Ayah:
TAFSIR SURAT QAF ( Qaf )
TAFSIR SURAT QAF ( Qaf )
Makkiyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
Ayah: 1 - 4 #
{ق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ (1) بَلْ عَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ فَقَالَ الْكَافِرُونَ هَذَا شَيْءٌ عَجِيبٌ (2) أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ذَلِكَ رَجْعٌ بَعِيدٌ (3) قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْأَرْضُ مِنْهُمْ وَعِنْدَنَا كِتَابٌ حَفِيظٌ (4)}
"Qaf. Demi al-Qur`an yang sangat mulia. (Mereka tidak me-nerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir, 'Ini adalah suatu yang amat ajaib. Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi), itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.' Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihan-curkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh mereka), dan pada sisi Kami pun ada kitab yang memelihara (mencatat)'." (Qaf: 1-4).
#
{1} يقسم تعالى بـ {القرآنِ المجيد}؛ أي: وسيع المعاني، عظيمها، كثير الوجوه، كثير البركات، جزيل المبرات، والمجد سعة الأوصاف وعظمتها، وأحق كلام يوصف بذلك هذا القرآن، الذي قد احتوى على علوم الأوَّلين والآخرين، الذي حوى من الفصاحة أكملَها، ومن الألفاظ أجزلَها، ومن المعاني أعمَّها وأحسنها.
(1) Allah سبحانه وتعالى bersumpah dengan, ﴾ وَٱلۡقُرۡءَانِ ٱلۡمَجِيدِ ﴿ "Demi al-Qur`an yang sangat mulia," maksudnya, yang bermakna amat luas, agung kandungannya, banyak sisinya, banyak berkahnya, penunjuk kepada kebaikan yang agung serta mulia, sifatnya luas dan agung dan kalam yang paling benar yang dengannya al-Qur`an disifati, yang mencakup ilmu orang-orang yang pertama hingga terakhir, yang mencakup sempurnanya kefasihan, kata-kata yang paling agung dan makna-maknanya yang umum dan indah.
#
{2} وهذا موجب لكمال اتِّباعه وسرعة الانقياد له وشكر الله على المنَّة به، ولكن أكثر الناس لا يقدِّر نعمَ الله قَدْرَها، ولهذا قال تعالى: {بلْ عَجِبوا}؛ أي: المكذِّبون للرسول - صلى الله عليه وسلم -، {أن جاءَهُم منذرٌ منهم}؛ أي: يُنْذرهم ما يضرُّهم ويأمرهم بما ينفعهم، وهو من جنسهم، يمكنُهم التلقِّي عنه ومعرفة أحوالِه وصدقِه، فتعجَّبوا من أمرٍ لا ينبغي لهم التعجُّب منه، بل يتعجَّب من عَقل من تعجب منه، {فقالَ الكافرون}؛ أي: الذين حَمَلَهُم كفرُهم وتكذيبُهم لا نقص بذكائِهِم وآرائِهِم: {هذا شيءٌ عجيبٌ}؛ أي: مستغربٌ. وهم في هذا الاستغراب بين أمرين: إمَّا صادقونَ في استغرابهم وتعجُّبهم؛ فهذا يدلُّ على غاية جهلهم وضعف عقولهم؛ بمنزلة المجنون الذي يستغربُ كلامَ العاقل، وبمنزلة الجبانِ الذي يتعجَّب من لقاء الفارس للفرسان، وبمنزلة البخيل الذي يستغرب سخاء أهل السَّخاء؛ فأيُّ ضررٍ يلحق من تعجب مَن هذه حالُه؟! وهل تعجُّبه إلا دليلٌ على زيادة جهله وظلمه ؟! وإما أن يكونوا متعجِّبين على وجهٍ يعلمون خطأهم فيه؛ فهذا من أعظمِ الظُّلم وأشنعِه.
(2) Hal ini mengharuskan untuk diikuti serta dipatuhi se-cara cepat serta bersyukur kepada Allah سبحانه وتعالى atas karuniaNya, hanya saja kebanyakan manusia tidak memuliakan nikmat-nikmat Allah سبحانه وتعالى dengan sebenarnya. Karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ بَلۡ عَجِبُوٓاْ ﴿ "(Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang," yakni, mereka yang mendustakan Rasulullah a, ﴾ أَن جَآءَهُم مُّنذِرٞ مِّنۡهُمۡ ﴿ "karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri," yakni, memberi peringatan kepada mereka akan sesuatu yang membahayakan mereka dan memerintahkan mereka pada yang bermanfaat untuk mereka. Dan pembawa berita ancaman itu (Rasulullah a) berasal dari kalangan mereka yang memungkinkan bagi mereka untuk menemuinya serta mengetahui hal-ihwal serta kebenarannya, namun mereka tercengang terhadap urusan yang tidak seharusnya diperlakukan seperti itu, bahkan orang yang me-ngerti dan memahami orang yang tercengang pun ikut tercengang, ﴾ فَقَالَ ٱلۡكَٰفِرُونَ ﴿ "maka berkatalah orang-orang kafir," yakni, orang-orang yang diseret oleh kekufuran serta kedustaan merka meski kecer-dasan dan pandangan mereka tidak ada kekurangannya,﴾ هَٰذَا شَيۡءٌ عَجِيبٌ ﴿ "Ini adalah suatu yang amat ajaib," yakni, sesuatu yang aneh. Orang-orang yang berada dalam rasa heran ini kemungkinan berada di antara dua hal; adakalanya mereka benar dalam rasa heran itu dan hal itu menunjukkan puncak kebodohan mereka serta lemahnya akal mereka, sama seperti orang gila yang merasa aneh terhadap perkataan orang berakal, seperti pengecut yang merasa kagum ketika bertemu dengan pasukan berkuda, seperti orang pelit yang merasa aneh terhadap sikap derma orang derma-wan, lantas bahaya apa yang bisa menyamai keheranan orang yang kondisinya seperti ini? Tidaklah rasa heran orang seperti itu me-lainkan itu adalah sebagian indikasi yang menunjukkan kebodohan serta kezhalimannya. Kemungkinan kedua adalah adakalanya me-reka yang merasa heran itu karena mereka mengetahui kesalahan mereka dalam perasaan tersebut dan tindakan ini termasuk kezha-liman terbesar dan paling keji.
#
{3 ـ 4} ثم ذكر وجه تعجُّبهم، فقال: {أإذا مِتْنا وكُنَّا تراباً ذلك رَجْعٌ بعيدٌ}: فقاسوا قدرة من هو على كلِّ شئٍ قديرٌ الكامل من كلِّ وجهٍ، بقدرة العبد الفقير العاجز من جميع الوجوه! وقاسوا الجاهلَ الذي لا علمَ له، بمن هو بكلِّ شيءٍ عليمٌ، الذي يعلم {ما تَنقُصُ الأرضُ}: من أجسادهم مدَّة مقامِهم في البرزخِ ، وقد أحصى في كتابه الذي هو عنده ـ محفوظٌ عن التغيير والتبديل ـ كلَّ ما يجري عليهم في حياتهم ومماتهم. وهذا استدلالٌ بكمال سعة علمه ، التي لا يحيطُ بها إلاَّ هو على قدرته على إحياء الموتى.
(3-4) Kemudian Allah سبحانه وتعالى menyebutkan alasan mengapa mereka merasa heran, Allah سبحانه وتعالى berfirman (tentang ucapan mereka), ﴾ أَءِذَا مِتۡنَا وَكُنَّا تُرَابٗاۖ ذَٰلِكَ رَجۡعُۢ بَعِيدٞ ﴿ "Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi), itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin." Mereka menyamakan Kuasa Allah سبحانه وتعالى yang Mahakuasa atas segala sesuatu dan Mahasempurna dari segala hal, dengan kuasa manusia yang memerlukan pertolongan dan lemah dalam berbagai hal. Mereka menyamakan orang bodoh yang tidak me-ngetahui apa pun, dengan Allah سبحانه وتعالى Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, yang mengetahui ﴾ مَا تَنقُصُ ٱلۡأَرۡضُ ﴿ "apa yang dihancurkan oleh bumi," berupa jasad-jasad mereka selama mereka berada di alam barzakh. Dan Allah سبحانه وتعالى telah mencatat semua yang terjadi pada mereka, baik ketika mereka hidup maupun setelah mati, itulah catatan di sisi Allah سبحانه وتعالى yang terjaga dari perubahan dan penggan-tian. Ini adalah sebagai bukti sempurnanya ilmu Allah سبحانه وتعالى yang hanya Dia semata yang mengetahui segala sesuatu, Dia mampu untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati.
Ayah: 5 #
{بَلْ كَذَّبُوا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ فَهُمْ فِي أَمْرٍ مَرِيجٍ (5)}
"Sebenarnya, mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau." (Qaf: 5).
#
{5} أي: {بل}: كلامُهم الذي صدر منهم إنَّما هو عنادٌ وتكذيبٌ للحقِّ الذي هو أعلى أنواع الصدق. {لمَّا جاءهم فهم في أمرٍ مَريجٍ}؛ أي: مختلطٍ مشتبهٍ، لا يثبتون على شيءٍ، ولا يستقرُّ لهم قرارٌ، فتارةً يقولون عنك: إنَّك ساحرٌ! وتارةً: مجنونٌ! وتارة: شاعرٌ! وكذلك جعلوا القرآن عِضين، كلٌّ قال فيه ما اقتضاه فيه رأيُه الفاسدُ. وهكذا كلُّ من كذَّب بالحقِّ؛ فإنَّه في أمرٍ مختلطٍ، لا يدرى له وجهٌ ولا قرارٌ، فترى أموره متناقضةً مؤتفكةً؛ كما أنَّ من اتَّبع الحقَّ وصدق به قد استقام أمرُه واعتدل سبيلُه، وصدق فعلُه قيلَه.
(5) Maksudnya, ﴾ بَلۡ ﴿ "sebenarnya," perkataan yang mereka ucapkan itu hanyalah merupakan (bentuk) pembangkangan serta pendustaan mereka terhadap kebenaran yang merupakan tingkat kejujuran yang paling tinggi, ﴾ لَمَّا جَآءَهُمۡ فَهُمۡ فِيٓ أَمۡرٖ مَّرِيجٍ ﴿ "tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau," yakni, kacau dan campur aduk. Mereka tidak menetapkan atas sesuatu pun dan tidak ada ketetapan sama sekali, terkadang mereka berkata kepadamu, "Sesungguhnya engkau adalah tukang sihir," terkadang, "Engkau adalah orang gila," terkadang, "Engkau adalah penyair." Dan mereka juga menjadikan al-Qur`an sebagai bahan olok-olokan. Masing-masing yang dikatakan itu berdasarkan pan-dangannya yang rusak. Dan memang seperti itulah kondisi semua orang yang mendustakan kebenaran, ia berada dalam kekacauan, tidak mengetahui sisi yang tepat. Sehingga engkau akan bisa me-lihat semua sikapnya saling kontradiksi dan dusta. Sebagaimana orang yang mengikuti kebenaran serta membenarkannya memiliki keteguhan dan lurus jalannya. Perbuatannya membenarkan per-kataannya.
Ayah: 6 - 11 #
{أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ (6) وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ (7) تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ (8) وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ (9) وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَهَا طَلْعٌ نَضِيدٌ (10) رِزْقًا لِلْعِبَادِ وَأَحْيَيْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا كَذَلِكَ الْخُرُوجُ (11)}
"Maka apakah mereka tidak melihat kepada langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasi-nya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun. Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah). Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaat-nya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rizki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebang-kitan." (Qaf: 6-11).
#
{6} لمَّا ذكر تعالى حالة المكذِّبين وما ذمَّهم به؛ دعاهم إلى النَّظر في آياته الأفقيَّة كي يعتبروا ويستدلُّوا بها على ما جُعلت أدلةً عليه، فقال: {أفلمْ ينظُروا إلى السماءِ فوقَهم}؛ أي: لا يحتاجُ ذلك النظرُ إلى كلفةٍ وشدِّ رحل، بل هو في غاية السهولة، فينظرون {كيفَ بَنَيْناها}: قبةً مستويةَ الأرجاء ثابتة البناء مزيَّنةً بالنجوم الخُنَّس والجواري الكُنَّس، التي ضُرِبتْ من الأفُق إلى الأفُق في غاية الحسن والملاحة، لا ترى فيها عيباً ولا فروجاً ولا خلالاً ولا إخلالاً، قد جعلها الله سقفاً لأهل الأرض، وأودع فيها من مصالحهم الضروريَّة ما أودع.
(6) Setelah Allah سبحانه وتعالى menyebutkan kondisi orang-orang yang mendustakan serta mencela mereka, Allah سبحانه وتعالى menyerukan mereka untuk merenungkan tanda-tanda kekuasaan Allah سبحانه وتعالى yang ada di atas langit agar mereka bisa mengambil pelajaran dan petunjuk kepada apa yang didasarkan olehnya. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ أَفَلَمۡ يَنظُرُوٓاْ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَوۡقَهُمۡ ﴿ "Maka apakah mereka tidak melihat kepada langit yang ada di atas mereka." Artinya, perenungan itu tidak memerlukan usaha keras serta perjalanan berat tapi perenungan itu benar-benar mu-dah, sehingga mereka bisa memperhatikan, ﴾ كَيۡفَ بَنَيۡنَٰهَا ﴿ "bagaimana Kami meninggikannya," berbentuk langit, semua sisinya lurus, kokoh bangunannya, dihiasi dengan bintang yang tetap berada di tempat-nya serta meteor yang melesat dari satu ufuk ke ufuk lainnya, di-buat dengan bentuk yang paling sempurna, engkau tidak melihat adanya cacat, cela dan kerusakan padanya. Allah سبحانه وتعالى menjadikannya sebagai atap bagi penduduk bumi serta meletakkan di dalamnya berbagai kepentingan vital.
#
{7} وإلى الأرض كيف مَدَدْناها ووسَّعناها حتى أمكن كلَّ حيوانٍ السكونُ فيها والاستقرار والاستعداد لجميع مصالحه، وأرساها بالجبال؛ لتستقرَّ من التَّزلزل والتموُّج. {وأنبَتْنا فيها من كلِّ زوجٍ بهيجٍ}؛ أي: من كل صنفٍ من أصناف النبات التي تسرُّ ناظريها، وتُعْجِب مبصريها، وتُقِرُّ عين رامقيها لأكل بني آدم وأكل بهائمهم ومنافعهم.
(7) Dan agar mereka memperhatikan bumi bagaimanakah Kami membentangkan serta meluaskannya hingga memungkinkan semua yang hidup untuk menempatinya serta bersiap-siap me-ngumpulkan seluruh kepentingannya. Allah سبحانه وتعالى juga mengokohkan bumi dengan gunung-gunung agar aman dari guncangan dan ge-lombang, ﴾ وَأَنۢبَتۡنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوۡجِۭ بَهِيجٖ ﴿ "dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata." Artinya, dari seluruh jenis tanaman yang membuat orang-orang yang memandangnya senang dan kagum, membuat orang yang memandang tanaman-tanaman itu senang dan untuk dimakan oleh manusia, bintang ternak mereka, serta untuk berbagai kepentingan mereka.
#
{8 ـ 11} وخصَّ من تلك المنافع [بالذكر] الجنَّات المشتملة على الفواكه اللَّذيذة من العنب والرُّمان والأترجِّ والتُّفاح وغير ذلك من أصناف الفواكه، ومن النخيل الباسقات؛ أي: الطوال، التي يطول نفعها ، وترتفع إلى السماء حتى تبلغ مبلغاً لا يبلغه كثيرٌ من الأشجار، فتخرجَ من الطلع النضيد في قنوانها ما هو رزقٌ للعباد قوتاً وأدماً وفاكهةً يأكلون منه ويدَّخرون هم ومواشيهم. وكذلك ما يخرج الله بالمطر، وما هو أثره من الأنهار التي على وجه الأرض و [التي] تحتها من {حبِّ الحصيدِ}؛ أي: من الزَّرع المحصود من بُرٍّ وشعير وذرة وأرزٍّ ودخن وغيره؛ فإن في النظر في هذه الأشياء {تبصرةً}: يُتَبَصَّر بها من عمى الجهل، {وذكرى}: يُتَذَكَّر بها ما ينفع في الدين والدنيا، ويُتَذَكَّر بها ما أخبر الله به وأخبرت به رسله، وليس ذلك لكلِّ أحدٍ، بل {لكلِّ عبدٍ منيبٍ} إلى الله؛ أي: مقبل عليه بالحبِّ والخوف والرجاء وإجابة داعيه، وأمَّا المكذِّب أو المعرض؛ فما تغني الآياتُ والنُّذُر عن قوم لا يؤمنون. وحاصلُ هذا أنَّ ما فيها من الخلق الباهر والقوَّة والشدَّة دليلٌ على كمال قدرة الله تعالى، وما فيها من الحسن والإتقان وبديع الصنعة وبديع الخلقة دليلٌ على أنَّ اللهَ أحكمُ الحاكمين، وأنَّه بكلِّ شيء عليمٌ، وما فيها من المنافع والمصالح للعباد دليلٌ على رحمة الله التي وسعت كل شيء، وجوده الذي عمَّ كلَّ حيٍّ، وما فيها من عظمة الخلقة وبديع النِّظام دليلٌ على أنَّ الله تعالى هو الواحدُ الأحدُ الفردُ الصمدُ الذي لم يتَّخذ صاحبةً ولا ولداً، ولم يكن له كفواً أحدٌ، وأنه الذي لا تنبغي العبادة والذُّلُّ والحبُّ إلاَّ له، وما فيها من إحياء الأرض بعد موتها دليلٌ على إحياء الله الموتى ليجازِيَهم بأعمالهم، ولهذا قال: {وأحْيَيْنا به بلدةً ميتاً كذلك الخروجُ}. ولمَّا ذكَّرهم بهذه الآيات السماوية والأرضيَّة؛ خوَّفهم أخذات الأمم، وألاَّ يستمرُّوا على ما هم عليه من التكذيب، فيصيبهم ما أصاب إخوانَهم من المكذِّبين، فقال:
(8-11) Allah سبحانه وتعالى secara khusus menyebutkan berbagai kebun dari berbagai manfaat tersebut, kebun yang mencakup berbagai jenis buah-buahan lezat seperti anggur, delima, lemon, apel dan jenis buah-buahan lainnya, terdapat juga pohon kurma yang tinggi, yang manfaatnya untuk waktu yang panjang, tinggi menjulang ke langit hingga tingginya tidak bisa dicapai oleh berbagai pohon lain, dari mayangnya keluar buah sebagai rizki untuk para hamba sebagai makanan, lauk dan buah yang bisa dimakan dan disimpan untuk mereka dan bintang ternak mereka. Begitu juga yang dike-luarkan oleh Allah سبحانه وتعالى melalui hujan serta pengaruhnya yang berupa sungai yang ada di permukaan bumi yang di bawahnya terdapat ﴾ وَحَبَّ ٱلۡحَصِيدِ ﴿ "biji-biji tanaman yang diketam," yang berupa gandum, jagung, beras, jewawut dan lainnya. Memandang dan merenungkan semua hal itu adalah, ﴾ تَبۡصِرَةٗ ﴿ "untuk menjadi pelajaran," yang bisa membuka mata hati orang yang diliputi kebodohan dan ﴾ وَذِكۡرَىٰ ﴿ "peringatan," yang dijadikan sebagai peringatan yang berguna di dunia dan akhirat, dijadikan sebagai peringatan terhadap berita yang disampaikan Allah سبحانه وتعالى dan RasulNya. Namun hal itu tidak berlaku bagi semua orang, ia hanya berlaku bagi, ﴾ لِكُلِّ عَبۡدٖ مُّنِيبٖ ﴿ "tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah)." Menghadap kepadaNya dengan rasa cinta, takut, pengharapan serta terkabulnya doanya. Adapun orang-orang yang mendustakan atau berpaling itu, maka ayat-ayat dan berbagai peringatan tidaklah berguna bagi orang-orang yang tidak beriman. Kesimpulannya, semua penciptaan menawan, kekuatan dan kekokohan merupakan bukti kesempurnaan Kuasa Allah سبحانه وتعالى. Semua keindahan, kerapian, keelokan bentuk serta ciptaan merupakan bukti bahwa Allah سبحانه وتعالى adalah Dzat yang paling bijaksana, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Semua manfaat dan kepentingan untuk para hamba merupakan bukti kasih sayang Allah سبحانه وتعالى yang meliputi segala sesuatu, kemuliaanNya meliputi semua makhluk hidup. Semua keagungan bentuk serta rapinya peraturan merupakan bukti bahwa Allah سبحانه وتعالى adalah Maha Esa, yang tidak memiliki sekutu sama sekali, Dia-lah Dzat yang semua bentuk ibadah, ketundukan, dan kecintaan hanya ditujukan padaNya. Bumi yang dihidupkan setelah sebelumnya mati dan gersang merupakan bukti bahwa Allah سبحانه وتعالى Kuasa menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati, agar Allah سبحانه وتعالى bisa memberikan balasan atas mereka, karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَأَحۡيَيۡنَا بِهِۦ بَلۡدَةٗ مَّيۡتٗاۚ كَذَٰلِكَ ٱلۡخُرُوجُ ﴿ "Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan (kembali nanti)." Setelah mereka diingatkan dengan berbagai tanda-tanda kekuasaan Allah سبحانه وتعالى yang ada di langit dan bumi, setelah ditakut-takuti dengan siksaan yang menimpa berbagai umat sebelumnya agar mereka tidak terus menerus mendustakan sehingga akan tertimpa sebagaimana yang pernah menimpa saudara-saudara mereka yang juga mendustakan, Allah سبحانه وتعالى berfirman,
Ayah: 12 - 15 #
{كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَابُ الرَّسِّ وَثَمُودُ (12) وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ وَإِخْوَانُ لُوطٍ (13) وَأَصْحَابُ الْأَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ (14) أَفَعَيِينَا بِالْخَلْقِ الْأَوَّلِ بَلْ هُمْ فِي لَبْسٍ مِنْ خَلْقٍ جَدِيدٍ (15)}
"Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud, kaum 'Ad, kaum Fir'aun dan kaum Luth, dan penduduk Aikah serta kaum Tubba'. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul, maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan. Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru." (Qaf: 12-15).
#
{12 ـ 14} أي: كذَّب الذين من قبلهم من الأمم رُسُلَهم الكرام وأنبياءَهم العظام؛ كنوح كذَّبه قومه، وثمود كذَّبوا صالحاً، وعاد كذَّبوا هوداً، وإخوان لوطٍ كذَّبوا لوطاً، وأصحابُ الأيكةِ كذَّبوا شعيباً، وقوم تُبَّعٍ ـ وتُبَّعٌ كل ملكٍ مَلَكَ اليمن في الزمان السابق قبل الإسلام ـ فقوم تُبَّع كذَّبوا الرسول الذي أرسله الله إليهم، ولم يخبرْنا اللهُ من هو ذلك الرسولُ، وأيُّ تُبَّعٍ من التَّبابعة؛ لأنه ـ والله أعلم ـ كان مشهوراً عند العرب العرباء ، الذين لا تخفى ماجرياتهم على العرب، خصوصاً مثل هذه الحادثة العظيمة؛ فهؤلاء كلُّهم كذَّبوا الرُّسل الذين أرسلهم الله إليهم، فحقَّ عليهم وعيدُ الله وعقوبته، ولستم أيُّها المكذِّبون لمحمدٍ - صلى الله عليه وسلم - خيراً منهم، ولا رسلهم أكرم على الله من رسولكم؛ فاحذروا جرمهم؛ لئلاَّ يصيبكم ما أصابهم.
(12-14) Orang-orang dari kalangan beberapa umat sebe-lum mereka telah mendustakan para rasul mereka yang mulia dan para nabi mereka yang agung seperti Nabi Nuh عليه السلام yang didusta-kan oleh kaumnya, kaum Tsamud yang mendustakan Nabi Shalih عليه السلام, kaum 'Ad yang mendustakan Nabi Hud عليه السلام, kaum Nabi Luth عليه السلام yang mendustakannya, kaum Aikah yang mendustakan Nabi Syu'aib عليه السلام, kaum Tubba' (para raja Yaman pada masa lalu sebelum Islam) juga mendustakan para rasul yang diutus oleh Allah سبحانه وتعالى kepada mereka, hanya saja Allah سبحانه وتعالى tidak memberitahukan kepada kita siapakah para rasul yang diutus ke kaum Tubba' itu dan siapakah Tubba' itu, karena –wallahu a'lam- hal itu sudah masyhur di kalangan bangsa Arab, khususnya peristiwa-peristiwa besar seperti ini. Mereka semua mendustakan para rasul yang diutus oleh Allah سبحانه وتعالى kepada mereka sehingga mereka pantas me-nerima ancaman serta hukuman dari Allah سبحانه وتعالى. Kalian wahai orang-orang yang mendustakan Rasulullah a, tidaklah lebih baik dari mereka, para rasul mereka juga tidak lebih mulia di sisi Allah سبحانه وتعالى dari rasul kalian. Untuk itu waspadalah terhadap kejahatan mereka agar kalian tidak tertimpa azab yang menimpa mereka.
#
{15} ثم استدل تعالى بالخلق الأول ـ وهو النشأة الأولى ـ على الخلق الآخر ـ وهو النشأة الآخرة ـ؛ فكما أنه الذي أوجدهم بعد العدم؛ كذلك يعيدهم بعد موتهم وصيرورتهم إلى الرُّفات والرِّمم، فقال: {أفَعَيينا}؛ أي: أفعَجَزْنا وضعفتْ قدرتُنا {بالخلق الأوَّلِ}: ليس الأمر كذلك، فلم نعجز ونعيَ عن ذلك، وليسوا في شكٍّ من ذلك، وإنما {هم في لَبْسٍ من خَلْقٍ جديدٍ}: هذا الذي شكُّوا فيه والتبس عليهم أمره، مع أنَّه لا محلَّ للَّبس فيه؛ لأنَّ الإعادة أهونُ من الابتداء؛ كما قال تعالى: {وهو الذي يبدأ الخَلْقَ ثمَّ يعيدُهُ وهو أهونُ عليه}.
(15) Kemudian Allah سبحانه وتعالى beristidlal dengan penciptaan per-tama untuk penciptaan yang lain (kebangkitan kembali nanti). Sebagaimana Allah سبحانه وتعالى menciptakan mereka dari ketiadaan, Allah سبحانه وتعالى juga akan mengembalikan mereka lagi setelah mereka mati dan setelah mereka menjadi bangkai yang hancur. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ أَفَعَيِينَا ﴿ "Maka apakah Kami letih," apakah Kami lemah dan tidak mampu, ﴾ بِٱلۡخَلۡقِ ٱلۡأَوَّلِۚ ﴿ "dengan penciptaan yang pertama," tidaklah demikian halnya. Kami tidak lemah dan letih untuk hal itu dan mereka sendiri pun tidak meragukan hal itu, hanya saja ﴾ هُمۡ فِي لَبۡسٖ مِّنۡ خَلۡقٖ جَدِيدٖ ﴿ "sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang pencip-taan yang baru (nanti itu)." Inilah yang membuat mereka ragu dan tidak jelas halnya, padahal sebenarnya tidak ada tempat bagi ke-tidakjelasan, sebab mengembalikan itu tentu lebih mudah daripada memulai, sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَهُوَ ٱلَّذِي يَبۡدَؤُاْ ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥ وَهُوَ أَهۡوَنُ عَلَيۡهِۚ ﴿ "Dan Dia-lah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemu-dian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkannya kembali itu adalah lebih mudah bagiNya." (Rum: 27).
Ayah: 16 - 18 #
{وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)}.
"Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dan menge-tahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat ke-padanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (Qaf: 16-18).
#
{16} يخبر تعالى أنَّه المتفرِّد بخلق جنس الإنسان ذكورِهم وإناثِهم، وأنَّه يعلم أحواله وما يُسِرُّه وتوسوس به نفسه ، وأنه {أقربُ إليه من حبلِ الوريدِ}: الذي هو أقرب شيء إلى الإنسان، وهو [العرق] المكتنف لثُغرة النحر. وهذا ممّا يدعو الإنسان إلى مراقبة خالقه، المطَّلع على ضميره وباطنه، القريب إليه في جميع أحواله، فيستحي منه أن يراه حيث نهاه، أو يفقده حيث أمره.
(16) Allah سبحانه وتعالى memberitahukan bahwa Dia-lah semata yang menciptakan jenis manusia, baik lelaki maupun perempuan, Dia yang mengetahui hal-ihwal manusia serta rahasia mereka dan bisikan jiwa mereka, dan sesungguhnya Dia ﴾ أَقۡرَبُ إِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِيدِ ﴿ "lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya," yang merupakan sesuatu yang terdekat pada manusia yaitu urat saraf yang tersimpan di balik urat lehernya. Hal ini menyeru manusia untuk selalu mura-qabah terhadap Pencipta yang mengetahui hati dan batinnya, yang lebih dekat kepadanya dalam berbagai keadaannya sehingga manu-sia akan merasa malu ketika Allah سبحانه وتعالى melihatnya melakukan yang dilarang atau tidak melaksanakan yang diperintahkan.
#
{17} وكذلك ينبغي له أن يجعل الملائكةَ الكرامَ الكاتبين منه على بال، فيجلُّهم ويوقِّرهم ويحذر أن يفعل أو يقول ما يكتب عنه ممَّا لا يرضي ربَّ العالمين، ولهذا قال: {إذْ يَتَلَقَّى المُتَلَقِّيانِ}؛ أي: يتلقَّيانِ عن العبد أعماله كلَّها، واحدٌ {عن اليمين}: يكتب الحسنات، {و} الآخر {عن الشمال}: يكتب السيئات، وكل منهما مقيدٌ بذلك، متهيئٌ لعمله الذي أعدَّ له، ملازمٌ لذلك.
(17) Begitu juga manusia harus menempatkan para malaikat mulia yang menulis semua amalnya di dalam pikirannya, para ma-laikat dimuliakan dan dihormati dan selalu waspada untuk tidak berbuat atau berkata sesuatu yang dicatat yang tidak diridhai oleh Rabb semesta alam. Karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ إِذۡ يَتَلَقَّى ٱلۡمُتَلَقِّيَانِ ﴿ "Ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya," yakni men-catat semua amal manusia, satu berada ﴾ عَنِ ٱلۡيَمِينِ ﴿ "di sebelah kanan," yang mencatat segala amal baik, dan lainnya ﴾ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ ﴿ "di sebelah kiri," yang mencatat seluruh amal buruk, masing-masing dari kedua malaikat itu terikat untuk tugas tersebut, disiapkan untuk tugasnya yang dipersiapkan untuknya dan tetap senantiasa melakukan tugas itu.
#
{18} {ما يَلْفِظُ من قولٍ}: خير أو شرٍّ {إلاَّ لديه رقيبٌ عتيدٌ}؛ أي: مراقب له، حاضرٌ لحاله؛ كما قال تعالى: {وإنَّ عليكم لحافظينَ. كراماً كاتبينَ. يعلمون ما تفعلون}.
(18) ﴾ مَّا يَلۡفِظُ مِن قَوۡلٍ ﴿ "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan," baik ataupun buruk ﴾ إِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيبٌ عَتِيدٞ ﴿ "melainkan ada di dekatnya ma-laikat pengawas yang selalu hadir," yakni selalu mengawasinya dan menyaksikan hal ihwalnya, seperti yang disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَإِنَّ عَلَيۡكُمۡ لَحَٰفِظِينَ 10 كِرَامٗا كَٰتِبِينَ 11 يَعۡلَمُونَ مَا تَفۡعَلُونَ 12 ﴿ "Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerja-kan." (Al-Infithar: 10-12).
Ayah: 19 - 22 #
{وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ (19) وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ (20) وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ (21) لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ (22)}
"Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itu-lah yang kamu selalu lari dari padanya. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang ma-laikat saksi. Sungguh kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu sangat tajam." (Qaf: 19-22).
#
{19} أي: وجاءت هذا الغافل المكذِّب بآيات الله، {سَكْرَةُ الموتِ بالحقِّ}: الذي لا مردَّ له ولا مناص. {ذلك ما كنتَ منه تَحيدُ}؛ أي: تتأخَّر وتنكصُ عنه.
(19) Artinya, orang yang lari serta mendustakan ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى ini didatangi oleh ﴾ سَكۡرَةُ ٱلۡمَوۡتِ بِٱلۡحَقِّۖ ﴿ "sakaratul maut yang se-benar-benarnya," yang tidak bisa ditolak dan dihindari.﴾ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنۡهُ تَحِيدُ ﴿ "Itulah yang kamu selalu lari dari padanya," yang kau hindari dan lari darinya.
#
{20} {ونُفِخَ في الصُّورِ ذلك يَوْمُ الوعيدِ}؛ أي: اليوم الذي يلحقُ الظالمين ما أوعدهم الله به من العقاب والمؤمنين ما وعدهم به من الثواب.
(20) ﴾ وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِۚ ذَٰلِكَ يَوۡمُ ٱلۡوَعِيدِ ﴿ "Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman," hari di mana orang-orang zhalim akan menuai ancaman Allah سبحانه وتعالى berupa azab, hari di mana orang-orang yang beriman akan menuai janji Allah سبحانه وتعالى berupa pahala.
#
{21} {وجاءتْ كلُّ نفسٍ معها سائقٌ}: يسوقُها إلى موقف القيامة؛ فلا يمكنُها أن تتأخَّر عنه، {وشهيدٌ}: يشهدُ عليها بأعمالها؛ خيرِها وشرِّها. وهذا يدلُّ على اعتناء الله بالعباد، وحفظه لأعمالهم، ومجازاته لهم بالعدل.
(21) ﴾ وَجَآءَتۡ كُلُّ نَفۡسٖ مَّعَهَا سَآئِقٞ ﴿ "Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring," yang akan menggiringnya ke tempat pemberhentian pada Hari Kiamat, sehingga setiap diri tidak mungkin untuk tidak mendatangi tempat itu, ﴾ وَشَهِيدٞ ﴿ "dan seorang malaikat saksi," yang akan memberikan kesaksian tentang semua amalnya, baik dan buruknya. Ini menunjukkan perhatian Allah سبحانه وتعالى terhadap para hambaNya dan Allah سبحانه وتعالى menjaga amal-amalnya kemudian dibalas secara adil.
#
{22} فهذا الأمر مما يجب أن يجعله العبدُ منه على بالٍ، ولكن أكثر الناس غافلون، ولهذا قال: {لقد كُنتَ في غفلةٍ من هذا}؛ أي: يقال للمعرض المكذِّب يوم القيامة هذا الكلام توبيخاً ولوماً وتعنيفاً؛ أي: لقد كنتَ مكذِّباً بهذا تاركاً للعمل له. {فـ}: الآن {كَشَفْنا عنك غِطاءَك}: الذي غطَّى قلبَك فكثر نومُك واستمرَّ إعراضُك، {فبصرُك اليومَ حديدٌ}: ينظر ما يزعجه ويروِّعه من أنواع العذاب والنَّكال، أو هذا خطابٌ من الله للعبد؛ فإنَّه في الدُّنيا في غفلةٍ عما خُلِقَ له، ولكنه يوم القيامة ينتبه ويزول عنه وَسَنُه في وقت لا يمكِنُه أن يتداركَ الفارطَ ولا يستدركَ الفائتَ. وهذا كلُّه تخويفٌ من الله للعباد، وترهيبٌ بذكر ما يكون على المكذِّبين في ذلك اليوم العظيم.
(22) Ini merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh para hamba, tapi kebanyakan manusia lalai, karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ لَّقَدۡ كُنتَ فِي غَفۡلَةٖ مِّنۡ هَٰذَا ﴿ "Sungguh kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini." Artinya, dikatakan pada orang yang berpaling dan mendustakan Hari Kiamat. Perkataan ini sebagai celaan dan penghinaan, kalian dulunya mendustakan Hari Kiamat dan tidak mau beramal untuk Hari Kiamat, ﴾ ف َ ـ ﴿ "maka" s e k a r a n g ﴾ كَشَفۡنَا عَنكَ غِطَآءَكَ ﴿ "Kami singkapkan dari padamu tutup (yang menutupi) matamu," yang menutupi hatimu, dulu kalian banyak terlelap dan terus menerus berpaling, ﴾ فَبَصَرُكَ ٱلۡيَوۡمَ حَدِيدٞ ﴿ "maka penglihatanmu pada hari itu sangat tajam," yakni melihat berbagai macam azab yang membuat-nya takut. Penafsiran lain, atau ini adalah pembicaraan Allah سبحانه وتعالى untuk hambaNya yang ketika berada di dunia melalaikan tujuan mengapa dia diciptakan. Tapi pada Hari Kiamat orang itu menjadi waspada dan kantuknya lenyap di saat-saat di mana semua yang telah ditinggalkan tidak mungkin bisa dikejar lagi. Semua ini me-rupakan ancaman Allah سبحانه وتعالى untuk para hambaNya serta penyam-paian berita menakutkan dengan menyebutkan balasan yang di-terima mereka yang mendustakan pada hari yang amat besar itu.
Ayah: 23 - 29 #
{وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ (23) أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ (24) مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ (25) الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ (26) قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ (27) قَالَ لَا تَخْتَصِمُوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُمْ بِالْوَعِيدِ (28) مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ (29)}
"Dan yang menyertai dia berkata, 'Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku.' Allah berfirman, 'Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat enggan melakukan kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.' Yang me-nyertai dia berkata (pula), 'Ya Rabb kami, aku tidak menyesatkan-nya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh.' Allah berfirman, 'Janganlah kamu bertengkar di hadapanKu, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu.' Keputusan di sisiKu tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hambaKu'." (Qaf: 23-29).
#
{23} يقول تعالى: {وقال قرينُهُ}؛ أي: قرين هذا المكذِّب المعرض من الملائكة، الذين وَكَلَهم الله على حفظه وحفظ أعماله، فيحضره يوم القيامة، ويحضر أعماله، ويقول: {هذا ما لديَّ عتيدٌ}؛ أي: قد أحضرتُ ما جعلتُ عليه من حفظه وحفظ عمله.
(23) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَقَالَ قَرِينُهُۥ ﴿ "Dan yang menyertai dia berkata," yakni malaikat yang menyertai orang yang mendustakan dan berpaling. Mereka adalah para malaikat yang ditugaskan Allah سبحانه وتعالى untuk menjaganya dan mencatat amalnya, catatan dan amalnya itu akan diperlihatkan pada Hari Kiamat. Malaikat itu berkata, ﴾ هَٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ ﴿ "Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku," yaitu aku telah memperlihatkan tugasku untuk menjaganya dan menca-tat amalnya.
#
{24} فيجازى بعمله، ويقال لمن استحقَّ النار: {ألْقِيا في جَهَنَّم كلَّ كفَّارٍ عنيدٍ}؛ أي: كثير الكفر والعناد لآيات الله، المكثر من المعاصي، المتجرِّئ على المحارم والمآثم.
(24) Kemudian orang itu pun dibalas amalnya dan dikata-kan bagi orang yang berhak masuk neraka, ﴾ أَلۡقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٖ ﴿ "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala," yakni, mereka yang banyak kufurnya serta menentang ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى, banyak berbuat maksiat, lancang dalam melakukan berbagai keharaman dan dosa.
#
{25} {منَّاع للخيرِ}؛ أي: يمنع الخير الذي قِبَله ، الذي أعظمه الإيمان بالله وملائكته وكتبه ورسله، منَّاع لنفع ماله وبدنه، {معتدٍ}: على عباد الله وعلى حدوده، أثيم، أي: كثير الإثم، {مريبٍ}؛ أي: شاكٍّ في وعد الله ووعيده؛ فلا إيمان ولا إحسان، ولكن وصفه الكفر والعدوان والشكُّ والريب والشحُّ واتِّخاذُ الآلهة من دون الرحمن.
(25) ﴾ مَّنَّاعٖ لِّلۡخَيۡرِ ﴿ "Yang sangat enggan melakukan kebajikan," yakni, mencegah kebaikan yang ada di dekatnya, di mana yang paling agung adalah beriman kepada Allah سبحانه وتعالى, malaikat, kitab-kitab Allah سبحانه وتعالى dan para rasulNya, enggan melakukan kebajikan pada harta dan dirinya, ﴾ مُعۡتَدٖ ﴿ "melanggar batas," terhadap hamba-hamba Allah سبحانه وتعالى, banyak berbuat dosa ﴾ مُّرِيبٍ ﴿ "lagi ragu-ragu," meragukan janji dan ancaman Allah سبحانه وتعالى, mereka tidak memiliki keimanan dan kebaikan bahkan Allah سبحانه وتعالى menyifatinya dengan kekufuran, pem-bangkangan, ragu, pelit, menjadikan sesembahan-sesembahan lain selain Allah سبحانه وتعالى Yang Maha Pemurah.
#
{26} ولهذا قال: {الذي جَعَلَ مع اللهِ إلهاً آخر}؛ أي: عبد معه غيره ممَّن لا يملك لنفسه ضرًّا ولا نفعاً ولا موتاً ولا حياةً ولا نشوراً، {فألقياه}: أيُّها المَلَكان القرينان {في العذابِ الشديدِ}: الذي هو معظمها وأشدُّها وأشنعُها.
(26) Karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ ٱلَّذِي جَعَلَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ ﴿ "Yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah," yakni menyembah selain Allah سبحانه وتعالى di samping menyembah Allah سبحانه وتعالى; sesembahan itu tidak bisa membahayakan dirinya dan tidak pula dapat membawa manfaat, tidak bisa mematikan dan tidak bisa menghidupkan dan tidak pula bisa membangkitkan. ﴾ فَأَلۡقِيَاهُ ﴿ "Maka lemparkanlah dia," wahai dua malaikat yang menyertainya, ﴾ فِي ٱلۡعَذَابِ ٱلشَّدِيدِ ﴿ "ke dalam siksaan yang sangat," yaitu siksaan yang paling besar, paling berat, dan paling keji.
#
{27} {قال قرينُهُ}: الشيطان متبرِّئاً منه حاملاً عليه إثمه: {ربَّنا ما أطْغَيْتُه}: لأنِّي لم يكن لي عليه سلطانٌ ولا حجةٌ ولا برهانٌ، {ولكن كانَ في ضلالٍ بعيدٍ}: فهو الذي ضلَّ وبَعُدَ عن الحقِّ باختياره؛ كما قال في الآية الأخرى: {وقال الشيطانُ لَمَّا قُضِيَ الأمرُ إن الله وَعَدَكم وَعْدَ الحقِّ ووعدتُكم فأخْلَفْتُكم ... } الآية.
(27) ﴾ قَالَ قَرِينُهُۥ ﴿ "Yang menyertai dia berkata (pula)," yakni setan yang berlepas diri darinya yang membawa dosa-dosanya,﴾ رَبَّنَا مَآ أَطۡغَيۡتُهُۥ ﴿ "Ya Rabb kami, aku tidak menyesatkannya," karena aku tidak memiliki kekuasaan, hujjah, dan juga penjelasan atasnya, ﴾ وَلَٰكِن كَانَ فِي ضَلَٰلِۭ بَعِيدٖ ﴿ "tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh," dia sen-dirilah yang tersesat dan jauh dari kebenaran berdasarkan pilihan-nya sendiri, sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى lainnya, ﴾ وَقَالَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لَمَّا قُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ إِنَّ ٱللَّهَ وَعَدَكُمۡ وَعۡدَ ٱلۡحَقِّ وَوَعَدتُّكُمۡ فَأَخۡلَفۡتُكُمۡۖ ﴿ "Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, 'Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya'." (Ibra-him: 22).
#
{28} قال الله تعالى مجيباً لاختصامهم: {لا تَخْتَصِموا لديَّ}؛ أي: لا فائدة في اختصامكم عندي، {و} الحال أني {قد قدَّمْتُ إليكم بالوعيدِ}؛ أي: جاءتكم رسلي بالآيات البيِّنات والحجج الواضحات والبراهين الساطعات، فقامت عليكم حجَّتي وانقطعت حجَّتُكم، وقدمتُم إليَّ بما أسلفتم من الأعمال التي وَجَبَ جزاؤها.
(28) Allah سبحانه وتعالى berfirman seraya menjawab perdebatan di antara mereka, ﴾ لَا تَخۡتَصِمُواْ لَدَيَّ ﴿ "Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku," artinya, perdebatan kalian di hadapanKu tidak ada gunanya, ﴾ وَ﴿ "padahal," karena sesungguhnya Aku ﴾ قَدۡ قَدَّمۡتُ إِلَيۡكُم بِٱلۡوَعِيدِ ﴿ "telah memberikan ancaman kepadamu." Artinya, para rasulKu telah men-datangimu dengan berbagai ayat yang menjelaskan dan hujjah serta bukti yang nyata, hujjahKu telah tegak pada kalian sehingga alasan kalian sama sekali tidak berguna, engkau telah memberikan amal-amal yang telah engkau lakukan kepadaKu yang harus diberi balasan.
#
{29} {ما يُبَدَّلُ القولُ لديَّ}؛ أي: لا يمكن أن يخلف ما قاله الله وأخبر به؛ لأنَّه لا أصدق من الله قيلاً، ولا أصدق حديثاً. {وما أنا بظلاَّمٍ للعبيد}: بل أجزيهم بما عملوا من خيرٍ وشرٍّ؛ فلا يزاد في سيئاتهم، ولا ينقص من حسناتهم.
(29) ﴾ مَا يُبَدَّلُ ٱلۡقَوۡلُ لَدَيَّ ﴿ "Keputusan di sisiKu tidak dapat diubah." Artinya, Allah سبحانه وتعالى tidak mungkin memungkiri apa yang difirman-kan dan diberitakanNya, sebab tidak ada yang perkataannya paling benar selain Allah سبحانه وتعالى. ﴾ وَمَآ أَنَا۠ بِظَلَّٰمٖ لِّلۡعَبِيدِ ﴿ "Dan Aku sekali-kali tidak meng-aniaya hamba-hambaKu." Aku membalas mereka sesuai dengan amalan mereka baik dan buruknya, kejelekan mereka tidak ditam-bah sedikit pun dan kebaikan mereka tidak dikurangi sedikit pun.
Ayah: 30 - 35 #
{يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ (30) وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ (33) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ (34) لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ (35)}
"(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami berta-nya kepada Jahanam, 'Apakah kamu sudah penuh?' Dia menjawab, 'Masih adakah tambahan?' Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) bagi setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturanNya). (Yaitu) orang yang takut kepada Rabb Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat. (Dikatakan kepada penghuni surga), 'Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.' Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahan(nya)." (Qaf: 30-35).
#
{30} يقول تعالى مخوِّفاً لعباده: {يومَ نقولُ لجهنَّم هلِ امتلأتِ}: وذلك من كثرةِ ما ألقيَ فيها، {وتقولُ هلْ مِن مَزيدٍ}؛ أي: لا تزال تطلبُ الزيادة من المجرمين العاصين؛ غضباً لربِّها، وغيظاً على الكافرين، وقد وعدها الله ملأها؛ كما قال تعالى: {لأملأنَّ جهنَّم من الجِنَّة والنَّاس أجمعينَ}: حتى يضعَ ربُّ العزَّة عليها قدمه الكريمة المنزَّهة عن التشبيه، فينزوي بعضُها على بعضٍ، وتقول: قط، قط ؛ قد اكتفيت وامتلأت.
(30) Allah سبحانه وتعالى berfirman seraya menakut-nakuti para hamba-Nya, ﴾ يَوۡمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ ٱمۡتَلَأۡتِ ﴿ "(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahanam, 'Apakah kamu sudah penuh?'" Demi-kian itu karena terlalu banyaknya yang dilemparkan ke dalamnya, ﴾ وَتَقُولُ هَلۡ مِن مَّزِيدٖ ﴿ "dia menjawab, 'Masih adakah tambahan?'" Artinya, Neraka Jahanam terus meminta agar ditambah dari kalangan orang-orang yang berdosa dan pendurhaka, dengan marah terhadap orang-orang kafir, Allah سبحانه وتعالى telah menjanjikan Jahanam akan penuh sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى, ﴾ لَأَمۡلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِينَ 119 ﴿ "Sungguh Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia seluruhnya." (Hud: 119). Hingga Rabb Pemilik Keperkasaan meletakkan KakiNya Yang Mulia (Yang Mahasuci dari Keserupaan) dan melebarkan pojok masing-masing, Neraka Jahanam berkata, "Cukup, cukup, aku sudah cukup dan penuh."[104]
#
{31} {وأزلِفَتِ الجنةُ}؛ أي: قرِّبت بحيث تشاهَد ويُنْظَرُ ما فيها من النعيم المقيم والحبرة والسرور، وإنما أزْلِفَتْ وقُرِّبَتْ لأجل المتَّقين لربِّهم، التاركين للشرك كبيره وصغيره ، الممتَثِلينَ لأوامر ربهم، المنقادين له.
(31) ﴾ وَأُزۡلِفَتِ ٱلۡجَنَّةُ ﴿ "Dan didekatkanlah surga itu," artinya, surga itu didekatkan sehingga bisa disaksikan dan dilihat kenikmatan abadi serta kesenangan yang ada di dalamnya. Surga didekatkan hanya untuk hamba-hamba Allah سبحانه وتعالى yang bertakwa padaNya, yang meninggalkan kesyirikan besar dan kecil, yang melaksanakan pe-rintah-perintah Rabb mereka serta tunduk dan patuh kepadaNya.
#
{32} ويقال لهم على وجه التَّهنئة: {هذا ما توعدون لكلِّ أوَّابٍ حفيظٍ}؛ أي: هذه الجنة وما فيها مما تشتهيه الأنفس وتلذُّ الأعين هي التي وعدَ اللهُ كلَّ أوابٍ؛ أي: رجَّاع إلى الله في جميع الأوقات؛ بذكرِه وحبِّه والاستعانةِ به ودعائِه وخوفِه ورجائِه. {حفيظ}؛ أي: محافظ على ما أمر الله به؛ بامتثاله على وجه الإخلاص والإكمال له على أتمِّ الوجوه، حفيظ لحدوده.
(32) Dan dikatakan kepada mereka seraya diberi ucapan selamat, ﴾ هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٖ ﴿ "Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) bagi setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi me-melihara (semua peraturan-peraturanNya)." Artinya, surga ini serta berbagai kesenangan yang diinginkan jiwa dan dipandang nikmat oleh mata yang ada di dalamnya itu adalah yang dijanjikan Allah سبحانه وتعالى kepada setiap orang yang kembali kepada Allah سبحانه وتعالى, kembali ke-padaNya di segala waktu, mengingatNya, mencintaiNya, meminta pertolongan, berdoa, takut dan berharap kepadaNya. ﴾ حَفِيظٖ ﴿ "Men-jaga," yaitu menjaga apa yang diperintahkan Allah سبحانه وتعالى, melaksana-kan dengan ikhlas serta sempurna untuk Allah سبحانه وتعالى semata dan men-jaga batasan-batasan Allah سبحانه وتعالى.
#
{33} {مَنْ خَشِيَ الرحمنَ}؛ أي: خافه على وجه المعرفة بربِّه والرجاء لرحمته، ولازم على خشية الله في حال غيبه؛ أي: مغيبه عن أعين الناس. وهذه الخشية الحقيقيَّة، وأمَّا خشيتُه في حال نظر الناس وحضورهم؛ فقد يكون رياءً وسمعةً؛ فلا يدلُّ على الخشية، وإنما الخشية النافعة خشيته في الغيب والشهادة، [ويحتمل أنّ المراد بخشية اللَّه بالغيب، كالمراد بالإيمان بالغيب. وأنّ هذا مقابل للشهادة حيث يكون الإيمان والخشية ضرورياً لا اختيارياً حيث يعاين العذاب، وتأتي آيات اللَّه وهذا هو الظاهر.] {وجاء بقلبٍ منيبٍ}؛ أي: وصفه الإنابة إلى مولاه، وانجذاب دواعيه إلى مراضيه.
(33) ﴾ مَّنۡ خَشِيَ ٱلرَّحۡمَٰنَ ﴿ "(Yaitu) orang yang takut kepada Rabb Yang Maha Pemurah," artinya, takut kepadaNya karena mengenal Rabb-nya, mengharap rahmatNya serta senantiasa takut terhadap Allah سبحانه وتعالى meski tidak berada di hadapan orang. Dan inilah rasa takut yang sebenarnya. Sedangkan rasa takut di hadapan dan dalam pandangan orang, maka rasa takut itu adalah riya` dan sum'ah yang tidak menunjukkan rasa takut. Rasa takut yang membawa manfaat adalah rasa takut, baik di kala sendirian maupun ketika bersama orang lain. Kemungkinan maksud ayat ini juga adalah takut ter-hadap Allah سبحانه وتعالى meski tidak terlihat oleh mata seperti halnya yang dimaksud dengan beriman kepada yang ghaib. Ghaib adalah keba-likan dari nyata, karena iman dan rasa takut adalah sesuatu yang vital bukan alternatif karena bisa menentukan azab, kemudian ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى datang dan inilah yang nampak. ﴾ وَجَآءَ بِقَلۡبٖ مُّنِيبٍ ﴿ "Dan ia datang dengan hati yang kembali," ia disifati dengan kembali kepada Penolongnya serta tertarik oleh berbagai faktor pendorong menuju keridhaanNya.
#
{34} ويقال لهؤلاء الأتقياء الأبرار: {ادْخُلوها بِسلامٍ}؛ أي: دخولاً مقروناً بالسلامة من الآفات والشرور، مأموناً فيه جميع مكاره الأمور؛ فلا انقطاع لنعيمهم ولا كدر ولا تنغيص. {ذلك يومُ الخُلودِ}: الذي لا زوال له ولا موت ولا شيء من المكدِّرات.
(34) Dikatakan kepada mereka yang bertakwa dan berbakti, ﴾ ٱدۡخُلُوهَا بِسَلَٰمٖۖ ﴿ "Masukilah surga itu dengan aman," masuk disertai de-ngan keselamatan dari segala bahaya dan keburukan, aman dari seluruh hal yang tidak diinginkan, kenikmatan mereka tidak pernah terputus, tidak terkotori dan tidak ada habisnya. ﴾ ذَٰلِكَ يَوۡمُ ٱلۡخُلُودِ ﴿ "Itu-lah hari kekekalan," tidak bisa lenyap, tidak ada kematian dan tidak ada sesuatu pun yang bisa mengotorinya.
#
{35} {لهم ما يشاؤون فيها}؛ أي: كلُّ ما تعلَّقت به مشيئتهم؛ فهو حاصلٌ فيها، {ولدَينا}: فوق ذلك {مَزيدٌ}؛ أي: ثوابٌ يمدُّهم به الرحمن الرحيم، ممَّا لا عين رأت ولا أذن سمعت ولا خطر على قلب بشرٍ، وأعظم ذلك وأجلُّه وأفضله النظر إلى وجهه الكريم، والتمتُّع بسماع كلامه، والتنعُّم بقربه، فنسأله من فضله.
(35) ﴾ لَهُم مَّا يَشَآءُونَ فِيهَا ﴿ "Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki," artinya, semua yang berkaitan dengan kehendak mereka akan didapatkan di dalam surga. ﴾ وَلَدَيۡنَا ﴿ "Dan pada sisi Kami," di samping itu ﴾ مَزِيدٞ ﴿ "ada tambahan(nya)," yaitu pahala yang dibentangkan oleh Allah سبحانه وتعالى Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas di benak manusia. Dan yang lebih agung serta besar dari semua kenikmatan tersebut adalah memandang WajahNya Yang Mulia, mendengarkan Firman-Nya, menikmati berdekatan denganNya. Kita memohon karunia-Nya ini.
Ayah: 36 - 37 #
{وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُمْ بَطْشًا فَنَقَّبُوا فِي الْبِلَادِ هَلْ مِنْ مَحِيصٍ (36) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ (37)}
"Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami bina-sakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya." (Qaf: 36-37).
#
{36} يقول تعالى مخوفاً للمشركين المكذِّبين للرسول: {وكمْ أهْلَكْنا قبلَهم من قرنٍ}؛ أي: أمماً كثيرة {هم أشدُّ منهم بَطْشاً}؛ أي: قوةً وآثاراً في الأرض، ولهذا قال: {فَنَقَّبوا في البلاد}؛ أي: بنوا الحصون المنيعة والمنازل الرفيعة، وغرسوا الأشجار، وأجروا الأنهار، وزرعوا، وعمَّروا، ودمَّروا، فلما كذَّبوا رسل الله وجحدوا آياته ؛ أخذهم الله بالعقاب الأليم والعذاب الشديد. {هل من مَحيصٍ}؛ أي: لا مفرَّ لهم من عذاب الله حين نزل بهم ولا منقذ، فلم تغن عنهم قوَّتُهم ولا أموالهم ولا أولادهم.
(36) Allah سبحانه وتعالى berfirman seraya menakut-nakuti kaum musy-rikin yang mendustakan Rasulullah a, ﴾ وَكَمۡ أَهۡلَكۡنَا قَبۡلَهُم مِّن قَرۡنٍ ﴿ "Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum me-reka," yakni, umat-umat yang banyak, ﴾ هُمۡ أَشَدُّ مِنۡهُم بَطۡشٗا ﴿ "yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini," artinya, lebih kuat dan lebih kuat bekas karyanya di atas muka bumi ini, karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَنَقَّبُواْ فِي ٱلۡبِلَٰدِ ﴿ "Mereka menjelajah di beberapa negeri," mereka pernah membangun benteng yang kokoh, rumah yang tinggi menjulang, menanam pohon, membuat sungai, berco-cok tanam, memakmurkan sekaligus menghancurkan, ketika me-reka mendustakan utusan Allah سبحانه وتعالى serta menentang ayat-ayatNya, Allah سبحانه وتعالى menyiksa mereka dengan azab yang pedih dan berat. ﴾ هَلۡ مِن مَّحِيصٍ ﴿ "Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)?" Artinya, tidak ada tempat bagi mereka untuk lari dari azab Allah سبحانه وتعالى ketika azab itu datang kepada mereka dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan mereka. Kekuatan, harta, dan anak-anak mereka sama sekali tidak berguna.
#
{37} {إنَّ في ذلك لَذِكْرى لِمَن كان له قلبٌ}؛ أي: قلبٌ عظيمٌ حيٌّ ذكيٌّ زكيٌّ؛ فهذا إذا ورد عليه شيء من آيات الله؛ تذكَّر بها وانتفع فارتفع، وكذلك من ألقى سمعه إلى آيات الله واستمعها استماعاً يسترشد به وقلبُه {شهيدٌ}؛ أي: حاضرٌ؛ فهذا أيضاً له ذكرى وموعظةٌ وشفاءٌ وهدى، وأمَّا المعرض الذي لم يصغِ سمعه إلى الآيات؛ فهذا لا تفيده شيئاً؛ لأنه لا قبول عنده، ولا تقتضي حكمةُ الله هداية من هذا نعته.
(37) ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكۡرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُۥ قَلۡبٌ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati," yakni hati yang agung, hidup, cerdas, dan suci. Apabila ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى datang, hati mengingat dan memanfa-atkannya sehingga nilainya semakin naik. Begitu juga orang yang mendengarkan ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى untuk dijadikan petunjuk hati, ﴾ شَهِيدٞ ﴿ "sedang dia menyaksikannya," yaitu ada, ini juga memiliki peringatan, nasihat, pengobat, dan petunjuk. Adapun orang yang berpaling dan tidak mau mendengarkan ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى, maka semua itu tidak berguna sama sekali, sebab hatinya tidak bisa me-nerima, sehingga hikmah Allah سبحانه وتعالى tidak bisa memberikan hidayah pada orang yang memiliki sifat seperti itu.
Ayah: 38 - 40 #
{وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ (38) فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ (39) وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ (40)}.
"Dan sungguh telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit-pun tidak ditimpa keletihan. Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya). Dan bertas-bihlah kamu kepadaNya di malam hari dan setiap selesai shalat." (Qaf: 38-40).
#
{38} وهذا إخبارٌ منه تعالى عن قدرته العظيمة ومشيئته النافذة، التي أوجد بها أعظم المخلوقات؛ {السمواتِ والأرضَ وما بينَهما في ستَّة أيامٍ}: أولها يوم الأحد، وآخرها يوم الجمعة؛ من غير تعبٍ ولا نصبٍ ولا لغوبٍ ولا إعياءٍ؛ فالذي أوجدها على كبرها وعظمها قادرٌ على إحياء الموتى من باب أولى وأحرى.
(38) Ini adalah pemberitahuan Allah سبحانه وتعالى tentang KuasaNya yang Mahaagung serta kehendakNya yang pasti terlaksana, yang dengan itu Allah سبحانه وتعالى menciptakan makhluk terbesar y a i t u ﴾ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ﴿ "langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa," dimulai dari Hari Ahad dan berakhir pada Hari Jum'at tanpa lelah dan letih. Allah سبحانه وتعالى yang menciptakan langit dan bumi segitu besar dan luasnya tentu lebih mampu untuk menghi-dupkan manusia yang telah mati.
#
{39 ـ 40} {فاصبرْ على ما يقولونَ}: من الذمِّ لك والتكذيب بما جئتَ به، واشتغلْ عنهم والْه بطاعة ربِّك وتسبيحه أول النهار وآخره وفي أوقات الليل وأدبار الصلوات؛ فإن ذِكْرَ الله تعالى مسلٍّ للنفس مؤنسٌ لها مهوِّنٌ للصبر.
(39-40) ﴾ فَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ ﴿ "Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan," yakni yang mencelamu dan mendustakan risalah yang kau bawa, sibukkan dirimu dengan ketaatan terhadap Rabbmu dan bertasbihlah di permulaan siang dan di penghujung-nya dan pada waktu malam hari serta setiap selesai shalat, karena mengingat Allah سبحانه وتعالى bisa membawa pelipur untuk jiwa, melegakan jiwa, dan meringankan beban untuk bersabar.
Ayah: 41 - 45 #
{وَاسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ الْمُنَادِ مِنْ مَكَانٍ قَرِيبٍ (41) يَوْمَ يَسْمَعُونَ الصَّيْحَةَ بِالْحَقِّ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُرُوجِ (42) إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَإِلَيْنَا الْمَصِيرُ (43) يَوْمَ تَشَقَّقُ الْأَرْضُ عَنْهُمْ سِرَاعًا ذَلِكَ حَشْرٌ عَلَيْنَا يَسِيرٌ (44) نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَقُولُونَ وَمَا أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِجَبَّارٍ فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ (45)}
"Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat. (Yaitu) pada hari mereka men-dengar teriakan dengan sebenar-benarnya, itulah hari keluar (dari kubur). Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-lah tempat kembali (semua makhluk). (Yaitu) pada hari bumi terbelah-belah menampakkan mereka (lalu mereka keluar) dengan cepat. Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami. Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan al-Qur`an ini orang yang takut kepada ancamanKu." (Qaf: 41-45).
#
{41} أي: {واستمعْ}: بقلبك نداء المنادي، وهو إسرافيل عليه السلام، حين ينفخُ في الصور {من مكانٍ قريبٍ}: من الأرض.
(41) ﴾ وَٱسۡتَمِعۡ ﴿ "Dan dengarkanlah," dengan hatimu seruan ma-laikat yang menyeru, dia adalah malaikat Israfil عليه السلام ketika meniup sangkakala, ﴾ مِن مَّكَانٖ قَرِيبٖ ﴿ "dari tempat yang dekat," yaitu di bumi.
#
{42} {يوم يسمعونَ الصَّيحَةَ}؛ أي: كلُّ الخلائق يسمعون تلك {الصيحة}: المزعجة المهولة {بالحقِّ}: الذي لا شكَّ فيه ولا امتراء. {ذلك يومُ الخروج}: من القبور، الذي انفرد به القادر على كلِّ شيء.
(42) ﴾ يَوۡمَ يَسۡمَعُونَ ٱلصَّيۡحَةَ ﴿ "(Yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan," di mana semua makhluk bisa mendengarnya, ﴾ ٱلصَّيۡحَةَ ﴿ "teriakan" yang mengusik dan membuat takut ﴾ بِٱلۡحَقِّۚ ﴿ "dengan sebe-nar-benarnya," yang tidak ada keraguan dan tidak perlu diperdebat-kan. ﴾ ذَٰلِكَ يَوۡمُ ٱلۡخُرُوجِ ﴿ "Itulah hari keluar" dari kubur, yang hanya Allah سبحانه وتعالى Yang Mahakuasa atas segala sesuatu yang bisa melakukannya.
#
{43 ـ 44} ولهذا قال: {إنَّا نحن نحيي ونميتُ وإلينا المصيرُ. يومَ تَشَقَّقُ الأرضُ عنهم}؛ أي: عن الخلائق {سراعاً}؛ أي: يسرعون لإجابة الدَّاعي لهم إلى موقفِ القيامة. {ذلك حشرٌ علينا يسيرٌ}؛ أي: سهل على الله ، لا تعبَ فيه ولا كلفةَ.
(43-44) Karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ إِنَّا نَحۡنُ نُحۡيِۦ وَنُمِيتُ وَإِلَيۡنَا ٱلۡمَصِيرُ 43 يَوۡمَ تَشَقَّقُ ٱلۡأَرۡضُ عَنۡهُمۡ ﴿ "Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-lah tempat kembali (semua makhluk). (Yaitu) pada hari bumi terbelah-belah menampakkan mereka," menam-pakkan semua manusia ﴾ سِرَاعٗاۚ ﴿ "dengan cepat," di mana mereka bersegera memenuhi panggilan yang memanggil mereka untuk menuju tempat pemberhentian pada Hari Kiamat. ﴾ ذَٰلِكَ حَشۡرٌ عَلَيۡنَا يَسِيرٞ ﴿ "Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami," arti-nya, mudah bagi Allah سبحانه وتعالى, tidak ada kelelahan dalam melakukan-nya dan tidak ada beban.
#
{45} {نحنُ أعلمُ بما يقولون}: لك مما يحزنك من الأذى، وإذا كنَّا أعلم بذلك؛ فقد علمت كيف اعتناؤنا بك وتيسيرنا لأمورك ونصرنا لك على أعدائك؛ فليفرح قلبك، ولتطمئنَّ نفسُك، ولتعلم أنَّنا أرحم بك وأرأف من نفسك، فلم يبق لك إلا انتظار وعد الله والتأسِّي بأولي العزم من رسل الله، {وما أنت عليهم بجبَّارٍ}؛ أي: مسلَّط عليهم، {إنَّما أنت منذرٌ ولكلِّ قومٍ هادٍ}، ولهذا قال: {فذكِّر بالقرآن من يخاف وعيد}، والتذكير هو تذكير ما تقرَّر في العقول والفطر من محبَّة الخير وإيثاره وفعله ومن بغض الشرِّ ومجانبته، وإنما يتذكَّر بالتذكير من يخاف وعيد الله، وأما من لم يخفِ الوعيد ولم يؤمنْ به؛ فهذا فائدة تذكيره إقامة الحجَّة عليه لئلا يقول: ما جاءنا من بشيرٍ ولا نذيرٍ.
(45) ﴾ نَّحۡنُ أَعۡلَمُ بِمَا يَقُولُونَۖ ﴿ "Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan," hinaan yang mereka katakan kepadamu yang mem-buatmu sedih. Jika Kami mengetahui hal itu, maka engkau juga mengetahui bagaimana Kami memperhatikanmu dan memudah-kan segala urusanmu serta menolongmu atas musuh-musuhmu, maka bergembiralah hatimu, tenangkan jiwamu dan hendaknya engkau mengetahui bahwa Kami menyayangimu dan mencintai jiwamu. Yang hanya bisa kau lakukan adalah menanti janji Allah سبحانه وتعالى dan meneladani para rasul-rasul ulul azmi, ﴾ وَمَآ أَنتَ عَلَيۡهِم بِجَبَّارٖۖ ﴿ "Dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka," yakni menguasai mereka. ﴾ إِنَّمَآ أَنتَ مُنذِرٞۖ وَلِكُلِّ قَوۡمٍ هَادٍ 7 ﴿ "Engkau hanyalah pemberi peringatan dan setiap kaum itu ada yang memberi petunjuk." Karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَذَكِّرۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ ﴿ "Maka berilah peringatan dengan al-Qur`an ini orang yang takut kepada ancamanKu," peringatan adalah sesuatu yang menancap di akal dan fitrah berupa rasa cinta terhadap kebaikan, mengutamakan serta melakukan kebaikan, membenci keburukan dan menjauhinya. Mereka yang bisa memanfaatkan peringatan Allah سبحانه وتعالى adalah yang takut akan ancamanNya, sedangkan orang yang tidak takut terha-dap ancaman Allah سبحانه وتعالى dan tidak beriman kepadaNya, maka man-faat dari peringatan tersebut adalah penegakan hujjah padanya agar tidak beralasan belum datang rasul pembawa berita gembira dan ancaman.
Akhir tafsir Surat Qaf. Segala puji hanya bagi Allah سبحانه وتعالى semata, dari permulaan, akhir, lahir dan batin.