada mereka sebagai balasan atas kekufuran dan pembangkangan mereka. Penjelasan ini sejalan bacaan orang yang memfathah k a f ﴾ لِّمَن كَانَ ك َ ف َ ر َ ﴿.
#
{15} {ولقد تركناها آيةً فهل من مُدَّكِرٍ}؛ أي: ولقد تركنا قصة نوح مع قومه آيةً يتذكَّر بها المتذكِّرون على أنَّ من عصى الرُّسل وعاندهم أهْلَكَه الله بعقابٍ عامٍّ شديدٍ، أو أنَّ الضمير يعود إلى السفينة وجنسها، وأنَّ أصل صنعتها تعليمٌ من الله لرسوله نوح عليه السلام، ثم أبقى الله صنعتها وجنسها بين الناس؛ ليدلَّ ذلك على رحمته بخلقه وعنايته وكمال قدرته وبديع صنعته. {فهل من مُدَّكِرٍ}؛ أي: فهل متذكِّر للآيات ملقٍ ذهنَه وفكرته لما يأتيه منها؛ فإنَّها في غاية البيان واليُسر؟
(15) ﴾ وَلَقَد تَّرَكۡنَٰهَآ ءَايَةٗ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ﴿ "Dan sungguh telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" Artinya, Kami jadikan kisah Nabi Nuh عليه السلام dan kaum-nya sebagai tanda-tanda kebesaran yang bisa dijadikan pelajaran. Siapa saja yang durhaka serta menentang para rasul pasti akan dibinasakan oleh Allah سبحانه وتعالى dengan siksaan yang keras. Atau kata ganti dalam ayat ini kembali pada perahu dan sejenisnya. Asal mula pembuatannya adalah pengajaran dari Allah سبحانه وتعالى untuk Rasul-Nya Nuh عليه السلام, kemudian Allah سبحانه وتعالى mengabadikan perahu itu tetap ada di antara manusia, agar hal itu menunjukkan rahmat dan per-tolonganNya terhadap makhlukNya serta sempurnanya Kuasa Allah سبحانه وتعالى dan indahnya ciptaanNya. ﴾ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ﴿ "Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" Artinya adakah orang yang mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه وتعالى dengan menggunakan akal dan pikirannya ketika tanda-tanda kebesaran itu datang padanya di mana tanda-tanda kebesaran itu berada di atas puncak kejelasan dan kemu-dahan?
#
{16} {فكيف كان عذابي ونُذُرِ}؛ أي: فكيف رأيتَ أيها المخاطَبُ عذابَ الله الأليم وإنذاره الذي لا يبقى لأحدٍ عليه حجة.
(16) ﴾ فَكَيۡفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ ﴿ "Maka betapakah dahsyatnya azab dan ancaman-ancamanKu?" Artinya, bagaimanakah engkau wahai orang yang menjadi alamat pesan ini melihat azab Allah سبحانه وتعالى yang pedih dan ancamanNya yang tidak memberikan alasan pada seorang pun?
#
{17} {ولقد يَسَّرْنا القرآنَ للذِّكْرِ فهل من مُدَّكِرٍ}؛ أي: ولقد يسَّرْنا وسهَّلْنا هذا القرآن الكريم ألفاظه للحفظ والأداء ومعانيه للفهم والعلم؛ لأنَّه أحسن الكلام لفظاً، وأصدقُه معنىً، وأبينه تفسيراً؛ فكلُّ من أقبل عليه؛ يَسَّرَ الله عليه مطلوبه غاية التيسير، وسهَّله عليه، والذِّكر شاملٌ لكل ما يتذكَّر به العالمون من الحلال والحرام وأحكام الأمرِ والنَّهْي وأحكام الجزاء والمواعظ والعِبَرِ والعقائِد النَّافعة والأخبار الصادقة، ولهذا كان علم القرآن حفظاً وتفسيراً أسهل العلوم وأجلُّها على الإطلاق، وهو العلمُ النافعُ الذي إذا طلبه العبدُ؛ أُعِينَ عليه. قال بعضُ السَّلف عند هذه الآية: هل من طالب علم فيعان عليه. ولهذا يدعو الله عباده إلى الإقبال عليه والتذكُّر بقوله: {فهل من مُدَّكِرٍ}.
(17) ﴾ وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ﴿ "Dan sungguh telah Kami mudahkan al-Qur`an untuk pelajaran, maka adakah orang yang meng-ambil pelajaran?" Artinya, Kami memudahkan kata-kata al-Qur`an untuk dihafal dan dijelaskan untuk dipahami dan diketahui, karena al-Qur`an adalah kata-kata terbaik, maknanya paling benar dan penjelasannya paling gamblang. Siapa saja yang mempelajarinya, maka akan diberi kemudahan oleh Allah سبحانه وتعالى untuk mencapai mak-sudnya secara amat mudah. Al-Qur`an adalah peringatan menye-luruh untuk semua hal yang perlu diingat oleh seluruh alam, berupa halal, haram, berbagai hukum, perintah, larangan, hukum balasan, nasihat, pelajaran, akidah yang bermanfaat dan berita-berita benar, serta paling luhur secara mutlak. Al-Qur`an adalah ilmu yang ber-manfaat yang jika dicari oleh seseorang, akan diberi pertolongan. Sebagian ulama as-Salaf mengatakan tentang ayat ini, "Tidaklah orang menuntut ilmu, melainkan pasti ditolong." Karena itu Allah سبحانه وتعالى menyeru hamba-hambaNya untuk mengarah padaNya dan mengingat FirmanNya, ﴾ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ﴿ "Maka adakah yang mau meng-ambil pelajaran?"
Ayah: 18 - 22 #
{كَذَّبَتْ عَادٌ فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ (18) إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي يَوْمِ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ (19) تَنْزِعُ النَّاسَ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ مُنْقَعِرٍ (20) فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ (21) وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (22)}.
"Kaum 'Ad pun telah mendustakan (pula). Maka alangkah dahsyatnya azab dan ancaman-ancamanKu. Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus-menerus, yang menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka batang pokok kurma yang tumbang. Maka betapakah dahsyatnya azab dan ancaman-ancamanKu. Dan sungguh telah Kami mudahkan al-Qur`an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (Al-Qamar: 18-22).
#
{18 ـ 19} وعادٌ هي القبيلة المعروفة باليمن، أرسل الله إليهم هوداً عليه السلام يدعوهم إلى توحيد الله وعبادته، فكذَّبوه، فأرسل الله عليهم {ريحاً صرصراً}؛ أي: شديدة جدًّا. {في يوم نحسٍ}؛ أي: شديد العذاب والشقاء عليهم {مستمِّرٍ}: عليهم سبع ليال وثمانية أيام حسوماً.
(18-19) 'Ad adalah kabilah terkenal di Yaman, Allah سبحانه وتعالى mengutus Nabi Hud عليه السلام kepada mereka yang menyerukan mereka untuk mengesakan dan menyembah Allah سبحانه وتعالى, mereka mendusta-kannya, kemudian Allah سبحانه وتعالى mengutus ﴾ رِيحٗا صَرۡصَرٗا ﴿ "angin yang sangat kencang," yaitu sangat kuat, ﴾ فِي يَوۡمِ نَحۡسٖ ﴿ "pada hari nahas," yakni ke-rasnya siksaan dan penderitaan begitu dahsyat menimpa mereka ﴾ مُّسۡتَمِرّٖ ﴿ "yang terus-menerus," selama tujuh malam delapan hari berturut-turut.
#
{20} {تنزِعُ الناسَ}: من شدَّتها فترفعهم إلى جوِّ السماء، ثم تدمغهم بالأرض، فتهلكهم، فيصبحون {كأنَّهم أعجازُ نخل مُنقَعِرٍ}؛ أي: كأنَّ جثثهم بعد هلاكهم مثل جذوع النخل الخاوي الذي اقتلعتْه الريح فسقط على الأرض؛ فما أهون الخلق على الله إذا عَصَوْا أمرَه!
(20) ﴾ تَنزِعُ ٱلنَّاسَ ﴿ "Yang menggelimpangkan manusia," karena terlalu kerasnya hingga terpelanting ke atas dan terhempas ke tanah dan membinasakan mereka sehingga mereka menjadi ﴾ كَأَنَّهُمۡ أَعۡجَازُ نَخۡلٖ مُّنقَعِرٖ ﴿ "seakan-akan mereka pokok kurma yang tumbang," artinya, bang-kai mereka setelah binasa seperti pangkal kurma yang tumbang yang tercabut oleh angin kencang dan jatuh ke tanah. Alangkah hinanya makhluk jika mendurhakai perintah Allah سبحانه وتعالى.
#
{21} {فكيف كان عذابي ونُذُرِ}: كان والله العذاب الأليم والنِّذارة التي ما أبقت لأحدٍ عليه حجة.
(21) ﴾ فَكَيۡفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ ﴿ "Maka betapakah dahsyatnya azab dan ancaman-ancamanKu." Demi Allah سبحانه وتعالى, siksaNya amat pedih dan ancamanNya tidak membiarkan seorang pun memiliki alasan.
#
{22} {ولقد يَسَّرْنا القرآن للذِّكْر فهل من مُدَّكِرٍ}: كرَّر تعالى ذلك رحمة بعباده وعناية بهم؛ حيث دعاهم إلى ما يصلِحُ دنياهم وأخراهم.
(22) ﴾ وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ﴿ "Dan sungguh telah Kami mu-dahkan al-Qur`an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" Allah سبحانه وتعالى mengulang-ulangnya sebagai rahmat bagi para hambaNya yang menyeru mereka menuju kebaikan dunia dan akhirat.
Ayah: 23 - 32 #
{كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِالنُّذُرِ (23) فَقَالُوا أَبَشَرًا مِنَّا وَاحِدًا نَتَّبِعُهُ إِنَّا إِذًا لَفِي ضَلَالٍ وَسُعُرٍ (24) أَأُلْقِيَ الذِّكْرُ عَلَيْهِ مِنْ بَيْنِنَا بَلْ هُوَ كَذَّابٌ أَشِرٌ (25) سَيَعْلَمُونَ غَدًا مَنِ الْكَذَّابُ الْأَشِرُ (26) إِنَّا مُرْسِلُو النَّاقَةِ فِتْنَةً لَهُمْ فَارْتَقِبْهُمْ وَاصْطَبِرْ (27) وَنَبِّئْهُمْ أَنَّ الْمَاءَ قِسْمَةٌ بَيْنَهُمْ كُلُّ شِرْبٍ مُحْتَضَرٌ (28) فَنَادَوْا صَاحِبَهُمْ فَتَعَاطَى فَعَقَرَ (29) فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ (30) إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ صَيْحَةً وَاحِدَةً فَكَانُوا كَهَشِيمِ الْمُحْتَظِرِ (31) وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (32)}.
"Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu). Maka mereka berkata, 'Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong.' Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong. Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina se-bagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah. Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguh-nya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu), tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran). Maka me-reka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya. Alangkah dahsyatnya azab dan ancaman-ancamanKu. Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rum-put-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. Dan sungguh telah Kami mudahkan al-Qur`an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (Al-Qamar: 23-32).
#
{23} أي: {كذَّبت ثمودُ}: وهم القبيلة المعروفة المشهورة في أرض الحِجْر نبيَّهم صالحاً عليه السلام حين دعاهم إلى عبادة الله وحده لا شريك له، وأنذرهم العقاب إنْ هم خالفوه.
(23) ﴾ كَذَّبَتۡ ثَمُودُ ﴿ "Kaum Tsamud pun telah mendustakan." Mereka adalah kabilah terkenal yang berada di dataran al-Hijr, nabi mereka bernama Shaleh عليه السلام. Mereka mendustakan beliau ketika menyeru mereka untuk menyembah Allah سبحانه وتعالى semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, dan Nabi Shaleh عليه السلام menyampaikan ancaman dengan siksaan jika mereka membangkang.
#
{24} فكذَّبوه واستكبروا عليه وقالوا كبراً وتيهاً: {أبشراً مِنَّا واحداً نَتَّبِعُهُ}؛ أي: كيف نتَّبع بشراً لا مَلَكاً، منَّا لا من غيرنا ممَّن هو أكبر عند الناس منَّا، ومع ذلك؛ فهو شخصٌ واحدٌ. {إنَّا إذاً}؛ أي: إن اتَّبعناه وهو في هذه الحالة {لفي ضلال وسُعُرٍ}؛ أي: [إنَّا] لضالُّون أشقياء. وهذا الكلام من ضلالهم وشقائهم؛ فإنهم أنِفوا أن يَتَّبِعوا رسولاً من البشر، ولم يأنفوا أن يكونوا عابدين للشجر والحجر والصُّوَر.
(24) Mereka mendustakannya dan bersikap tinggi hati ter-hadap beliau dengan berkata seraya menyombongkan diri dan sesat, ﴾ أَبَشَرٗا مِّنَّا وَٰحِدٗا نَّتَّبِعُهُۥٓ ﴿ "Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita?" Artinya, bagaimana kita bisa meng-ikuti seorang manusia dan bukan malaikat, seorang manusia dari kalangan kita sendiri, bukan dari kalangan orang lain yang paling banyak memiliki karunia di antara sesama, sudah demikian dia juga hanya satu orang saja, ﴾ إِنَّآ إِذٗا ﴿ "Sesungguhnya kalau kita begitu," artinya, jika kita mengikutinya dalam kondisi seperti ini,﴾ لَّفِي ضَلَٰلٖ وَسُعُرٍ ﴿ "benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila." Artinya, tentu kami adalah orang-orang sesat dan sengsara. Ucapan mereka ini dikarenakan kesesatan dan kesengsaraan mereka, mereka enggan mengikuti rasul dari kalangan manusia, namun mereka tidak enggan menjadi pemuja pohon, batu, dan lukisan-lukisan.
#
{25 ـ 26} {أألقي الذِّكر عليه من بيننا}؛ أي: كيف يخصُّه الله من بيننا وينزِّل عليه الذِّكر؛ فأيُّ مزيَّةٍ خصَّه من بيننا؟! وهذا اعتراضٌ من المكذِّبين على الله لم يزالوا يُدلون به ويصولون [ويحولون] ويردُّون به دعوة الرسل، وقد أجاب الله عن هذه الشبهة بقول الرسل لأممهم: {قالتْ رسُلُهم إن نحنُ إلاَّ بشرٌ مثلُكم ولكنَّ الله يَمُنُّ على مَنْ يشاءُ من عبادِه}: فالرسل مَنَّ الله عليهم بصفاتٍ وأخلاق وكمالاتٍ بها صلحوا لرسالات ربِّهم والاختصاص بوحيه، ومن رحمته وحكمته أن كانوا من البشر؛ فلو كانوا من الملائكة؛ لم يمكن البشر أن يتلقَّوا عنهم، ولو جعلَهم من الملائكة؛ لعاجل المكذِّبين لهم بالعقاب العاجل. والمقصود من هذا الكلام الصادر من ثمود لنبيِّهم صالح تكذيبه، ولهذا حكموا عليه بهذا الحكم الجائر، فقالوا: {بل هو كذَّابٌ أشِرٌ}؛ أي: كثير الكذب والشرِّ! فقبَّحهم الله ما أسفه أحلامهم وأظلمهم وأشدَّهم مقابلةً للصادقين الناصحين بالخطاب الشنيع.
(25-26) ﴾ أَءُلۡقِيَ ٱلذِّكۡرُ عَلَيۡهِ مِنۢ بَيۡنِنَا ﴿ "Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita?" Artinya, bagaimana bisa Allah سبحانه وتعالى meng-khususkan dia di antara kita semua dengan diberi peringatan (wahyu)? Apa keistimewaan dia sehingga diberi kekhususan di antara kita sekalian? Ini merupakan bantahan dari orang-orang yang mendustakan Allah سبحانه وتعالى, mereka senantiasa menjadikan per-kataan seperti itu untuk membantah seruan para rasul. Allah سبحانه وتعالى menanggapi syubhat tersebut melalui perkataan para rasul terhadap kaumnya, ﴾ قَالَتۡ لَهُمۡ رُسُلُهُمۡ إِن نَّحۡنُ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَمُنُّ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۖ وَمَا كَانَ لَنَآ أَن نَّأۡتِيَكُم بِسُلۡطَٰنٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ 11 ﴿ "Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, 'Kami tidak lain hanya-lah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberikan karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang yang Mukmin bertawakal'." (Ibrahim: 11). Para rasul dikaruniai Allah سبحانه وتعالى sifat-sifat dan akhlak yang sem-purna, dengan sifat dan akhlak itu mereka layak menerima risalah Rabb mereka serta mendapatkan wahyu secara khusus. Di antara rahmat dan hikmah Allah سبحانه وتعالى adalah mengutus rasul dari kalangan manusia, andai para rasul berasal dari golongan malaikat, tentu manusia tidak bisa bertemu dengan mereka. Dan seandainya meng-utus para rasul dari kalangan malaikat, tentu Allah akan segera menimpakan azab bagi orang-orang yang mendustakan. Maksud dari perkataan kaum Tsamud kepada nabi mereka, Shaleh عليه السلام adalah sebagai pendustaan, karena itulah mereka diberi hukum seperti itu. Mereka berkata, ﴾ بَلۡ هُوَ كَذَّابٌ أَشِرٞ ﴿ "Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong." Artinya, orang yang banyak berdusta dan sombong. Semoga Allah سبحانه وتعالى memperburuk mereka; alangkah bodohnya pemikiran mereka dan alangkah zhalimnya mereka karena menanggapi orang-orang yang benar dan memberi nasihat dengan perkataan buruk.
#
{27} لا جرم عاقبهم الله حين اشتدَّ طغيانُهم، فأرسل الله الناقة التي هي من أكبر النعم عليهم آية من آيات الله ونعمة؛ يحلبونَ من دَرِّها ما يكفيهم أجمعين، {فتنةً لهم}؛ أي: اختباراً منه لهم وامتحاناً، {فارتَقِبْهم واصْطَبِر}؛ أي: اصبر على دعوتك إيَّاهم وارتقبْ ما يحلُّ بهم، أو ارتقبْ هل يؤمنون أو يكفُرون.
(27) Tidak ada salahnya jika mereka disiksa oleh Allah سبحانه وتعالى ketika tindakan mereka yang melampaui batas itu semakin menjadi-jadi. Maka Allah سبحانه وتعالى mengirimkan unta yang merupakan binatang ternak terbesar kepada mereka sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah سبحانه وتعالى dan sebagai nikmat untuk mereka, di mana mereka meme-ras susu yang mencukupi mereka semua, ﴾ فِتۡنَةٗ لَّهُمۡ ﴿ "sebagai cobaan bagi mereka." Artinya, sebagai ujian dari Allah سبحانه وتعالى untuk mereka, ﴾ فَٱرۡتَقِبۡهُمۡ وَٱصۡطَبِرۡ ﴿ "maka tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah," artinya, bersabarlah dalam menyeru mereka dan tunggulah apa yang akan menimpa mereka, atau tunggulah apakah mereka mau beriman atau tetap kufur?
#
{28} {ونبِّئْهم أنَّ الماءَ قسمةٌ بينهم}؛ أي: وأخبرهم أنَّ الماء؛ أي: موردهم الذي يستعذبونه، قسمةٌ بينهم وبين الناقة، لها شِرْبُ يوم ولهم شِرْبُ يوم آخر معلوم. {كلُّ شِرْبٍ مُحْتَضَرٌ}؛ أي: يحضره من كان قسمته، ويُحْظَر على من ليس بقسمة له.
(28) ﴾ وَنَبِّئۡهُمۡ أَنَّ ٱلۡمَآءَ قِسۡمَةُۢ بَيۡنَهُمۡۖ ﴿ "Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu)." Artinya, beritahukanlah kepada mereka bahwa sumber air tempat mereka mendapatkan air adalah milik bersama di antara mereka dan unta betina itu, unta memiliki jatah minum pada hari tertentu dan mereka juga memiliki jatah minum di hari yang berbeda.﴾ كُلُّ شِرۡبٖ مُّحۡتَضَرٞ ﴿ "Tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran)," artinya, didatangi oleh orang yang memiliki gilirannya dan bagi yang bukan gilirannya tidak dibolehkan.
#
{29} {فنادوا صاحبَهم}: الذي باشر عقرها، الذي هو أشقى القبيلة، {فتعاطى}؛ أي: انقاد لما أمروه به من عقرها، {فعقر}.
(29) ﴾ فَنَادَوۡاْ صَاحِبَهُمۡ ﴿ "Maka mereka memanggil kawannya," yang menyembelih unta itu, dia adalah orang yang paling celaka di ka-bilah itu, ﴾ فَتَعَاطَىٰ ﴿ "lalu kawannya menangkap (unta itu)," ia mematuhi perintah kawan-kawannya untuk menyembelih unta, ﴾ فَعَقَرَ ﴿ "dan membunuhnya."
#
{30 ـ 32} {فكيف كان عذابي ونُذُرِ}: كان أشدَّ عذاب، أرسل الله عليهم صيحةً ورجفةً أهلكتهم عن آخرهم، ونجَّى الله صالحاً ومَن آمن معه، {ولقد يَسَّرْنا القرآنَ للذِّكْر فهل من مُدَّكِرٍ}.
(30-31) ﴾ فَكَيۡفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ ﴿ "Alangkah dahsyatnya azab dan ancaman-ancamanKu," siksaan itu benar-benar siksaan yang paling dahsyat. Allah سبحانه وتعالى mengirimkan guntur keras dan goncangan yang membinasakan mereka seluruhnya dan Allah سبحانه وتعالى menyelamatkan Nabi Shaleh عليه السلام dan orang-orang yang beriman bersama beliau. ﴾ وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ﴿ "Dan sungguh telah Kami mudahkan al-Qur`an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?"
Ayah: 33 - 40 #
{كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ بِالنُّذُرِ (33) إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آلَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ (34) نِعْمَةً مِنْ عِنْدِنَا كَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ شَكَرَ (35) وَلَقَدْ أَنْذَرَهُمْ بَطْشَتَنَا فَتَمَارَوْا بِالنُّذُرِ (36) وَلَقَدْ رَاوَدُوهُ عَنْ ضَيْفِهِ فَطَمَسْنَا أَعْيُنَهُمْ فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُرِ (37) وَلَقَدْ صَبَّحَهُمْ بُكْرَةً عَذَابٌ مُسْتَقِرٌّ (38) فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُرِ (39) وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (40)}.
"Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Na-binya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing, sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami mem-beri balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sesungguh-nya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu. Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab dan ancaman-ancamanKu. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal. Maka rasa-kanlah azab dan ancaman-ancamanKu. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur`an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (Al-Qamar: 33-40).
#
{33 ـ 40} أي: {كذَّبت قومُ لوط}: لوطاً عليه السلام حين دعاهم إلى عبادة الله وحده لا شريك له ونهاهم عن الشرك والفاحشة التي ما سبقهم بها أحدٌ من العالمين، فكذَّبوه واستمرُّوا على شركهم وقبائحهم، حتى إنَّ الملائكة الذين جاؤوه بصورة أضياف، حين سمع بهم قومُه؛ جاؤوا مسرعين يريدون إيقاع الفاحشة فيهم لعنهم الله وقبَّحهم وراودوه عنهم، فأمر الله جبريل عليه السلام، فطمس أعينهم بجناحه، وأنذرهم نبيُّهم بطشة الله وعقوبته، {فتمارَوْا بالنُّذُر}، {ولقد صبَّحهم بُكرةً عذابٌ مستقرٌّ}: قلب الله عليهم ديارهم، وجعل أسفلها أعلاها، وتتبَّعهم بحجارة من سِجِّيل منضودٍ مسوَّمة عند ربِّك للمسرفين، ونجَّى الله لوطاً وأهله من الكرب العظيم؛ جزاء لهم على شكرهم لربِّهم وعبادته وحدَه لا شريك له.
(33-40) ﴾ كَذَّبَتۡ قَوۡمُ لُوطِۭ ﴿ "Kaum Luth pun telah mendustakan," Luth عليه السلام, ketika menyeru mereka untuk menyembah Allah سبحانه وتعالى semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, ketika Luth عليه السلام melarang mereka melakukan kesyirikan dan kekejian yang belum pernah dilakukan seorang pun dari seluruh alam, mereka mendustakan Nabi Luth عليه السلام dan tetap berada dalam kesyirikan dan perbuatan keji hingga para malaikat yang datang menemui Luth عليه السلام dalam wujud tamu pun ketika berita itu terdengar oleh kaumnya, mereka segera men-datangi dan ingin melakukan kekejian terhadap mereka, semoga Allah سبحانه وتعالى melaknat dan memperburuk mereka, dan Nabi Luth عليه السلام pun menyembunyikan tamu-tamunya dari kaumnya. Kemudian Allah سبحانه وتعالى memerintahkan Jibril عليه السلام, kemudian Jibril عليه السلام mencolok mata mereka dengan sayapnya dan Luth عليه السلام juga mengancam mereka akan hantaman dan siksaan Allah سبحانه وتعالى. ﴾ فَتَمَارَوۡاْ بِٱلنُّذُرِ ﴿ "Maka mereka membantah ancaman-ancaman."﴾ وَلَقَدۡ صَبَّحَهُم بُكۡرَةً عَذَابٞ مُّسۡتَقِرّٞ ﴿ "Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka)," Allah سبحانه وتعالى membalik tanah mereka, yang atas dijadikan bawah dan mereka dihujani batu yang berasal dari neraka yang menyala-nyala yang diberi tanda dari sisi Rabbmu bagi orang-orang yang melampaui batas. Allah سبحانه وتعالى menyelamatkan Nabi Luth عليه السلام dan keluarganya dari siksaan besar sebagai balasan bagi mereka dan rasa syukur mereka terhadap Rabb mereka serta ibadah mereka kepada Allah سبحانه وتعالى semata, yang tidak ada sekutu bagiNya.
Ayah: 41 - 55 #
{وَلَقَدْ جَاءَ آلَ فِرْعَوْنَ النُّذُرُ (41) كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كُلِّهَا فَأَخَذْنَاهُمْ أَخْذَ عَزِيزٍ مُقْتَدِرٍ (42) أَكُفَّارُكُمْ خَيْرٌ مِنْ أُولَئِكُمْ أَمْ لَكُمْ بَرَاءَةٌ فِي الزُّبُرِ (43) أَمْ يَقُولُونَ نَحْنُ جَمِيعٌ مُنْتَصِرٌ (44) سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ (45) بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ (46) إِنَّ الْمُجْرِمِينَ فِي ضَلَالٍ وَسُعُرٍ (47) يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ (48) إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ (49) وَمَا أَمْرُنَا إِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ (50) وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا أَشْيَاعَكُمْ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (51) وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوهُ فِي الزُّبُرِ (52) وَكُلُّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ مُسْتَطَرٌ (53) إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ (54) فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ (55)}.
"Dan sungguh telah datang kepada kaum Fir'aun ancaman-ancaman. Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semua-nya, lalu Kami azab mereka sebagai azab dari Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa. Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum musy-rikin) lebih baik dari mereka itu, atau apakah kamu telah mem-punyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam kitab-kitab yang dahulu? Atau apakah mereka mengatakan, 'Kami adalah satu go-longan yang bersatu yang pasti menang?' Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang. Sebenarnya Hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka), 'Rasakanlah sentuhan api neraka.' Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. Dan sungguh telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi (Rabb) Yang Maha Berkuasa." (Al-Qamar: 41-55).
#
{41 ـ 42} أي: {ولقد جاء آلَ فرعونَ}؛ أي: فرعون وقومه، {النُّذُرُ}: فأرسل الله إليهم موسى الكليم، وأيَّده بالآيات البيِّنات والمعجزات الباهرات، وأشهدهم من العبر ما لم يشهدْ غيرهم ، فكذَّبوا بآيات الله كلِّها، فأخذهم أخذَ عزيزٍ مقتدرٍ، فأغرقه وجنوده في اليمِّ.
(41-42) ﴾ وَلَقَدۡ جَآءَ ءَالَ فِرۡعَوۡنَ ﴿ "Dan sungguh telah datang kepada kaum Fir'aun," yakni Fir'aun dan kaumnya, ﴾ ٱلنُّذُرُ ﴿ "ancaman-ancaman." Allah سبحانه وتعالى mengutus Nabi Musa عليه السلام, kalimullah, kepada mereka dan dikuatkan dengan berbagai tanda-tanda kebesaran, penjelasan-penjelasan, dan berbagai mukjizat nyata. Nabi Musa عليه السلام menun-jukkan berbagai pelajaran yang belum pernah ditunjukkan pada yang lain, namun mereka mendustakan seluruh tanda-tanda kebe-saran Allah سبحانه وتعالى sehingga mereka disiksa dengan siksaan Dzat Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa, Allah سبحانه وتعالى menenggelamkan Fir'aun dan kaumnya di lautan.
#
{43} والمراد من ذِكر هذه القصص تحذير الناس والمكذِّبين لمحمد - صلى الله عليه وسلم -، ولهذا قال: {أكفَّارُكم خيرٌ من أولئكم}؛ أي: أهؤلاء الذين كذَّبوا أفضل الرسل خيرٌ من أولئك المكذِّبين الذين ذكر الله هلاكَهم وما جرى عليهم؟ فإنْ كانوا خيراً منهم؛ أمكن أن يَنْجوا من العذاب ولم يصبهم ما أصاب أولئك الأشرار، وليس الأمر كذلك؛ فإنَّهم إن لم يكونوا شرًّا منهم؛ فليسوا بخير منهم. {أم لكم بَرَآءَةٌ في الزُّبُرِ}؛ أي: أم أعطاكم الله عهداً وميثاقاً في الكتب التي أنزلها على الأنبياء، فتعتقدون حينئذٍ أنَّكم الناجون بأخبار الله ووعده؟! وهذا غير واقع، بل غير ممكنٍ عقلاً وشرعاً أن تُكتب براءتهم في الكُتب الإلهية المتضمِّنة للعدل والحكمة؛ فليس من الحكمة نجاةُ أمثال هؤلاء المعاندين المكذِّبين لأفضل الرسل وأكرمهم على الله.
(43) Maksud dari pemaparan kisah-kisah ini adalah sebagai peringatan bagi manusia dan orang-orang yang mendustakan Nabi Muhammad a, dan karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ أَكُفَّارُكُمۡ خَيۡرٞ مِّنۡ أُوْلَٰٓئِكُمۡ ﴿ "Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum musyrikin) lebih baik dari mereka itu," artinya, apakah mereka yang mendustakan Rasul terbaik lebih baik dari orang-orang yang mendustakan rasul-rasul sebelumnya yang dibinasakan Allah سبحانه وتعالى dan ditimpa berbagai azab itu? Jika orang-orang kafir Makkah lebih baik dari mereka, maka mereka memiliki kemungkinan untuk bisa selamat dari azab dan tidak akan tertimpa siksaan yang menimpa orang-orang buruk sebelum mereka. Namun tidak demikian halnya, orang-orang kafir Makkah tidak lebih buruk dari mereka dan tidak pula lebih baik dari me-reka. ﴾ أَمۡ لَكُم بَرَآءَةٞ فِي ٱلزُّبُرِ ﴿ "Atau apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam kitab-kitab yang dahulu?" Artinya, apakah Allah سبحانه وتعالى memberikan kalian janji dalam kitab-kitab yang diturun-kan pada para nabi sebelumnya, kalian pada saat itu mengadakan perjanjian bahwa kalian akan selamat berdasarkan pemberitahuan dan janji Allah سبحانه وتعالى? Tidak demikian halnya, bahkan mustahil secara akal dan syariat jika mereka mendapatkan jaminan bebas azab yang tertulis dalam kitab-kitab samawi yang mencakup keadilan dan hikmah. Bukanlah termasuk hikmah jika orang-orang seperti itu yang menentang dan mendustakan rasul terbaik dan paling mulia di sisi Allah سبحانه وتعالى itu mendapatkan keselamatan.
#
{44} فلم يبق إلاَّ أن يكون بهم قوَّةٌ ينتصرون بها، فأخبر تعالى أنهم يقولون: {نحن جميعٌ منتصرٌ}.
(44) Tidak tersisa apa pun pada mereka selain kekuatan yang mereka jadikan penolong, maka Allah سبحانه وتعالى memberitahukan bahwa mereka berkata, ﴾ نَحۡنُ جَمِيعٞ مُّنتَصِرٞ ﴿ "Kami adalah satu golongan yang bersatu yang pasti menang."
#
{45} قال تعالى مبيناً لضعفهم وأنهم مهزومون: {سيُهْزَمُ الجمعُ ويولُّون الدُّبُرَ}: فوقع كما أخبر؛ هزم الله جمعهم الأكبر يوم بدرٍ، وقُتلت صناديدُهم وكبراؤهم، فأذلُّوا ، ونصر الله دينه ونبيَّه وحزبه المؤمنين.
(45) Allah سبحانه وتعالى berfirman seraya menjelaskan kelemahan mereka dan mereka akan dikalahkan, ﴾ سَيُهۡزَمُ ٱلۡجَمۡعُ وَيُوَلُّونَ ٱلدُّبُرَ ﴿ "Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang," dan terjadilah seperti yang diberitakan Allah سبحانه وتعالى. Allah سبحانه وتعالى mengalahkan golongan mereka yang lebih besar dalam peristiwa Badar. Para centeng dan pembesar mereka terbunuh dan mereka pun takluk. Allah سبحانه وتعالى memberikan kemenangan untuk Agama, Nabi dan go-longanNya yang beriman.
#
{46} ومع ذلك؛ فلهم موعدٌ يجمع به أولهم وآخرهم ومن أصيب في الدُّنيا منهم ومن متع بلذاته، ولهذا قال: {بل الساعةُ موعدُهم}: الذي يجازون به ويؤخذ منهم الحقُّ بالقسط، {والساعةُ أدهى وأمرُّ}؛ أي: أعظم وأشقُّ وأكبر من كلِّ ما يتوهَّم أو يدور في الخيال.
(46) Meski demikian, mereka memiliki janji di mana seluruh manusia dari yang pertama hingga terakhir akan dikumpulkan begitu pula seluruh orang yang mendapat ujian di dunia dan orang yang menikmati kelezatan dunia, karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ بَلِ ٱلسَّاعَةُ مَوۡعِدُهُمۡ ﴿ "Sebenarnya Hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka." Di hari itu mereka akan dibalas dan diperlakukan secara adil. ﴾ وَٱلسَّاعَةُ أَدۡهَىٰ وَأَمَرُّ ﴿ "Dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit," artinya, lebih agung, lebih berat dan lebih besar dari yang diperkirakan atau yang ada dalam bayangan angan-angan.
#
{47} {إنَّ المجرمينَ}؛ أي: الذين أكثروا من فعل الجرائم، وهي الذنوب العظيمة؛ من الشرك وغيره من المعاصي {في ضلال وسُعُرٍ}؛ أي: هم ضالُّون في الدُّنيا، ضُلاَّلٌ عن العلم وضُلاَّلٌ عن العمل الذي ينجِّيهم من العذاب، ويوم القيامةِ في العذاب الأليم والنار التي تستعر بهم وتشتعل في أجسامهم حتى تبلغ أفئدتهم.
(47) ﴾ إِنَّ ٱلۡمُجۡرِمِينَ ﴿ "Sesungguhnya orang-orang yang berdosa," yaitu orang-orang yang banyak berbuat dosa-dosa besar berupa kesyirikan dan kemaksiatan lain, ﴾ فِي ضَلَٰلٖ وَسُعُرٖ ﴿ "berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka," artinya, mereka tersesat di dunia; sesat dari ilmu dan amal yang bisa menyelamatkan mereka dari azab akhirat. Pada Hari Kiamat mereka berada dalam siksaan yang pedih dan api yang dinyalakan pada tubuh mereka hingga merasuk ke dalam hati mereka.
#
{48} {يوم يُسْحَبون في النار على وجوهِهِم}: التي هي أشرف ما بهم من الأعضاء، وألمها أشدُّ من [أَلَمِ] غيرها، فيُهانون بذلك ويُخْزَون، ويقال لهم: {ذوقوا مَسَّ سَقَرَ}؛ أي: ذوقوا ألم النار وأسفها وغيظها ولهبها.
(48) ﴾ يَوۡمَ يُسۡحَبُونَ فِي ٱلنَّارِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمۡ ﴿ "(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka," yang merupakan bagian tubuh mereka yang terhormat, kepedihan neraka jauh lebih pedih dari yang lain-nya. Mereka pun bersedih dan berduka karena siksaan itu. ﴾ ذُوقُواْ مَسَّ سَقَرَ ﴿ "(Dikatakan kepada mereka), 'Rasakanlah sentuhan api neraka'," artinya, rasakanlah kepedihan, hamburan, kemurkaan, serta kobaran api neraka.
#
{49} {إنَّا كلَّ شيءٍ خَلَقْناه بقدرٍ}: وهذا شاملٌ للمخلوقات والعوالم العلويَّة والسفليَّة؛ إنَّ الله تعالى وحدَه خلَقَها، لا خالق لها سواه، ولا مشارك له في خلقه ، وخلقها بقضاءٍ سبق به علمُه وجرى به قلمُه بوقتها ومقدارها، وجميع ما اشتملت عليه من الأوصاف.
(49) ﴾ إِنَّا كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقۡنَٰهُ بِقَدَرٖ ﴿ "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran," ini mencakup seluruh makhluk dan selu-ruh alam, baik alam atas maupun alam bawah, hanya Allah سبحانه وتعالى yang menciptakannya. Tidak ada pencipta selain Allah سبحانه وتعالى, tidak ada sekutu bagiNya dalam menciptakan semuanya. Allah سبحانه وتعالى mencipta-kan berdasarkan ketentuan yang telah terdahulu berdasarkan ilmu-Nya dan sesuai catatan penaNya berdasar waktu dan ukuran yang ditetapkan dan seluruh sifat yang tercakup dalam segala hal.
#
{50} وذلك على الله يسيرٌ؛ فلهذا قال: {وما أمرُنا إلاَّ واحدةٌ كلمحٍ بالبصرِ}: فإذا أراد شيئاً؛ قال له: كن فيكونُ؛ كما أراد؛ كلمح البصر؛ من غير ممانعةٍ ولا صعوبةٍ.
(50) Itu mudah bagi Allah سبحانه وتعالى, karena itu Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَمَآ أَمۡرُنَآ إِلَّا وَٰحِدَةٞ كَلَمۡحِۭ بِٱلۡبَصَرِ ﴿ "Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata." Jika Allah سبحانه وتعالى menghendaki sesuatu, Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Jadilah," maka jadilah sesuatu itu sesuai kehendakNya dalam sekejap mata tanpa letih dan susah.
#
{51} {ولقد أهْلَكْنا أشياعَكم}: من الأمم السابقين، الذين عملوا كما عملتُم وكذَّبوا كما كذَّبتم، {فهل من مُدَّكِرٍ}؛ أي: متذكِّر يعلم أن سنَّة الله في الأولين والآخرين واحدةٌ، وأن حكمتَه كما اقتضت إهلاك أولئك الأشرار فإنَّ هؤلاء مثلهم، ولا فرق بين الفريقين.
(51) ﴾ وَلَقَدۡ أَهۡلَكۡنَآ أَشۡيَاعَكُمۡ ﴿ "Dan sungguh telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu," dari kalangan umat-umat sebelum kalian yang mengetahui seperti halnya kalian dan mendustakan seperti halnya kalian, ﴾ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ﴿ "maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" Orang yang mau mengambil pelajaran yang mengetahui sunnatullah dalam membinasakan orang-orang buruk, karena mereka itu sama, tidak ada perbedaan antara kedua golongan tersebut.
#
{52} {وكلُّ شيءٍ فعلوه في الزُّبر}؛ أي: كل ما فعلوه من خيرٍ وشرٍّ مكتوبٌ عليهم في الكتب القدريَّة.
(52) ﴾ وَكُلُّ شَيۡءٖ فَعَلُوهُ فِي ٱلزُّبُرِ ﴿ "Dan segala sesuatu yang telah me-reka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan," artinya, semua yang mereka lakukan, baik dan buruknya telah tertulis untuk mereka dalam kitab takdir.
#
{53} {وكلُّ صغيرٍ وكبيرٍ مُسْتَطَرٌ}؛ أي: مسطَّرٌ مكتوبٌ، وهذه حقيقة القضاء والقدر، وأنَّ جميع الأشياء كلها قد علمها الله تعالى وسطرها عنده في اللوح المحفوظ؛ فما شاء الله كان، وما لم يشأ لم يكنْ؛ فما أصاب الإنسان لم يكن ليخطِئَه، وما أخطأه لم يكن ليصيبَه.
(53) ﴾ وَكُلُّ صَغِيرٖ وَكَبِيرٖ مُّسۡتَطَرٌ ﴿ "Dan segala (urusan) yang kecil mau-pun yang besar adalah tertulis," artinya telah tercatat dan inilah haki-kat Qadha` dan Qadar, semua hal telah diketahui Allah سبحانه وتعالى dan ditulis di lauhil mahfuzh. Apa pun yang dikehendaki Allah سبحانه وتعالى pasti terjadi dan yang tidak dikehendakiNya tidak akan ada. Apa pun yang akan menimpa manusia tidak akan luput dan yang ditakdir-kan luput tidak akan menimpanya.
#
{54 ـ 55} {إنَّ المتَّقين}: لله بفعل أوامره وترك نواهيه، الذين اتَّقوا الشرك والكبائر والصغائر {في جناتٍ ونَهَرٍ}؛ أي: في جنات النعيم، التي فيها ما لا عين رأت ولا أذن سمعت ولا خطر على قلب بشر؛ من الأشجار اليانعة، والأنهار الجارية، والقصور الرفيعة، والمنازل الأنيقة، والمآكل والمشارب اللذيذة، والحور الحسان، والروضات البهية في الجنان، ورضا الملك الدَّيَّان والفوز بقربه، ولهذا قال: {في مقعدِ صدقٍ عند مليكٍ مقتدرٍ}؛ فلا تسأل بعد هذا عما يعطيهم ربُّهم من كرامته وجوده ويمدُّهم به من إحسانه ومنَّته! جعلنا الله منهم، ولا حرمنا خير ما عنده بشرِّ ما عندنا.
(54-55) ﴾ إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ ﴿ "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa" kepada Allah سبحانه وتعالى dengan mengerjakan perintah-perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya, mereka yang menjauhi ke-syirikan, dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil ﴾ فِي جَنَّٰتٖ وَنَهَرٖ ﴿ "di dalam taman-taman dan sungai-sungai," yakni, berada di dalam surga penuh kenikmatan, yang di dalamnya terdapat segala sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan belum pernah terbersit dalam benak manusia, berupa pepohonan dengan buah ranum, sungai-sungai mengalir, istana-istana menjulang tinggi, rumah-rumah indah, makanan dan minuman lezat, bidadari cantik, taman-taman indah di dalam kebun, keridhaan Allah Dzat Penguasa dan Pemberi balasan, serta mendapatkan kemenangan dengan berada di dekatNya. Karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman,﴾ فِي مَقۡعَدِ صِدۡقٍ عِندَ مَلِيكٖ مُّقۡتَدِرِۭ ﴿ "Di tempat yang disenangi di sisi (Rabb) Yang Maha Berkuasa." Anda jangan bertanya setelah ini apa saja yang diberikan oleh Rabb mereka dari kemuliaanNya dan apa saja yang dianuge-rahkan kepada mereka dari kebaikan dan karuniaNya. Semoga Allah سبحانه وتعالى memasukkan kita dalam golongan mereka dan semoga Allah سبحانه وتعالى tidak menahan kebaikan milikNya untuk kita karena keburukan yang ada pada diri kita.
Sampai di sini tafsir surat ini. Segala puji hanya bagi Allah سبحانه وتعالى semata.