Ayah:
TAFSIR SURAT ASY-SYU'ARA` (Para Penyair)
TAFSIR SURAT ASY-SYU'ARA` (Para Penyair)
Makkiyah Menurut Jumhur Ulama
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang."
Ayah: 1 - 9 #
{طسم (1) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ (2) لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ أَلَّا يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (3) إِنْ نَشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِمْ مِنَ السَّمَاءِ آيَةً فَظَلَّتْ أَعْنَاقُهُمْ لَهَا خَاضِعِينَ (4) وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ مِنَ الرَّحْمَنِ مُحْدَثٍ إِلَّا كَانُوا عَنْهُ مُعْرِضِينَ (5) فَقَدْ كَذَّبُوا فَسَيَأْتِيهِمْ أَنْبَاءُ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (6) أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الْأَرْضِ كَمْ أَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ (7) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (8) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (9)}.
"Tha Sin Mim. Inilah ayat-ayat al-Qur`an yang menerang-kan. Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka tidak beriman. Jika Kami meng-hendaki, niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya. Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Rabb Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling darinya. Sungguh mereka telah mendustakan (al-Qur`an), maka kelak akan datang kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapa banyak Kami menumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekua-saan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesung-guhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 1-9).
#
{1 ـ 2} يشير الباري تعالى إشارةً تدلُّ على التعظيم لآياتِ الكتاب المُبين البيِّن الواضح الدالِّ على جميع المطالب الإلهيَّةِ والمقاصدِ الشرعيَّة؛ بحيث لا يبقى عند الناظر فيه شكٌّ ولا شبهةٌ فيما أخبر به أو حكم به؛ لوضوحِهِ ودلالتِهِ على أشرف المعاني وارتباطِ الأحكام بحُكْمِها وتعليقِها بمناسبِهِا، فكان رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - يُنْذِرُ به الناس، ويَهْدي به الصراطَ المستقيمَ، فيهتدي بذلك عبادُ الله المتَّقون، ويعرِضُ عنه من كُتِبَ عليه الشقاء، فكان يحزنُ حزناً شديداً على عدم إيمانهم؛ حرصاً منه على الخير، ونُصحاً لهم.
(1-2) Allah Sang Pencipta mengisyaratkan kepada suatu isyarat yang menunjukkan betapa agungnya ayat-ayat al-Kitab al-Mubin (al-Qur`an) yang sangat jelas yang menunjukkan kepada seluruh tuntutan-tuntutan ilahi dan maqashid syar'iyyah, sehingga tidak ada sedikit pun keraguan bagi orang yang mengamatinya, dan tidak ada syubhat tentang apa yang diberitakanNya atau di-putuskanNya karena kejelasan penunjukannya (wudhuh ad-Dalalah) terhadap makna-makna termulia dan keterkaitan hukum-hukum dengan hikmahnya dan ketertautannya dengan korelasinya. Rasu-lullah a memperingatkan manusia dengannya, dan dengannya pula beliau menunjukkan (mereka) kepada jalan yang lurus, sehingga banyak hamba-hamba Allah yang bertakwa mendapat petunjuk, sedangkan orang yang telah ditetapkan binasa berpaling darinya, sehingga membuat Rasulullah a sangat pilu dan sedih karena mereka tidak beriman, karena kesungguhan beliau kepada kebaikan mereka dan ketulusannya terhadap mereka.
#
{3} فلهذا قال تعالى لنبيه: {لَعَلَّكَ باخعٌ نفسَك}؛ أي: مهلكها وشاقٌّ عليها {ألاّ يكونوا مؤمنينَ}؛ أي: فلا تفعل ولا تُذْهِبْ نفسَكَ عليهم حسراتٍ؛ فإنَّ الهداية بيد الله، وقد أدَّيْت ما عليك من التبليغ، وليس فوقَ هذا القرآن المُبين آيةٌ حتى نُنْزِلَها ليؤمنوا بها؛ فإنَّه كافٍ شافٍ لمن يريدُ الهداية.
(3) Maka dari itu Allah سبحانه وتعالى berfirman kepada NabiNya, ﴾ لَعَلَّكَ بَٰخِعٞ نَّفۡسَكَ ﴿ "Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan)," maksudnya, kamu menyengsarakan dan mem-buat sulit dirimu, ﴾ أَلَّا يَكُونُواْ مُؤۡمِنِينَ ﴿ "karena mereka tidak beriman," maka janganlah kamu lakukan dan janganlah kamu menyengsarakan dirimu karena kesedihan terhadap mereka. Sebab hidayah itu ada di Tangan Allah, dan kamu telah melaksanakan kewajiban me-nyampaikan (risalah) sementara tidak ada di luar al-Qur`an ini satu pun tanda (mukjizat) untuk kami turunkan agar mereka beriman. Sebab al-Qur`an itu sendiri sudah cukup bagi siapa saja yang menghendaki hidayah.
#
{4} ولهذا قال: {إن نَشَأ نُنَزِّلْ عليهم من السماءِ آيةً}؛ أي: من آيات الاقتراح {فَظَلَّتْ أعناقُهم}؛ أي: أعناق المكذِّبين {لها خاضعينَ}: ولكن لا حاجة إلى ذلك ولا مصلحة فيه؛ فإنَّه إذْ ذاك الوقت يكون الإيمان غير نافع، وإنَّما الإيمانُ النافعُ الإيمانُ بالغيب؛ كما قال تعالى: {هل يَنظُرون إلاَّ أن تَأتِيَهُمُ الملائكةُ أو يأتيَ رَبُّكَ أو يأتِيَ بعضُ آياتِ ربِّكَ يومَ يأتي بعضُ آياتِ ربِّكَ لا يَنفَعُ نفساً إيمانُها ... } الآية.
(4) Oleh karenanya, Dia berfirman, ﴾ إِن نَّشَأۡ نُنَزِّلۡ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ ءَايَةٗ ﴿ "Jika Kami menghendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka satu mukjizat dari langit," maksudnya satu dari tanda-tanda yang mereka minta, ﴾ فَظَلَّتۡ أَعۡنَٰقُهُمۡ ﴿ "maka senantiasa kuduk-kuduk mereka," maksud-nya, leher para pendusta ﴾ لَهَا خَٰضِعِينَ ﴿ "tunduk kepadanya," akan tetapi hal itu tidak perlu dan tidak ada maslahatnya, sebab pada waktu itu iman sudah tidak berguna lagi. Sebab, iman yang berguna itu adalah iman kepada yang ghaib, sebagaimana Allah تعالى berfirman, ﴾ هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأۡتِيَهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَوۡ يَأۡتِيَ رَبُّكَ أَوۡ يَأۡتِيَ بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَۗ يَوۡمَ يَأۡتِي بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفۡسًا إِيمَٰنُهَا لَمۡ تَكُنۡ ءَامَنَتۡ مِن قَبۡلُ أَوۡ كَسَبَتۡ فِيٓ إِيمَٰنِهَا خَيۡرٗاۗ قُلِ ٱنتَظِرُوٓاْ إِنَّا مُنتَظِرُونَ 158 ﴿ "Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Rabbmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Rabbmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah, 'Tunggulah olehmu, sesungguhnya kami pun menunggu (pula)'." (Al-An'am: 158).
#
{5} {وما يأتيهم من ذِكْرٍ من الرحمن مُحْدَثٍ}: يأمرُهُم وينهاهُم ويذكِّرهم ما ينفعُهم ويضرُّهم {إلاَّ كانوا عنه معرِضينَ}: بقلوبِهِم وأبدانِهِم. هذا إعراضُهم عن الذكر المحدَث الذي جرت العادةُ أنَّه يكون موقِعُهُ أبلغَ من غيرِهِ؛ فكيف بإعراضهم عن غيرِهِ؟! وهذا لأنَّهم لا خير فيهم، ولا تنجَعُ فيهم المواعظُ.
(5) ﴾ وَمَا يَأۡتِيهِم مِّن ذِكۡرٖ مِّنَ ٱلرَّحۡمَٰنِ مُحۡدَثٍ ﴿ "Dan sekali-kali tidaklah datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Rabb Yang Maha Pemurah." Dia memerintah mereka, melarang dan mengingatkan mereka akan segala hal yang bermanfaat bagi mereka dan yang membahayakan, ﴾ إِلَّا كَانُواْ عَنۡهُ مُعۡرِضِينَ ﴿ "melainkan mereka selalu berpaling darinya," dengan hati dan badan mereka. Ini adalah sikap berpaling mereka dari peringatan baru yang biasanya sentuhannya (seharusnya) sangat dalam daripada yang lainnya. Lalu bagaimana sikap berpaling mereka dari yang lainnya? Hal itu adalah karena pada diri mereka tidak ada kebaikannya sama sekali dan segala bentuk nasihat tidak efektif bagi mereka.
#
{6} ولهذا قال: {فقد كذَّبوا}؛ أي: بالحقِّ، وصار التكذيبُ لهم سجيَّةً لا تتغيَّرُ ولا تتبدَّلُ، {فسيأتيهم أنباءُ ما كانوا به يستهزِئونَ}؛ أي: سيقع بهم العذابُ ويحلُّ بهم ما كذَّبوا به؛ فإنَّهم قد حقَّتْ عليهم كلمةُ العذاب.
(6) Oleh karena itu, Dia berfirman, ﴾ فَقَدۡ كَذَّبُواْ ﴿ "Sungguh me-reka telah mendustakan" kebenaran. Dan sikap mendustakan telah menjadi karakter mereka yang tidak akan berubah dan tergantikan, ﴾ فَسَيَأۡتِيهِمۡ أَنۢبَٰٓؤُاْ مَا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ ﴿ "maka kelak akan datang kepada mereka berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan." Maksudnya, azab akan menimpa mereka dan sesuatu yang telah mereka dustakan itu akan melanda mereka, karena sesungguhnya kalimatul azab telah menjadi benar bagi mereka.
#
{7} قال الله منبهاً على التفكُّر الذي ينفع صاحبَه: {أوَلَم يَرَوْا إلى الأرض كم أنبَتْنا فيها من كلِّ زوج كريم}: من جميع أصناف النباتات، حسنة المنظر، كريمة في نفعها.
(7) Allah سبحانه وتعالى berfirman seraya mengingatkan untuk tafakkur (merenung) yang berguna bagi pelakunya, ﴾ أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ كَمۡ أَنۢبَتۡنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوۡجٖ كَرِيمٍ ﴿ "Apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapa banyak Kami menumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?" dari berbagai macam tumbuh-tumbuhan, yang indah dipandang dan mulia manfaatnya.
#
{8} {إنَّ في ذلك لآيةً}: على إحياء الله الموتى بعد موتِهِم؛ كما أحيا الأرض بعد موتها، {وما كان أكثرُهُم مؤمنينَ}؛ كما قال تعالى: {وما أكثرُ الناس ولو حَرَصْتَ بمؤمنينَ}.
(8) ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda," yang membuktikan kekuasaan Allah untuk menghidupkan kembali manusia-manusia yang sudah mati, sebagaimana Dia berkuasa menghidupkan bumi setelah ketan-dusannya. ﴾ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ 8 ﴿ "Dan kebanyakan mereka tidak beriman," seperti yang difirmankan Allah سبحانه وتعالى dalam ayat lain, ﴾ وَمَآ أَكۡثَرُ ٱلنَّاسِ وَلَوۡ حَرَصۡتَ بِمُؤۡمِنِينَ 103 ﴿ "Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya." (Yusuf: 103).
#
{9} {وإنَّ ربَّكَ لهو العزيزُ}: الذي قد قَهَرَ كلَّ مخلوقٍ، ودان له العالمُ العلويُّ والسفليُّ. {الرحيمُ}: الذي وسعتْ رحمتُهُ كلَّ شيءٍ، ووصل جودُهُ إلى كلِّ حيٍّ، العزيز الذي أهلك الأشقياء بأنواع العقوبات، الرحيم بالسعداء؛ حيث أنجاهم من كل شرٍّ وبلاءٍ.
(9) ﴾ وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ﴿ "Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa," yang menundukkan setiap makhluk, dan seluruh alam atas dan alam bawah tunduk kepadaNya. ﴾ ٱلرَّحِيمُ ﴿ "lagi Maha Penyayang," yang rahmatNya meliputi segala sesuatu, kemurahanNya sampai kepada segala yang hidup; Yang Mahaper-kasa membinasakan orang-orang yang sengsara dengan berbagai hukuman, Maha Pemurah terhadap orang-orang yang berbahagia, di mana Dia menyelamatkan mereka dari segala keburukan dan bala.
Ayah: 10 - 68 #
{وَإِذْ نَادَى رَبُّكَ مُوسَى أَنِ ائْتِ الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (10) قَوْمَ فِرْعَوْنَ أَلَا يَتَّقُونَ (11) قَالَ رَبِّ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُكَذِّبُونِ (12) وَيَضِيقُ صَدْرِي وَلَا يَنْطَلِقُ لِسَانِي فَأَرْسِلْ إِلَى هَارُونَ (13) وَلَهُمْ عَلَيَّ ذَنْبٌ فَأَخَافُ أَنْ يَقْتُلُونِ (14) قَالَ كَلَّا فَاذْهَبَا بِآيَاتِنَا إِنَّا مَعَكُمْ مُسْتَمِعُونَ (15) فَأْتِيَا فِرْعَوْنَ فَقُولَا إِنَّا رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (16) أَنْ أَرْسِلْ مَعَنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ (17) قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدًا وَلَبِثْتَ فِينَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِينَ (18) وَفَعَلْتَ فَعْلَتَكَ الَّتِي فَعَلْتَ وَأَنْتَ مِنَ الْكَافِرِينَ (19) قَالَ فَعَلْتُهَا إِذًا وَأَنَا مِنَ الضَّالِّينَ (20) فَفَرَرْتُ مِنْكُمْ لَمَّا خِفْتُكُمْ فَوَهَبَ لِي رَبِّي حُكْمًا وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُرْسَلِينَ (21) وَتِلْكَ نِعْمَةٌ تَمُنُّهَا عَلَيَّ أَنْ عَبَّدْتَ بَنِي إِسْرَائِيلَ (22) قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ (23) قَالَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ مُوقِنِينَ (24) قَالَ لِمَنْ حَوْلَهُ أَلَا تَسْتَمِعُونَ (25) قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ (26) قَالَ إِنَّ رَسُولَكُمُ الَّذِي أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ لَمَجْنُونٌ (27) قَالَ رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ (28) قَالَ لَئِنِ اتَّخَذْتَ إِلَهًا غَيْرِي لَأَجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُونِينَ (29) قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُبِينٍ (30) قَالَ فَأْتِ بِهِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (31) فَأَلْقَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُبِينٌ (32) وَنَزَعَ يَدَهُ فَإِذَا هِيَ بَيْضَاءُ لِلنَّاظِرِينَ (33) قَالَ لِلْمَلَإِ حَوْلَهُ إِنَّ هَذَا لَسَاحِرٌ عَلِيمٌ (34) يُرِيدُ أَنْ يُخْرِجَكُمْ مِنْ أَرْضِكُمْ بِسِحْرِهِ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ (35) قَالُوا أَرْجِهْ وَأَخَاهُ وَابْعَثْ فِي الْمَدَائِنِ حَاشِرِينَ (36) يَأْتُوكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيمٍ (37) فَجُمِعَ السَّحَرَةُ لِمِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (38) وَقِيلَ لِلنَّاسِ هَلْ أَنْتُمْ مُجْتَمِعُونَ (39) لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ السَّحَرَةَ إِنْ كَانُوا هُمُ الْغَالِبِينَ (40) فَلَمَّا جَاءَ السَّحَرَةُ قَالُوا لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْرًا إِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ (41) قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ إِذًا لَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ (42) قَالَ لَهُمْ مُوسَى أَلْقُوا مَا أَنْتُمْ مُلْقُونَ (43) فَأَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ الْغَالِبُونَ (44) فَأَلْقَى مُوسَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ (45) فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ (46) قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (47) رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ (48) قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ (49) قَالُوا لَا ضَيْرَ إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنْقَلِبُونَ (50) إِنَّا نَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَايَانَا أَنْ كُنَّا أَوَّلَ الْمُؤْمِنِينَ (51) وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي إِنَّكُمْ مُتَّبَعُونَ (52) فَأَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِي الْمَدَائِنِ حَاشِرِينَ (53) إِنَّ هَؤُلَاءِ لَشِرْذِمَةٌ قَلِيلُونَ (54) وَإِنَّهُمْ لَنَا لَغَائِظُونَ (55) وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَاذِرُونَ (56) فَأَخْرَجْنَاهُمْ مِنْ جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (57) وَكُنُوزٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ (58) كَذَلِكَ وَأَوْرَثْنَاهَا بَنِي إِسْرَائِيلَ (59) فَأَتْبَعُوهُمْ مُشْرِقِينَ (60) فَلَمَّا تَرَاءَى الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَابُ مُوسَى إِنَّا لَمُدْرَكُونَ (61) قَالَ كَلَّا إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ (62) فَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْبَحْرَ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ (63) وَأَزْلَفْنَا ثَمَّ الْآخَرِينَ (64) وَأَنْجَيْنَا مُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَجْمَعِينَ (65) ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (66) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (67) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (68)} مَا أَنْتُمْ مُلْقُونَ (43) فَأَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ الْغَالِبُونَ (44) فَأَلْقَى مُوسَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ (45) فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ (46) قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (47) رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ (48) قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ (49) قَالُوا لَا ضَيْرَ إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنْقَلِبُونَ (50) إِنَّا نَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَايَانَا أَنْ كُنَّا أَوَّلَ الْمُؤْمِنِينَ (51) وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي إِنَّكُمْ مُتَّبَعُونَ (52) فَأَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِي الْمَدَائِنِ حَاشِرِينَ (53) إِنَّ هَؤُلَاءِ لَشِرْذِمَةٌ قَلِيلُونَ (54) وَإِنَّهُمْ لَنَا لَغَائِظُونَ (55) وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَاذِرُونَ (56) فَأَخْرَجْنَاهُمْ مِنْ جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (57) وَكُنُوزٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ (58) كَذَلِكَ وَأَوْرَثْنَاهَا بَنِي إِسْرَائِيلَ (59) فَأَتْبَعُوهُمْ مُشْرِقِينَ (60) فَلَمَّا تَرَاءَى الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَابُ مُوسَى إِنَّا لَمُدْرَكُونَ (61) قَالَ كَلَّا إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ (62) فَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْبَحْرَ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ (63) وَأَزْلَفْنَا ثَمَّ الْآخَرِينَ (64) وَأَنْجَيْنَا مُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَجْمَعِينَ (65) ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (66) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (67) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (68)}.
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan Fir-manNya), 'Datangilah kaum yang lalim itu, (yaitu) kaum Fir'aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?' Musa berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku. Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun. Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku.' Allah berfirman, 'Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu), maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukji-zat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan), Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan kalian berdua katakanlah, 'Sesungguhnya kami adalah Rasul Rabb semesta alam, lepaskanlah Bani Isra`il (pergi) beserta kami.' Fir'aun menjawab, 'Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umur-mu, dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu, dan kamu termasuk golongan orang-orang yang meng-ingkari (jasa orang lain, tanpa balas budi).' Musa berkata, 'Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf. Lalu aku lari meninggalkan kalian ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang dari rasul-rasul. Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Isra`il.' Fir'aun bertanya, 'Siapa Tuhan semesta alam itu?' Musa menjawab, 'Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya. (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (adalah orang-orang yang) mempercayaiNya.' Berkata-lah Fir'aun kepada orang-orang di sekelilingnya, 'Apakah kamu tidak mendengarkan?' Musa berkata (pula), 'Tuhanmu dan Tuhan nenek-nenek moyangmu yang dahulu.' Fir'aun berkata, 'Sesungguh-nya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila.' Musa berkata, 'Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya. (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal.' Fir'aun berkata, 'Sungguh jika kamu me-nyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan.' Musa berkata, 'Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendati pun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata?' Fir'aun berkata, 'Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar.' Maka Musa melemparkan tongkatnya, yang tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular yang nyata. Dan dia menarik tangannya (dari dalam bajunya), maka tiba-tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya. Fir'aun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya, 'Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, dia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?' Mereka menjawab, 'Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir), niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepada-mu.' Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetap-kan di hari yang maklum, dan dikatakan kepada orang banyak, 'Berkumpullah kamu sekalian. Semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang.' Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, mereka bertanya kepada Fir'aun, 'Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami ada-lah orang-orang yang menang?' Fir'aun menjawab, 'Ya, kalau de-mikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku).' Berkatalah Musa kepada mereka, 'Lemparkanlah apa yang hendak kamu Lemparkan.' Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, 'Demi kekuasaan Fir'aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang.' Kemudian Musa melemparkan tongkat-nya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu. Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersu-jud (kepada Allah). Mereka berkata, 'Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, (yaitu) Tuhan Musa dan Harun.' Fir'aun berkata, 'Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku mem-beri izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya.' Mereka berkata, 'Tidak ada ke-mudaratan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, sesungguhnya kami amat menginginkan agar Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman.' Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa, 'Pergilah di malam hari dengan mem-bawa hamba-hambaKu (Bani Isra`il), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli.' Kemudian Fir'aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. (Fir'aun berkata), 'Sesungguhnya mereka (Bani Isra`il) benar-benar golongan kecil, dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita, dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga.' Maka Kami keluarkan Fir'aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air, dan (dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia. Demikianlah halnya, dan Kami anugerah-kan semuanya (itu) kepada Bani Isra`il. Maka Fir'aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengi-kut-pengikut Musa, 'Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.' Musa menjawab, 'Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.' Lalu Kami wahyukan kepada Musa, 'Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.' Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain. Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya, semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 10-68).
Allah سبحانه وتعالى mengulangi kisah Nabi Musa dan mendua kalikan-nya di dalam al-Qur`an yang mana Dia tidak mendua kalikan selainnya. Hal itu karena kisah tersebut mengandung beberapa hikmah dan pelajaran. Dan di dalamnya terdapat berita tentang nabiNya bersama orang-orang yang zhalim dan orang-orang yang beriman. Dia adalah pembawa Syariat agung dan pembawa kitab Taurat yang merupakan kitab suci termulia setelah al-Qur`an, seraya berfirman,
#
{10 ـ 11} واذْكُرْ حالة موسى الفاضلة وقت نداء الله إيَّاه حين كلَّمه ونبَّأه وأرسله، فقال: {أنِ ائتِ القومَ الظَّالمين}: الذين تَكَبَّروا في الأرض وعَلَوْا على أهلها وادَّعى كبيرُهُم الربوبيَّة، {قومَ فرعونَ ألَا يَتَّقونَ}؛ أي: قُلْ لهم بلينِ قولٍ ولطفِ عبارةٍ: ألا تتَّقونَ اللهَ الذي خَلَقَكم ورَزَقَكُم فتترُكون ما أنتم عليه من الكفر.
(10-11) Dan ingatlah keadaan yang sangat mulia pada waktu Allah menyeru Nabi Musa saat Dia berbicara langsung ke-padanya, mengangkatnya sebagai nabi dan mengutusnya, seraya berfirman, ﴾ أَنِ ٱئۡتِ ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ ﴿ "Datangilah kaum yang zhalim itu," yaitu orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi ini dan semena-mena terhadap para penghuninya, dan pembesar mereka mengklaim sebagai tuhan ﴾ قَوۡمَ فِرۡعَوۡنَۚ أَلَا يَتَّقُونَ ﴿ "(yaitu) kaum Fir'aun, 'Mengapa mereka tidak bertakwa?'" Maksudnya, katakan kepada mereka dengan perkataan yang lembut dan ungkapan yang lunak: Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah yang telah mencipta-kan kalian dan memberi kalian rizki, kemudian kalian meninggal-kan kekafiran yang kalian anut.
#
{12 ـ 14} فقال موسى عليه السلام معتذراً من ربِّه ومبيِّناً لعذرِهِ وسائلاً له المعونَةَ على هذا الحمل الثقيل: {قال ربِّ إنِّي أخافُ أن يكذِّبونِ. ويضيقُ صَدْري ولا يَنْطَلِقُ لساني}، فقال: {ربِّ اشْرَحْ لي صَدْري. ويَسِّرْ لي أمري. واحْلُلْ عُقْدَهً من لساني. يَفْقَهوا قولي واجْعَلْ لي وزيراً من أهلي. هارونَ أخي}، {فأرسِلْ إلى هارونَ}: فأجاب الله طلبتَهُ ونبَّأ أخاه [هارون] كما نبَّأه، {فأرْسِلْهُ معي رِدْأً}؛ أي: معاوناً لي على أمري. {ولهم عليَّ ذنبٌ}؛ أي: في قتل القبطيِّ، {فأخافُ أن يَقْتُلونِ}.
(12-14) Lalu Musa عليه السلام berkata seraya memohon maaf kepada Rabbnya dan menjelaskan alasannya, serta memohon kepa-daNya pertolongan atas tugas berat ini, ﴾ رَبِّ إِنِّيٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ 12 وَيَضِيقُ صَدۡرِي وَلَا يَنطَلِقُ لِسَانِي ﴿ "Ya Rabbku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakanku. Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku." Lalu dia mengatakan, ﴾ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي 25 وَيَسِّرۡ لِيٓ أَمۡرِي 26 وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةٗ مِّن لِّسَانِي 27 يَفۡقَهُواْ قَوۡلِي 28 وَٱجۡعَل لِّي وَزِيرٗا مِّنۡ أَهۡلِي 29 هَٰرُونَ أَخِي 30 ﴿ "Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun saudaraku." (Thaha: 25-30). ﴾ فَأَرۡسِلۡ إِلَىٰ هَٰرُونَ ﴿ "maka utuslah (Jibril) kepada Harun." Lalu Allah mengabulkan permohonannya, dan Dia mengangkat saudaranya, Harun sebagai nabi, sebagaimana Dia telah menjadikan dirinya sebagai nabi. ﴾ فَأَرۡسِلۡهُ مَعِيَ رِدۡءٗا ﴿ "Maka utuslah dia bersamaku sebagai pendukung." (Al-Qashash: 34); maksudnya, sebagai pembantu bagiku atas urusanku ini. ﴾ وَلَهُمۡ عَلَيَّ ذَنۢبٞ ﴿ "Dan aku berdosa terhadap mereka," maksudnya, dosa dalam membunuh seorang dari suku Qibthi, ﴾ فَأَخَافُ أَن يَقۡتُلُونِ ﴿ "maka aku takut mereka akan membunuhku."
#
{15 ـ 17} {قال كلاَّ}؛ أي: لا يتمكَّنون من قتلِكَ؛ فإنَّا سنجعلُ لكما سلطاناً؛ فلا يصِلون إليكُما [بآياتنا] أنتما ومن اتَّبَعَكما الغالبون، ولهذا لم يتمكَّنْ فرعونُ من قتل موسى مع منابذتِهِ له غايةَ المنابذةِ وتسفيه رأيِهِ وتضليلِهِ وقومه، {فاذهبا بآياتنا}: الدالَّةِ على صدقِكُما وصحَّةِ ما جئتما به، {إنَّا معكم مستمعونَ}: أحفظُكُما وأكلؤُكُما، {فأتِيا فرعونَ فقولا إنَّا رسولُ ربِّ العالمينَ}؛ أي: أرسلنا إليك لِتُؤْمِنَ به وبنا، وتنقادَ لعبادتِهِ وتذعنَ لتوحيدِهِ. {أنْ أرْسِلْ مَعَنا بني إسرائيلَ}: فكُفَّ عنهم عذَابَكَ، وارْفَعْ عنهم يَدَكَ؛ ليَعْبُدوا ربَّهم، ويُقيموا أمر دينِهِم.
(15-17) ﴾ قَالَ كـَلَّاۖ ﴿ "Allah berfirman, 'Jangan takut'." Maksudnya, mereka tidak akan bisa membunuhmu, karena Kami akan membe-rikan suatu kekuasaan kepada kamu berdua, hingga mereka tidak akan bisa menyentuh kamu berdua [dengan mukjizat-mukjizat Kami], kamu berdua dan orang-orang yang mengikuti kamu berdua adalah yang menang. Maka dari itu, Fir'aun tidak mampu membunuh Musa meskipun dia melawannya dengan sangat keras, menganggap bodoh akalnya dan mencap sesat para pengikutnya. ﴾ فَٱذۡهَبَا بِـَٔايَٰتِنَآۖ ﴿ "Maka pergilah kamu berdua dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami," yang menunjukkan atas kebenaran kamu berdua dan keshahihan apa yang kamu bawa, ﴾ إِنَّا مَعَكُم مُّسۡتَمِعُونَ ﴿ "sesungguh-nya Kami bersamamu mendengarkan." Aku menjaga dan melindungi kamu berdua. ﴾ فَأۡتِيَا فِرۡعَوۡنَ فَقُولَآ إِنَّا رَسُولُ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan katakanlah olehmu, 'Sesungguhnya kami ada-lah Rasul Rabb semesta alam'." Maksudnya, kami diutus kepadamu agar kamu beriman kepadaNya dan kepada kami, dan agar kamu patuh beribadah kepadaNya dan tunduk mengesakanNya. ﴾ أَنۡ أَرۡسِلۡ مَعَنَا بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ﴿ "Lepaskanlah Bani Isra`il (pergi) beserta kami," maka hentikanlah siksaanmu terhadap mereka dan lepaskanlah tanganmu dari mereka agar mereka bisa beribadah kepada Allah, Rabb mereka, dan agar mereka bisa menegakkan urusan agama mereka.
#
{18 ـ 19} فلما جاءا لفرعونَ وقالا له ما قالَ الله لهما؛ لم يؤمنْ فرعونُ، ولم يَلِنْ، وجعل يعارض موسى، فقال: {ألم نُرَبِّكَ فينا وليداً}؛ أي: ألم ننعم عليكَ ونقوم بتربيتِكَ منذ كنت وليداً في مهدِكَ ولم تزل كذلك، {ولَبِثْتَ فينا من عُمُرِكَ سنينَ. وفَعَلْتَ فَعْلَتَكَ التي فَعَلْتَ}: وهي قتلُ موسى للقبطيِّ حين {استغاثَهُ الذي من شيعتِهِ على الذي من عَدُوِّه فَوَكَزَهُ موسى فقضى عليه ... } الآية. {وأنت من الكافرين}؛ أي: وأنت إذ ذاك طريقُك طريقُنا وسبيلُك سبيلُنا في الكفر، فأقرَّ على نفسِهِ بالكفرِ من حيث لا يدري.
(18-19) Maka setelah mereka berdua tiba pada Fir'aun dan mengatakan sesuatu yang telah Allah katakan kepada mereka berdua, Fir'aun tetap tidak mau beriman dan tidak mau bersikap lunak, bahkan dia mulai menentang Musa, seraya berkata, ﴾ أَلَمۡ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدٗا ﴿ "Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak." Maksudnya, tidakkah kami telah memberimu segala kebaikan dan kami mengasuhmu semenjak kamu masih bayi dalam asuhan, dan senantiasa tetap demikian, ﴾ وَلَبِثۡتَ فِينَا مِنۡ عُمُرِكَ سِنِينَ 18 وَفَعَلۡتَ فَعۡلَتَكَ ٱلَّتِي فَعَلۡتَ ﴿ "dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu. Dan kamu telah berbuat suatu per-buatan yang telah kamu lakukan itu," yaitu: Musa membunuh seorang Qibthi ketika, ﴾ فَٱسۡتَغَٰثَهُ ٱلَّذِي مِن شِيعَتِهِۦ عَلَى ٱلَّذِي مِنۡ عَدُوِّهِۦ فَوَكَزَهُۥ مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيۡهِۖ ﴿ "Orang yang dari golongannya (Bani Isra`il) meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya (kaum Fir'aun) lalu Musa meninjunya, maka matilah musuhnya itu." (Al-Qashash: 15). ﴾ وَأَنتَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ ﴿ "Dan kamu termasuk golongan orang-orang yang kafir," maksudnya, sedangkan kamu saat itu sejalan dengan kami dan seagama dalam kekafiran. Jadi, Fir'aun mengakui keka-firan dirinya secara tidak sadar.
#
{20 ـ 22} فقال موسى: {فعلتُها إذاً وأنا من الضَّالِّين}؛ أي: عن غير كفرٍ، وإنَّما كان عن ضلال وسَفَهٍ، فاستغفرتُ ربي فغفر لي، {ففررتُ منكم لمَّا خِفْتُكم}: حين تراجعتُم بقتلي، فهربتُ إلى مدينَ، ومكثتُ سنينَ، ثم جئتُكم وقد وهب {لي ربِّي حُكماً وجَعَلني من المرسلين}. فالحاصلُ أنَّ اعتراضَ فرعونَ على موسى اعتراضُ جاهل أو متجاهل؛ فإنَّه جَعَلَ المانعَ من كونِهِ رسولاً أن جرى منه القتلُ، فبيَّن له موسى أن قَتْلَه على وجهِ الضلال والخطأ الذي لم يقصِدْ نفسَ القتل، وأنَّ فضل الله تعالى غيرُ ممنوع منه أحدٌ؛ فلم منعتُم ما منحني الله من الحكم والرسالة؟ بقي عليك يا فرعون إدلاؤُكَ بقولِكَ: {ألم نربِّكَ فينا وليداً}؟ وعند التحقيق يتبيَّن أن لا مِنَّةَ لك فيها، ولهذا قال موسى: {وتلك نعمةٌ} تمنُّ بها {عليَّ أنْ عَبَّدْتَ بني إسرائيلَ}؛ أي: تدلي عليَّ بهذه المنَّة لأنَّك سَخَّرْتَ بني إسرائيلَ، وجعلتَهم لك بمنزلةِ العبيدِ، وأنا قد أسْلَمْتَني من تعبيدِكَ وتسخيرِكَ، وجعلتها عليَّ نعمةً؛ فعند التصوُّرِ يتبيَّنُ أنَّ الحقيقةَ أنَّك ظلمتَ هذا الشعب الفاضل، وعذَّبْتَهم وسخَّرْتَهم بأعمالك، وأنا قد سلَّمنَي الله من أذاك، مع وصول أذاك لقومي؛ فما هذه المنة التي تَمُتُّ بها وتُدْلي بها؟!
(20-22) Lalu Musa berkata, ﴾ فَعَلۡتُهَآ إِذٗا وَأَنَا۠ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ ﴿ "Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf." Maksudnya, bukan karena kafir, melainkan karena aku khilaf dan kurang berakal, lalu aku memohon ampun kepada Rabb-ku, dan Dia pun mengampuniku. ﴾ فَفَرَرۡتُ مِنكُمۡ لَمَّا خِفۡتُكُمۡ ﴿ "Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu," saat kalian berupaya untuk membunuhku, maka aku lari ke negeri Madyan dan aku tinggal di sana beberapa tahun, lalu aku datang kepada kalian, ﴾ فَوَهَبَ لِي رَبِّي حُكۡمٗا وَجَعَلَنِي مِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ﴿ "kemudian Rabbku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang dari rasul-rasul." Walhasil, bahwa penolakan Fir'aun terhadap Nabi Musa adalah penolakan seorang yang bodoh atau orang yang berpura-pura bodoh. Sebab, Fir'aun telah menjadikan pembunuhan (yang dilakukan oleh Musa) sebagai penghalang untuk menjadi seorang rasul. Oleh karena itu, Musa menjelaskan kepadanya bahwa pem-bunuhan yang dilakukannya karena khilaf dan tidak sengaja untuk membunuhnya, dan bahwa karunia Allah سبحانه وتعالى tidak bisa dihalangi oleh seorang pun. Lalu kenapa kalian menghalangi hikmah dan kerasulan yang telah Allah karuniakan kepadaku? Sekarang, wahai Fir'aun, tinggal argumentasimu, yang kamu katakan, ﴾ أَلَمۡ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدٗا ﴿ "Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak?" Setelah dicermati, maka jelas sekali bahwa sebenarnya sama sekali tidak ada kebaikan (jasa) sama sekali bagimu pada saat itu. Maka dari itu Musa berkata, ﴾ وَتِلۡكَ نِعۡمَةٞ ﴿ "Itu adalah nikmat" yang dikaruniakan ﴾ أَنۡ عَبَّدتَّ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ﴿ "kepadaku disebabkan kamu telah memperbudak Bani Isra`il." Maksud-nya, nikmat ini dilimpahkan kepadaku adalah karena sesungguh-nya kamu telah membuat hina Bani Isra`il dan kamu telah men-jadikan mereka tak ubahnya seperti budak, sedangkan aku telah engkau selamatkan dari perbudakanmu dan penghinaanmu, dan kamu telah menjadikan hal itu sebagai nikmat bagiku. Jadi, tatkala direnungkan, maka tampak bahwa yang sebenarnya adalah karena engkau telah menzhalimi bangsa yang mulia ini (Bani Isra`il), eng-kau menyiksa mereka dan engkau telah mempekerjakan mereka secara paksa; sedangkan aku telah diselamatkan oleh Allah dari kejahatanmu, pada saat kejahatanmu menimpa kaumku. Lalu jasa apa yang kamu lakukan dan engkau karuniakan kepadaku?
#
{23 ـ 25} {قال فرعونُ وما ربُّ العالمينَ}: وهذا إنكارٌ منه لربِّه ظلماً وعلوًّا، مع تيقُّن صحة ما دعاه إليه موسى، {قال ربُّ السمواتِ والأرض وما بينَهما}؛ أي: الذي خَلَقَ العالم العلويَّ والسفليَّ، ودبَّره بأنوع التدبير، وربَّاه بأنواع التربية، ومن جملة ذلك أنتم أيُّها المخاطبون؛ فكيف تنكِرونَ خالقَ المخلوقات وفاطرَ الأرض والسماواتِ، {إنْ كنتُم موقِنينَ}، فقال فرعون متجرهماً ومعجباً لقوله: {ألا تستمعونَ}: ما يقوله هذا الرجل.
(23-25) ﴾ قَالَ فِرۡعَوۡنُ وَمَا رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Fir'aun bertanya, 'Siapa Rabb semesta alam itu?'" Ini adalah pengingkaran Fir'aun terhadap Rabb-nya secara zhalim dan congkak, padahal dia meyakini kebenaran sesuatu yang diserukan oleh Musa kepadanya, yaitu: قَالَ رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَآۖ ﴿ "Musa menjawab, 'Rabb Pencipta langit dan bumi dan apa saja yang di antara keduanya." Maksudnya, Dzat yang telah mencip-takan alam atas dan alam bawah dan yang telah mengaturnya de-ngan berbagai bentuk pengaturan dan telah mengelolanya dengan berbagai bentuk pengelolaan. Di antaranya adalah kalian semua, wahai yang sekarang sedang diajak bicara! Lalu bagaimana bisa kalian mengingkari Sang Pencipta seluruh makhluk, Pencipta bumi dan langit, ﴾ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ ﴿ "jika kamu sekalian adalah orang-orang yang mempercayaiNya." Lalu Fir'aun berkata dengan nada angkuh dan sok heran, ﴾ أَلَا تَسۡتَمِعُونَ ﴿ "Apakah kamu tidak mendengarkan" apa yang dikatakan oleh lelaki ini?
#
{26 ـ 27} فقال موسى: {ربُّكم وربُّ آبائِكُمُ الأوَّلين}: تعجَّبْتُم أم لا، استكبرتُم أم أذعنتُم، فقال فرعون معانداً للحقِّ قادحاً بمن جاء به: {إنَّ رسولَكُم الذي أُرسِلَ إليكم لمجنونٌ}: حيث قال خلاف ما نحنُ عليه، وخالَفَنا فيما ذهبنا إليه؛ فالعقل عنده وأهل العقل مَنْ زَعموا أنَّهم لم يُخْلَقوا، أو أن السماواتِ والأرض ما زالتا موجودتين من غير موجدٍ، وأنهم بأنفسهم خُلِقوا من غير خالق! والعقلُ عنده أن يُعْبَدَ المخلوقُ الناقصُ من جميع الوجوه! والجنون عندَه أن يُثْبَتَ الربُّ الخالق للعالم العلويِّ والسفليِّ والمنعمُ بالنِّعم الظاهرةِ والباطنةِ ويُدْعى إلى عبادتِهِ! وزيَّنَ لقومِهِ هذا القول، وكانوا سفهاء الأحلام خفيفي العقول، {فاستخفَّ قومَه فأطاعوه إنَّهم كانوا قوماً فاسقينَ}.
(26-27) Lalu Musa berkata, ﴾ رَبُّكُمۡ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ ﴿ "Rabbmu dan Rabb nenek-nenek moyangmu yang dahulu." Kalian kaget atau tidak, kalian menyombongkan diri atau tunduk! (Faktanya) Fir'aun berkata dengan nada menentang kebenaran dan mencemoohkan orang yang membawanya, ﴾ إِنَّ رَسُولَكُمُ ٱلَّذِيٓ أُرۡسِلَ إِلَيۡكُمۡ لَمَجۡنُونٞ ﴿ "Sesungguh-nya Rasulmu yang diutus kepadamu sekalian benar-benar orang gila," karena telah meyakini sesuatu yang berlawanan dengan yang kita anut, dan dia menyelisihi sesuatu yang kita pegang. Jadi (menu-rutnya), yang masuk akal itu adalah ajarannya, sedangkan orang-orang yang berakal itu adalah orang-orang yang beranggapan bahwa mereka tidak diciptakan (oleh Sang Pencipta) atau orang yang meyakini bahwa langit dan bumi ini memang sudah ada begitu adanya tanpa ada yang menciptakannya, dan bahkan diri mereka sendiri diciptakan tanpa adanya pencipta! Dan yang masuk akal menurutnya adalah ketika makhluk nan lemah itu disembah dari segala sisi! Sedangkan kegilaan itu adalah ketika meyakini Allah Sang Pencipta alam atas dan alam bawah dan Pemberi berba-gai nikmat yang tampak dan yang tidak tampak dan seruan untuk beribadah kepadaNya!! Ia telah menyulap dan mempercantik ucapan seperti ini kepada kaumnya, sedangkan mereka adalah orang-orang yang kurang berakal dan sangat picik, ﴾ فَٱسۡتَخَفَّ قَوۡمَهُۥ فَأَطَاعُوهُۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمٗا فَٰسِقِينَ 54 ﴿ "Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik." (Az-Zukhruf: 54).
#
{28} فقال موسى عليه السلام مجيباً لإنكار فرعون وتعطيلِهِ لربِّ العالمين: {ربُّ المشرقِ والمغربِ وما بينَهما}: من سائر المخلوقات، {إنْ كنتُم تعقِلونَ}: فقد أدَّيْتُ لكم من البيان والتبيينِ ما يفهمُهُ كلُّ من له أدنى مُسْكَةٍ من عقل؛ فما بالُكم تتجاهلون فيما أخاطبكم به؟! وفيه إيماءٌ وتنبيهٌ إلى أنَّ الذي رميتُم به موسى من الجنون أنَّه داؤُكم، فرميتُم أزكى الخلق عقلاً وأكملهم علماً [بالجنون]!، والحالُ أنَّكم أنتم المجانين؛ حيث ذهبتْ عقولُكم عن إنكار أظهر الموجودات؛ خالق الأرض والسماوات وما بينهما؛ فإذا جَحَدْتُموه؛ فأيُّ شيءٍ تثبتون؟! وإذا جهلِتموه؛ فأيُّ شيءٍ تعلمون؟! وإذا لم تؤمنوا به وبآياته؛ فبأيِّ شيء بعد الله وآياته تؤمنون؟! تالله؛ إنَّ المجانين الذين بمنزلة البهائم أعقل منكم، وإنَّ الأنعام السارحةَ أهدى منكم.
(28) Kemudian Musa عليه السلام berkata dengan nada heran ter-hadap pengingkaran Fir'aun dan penolakan terhadap Rabb semesta alam, ﴾ رَبُّ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَمَا بَيۡنَهُمَآۖ ﴿ "Rabb yang menguasai timur dan barat dan sesuatu yang ada di antara keduanya" yaitu berupa seluruh makh-luk ciptaan, ﴾ إِن كُنتُمۡ تَعۡقِلُونَ ﴿ "jika kamu benar-benar mempergunakan akal." Sesungguhnya aku telah menyampaikan penjelasan kepada kalian, yang bisa dipahami oleh setiap orang yang memiliki sedikit daya nalar. Lalu kenapa kalian masih tetap saja berpura-pura tidak me-ngerti terhadap apa yang aku sampaikan kepada kalian? Uraian ini mengandung isyarat dan peringatan bahwa tu-duhan gila yang kalian alamatkan kepada Musa sebenarnya adalah penyakit kalian. Kalian telah menuduh manusia yang paling ce-merlang akalnya dan paling sempurna ilmunya [dengan tuduhan gila]! Padahal yang benar adalah, kalianlah yang gila, karena akal kalian sudah lenyap disebabkan mengingkari Yang Mahaada, yaitu Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Lalu kalau kalian mengingkariNya, maka apa yang kalian yakini? Kalau kalian tidak mengetahuiNya, maka apalagi yang kalian ketahui? Apabila kalian tidak beriman kepadaNya dan kepada ayat-ayatNya, lalu apa lagi selain Allah dan ayat-ayatNya yang akan kalian yakini? Demi Allah, sesungguhnya orang-orang gila yang sederajat dengan binatang-binatang ternak itu masih lebih berakal daripada kalian, dan se-sungguhnya binatang-binatang ternak yang berkeliaran itu masih lebih berpetunjuk daripada kalian!
#
{29 ـ 33} فلما خنقت فرعونَ الحجةُ وعجزتْ قدرتُهُ وبيانُه عن المعارضة؛ {قال}: متوعداً لموسى بسلطانه: {لَئِنِ اتَّخذتَ إلهاً غيري لأجْعَلَنَّكَ من المسجونينَ}: زعم قبَّحه الله أنَّه قد طمع في إضلال موسى، وأنْ لا يتَّخِذَ إلهاً غيرَه، وإلاَّ؛ فقد تقرَّر أنه هو ومن معه على بصيرةٍ من أمرهم، فقال له موسى: {أولو جئتُك بشيءٍ مُبين}؛ أي: آيةٍ ظاهرةٍ جليَّةٍ على صحَّة ما جئتُ به من خوارق العادات، {قال فأتِ به إن كنتَ من الصادقينَ. فألْقى عصاه فإذا هي ثُعبانٌ}؛ أي: ذكر الحيات. {مبينٌ}: ظاهرٌ لكلِّ أحدٍ لا خيالٌ ولا تشبيهٌ، {ونَزَعَ يدَه}: من جيبه، {فإذا هي بيضاءُ للنَّاظِرينَ}؛ أي: لها نورٌ عظيم لا نقصَ فيه لمن نظر إليها.
(29-33) Tatkala argumen (hujjah) telah membungkam Fir'aun lalu kemampuan dan penjelasannya sudah tidak berdaya menentangnya, maka ﴾ قَالَ ﴿ "dia berkata," untuk mengancam Musa dengan kekuasaannya, ﴾ لَئِنِ ٱتَّخَذۡتَ إِلَٰهًا غَيۡرِي لَأَجۡعَلَنَّكَ مِنَ ٱلۡمَسۡجُونِينَ ﴿ "Sungguh jika kamu menyembah tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadi-kanmu sebagai salah seorang yang dipenjarakan." Si jahat ini benar-benar telah berambisi kuat untuk menyesatkan Musa, dan akan memaksa Musa agar tidak menjadikan sembahan selain dia. Sebab jika tidak, maka sudah pasti dia beserta para pengikutnya sudah mendapatkan petunjuk perkara (Agama) mereka. Maka Musa berkata, ﴾ أَوَلَوۡ جِئۡتُكَ بِشَيۡءٖ مُّبِينٖ ﴿ "Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata?" Maksudnya, satu tanda yang jelas sekali yang membuktikan kebe-naran ajaran yang aku bawa berupa kejadian-kejadian yang luar biasa. ﴾ قَالَ فَأۡتِ بِهِۦٓ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ 31 فَأَلۡقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعۡبَانٞ ﴿ "Fir'aun berkata, 'Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar.' Maka Musa melemparkan tongkat-nya, lalu tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular." Yaitu ular jantan ﴾ مُّبِينٞ ﴿ "yang nyata." Maksudnya, yang nampak jelas bagi setiap orang, bukan khayalan dan bukan pula kemiripan. ﴾ وَنَزَعَ يَدَهُۥ ﴿ "Dan dia mena-rik tangannya" dari dalam bajunya, ﴾ فَإِذَا هِيَ بَيۡضَآءُ لِلنَّٰظِرِينَ ﴿ "maka tiba-tiba tangan itu jadi putih bagi orang-orang yang melihatnya." Maksudnya, ia bercahaya sangat besar, tidak memiliki kekurangan sedikit pun bagi siapa saja yang memandangnya.
#
{34 ـ 37} {قال} فرعون {للملأ حولَه}: معارضاً للحقِّ ومَنْ جاء به: {إنَّ هذا لساحرٌ عليمٌ. يريدُ أنْ يُخْرِجَكم من أرضِكُم}: موَّه عليهم لعلمِهِ بضَعْفِ عقولهم أنَّ هذا من جنس ما يأتي به السحرةُ؛ لأنَّه من المتقرِّر عندَهم أنَّ السحرة يأتون من العجائب بما لا يقدِرُ عليه الناس، وخوَّفَهم أن قصدَهُ بهذا السحر التوصُّل إلى إخراجهم من وطنهم؛ ليجدُّوا ويجتهدوا في معاداةِ مَنْ يريدُ إجلاءهم عن أولادِهِم وديارِهِم، {فماذا تأمرونَ} أن نَفْعَلَ به؟ {قالوا أرْجِهْ وأخاهُ}؛ أي: أخِّرْهما، {وابْعَثْ في المدائن حاشرينَ}: جامعين للناس، يأتوكَ أولئك [الحاشرون] {بكلِّ سَحَّارٍ عليم}؛ أي: ابعثْ في جميع مُدُنِكَ التي هي مقرُّ العلم ومعدنُ السحر مَنْ يجمعُ لك كلَّ ساحرٍ ماهرٍ عليم في سحرِهِ؛ فإنَّ الساحرَ يُقَابَلُ بسحرٍ من جنس سحرِهِ، وهذا من لطفِ الله؛ أن يريَ العبادَ بطلانَ ما موَّه به فرعونُ الجاهلُ الضالُّ المضلُّ أنَّ ما جاء به موسى سحرٌ؛ قيضهم أن جمعوا أهل المهارة بالسحر؛ لينعقد المجلسُ عن حضرةِ الخلق العظيم، فيظهر الحقُّ على الباطل، ويقر أهل العلم وأهل الصناعة بصحَّةِ ما جاء به موسى، وأنَّه ليس بسحر.
(34-37) ﴾ قَالَ ﴿ "Berkatalah" Fir'aun ﴾ لِلۡمَلَإِ حَوۡلَهُۥٓ ﴿ "kepada pembe-sar-pembesar di sekelilingnya," menentang kebenaran dan orang yang membawanya, ﴾ إِنَّ هَٰذَا لَسَٰحِرٌ عَلِيمٞ 34 يُرِيدُ أَن يُخۡرِجَكُم مِّنۡ أَرۡضِكُم ﴿ "Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, dia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri." Dia memperdaya mereka karena Fir'aun tahu kerendahan akal mereka, bahwa ini (yang diperlihatkan oleh Musa) termasuk dari jenis yang dilakukan oleh para tukang sihir, sebab sudah menjadi suatu ketetapan di kalangan mereka bahwa para tukang sihir itu datang dengan membawa berbagai keanehan yang tidak mampu dilakukan oleh orang awam; dan Fir'aun mena-kut-nakuti mereka bahwa tujuan Musa dengan sihirnya ini adalah agar bisa mengeluarkan mereka dari tanah air mereka, agar me-reka sungguh-sungguh dan berupaya maksimal dalam memusuhi orang yang hendak mengusir dan menjauhkan mereka dari anak-anak dan kampung halaman mereka. ﴾ فَمَاذَا تَأۡمُرُونَ ﴿ "Maka karena itu, apakah yang kamu anjurkan" untuk kita lakukan? ﴾ قَالُوٓاْ أَرۡجِهۡ وَأَخَاهُ ﴿ "Mereka menjawab, 'Tundalah (urusan) dia dan saudaranya'." Maksud-nya, tangguhkanlah keduanya, ﴾ وَٱبۡعَثۡ فِي ٱلۡمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ ﴿ "dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan." Maksudnya, orang-orang yang mengumpulkan masyarakat, sehingga mereka datang [dalam keadaan berkumpul] بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيمٖ ﴿ "bersama semua ahli sihir yang pandai." Maksudnya, kirimlah ke seluruh kota (yang merupakan pusat-pusat ilmu dan kantong-kantong para tukang sihir) orang yang mengumpulkan setiap tukang sihir yang mahir lagi menguasai sihirnya, sebab tukang sihir harus dihadapi dengan sihir yang sejenis dengan sihirnya. Ini merupakan sebagian dari kelembutan Allah, yaitu Dia memperlihatkan kepada hamba-hambaNya kepalsuan sesuatu yang diperdayakan oleh Fir'aun jahil nan sesat lagi menyesatkan ini, yaitu tuduhannya bahwa sesuatu yang dibawa oleh Musa itu adalah sihir. Allah menakdirkan mereka untuk menghimpun tu-kang-tukang sihir kawakan agar terlaksana suatu majelis (perte-muan) di hadapan masyarakat yang berjumlah banyak sehingga kebenaran tampak mengungguli kebatilan, dan pada gilirannya orang-orang yang berilmu dan orang-orang ahli sihir mengakui kebenaran ajaran yang dibawa oleh Musa, dan bahwa dia bukan tukang sihir.
#
{38 ـ 40} فعمل فرعون برأيهم، فأرسل في المدائن من يَجْمَعُ السحرةَ، واجتهدَ في ذلك وجدَّ، {فَجُمِعَ السحرةُ لميقاتِ يوم معلوم}: قد واعَدَهم إيَّاه موسى، وهو يوم الزينةِ الذي يتفرَّغون فيه من أشغالهم، {وقيلَ للناس هل أنتم مُجْتَمِعونَ}؛ أي: نودي بعموم الناس بالاجتماع في ذلك اليوم الموعود، {لعلَّنا نَتَّبعُ السحرةَ إن كانوا هم الغالبينَ}؛ أي: قالوا للناس: اجتَمِعوا لِتَنْظُروا غلبةَ السحرة لموسى، وأنَّهم ماهرون في صناعتِهِم، فنتَّبِعَهم ونعظِّمَهم ونعرفَ فضيلة علم السحر. فلو وُفِّقوا للحقِّ؛ لقالوا: لعلَّنا نتَّبِعُ المحقَّ منهم، ونعرفُ الصوابَ؛ فلذلك ما أفاد فيهم ذلك إلاَّ قيامَ الحجة عليهم.
(38-40) Kemudian Fir'aun melaksanakan usulan orang-orang terdekatnya, dan dia pun mengirim orang-orang ke seluruh pelosok negeri untuk menghimpun para tukang sihir kawakan, dan dia benar-benar serius dalam hal ini. ﴾ فَجُمِعَ ٱلسَّحَرَةُ لِمِيقَٰتِ يَوۡمٖ مَّعۡلُومٖ ﴿ "Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan pada hari yang ditentukan," yang telah dijanjikan oleh Musa kepada mereka. Yaitu hari santai (libur) di mana mereka libur dari semua aktivitas. ﴾ وَقِيلَ لِلنَّاسِ هَلۡ أَنتُم مُّجۡتَمِعُونَ ﴿ "Dan dikatakan kepada orang banyak, 'Berkumpullah kamu sekalian'," maksudnya, diumumkan kepada seluruh masyarakat agar berkumpul pada hari yang telah diten-tukan itu, ﴾ لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ ٱلسَّحَرَةَ إِن كَانُواْ هُمُ ٱلۡغَٰلِبِينَ ﴿ "semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang." Maksudnya, mereka berkata kepada semua orang, "Berkumpullah kalian agar kalian bisa melihat kemenangan para tukang sihir melawan Musa, dan bahwa mereka adalah ahli sihir yang piawai, kemudian kita mengikuti mereka, menghormat mereka dan mengetahui keuta-maan ilmu sihir." Kalau saja mereka diberi petunjuk, tentu mereka akan me-ngatakan, "Semoga kita dapat mengikuti siapa yang benar dari mereka dan kita mengetahui yang benar." Maka dari itu peristiwa ini sama sekali tidak berguna bagi mereka kecuali tegaknya hujjah atas mereka.
#
{41 ـ 42} {فلما جاء السحرةُ}: ووصلوا لفرعونَ؛ قالوا له: {أإنَّ لنا لأجراً إنْ كنَّا نحنُ الغالبينَ}: لموسى، {قال نعم}: لكم أجر وثواب، وإنَّكم لَمِنَ المقرَّبينَ عندي؛ وعَدَهم الأجرَ والقربةَ منه؛ ليزدادَ نشاطُهم ويأتوا بكلِّ مقدورِهم في معارضة ما جاء به موسى.
(41-42) ﴾ فَلَمَّا جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ ﴿ "Maka tatkala ahli-ahli sihir datang," dan tiba di hadapan Fir'aun, mereka berkata kepadanya,﴾ أَئِنَّ لَنَا لَأَجۡرًا إِن كُنَّا نَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبِينَ ﴿ "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?" Maksudnya, menang dalam melawan Musa. ﴾ قَالَ نَعَمۡ ﴿ "Fir'aun menjawab, 'Ya'." Kalian akan memperoleh upah dan imbalan, dan kalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan kepadaku. Fir'aun menjanjikan kepada mereka imbalan dan kedekatan dengannya agar mereka makin giat dan mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki dalam melawan sesuatu yang akan ditampakkan oleh Musa.
#
{43 ـ 45} فلما اجتمعوا للموعدِ هم وموسى وأهلُ مصر؛ وعَظَهم موسى وذكَّرهم وقال: {ويلَكُم لا تفتروا على الله كذباً فيُسْحِتَكم بعذابٍ وقد خابَ مَنِ افْتَرى}، فتنازعوا وتخاصموا، ثم شجَّعهم فرعونُ وشجَّع بعضُهم بعضاً، {قال لهم موسى ألقوا ما أنتم مُلْقونَ}؛ أي: ألقوا كل ما في خواطركم إلقاؤه ولم يقيده بشيءٍ دون شيءٍ لجزمه ببطلان ما جاؤوا به من معارضة الحقِّ، {فألقَوْا حبالَهُم وعِصِيَّهم}: فإذا هي حياتٌ تسعى، وسَحَروا بذلك أعين الناس. {وقالوا بعزَّة فرعونَ إنَّا لنحنُ الغالبونَ}: فاستعانوا بعزَّةِ عبدٍ ضعيفٍ عاجزٍ من كلِّ وجهٍ؛ إلاَّ أنَّه قد تجبَّر وحصلَ له صورة مُلْكٍ وجنودٍ، فغرَّتهم تلك الأبهة، ولم تنفذ بصائِرُهم إلى حقيقة الأمر، أو أنَّ هذا قَسَمٌ منهم بعزَّةِ فرعونَ، والمقسَم عليه أنَّهم غالبون، {فألقى موسى عصاه فإذا هي تَلْقَفُ}: تبتلعُ وتأخُذُ {ما يأفِكونَ}: فَالْتَقَفتْ جميعَ ما ألقَوْا من الحبال والعصيِّ؛ لأنَّها إفكٌ وكذبٌ وزورٌ، وذلك كلُّه باطلٌ لا يقوم للحقِّ ولا يقاومُه.
(43-45) Ketika mereka semua berkumpul pada hari yang telah ditentukan, berikut Musa dan seluruh masyarakat negeri Mesir, maka Musa menasihati serta mengingatkan mereka seraya berkata, ﴾ وَيۡلَكُمۡ لَا تَفۡتَرُواْ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبٗا فَيُسۡحِتَكُم بِعَذَابٖۖ وَقَدۡ خَابَ مَنِ ٱفۡتَرَىٰ 61 ﴿ "Celakalah kamu, janganlah kamu mengadakan kedustaan atas Nama Allah, sehingga Dia membinasakan kamu dengan siksa. Dan sungguh telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan." (Thaha: 61). Lalu mereka berselisih dan berbantah-bantahan, kemudian Fir'aun memberi mereka semangat keberanian dan sebagian dari mereka memberi semangat kepada sebagian yang lain. ﴾ قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلۡقُواْ مَآ أَنتُم مُّلۡقُونَ ﴿ "Musa berkata kepada mereka, 'Lemparkanlah sesuatu yang hendak kamu lemparkan'." Maksudnya, lemparkanlah segala sesuatu yang ada di dalam benak kalian akan dilemparkan. Musa sama sekali tidak mengecualikan apa pun, karena keyakinannya akan kebatilan sesuatu yang mereka hadirkan untuk menentang kebe-naran. ﴾ فَأَلۡقَوۡاْ حِبَالَهُمۡ وَعِصِيَّهُمۡ ﴿ "Lalu mereka melemparkan tali-temali dan tong-kat-tongkat mereka: dan dengan serta-merta semua itu menjadi ular-ular yang merayap cepat, dan dengan itu mereka berhasil menyihir penglihatan seluruh manusia (yang hadir), dan mereka berkata, ﴾ بِعِزَّةِ فِرۡعَوۡنَ إِنَّا لَنَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبُونَ ﴿ "Demi keperkasaan Fir'aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang." Mereka meminta pertolongan kepada keperkasaan seorang hamba yang lemah lagi rapuh dari segala sisinya; hanya saja ia telah congkak dan tampak baginya sosok seorang raja dengan bala tentaranya, sehingga fenomena itu benar-benar memperdaya mereka, sedangkan mata hati mereka tidak sampai kepada hakikat perkara yang sesungguhnya. Atau, itu adalah sumpah mereka atas nama keperkasaan Fir'aun, dan yang disumpahkan adalah bahwasanya mereka pasti menang! ﴾ فَأَلۡقَىٰ مُوسَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلۡقَفُ ﴿ "Kemudian Musa menjatuhkan tongkat-nya maka tiba-tiba ia menelan," menelan dan mengambil ﴾ مَا يَأۡفِكُونَ ﴿ "benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu." Tongkat itu menelan segala sesuatu yang telah mereka lemparkan berupa tali-temali dan berbagai tongkat, sebab semua itu adalah kebohongan, kedustaan dan kepalsuan, dan semua itu adalah batil, tidak dapat tegak di hadapan kebenaran dan tidak pula dapat melawannya.
#
{46 ـ 48} فلما رأى السحرةُ هذه الآية العظيمةَ؛ تيقَّنوا لعلمِهِم أن هذا ليس بسحرٍ، وإنَّما هو آيةٌ من آياتِ الله ومعجزةٌ تنبئ بصدق موسى وصحَّة ما جاء به، {فأُلْقِيَ السحرةُ ساجدينَ}: لربِّهم، {قالوا آمنَّا بربِّ العالمينَ. ربِّ موسى وهارونَ}: وانقمع الباطلُ في ذلك المجمع، وأقرَّ رؤساؤُهُ ببطلانِهِ، ووضَحَ الحقُّ وظهر، حتى رأى ذلك الناظرون بأبصارهم.
(46-48) Setelah para ahli sihir itu melihat mukjizat agung ini, maka mereka yakin berdasarkan pengetahuan mereka bahwa ini bukan sihir, ia hanyalah salah satu ayat dari ayat-ayat Allah dan mukjizat yang memberitakan kebenaran Musa dan apa yang dibawanya (ajarannya), ﴾ فَأُلۡقِيَ ٱلسَّحَرَةُ سَٰجِدِينَ ﴿ "maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud," kepada Rabb mereka, Allah سبحانه وتعالى.﴾ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ 47 رَبِّ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ ﴿ "Mereka berkata, 'Kami beriman kepada Rabb se-mesta alam, (yaitu) Rabb Musa dan Harun'." Maka padamlah kebatilan di hadapan kumpulan manusia itu dan para pembesar pun mengakui kebatilannya, sedangkan yang haq menjadi jelas dan tampak, hingga semua orang yang melihat dapat melihatnya dengan mata kepala mereka.
#
{49 ـ 51} ولكنْ أبى فرعونُ إلاَّ عتوًّا وضلالاً وتمادياً في غيِّه وعناداً، فقال للسحرة: {آمنتُم له قبلَ أنْ آذَنَ لكم} يتعجَّبُ ويُعَجِّبُ قومَه من جراءتهم عليه وإقدامِهِم على الإيمانِ من غير إذنِهِ ومؤامرتِهِ، {إنَّه لَكبيرُكُم الذي علَّمَكُمُ السحرَ}: هذا؛ وهو الذي جمع السحرةَ، وملؤه الذين أشاروا عليه بجمعِهِم من مدائنِهِم، وقد علموا أنَّهم ما اجتمعوا بموسى ولا رأوه قبل ذلك، وأنهم جاؤوا من السحر بما يحيِّرُ الناظرين ويُهيلُهم، ومع ذلك؛ فراجَ عليهم هذا القولُ الذي هم بأنفُسِهم وقفوا على بطلانِهِ؛ فلا يُسْتَنْكَرُ على أهل هذه العقول أن لا يُؤْمنوا بالحقِّ الواضح والآيات الباهرةِ؛ لأنَّهم لو قال لهم فرعون عن أيِّ شيءٍ كان، أنَّه على خلاف حقيقته؛ صدَّقوه. ثم توعَّد السحرةَ، فقال: {لأُقَطِّعَنَّ أيْدِيَكُم وأرْجُلَكُم من خِلافٍ}؛ أي: اليد اليمنى والرجل اليسرى؛ كما يفعل بالمُفْسِدِ في الأرض، {ولأصَلِّبَنَّكُم أجمعينَ}: لتختزوا وتذلُّوا، فقال السحرةُ حين وجدوا حلاوةَ الإيمان وذاقوا لَذَّتَه: {لا ضَيْرَ}؛ أي: لا نُبالي بما توعَّدْتَنا به، {إنَّا إلى ربِّنا مُنْقَلِبونَ. إنَّا نطمعُ أن يَغْفِرَ لنا ربُّنا خطايانا}: من الكفر والسحر وغيرهما {أنْ كُنَّا أولَ المؤمنينَ}: بموسى من هؤلاء الجنود. فثبَّتَهم اللهُ وصبَّرهم؛ فيُحْتَمَلُ أنَّ فرعون فعل [بهم] ما توعدهم به لسلطانه واقتداره إذ ذاك، ويحتمل أنَّ الله منعه منهم.
(49-51) Akan tetapi Fir'aun menolak, melainkan dia makin bertambah congkak dan sesat, bersikukuh di dalam kesesatannya dan keras kepala. Maka dari itu, dia berkata kepada para ahli sihir, ﴾ ءَامَنتُمۡ لَهُۥ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡۖ ﴿ "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa se-belum aku memberi izin kepadamu." Dia heran dan membuat kaumnya terheran-heran atas kelancangan para ahli sihir itu terhadapnya dan kelancangan mereka untuk beriman tanpa seizin darinya dan tanpa permusyawaratannya. ﴾ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِي عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحۡرَ ﴿ "Sesungguh-nya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu." Demikianlah, padahal dialah yang telah mengumpulkan para ahli sihir, dan para pembesarnya yang telah mengusulkan kepadanya untuk mengumpulkan mereka dari seluruh penjuru negeri. Semen-tara mereka mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak pernah berkumpul dengan Musa dan tidak pernah melihatnya sebelumnya, dan bahwa mereka telah membawa sihir yang telah menyulap pan-dangan mata orang-orang yang melihatnya dan membuat mereka terlena. Akhirnya ucapan (Fir'aun itu) tersebar di tengah-tengah mereka, yang mereka sendiri sudah mengetahui kebatilannya. Maka tidak aneh bagi orang-orang yang berakal ini kalau mereka tidak beriman kepada kebenaran yang sudah sangat jelas dan ayat-ayat yang luar biasa ini. Sebab, kalau sekiranya Fir'aun berkata kepada mereka tentang apa yang telah terjadi, dan bahwasanya ia benar-benar berlawanan dengan yang hakikatnya, niscaya mereka membenarkannya. Kemudian Fir'aun mengancam para ahli sihir, seraya berkata, ﴾ لَأُقَطِّعَنَّ أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَٰفٖ ﴿ "Sungguh aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan." Maksudnya, tangan kanan dan kaki kiri yang dipotong, sebagaimana diberlakukan kepada orang yang membuat kerusakan di muka bumi ini, ﴾ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمۡ أَجۡمَعِينَ ﴿ "dan aku akan menyalibmu semuanya," agar kalian menjadi hina dan nista. Lalu para ahli sihir itu berkata setelah merasakan manis dan lezat-nya iman, ﴾ لَا ضَيۡرَۖ ﴿ "Tidak ada kemudaratan." Maksudnya, kami tidak peduli terhadap apa yang engkau ancamkan terhadap kami, ﴾ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ 50 إِنَّا نَطۡمَعُ أَن يَغۡفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَٰيَٰنَآ ﴿ "sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami," berupa kekafiran, sihir dan lain-lain, ﴾ أَن كُنَّآ أَوَّلَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "karena kami adalah orang-orang yang per-tama-tama beriman," kepada Musa daripada para pasukan tentara itu. Maka Allah membuat mereka berpendirian teguh dan sabar. Bisa jadi Fir'aun betul-betul telah melaksanakan apa yang diancam-kannya [terhadap mereka] saat itu karena kekuasaan dan kemam-puannya di saat itu masih dominan, dan ada kemungkinan (juga) Allah telah membuatnya tidak bisa melakukan ancaman tersebut.
#
{52} ثم لم يزل فرعونُ وقومُهُ مستمرِّين على كفرِهِم؛ يأتيهم موسى بالآيات البيناتِ، وكلما جاءتهم آيةٌ وبلغت منهم كلَّ مبلغ؛ وعدوا موسى وعاهَدوه لَئِنْ كشفَ اللهُ عنهم؛ ليؤمننَّ به وليرسلنَّ معه بني إسرائيل، فيكشِفُه الله، ثم ينكثونَ. فلمَّا يَئِسَ موسى من إيمانِهِم، وحقَّتْ عليهم كلمةُ العذاب، وآن لبني إسرائيل أن ينجيهم من أسرِهِم ويمكِّنَ لهم في الأرض؛ أوحى الله إلى موسى: {أنْ أسْرِ بعبادي}؛ أي: اخرُجْ ببني إسرائيلَ أولَ الليل؛ ليتمادَوْا ويتمَهَّلوا في ذَهابهم {إنَّكُم مُتَّبَعونَ}؛ أي: سيتبعُكم فرعونُ وجنودُه. ووقع كما أخبر؛ فإنَّهم لما أصبحوا، وإذا بنو إسرائيل قد سَرَوْا كلُّهم مع موسى.
(52) Kemudian Fir'aun beserta para pengikutnya tetap terus dalam kekafiran, lalu Musa mendatangi mereka dengan mukjizat-mukjizat yang sangat jelas. Dan setiap kali datang satu (ayat) muk-jizat kepada mereka dan telah membuat mereka tidak berdaya maka mereka berjanji kepada Musa dan bersumpah, jika Allah mencabut dari mereka sesuatu yang telah menimpa niscaya mereka beriman kepadanya dan niscaya mereka akan melepas Bani Isra`il bersama Musa. Maka Allah pun menghilangkannya dari mereka, namun kemudian mereka merusak janji. Nah, setelah Musa merasa putus asa terhadap keimanan mereka, sedangkan kalimat (ketetapan) azab sudah menjadi pasti terhadap mereka, dan sudah saatnya bagi Bani Isra`il untuk diselamatkan dari tawanan Fir'aun, dan sudah saatnya mereka diberi kekuasaan di bumi ini, maka Allah mewah-yukan kepada Musa, ﴾ أَنۡ أَسۡرِ بِعِبَادِيٓ ﴿ "Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hambaKu." Maksudnya, pergilah kamu dengan membawa Bani Isra`il pada awal malam supaya bisa leluasa dalam kepergian mereka, ﴾ إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ ﴿ "karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli." Maksudnya, kalian akan diikuti oleh Fir'aun dan pasukannya. Lalu benar-benar terjadilah seperti yang dikabarkan, sebab di keesokan harinya mereka (Fir'aun dan pasukannya) telah menemukan Bani Isra`il telah pergi semua di malam hari bersama Musa.
#
{53 ـ 56} {فأرسَلَ فرعونُ في المدائن حاشرينَ}: يجمعون الناس؛ ليوقع ببني إسرائيل، ويقولُ مشجعاً لقومه: {إنَّ هؤلاءِ}؛ أي: بني إسرائيل {لَشِرْذِمَةٌ قليلونَ. وإنَّهم لَنا لَغائِظونَ}: فنريد أن ننفذَ غيظَنا في هؤلاء العبيدِ الذين أبقُوا منَّا، {وإنَّا لجميعٌ حاذِرونَ}؛ أي: الحذر على الجميع منهم، وهم أعداء للجميع، والمصلحة مشتركة.
(53-56) ﴾ فَأَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِي ٱلۡمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ ﴿ "Kemudian Fir'aun mengirim-kan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. Maksudnya, mereka mengumpulkan manusia agar dia bisa menghukum Bani Isra`il, dan dia mengatakan dengan nada memotivasi kaumnya, ﴾ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ ﴿ "Sesungguhnya mereka." Maksudnya, Bani Isra`il; ﴾ لَشِرۡذِمَةٞ قَلِيلُونَ 54 وَإِنَّهُمۡ لَنَا لَغَآئِظُونَ ﴿ "benar-benar golongan kecil, dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita." Maka kita ingin melampiaskan kemarahan kita terhadap para budak yang telah melarikan diri dari kita. ﴾ وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَٰذِرُونَ ﴿ "Dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga," Semuanya harus bersikap waspada terhadap mereka, mereka adalah musuh kita semua, dan kepentingan ini milik kita bersama.
#
{57 ـ 59} فخرج فرعونُ وجنودُه في جيش عظيم ونفيرٍ عامٍّ، لم يتخلَّف منهم سوى أهل الأعذار الذين منعهم العجزُ؛ قال الله تعالى: {فأخْرَجْناهم من جنَّاتٍ وعيونٍ}؛ أي: بساتين مصر وجنانها الفائقة وعيونها المتدفِّقة وزروع قد ملأت أراضيهم وعمرت بها حاضرتهم وبواديهم، {ومقام كريم}: يُعْجِبُ الناظرين ويُلهي المتأمِّلين؛ تمتَّعوا به دهراً طويلاً، وقضوا بلذَّاتِهِ وشهواتِهِ عمراً مديداً على الكفر والعناد والتكبُّر على العباد والتيه العظيم، {كذلك وأوْرَثْناها}؛ أي: هذه البساتين والعيون والزُّروع والمقام الكريم {بني إسرائيلَ}: الذين جَعَلوهم من قَبْلُ عبيدَهم وسُخِّروا في أعمالهم الشاقَّة؛ فسبحان مَنْ يؤتي الملكَ مَنْ يشاءُ وينزِعُه عمَّن يشاءُ ويعزُّ من يشاءُ بطاعتِهِ، ويذلُّ من يشاء بمعصيتِهِ.
(57-59) Lalu Fir'aun bersama tentaranya berangkat dalam satu pasukan perang yang sangat besar dan jumlah yang sangat banyak, tidak seorang pun dari mereka yang absen kecuali orang-orang yang berhalangan karena lemah. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَأَخۡرَجۡنَٰهُم مِّن جَنَّٰتٖ وَعُيُونٖ ﴿ "Maka Kami keluarkan Fir'aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air," maksudnya, dari kebun-kebun di Mesir, taman-tamannya yang indah dan mata airnya yang mengalir serta dari tanaman-tanaman yang telah memenuhi sawah mereka dan mera-maikan perkotaan dan pedesaannya, ﴾ وَمَقَامٖ كَرِيمٖ ﴿ "dan dari kedudukan yang mulia," yang menakjubkan bagi orang-orang yang meman-dangnya dan melenakan orang-orang yang mengamatinya; mereka telah menikmatinya berabad-abad lamanya, mereka telah merasa-kan kelezatan dan kenikmatannya dalam waktu yang cukup lama dalam kekafiran, keras kepala dan kesombongan serta kecongkak-an terhadap manusia. ﴾ كَذَٰلِكَۖ وَأَوۡرَثۡنَٰهَا ﴿ "Demikianlah halnya, dan Kami anugerahkan semuanya," semua kebun-kebun, mata air, tanaman dan kedudukan mulia itu ﴾ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ﴿ "kepada Bani Israil" yang dahulu telah mereka jadikan sebagai budak dan mempekerjakan mereka dengan pekerjaan-pekerjaan yang sangat berat. Maka Mahasuci Allah yang telah memberikan kerajaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan menanggalkannya dari siapa saja yang Dia kehen-daki, Dia memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki karena keta-atan kepadaNya, dan menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki karena tindakan maksiat terhadapNya.
#
{60 ـ 62} {فأتْبَعوهم مشرقينَ}؛ أي: اتَّبع قومُ فرعون قومَ موسى وقتَ شُروقِ الشمس، وساقوا خلفَهم مُحِثِّينَ على غيظٍ وحنقٍ قادرين، {فلما تراءى الجمعانِ}؛ أي: رأى كلٌّ منهما صاحبه، {قال أصحابُ موسى}: شَاكِينَ لموسى وحزنين: {إنَّا لَمُدْرَكونَ}. فقال موسى مثبِّتاً لهم ومخبراً لهم بوعدِ ربِّه الصادق: {كلاَّ}؛ أي: ليس الأمر كما ذكرتُم أنَّكم مُدْرَكون، {إنَّ معي ربِّي سَيَهْدِينِ}: لما فيه نجاتي ونجاتُكم.
(60-62) ﴾ فَأَتۡبَعُوهُم مُّشۡرِقِينَ ﴿ "Maka mereka dapat menyusulinya di waktu matahari terbit." Maksudnya, kaum Fir'aun dapat menyusuli kaum Musa pada waktu matahari terbit, dan mereka membuntuti-nya dari belakang dengan perasaan sangat marah dan jengkel. ﴾ فَلَمَّا تَرَٰٓءَا ٱلۡجَمۡعَانِ ﴿ "Maka setelah kedua golongan itu saling melihat." Maksud-nya, masing-masing lawan saling melihat satu sama lain, ﴾ قَالَ أَصۡحَٰبُ مُوسَىٰٓ ﴿ "berkatalah pengikut-pengikut Musa," dengan nada mengadu kepadanya dan sedih, ﴾ إِنَّا لَمُدۡرَكُونَ ﴿ "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul." Lalu Musa menjawab untuk meyakinkan dan mem-beritakan janji Allah yang benar, ﴾ كـَلَّآۖ ﴿ "Sekali-kali tidak." Maksud-nya, perkaranya bukan seperti yang kalian sebutkan, yaitu bahwa kalian pasti tersusul. ﴾ إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهۡدِينِ ﴿ "Sesungguhnya Rabbku beserta-ku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku," yaitu kepada sesuatu yang di situ terdapat keselamatanku dan keselamatan kalian.
#
{63 ـ 68} {فأوْحَيْنا إلى موسى أنِ اضْرِب بعصاك البحرَ}: فضربه، {فانفَلَقَ}: اثني عشر طريقاً، {فكانَ كُلُّ فِرْقٍ كالطودِ}؛ أي: الجبل {العظيم}: فدخله موسى وقومُهُ، {وأزْلَفْنا ثَمَّ}: في ذلك المكان {الآخَرينَ}؛ أي: فرعون [و] قومه، وقرَّبْناهم، وأدخَلْناهم في ذلك الطريق الذي سلك منه موسى وقومه، {وأنجَيْنا موسى ومَن معه أجمعين}: استَكْمَلوا خارجين، لم يتخلَّفْ منهم أحدٌ، {ثم أغْرَقْنا الآخَرينَ}: لم يتخلَّفْ منهم عن الغرقِ أحدٌ. {إنَّ في ذلك لآيةً}: عظيمةً على صدقِ ما جاء به موسى عليه السلام وبطلانِ ما عليه فرعونُ وقومُه، {وما كان أكثرُهُم مؤمنينَ}: مع هذه الآيات المقتضيةِ للإيمان؛ لفسادِ قلوبِكم، {وإنَّ ربَّكَ لهو العزيزُ الرحيمُ}: بعزَّتِهِ أهلكَ الكافرين المكذِّبين، وبرحمتِهِ نجَّى موسى ومن معه أجمعين.
(63-68) ﴾ فَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضۡرِب بِّعَصَاكَ ٱلۡبَحۡرَۖ ﴿ "Lalu Kami wahyukan kepada Musa, 'Pukullah lautan itu dengan tongkatmu'." Dan Musa pun memukulkannya, ﴾ فَٱنفَلَقَ ﴿ "maka terbelahlah lautan itu," menjadi dua belas jalan, ﴾ فَكَانَ كُلُّ فِرۡقٖ كَٱلطَّوۡدِ ﴿ "dan tiap-tiap belahan adalah seperti bukit," maksudnya, seperti gunung ﴾ ٱلۡعَظِيمِ ﴿ "yang besar." Lalu Musa dan kaumnya memasukinya. ﴾ وَأَزۡلَفۡنَا ثَمَّ ﴿ "Dan di sanalah Kami dekatkan," maksudnya, di tempat itu, ﴾ ٱلۡأٓخَرِينَ ﴿ "golongan yang lain." Yaitu Fir'aun [bersama] para pengikutnya. Kami dekatkan mereka dan Kami masukkan mereka ke jalan yang dilewati oleh Musa bersama para pengikutnya. ﴾ وَأَنجَيۡنَا مُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُۥٓ أَجۡمَعِينَ ﴿ "Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya." Mereka semuanya keluar dari lautan itu, tidak seorang pun yang ketinggalan, ﴾ ثُمَّ أَغۡرَقۡنَا ٱلۡأٓخَرِينَ ﴿ "kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain itu," tidak seorang pun yang tidak tenggelam. ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda," yang luar biasa, yang menunjukkan kebenaran ajaran yang diajarkan oleh Musa عليه السلام dan kebatilan ajaran yang dianut oleh Fir'aun beserta para pengikutnya; ﴾ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ ﴿ "tetapi kebanyakan mereka tidak beriman," sekalipun sudah ada tanda-tanda bukti yang mengantarkan kepada iman disebabkan hati mereka telah rusak. ﴾ وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿ "Dan se-sungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang," yang dengan keperkasaanNya, Dia telah membinasakan orang-orang kafir yang mendustakan, dan dengan rahmatNya, Dia telah menyelamatkan Musa beserta para pengikutnya seluruhnya.
Ayah: 69 - 104 #
{وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ إِبْرَاهِيمَ (69) إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا تَعْبُدُونَ (70) قَالُوا نَعْبُدُ أَصْنَامًا فَنَظَلُّ لَهَا عَاكِفِينَ (71) قَالَ هَلْ يَسْمَعُونَكُمْ إِذْ تَدْعُونَ (72) أَوْ يَنْفَعُونَكُمْ أَوْ يَضُرُّونَ (73) قَالُوا بَلْ وَجَدْنَا آبَاءَنَا كَذَلِكَ يَفْعَلُونَ (74) قَالَ أَفَرَأَيْتُمْ مَا كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ (75) أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمُ الْأَقْدَمُونَ (76) فَإِنَّهُمْ عَدُوٌّ لِي إِلَّا رَبَّ الْعَالَمِينَ (77) الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ (78) وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ (79) وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ (80) وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ (81) وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ (82) رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (83) وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ (84) وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ (85) وَاغْفِرْ لِأَبِي إِنَّهُ كَانَ مِنَ الضَّالِّينَ (86) وَلَا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ (87) يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89) وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ (90) وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ (91) وَقِيلَ لَهُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ (92) مِنْ دُونِ اللَّهِ هَلْ يَنْصُرُونَكُمْ أَوْ يَنْتَصِرُونَ (93) فَكُبْكِبُوا فِيهَا هُمْ وَالْغَاوُونَ (94) وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ (95) قَالُوا وَهُمْ فِيهَا يَخْتَصِمُونَ (96) تَاللَّهِ إِنْ كُنَّا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (97) إِذْ نُسَوِّيكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (98) وَمَا أَضَلَّنَا إِلَّا الْمُجْرِمُونَ (99) فَمَا لَنَا مِنْ شَافِعِينَ (100) وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٍ (101) فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (102) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (103) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (104)}.
"Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika dia berkata kepada bapaknya dan kaumnya, 'Apakah yang kamu sembah?' Mereka menjawab, 'Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.' Berkatalah Ibrahim, 'Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)? Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudarat?' Mereka menjawab, '(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami ber-buat demikian.' Ibrahim berkata, 'Maka apakah kamu telah mem-perhatikan apa yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek mo-yangmu yang dahulu? karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Rabb semesta alam, (yaitu Rabb) Yang telah menciptakanku, maka Dia-lah yang menunjukiku, dan Dia yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dia-lah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan memati-kan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada Hari Kiamat.' (Ibrahim berdoa), 'Ya Rabbku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya dia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa, dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat,' dan dikatakan kepada mereka, 'Di manakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah(nya) selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?' Maka mereka (sembah-an-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat, dan bala tentara iblis semuanya. Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka, 'Demi Allah, sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita mempersamakan kamu dengan Rabb semesta alam.' Dan tia-dalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa. Maka kami tidak mempunyai seorang pun pemberi syafa'at, dan tidak pula mempunyai teman yang akrab, maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia), niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman.' Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 69-104).
#
{69 ـ 71} أي: وَاتْلُ يا محمدُ على الناس نبأ إبراهيم الخليل وخَبَرَه الجليل في هذه الحالة بخصوصها، وإلاَّ؛ فله أنباءٌ كثيرة، ولكن من أعجب أنبائِهِ وأفضلِها هذا النبأُ المتضمنُ لرسالتِهِ ودعوتِهِ قومَه ومحاجَّتِهِ إيَّاهم و [إبطاله] ما هم عليه، ولذلك قيَّدَه بالظرفِ فقال: {إذْ قال لأبيهِ وقومِهِ ما تَعْبُدونَ. قالوا}: متبجِّحين بعبادتِهِم: {نعبدُ أصناماً}: ننحِتُها ونَعْمَلُها بأيدينا، {فنظلُّ لها عاكفينَ}؛ أي: مقيمين على عبادتها في كثيرٍ من أوقاتنا.
(69-71) Maksudnya, bacakanlah wahai Muhammad, kepada manusia berita tentang Ibrahim al-Khalil dan ceritanya yang sangat berharga, terutama dalam kondisi ini. Dan bila tidak demikian, dia masih mempunyai banyak berita lainnya. Akan tetapi di antara berita tentangnya yang sangat menarik dan sangat bagus adalah berita yang mencakup kerasulan dan dakwahnya kepada kaumnya serta perdebatannya dengan mereka tentang batilnya keyakinan yang mereka anut. Maka dari itu ungkapannya di sini diimbuhi dengan zharaf (keterangan waktu), seraya berfirman,﴾ إِذۡ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦ مَا تَعۡبُدُونَ 70 قَالُواْ ﴿ "Ketika dia berkata kepada bapaknya dan kaumnya, 'Apa-kah yang kamu sembah?' Mereka menjawab," dengan nada bangga terhadap peribadatan mereka, ﴾ نَعۡبُدُ أَصۡنَامٗا ﴿ "Kami menyembah berhala-berhala," yang kami pahat dan kami buat dengan tangan kami sendiri, ﴾ فَنَظَلُّ لَهَا عَٰكِفِينَ ﴿ "dan kami senantiasa tekun menyembahnya." Maksudnya, kami selalu menyembahnya pada kebanyakan waktu kami.
#
{72 ـ 74} فقال لهم إبراهيمُ مبيناً لعدم استحقاقِها للعبادةِ: {هل يسمعونَكم إذ تَدْعونَ}: فيستجيبونَ دعاءكم ويفرِّجونَ كَرْبَكُم ويزيلون عنكم كلَّ مكروه، {أو يَنفَعونَكم أو يَضُرُّونَ}: فأقرُّوا أنَّ ذلك كُلَّه غيرُ موجودٍ فيها؛ فلا تسمع دعاءً، ولا تنفع، ولا تضر! ولهذا لما كسَّرها وقال: {بَلْ فَعَلَهُ كبيرُهم هذا فاسْألوهم إن كانوا يَنطِقونَ}؛ قالوا له: {لقد عَلِمْتَ ما هؤلاء ينطِقونَ}؛ أي: هذا أمر متقررٌ من حالها، لا يقبلُ الإشكالَ والشكَّ. فلجؤوا إلى تقليد آبائهم الضالين، فقالوا: {بل وَجَدْنا آباءنا كذلك يفعلونَ}: فتبِعْناهم على ذلك، وسَلَكْنا سبيلَهم، وحافَظْنا على عاداتهم.
(72-74) Maka Ibrahim berkata kepada mereka untuk men-jelaskan bahwa berhala-berhala itu sama sekali tidak berhak di-sembah, ﴾ هَلۡ يَسۡمَعُونَكُمۡ إِذۡ تَدۡعُونَ ﴿ "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa?" Lalu mereka mengabulkan doa kalian, menghilangkan kesusahan kalian dan melenyapkan semua hal yang tidak kalian suka dari kalian, ﴾ أَوۡ يَنفَعُونَكُمۡ أَوۡ يَضُرُّونَ ﴿ "atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudarat?" Lalu me-reka mengakui bahwa semua itu tidak ada sama sekali padanya. Jadi, ia tidak dapat mendengar doa, tidak dapat memberikan man-faat dan tidak juga menimpakan bahaya! Oleh karenanya, setelah Ibrahim menghancurkan berhala-berhala itu, dia berkata, ﴾ بَلۡ فَعَلَهُۥ كَبِيرُهُمۡ هَٰذَا فَسۡـَٔلُوهُمۡ إِن كَانُواْ يَنطِقُونَ 63 ﴿ "Sebenarnya patung yang besar itu yang melakukannya, maka ta-nyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara." (Al-Anbiya`: 63). Mereka berkata kepadanya, ﴾ لَقَدۡ عَلِمۡتَ مَا هَٰٓؤُلَآءِ يَنطِقُونَ 65 ﴿ "Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara." (Al-Anbiya`: 65). Maksudnya, ini adalah suatu perkara yang sudah pasti dari kondisi berhala, sudah tidak bisa dipermasalahkan dan tidak diragukan lagi. Lalu mereka kembali kepada taqlid (ikut secara membabi buta) kepada nenek moyang mereka yang sesat, maka mereka berkata, ﴾ بَلۡ وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا كَذَٰلِكَ يَفۡعَلُونَ ﴿ "Sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian," lalu kami mengikuti mereka dalam hal ini, dan kami menelusuri jalan mereka dan kami lestari-kan tradisi mereka.
#
{75 ـ 82} فقال لهم إبراهيمُ: أنتُم وآباؤكم كلُّكم خصومٌ في [هذا] الأمر، والكلامُ مع الجميع واحدٌ: {أفرأيتُم ما كنتُم تعبُدونَ. أنتُم وآباؤكم الأقْدَمونَ. فإنَّهم عدوٌّ لي}: فَلْيَضُرُّونِ بأدنى شيءٍ من الضَّرر، ولْيَكيدونِ فلا يقدرونَ. {إلاَّ رَبَّ العالمينَ. الذي خَلَقَني فهو يهديني}: هو [المنْفَرِدُ] بنعمةِ الخَلْق ونعمةِ الهداية للمصالح الدينيَّة والدنيويَّة، ثم خصَّص منها بعضَ الضروريَّات، فقال: {والذي هو يُطْعِمُنِى ويسقينِ. وإذا مرضت فهو يشفينِ. والذي يُميتُني ثم يحيينِ. والذي أطمعُ أن يَغْفِرَ لي خطيئتي يومَ الدينِ}: فهذا هو وحدَه المنفردُ بذلك، فيجبُ أن يُفْرَدَ بالعبادةِ والطاعةِ، وتُتْرَكَ هذه الأصنام التي لا تخلقُ ولا تهدي، ولا تمرِضُ ولا تشفي، ولا تطعِمُ ولا تسقي، ولا تميت ولا تحيي، ولا تنفع عابديها بكشفِ الكروب ولا مغفرةِ الذنوب؛ فهذا دليلٌ قاطعٌ وحجةٌ باهرةٌ لا تقدرون أنتم وآباؤكم على معارضتها، فدلَّ على اشتراكِكُم في الضلال وتركِكُم طريق الهدى والرشد. قال الله تعالى: {وحاجَّهُ قومُهُ قالَ أتُحاجُّونِّي في الله وقد هدانِ ... } الآيات.
(75-82) Lalu Ibrahim berkata kepada mereka, "Kalian dan nenek moyang kalian semuanya adalah penentang dalam perkara [ini], dan pembicaraan bersama orang-orang di atas adalah sama, ﴾ أَفَرَءَيۡتُم مَّا كُنتُمۡ تَعۡبُدُونَ 75 أَنتُمۡ وَءَابَآؤُكُمُ ٱلۡأَقۡدَمُونَ 76 فَإِنَّهُمۡ عَدُوّٞ لِّيٓ ﴿ "Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu? Karena sesungguhnya semua itu adalah musuhku," maka silahkan mereka menimpakan bahaya apa pun terhadapku, dan silahkan mereka melakukan tipu daya terhadapku, maka pasti mereka tidak akan mampu melakukannya, ﴾ إِلَّا رَبَّ ٱلۡعَٰلَمِينَ 77 ٱلَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهۡدِينِ ﴿ "kecuali Rabb semesta alam, Yang telah menciptakan-ku, maka Dia-lah yang menunjukiku." Dia-lah [semata][34] yang membe-rikan nikmat penciptaan dan nikmat hidayah untuk kemaslahatan agama dan dunia. Lalu dia menyebutkan secara khusus sebagian dari hal-hal yang sudah pasti, seraya berkata, ﴾ وَٱلَّذِي هُوَ يُطۡعِمُنِي وَيَسۡقِينِ 79 وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ 80 وَٱلَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحۡيِينِ 81 وَٱلَّذِيٓ أَطۡمَعُ أَن يَغۡفِرَ لِي خَطِيٓـَٔتِي يَوۡمَ ٱلدِّينِ 82 ﴿ "Dan Yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dia-lah Yang menyembuhkanku, dan Yang akan mematikanku, kemudian akan menghidupkanku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan meng-ampuni kesalahanku pada Hari Kiamat." Dia-lah semata yang bisa melakukan itu semua sendirian, maka dari itu wajib diesakan dengan ibadah dan ketaatan, sedang-kan berhala-berhala yang tidak bisa menciptakan, tidak bisa mem-beri petunjuk, tidak bisa menyakitkan, tidak bisa menyembuhkan, tidak bisa memberi makan dan tidak bisa memberi minum, tidak dapat mematikan dan tidak dapat menghidupkan, tidak berguna bagi penyembahnya, baik dalam menghilangkan kesusahan atau pun memberikan ampunan dosa itu harus ditinggalkan. Ini adalah dalil yang sangat akurat dan hujjah yang mematahkan di mana kalian dan nenek moyang kalian tidak kuasa menantangnya, maka itu membuktikan keikutsertaan kalian dalam kesesatan dan dalam meninggalkan jalan hidayah dan jalan yang lurus. Allah سبحانه وتعالى berfir-man, ﴾ وَحَآجَّهُۥ قَوۡمُهُۥۚ قَالَ أَتُحَٰٓجُّوٓنِّي فِي ٱللَّهِ وَقَدۡ هَدَىٰنِۚ ﴿ "Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata, 'Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku...." (Al-An'am: 80).
#
{83 ـ 84} ثم دعا عليه السلام ربَّه، فقال: {ربِّ هَبْ لي حُكْماً}؛ أي: علماً كثيراً أعرِفُ به الأحكامَ والحلالَ والحرام، وأحكُمُ به بين الأنام، {وألْحِقْني بالصالحينَ}: من إخوانِهِ الأنبياء والمرسلين، {واجْعَلْ لي لسانَ صِدْقٍ في الآخرينَ}؛ أي: اجعل لي ثناء صدقٍ مستمرٍّ إلى آخر الدهر. فاستجاب الله دعاءَه، فوهب له من العلم والحكم ما كان به مِن أفضلِ المرسلينَ، وألحقه بإخوانِهِ المرسلينَ، وجعلَه محبوباً مقبولاً معظماً مثنياً عليه في جميع الملل في كلِّ الأوقات، قال تعالى: {وتَرَكْنا عليه في الآخِرينَ سلامٌ على إبراهيمَ. إنَّا كذلك نَجْزي المُحْسِنينَ. إنَّه مِن عبادِنا المؤمنينَ}.
(83-84) Dan Ibrahim عليه السلام berdoa kepada Rabbnya, seraya mengatakan, ﴾ رَبِّ هَبۡ لِي حُكۡمٗا ﴿ "Ya Rabbku, berikanlah kepadaku hik-mah." Maksudnya, ilmu yang cukup yang dengannya aku dapat mengetahui hukum-hukum, halal dan haram, dan yang dengannya aku dapat memberikan keputusan di antara manusia, ﴾ وَأَلۡحِقۡنِي بِٱلصَّٰلِحِينَ ﴿ "dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih," ter-masuk saudara-saudaranya, para nabi dan para rasul. ﴾ وَٱجۡعَل لِّي لِسَانَ صِدۡقٖ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ ﴿ "Dan jadikanlah untukku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian." Maksudnya, jadikanlah untukku pujian yang baik yang terus berlangsung hingga akhir masa. Dan Allah pun mengabulkan doanya, lalu Dia karuniakan kepadanya ilmu dan hikmah sehingga dengannnya dia menjadi rasul yang termulia, dan dimasukkanNya ke dalam kelompok saudara-sauda-ranya, yaitu para rasul. Allah telah menjadikannya sebagai manu-sia yang dicintai, diterima, dimuliakan dan dipuji di dalam semua agama pada setiap waktu. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ 108 سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ 109 كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ 110 إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ 111 ﴿ "Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) 'Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim,' demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman." (Ash-Shaffat: 108-111).
#
{85} {واجْعَلْني من وَرَثَةِ جنَّةِ النعيم}؛ أي: من أهل الجنَّةِ التي يورِثُهم اللهُ إيَّاها، فأجاب الله دعاءَه، فرفَعَ منزلتَه في جنات النعيم.
(85) ﴾ وَٱجۡعَلۡنِي مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ ﴿ "Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan," maksudnya termasuk penghuni surga yang diwariskan oleh Allah kepada me-reka. Maka Allah pun mengabulkan doanya, Dia pun mengangkat kedudukannya di dalam Surga Na'im.
#
{86} {واغْفِرْ لأبي إنَّه كان من الضَّالِّينَ}: وهذا الدعاء بسبب الوعد الذي قال لأبيه: {سأستغفر لك ربِّي إنَّه كانَ بي حَفِيًّا}، قال تعالى: {وما كانَ استغفارُ إبراهيمَ لأبيهِ إلاَّ عن مَوْعِدَةٍ وَعَدَها إيَّاه فَلَمَّا تَبَيَّنَ له أنه عدوٌّ لله تبرَّأ منه إنَّ إبراهيم لأوّاهٌ حليمٌ}.
(86) ﴾ وَٱغۡفِرۡ لِأَبِيٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ 86 ﴿ "Dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya dia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat." Ini adalah doa (yang) dia panjatkan disebabkan janjinya kepada ayahnya yang telah dia katakan kepadanya, ﴾ سَأَسۡتَغۡفِرُ لَكَ رَبِّيٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ بِي حَفِيّٗا 47 ﴿ "Aku akan meminta ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku." (Maryam: 47). Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَمَا كَانَ ٱسۡتِغۡفَارُ إِبۡرَٰهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَن مَّوۡعِدَةٖ وَعَدَهَآ إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥٓ أَنَّهُۥ عَدُوّٞ لِّلَّهِ تَبَرَّأَ مِنۡهُۚ إِنَّ إِبۡرَٰهِيمَ لَأَوَّٰهٌ حَلِيمٞ 114 ﴿ "Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapak-nya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya ke-pada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun." (At-Taubah: 114).
#
{87 ـ 89} {ولا تُخْزِني يَوْمَ يُبْعَثونَ}؛ أي: بالتوبيخ على بعض الذُّنوب والعقوبةِ عليها والفضيحة، بل أسْعِدْني في ذلك اليوم الذي لا يَنْفَعُ فيه مالٌ ولا بنونٌ؛ {إلاَّ مَنْ أتى الله بقلبٍ سليم}: فهذا الذي ينفعُهُ عندَك، وهذا الذي ينجو من العقاب ويستحقُّ جزيل الثواب. والقلبُ السليمُ: معناهُ: الذي سَلِمَ من الشركِ والشكِّ ومحبة الشرِّ والإصرار على البدعةِ والذُّنوب، ويلزم من سلامتِهِ ممَّا ذُكِرَ اتِّصافُهُ بأضدادِها من الإخلاص والعلم واليقين ومحبَّة الخير وتزيينه في قلبِهِ، وأن تكون إرادتُهُ ومحبتُهُ تابعةً لمحبَّةِ الله، وهواه تبعاً لما جاء عن الله.
(87-89) ﴾ وَلَا تُخۡزِنِي يَوۡمَ يُبۡعَثُونَ ﴿ "Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan," maksudnya, dengan dicaci karena beberapa dosa, dan dengan siksaan serta dengan dipermalukan karena dosa-dosa itu. Akan tetapi, bahagiakanlah aku pada hari itu, yaitu hari yang tidak berguna lagi harta dan anak laki-laki, ﴾ إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٖ سَلِيمٖ ﴿ "kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Inilah yang akan berguna baginya saat itu, dan inilah orang yang selamat dari siksa dan yang berhak mendapat limpahan pahala. Hati yang selamat, maksudnya adalah hati yang selamat dari syirik, keraguan, cinta kepada keburukan, suka melakukan bid'ah dan dosa, dan keselamatannya dari hal-hal tersebut mengharus-kannya berpegang teguh kepada lawan-lawannya, berupa ikhlas, ilmu, yakin, cinta kepada kebaikan dan menghiaskannya di dalam hati, dan mengharuskan kehendak dan kecintaannya mengikuti cinta Allah, dan hawa nafsunya mengikuti apa saja yang datang dari Allah.
#
{90 ـ 95} ثم ذكر من صفات ذلك اليوم العظيم وما فيه من الثوابِ والعقاب، فقال: {وأُزْلِفَتِ الجنَّةُ}؛ أي: قُرِّبَتْ {للمتَّقينَ}: ربَّهم، الذين امتثلوا أوامره، واجتنبوا زواجِرَه واتَّقوا سَخَطَهُ وعقابَه. {وبُرِّزَتِ الجحيمُ}؛ أي: بُرِّزَتْ واستَعَدَّتْ بجميع ما فيها من العذاب {للغاوينَ}: الذين أوْضَعوا في معاصي الله، وتجرؤوا على محارمِهِ، وكذَّبوا رسلَه، وردُّوا ما جاؤوهم به من الحقِّ، {وقيلَ لهم أينَ ما كنتُم تعبُدونَ. من دونِ الله هل يَنصُرونَكم أو يَنتَصِرونَ}: بأنفسِهِم؛ أي: فلم يكن من ذلك من شيءٍ، وظهر كَذِبُهم وخِزْيُهم، ولاحتْ خسارتُهم وفضيحتُهم، وبان ندمُهم، وضلَّ سعيهم. {فكُبْكِبوا فيها}؛ أي: ألقوا في النار {هم}؛ أي: ما كانوا يعبدون، {والغاوونَ}: العابدونَ لها، {وجنودُ إبليسَ أجْمعونَ}: من الإنس والجنِّ، الذين أزَّهم إلى المعاصي أزًّا، وتسلَّط عليهم بشركِهِم وعدم إيمانهم، فصاروا من دعاتِهِ والساعينَ في مرضاتِهِ، وهم ما بين داعٍ لطاعتِهِ ومجيبٍ لهم ومقلدٍ لهم على شركهم.
(90-95) Kemudian Allah menjelaskan sebagian keadaan pada hari yang sangat dahsyat itu dan pahala, serta hukuman yang ada padanya, seraya berfirman, ﴾ وَأُزۡلِفَتِ ٱلۡجَنَّةُ ﴿ "dan didekatkanlah surga" maksudnya dijadikan dekat, ﴾ لِلۡمُتَّقِينَ ﴿ "kepada orang-orang yang bertakwa," maksudnya orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka, yaitu orang-orang yang mematuhi perintah-perintahNya, menjauhi larangan-laranganNya dan takut terhadap murka dan siksaNya. ﴾ وَبُرِّزَتِ ٱلۡجَحِيمُ ﴿ "Dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim," maksudnya, Neraka Jahim ditampakkan dalam keadaan telah siap dengan segala siksanya, ﴾ لِلۡغَاوِينَ ﴿ "kepada orang-orang yang sesat," yaitu orang-orang yang tenggelam di dalam kemaksiatan kepada Allah dan lancang terhadap segala sesuatu yang diharamkanNya, mendustakan para rasulNya serta menolak ajaran kebenaran yang mereka bawa. ﴾ وَقِيلَ لَهُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ تَعۡبُدُونَ 92 مِن دُونِ ٱللَّهِ هَلۡ يَنصُرُونَكُمۡ أَوۡ يَنتَصِرُونَ ﴿ "Dan dikatakan kepada mereka, 'Di manakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu sembah, selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?" Maksudnya, sama sekali hal itu tidak akan terjadi sedikit pun, dan tampaklah kedustaan dan kenistaan mereka, dan jelas pulalah kerugian dan kehinaan mereka, penye-salan mereka nyata dan segala usaha mereka menjadi sia-sia. ﴾ فَكُبۡكِبُواْ فِيهَا ﴿ "Maka mereka dijungkirkan ke dalamnya." Maksudnya, diceburkan ke dalam neraka. ﴾ هُمۡ ﴿ "Mereka," maksudnya, segala sesuatu yang dahulu mereka sembah, ﴾ وَٱلۡغَاوُۥنَ ﴿ "bersama-sama orang-orang yang sesat," orang-orang yang menjadi penyembahnya, ﴾ وَجُنُودُ إِبۡلِيسَ أَجۡمَعُونَ ﴿ "dan bala tentara iblis semuanya" dari bangsa manusia dan bangsa jin, yaitu mereka yang telah diseret ke dalam kemaksiatan sekuat-kuatnya dan menguasai mereka karena kesyirikan dan ke-tidakberimanan mereka, hingga mereka menjadi para penyerunya dan menjadi para pengupaya untuk memperoleh keridhaannya. Di antara mereka ada yang menjadi penyeru untuk taat kepadanya, ada yang memenuhi seruannya dan ada pula yang menjadi pen-taklid buta kepada mereka dalam kesyirikan.
#
{96 ـ 104} {قالوا}؛ أي: جنود إبليس الغاوون لأصنامِهِم وأوثانِهِم التي عبدوها: {تاللهِ إن كُنَّا لفي ضلالٍ مبينٍ. إذْ نُسَوِّيكُم بربِّ العالَمينَ}: في العبادة والمحبَّة والخوفِ والرجاءِ، وندعوكم كما ندعوهُ. فتبيَّن لهم حينئذٍ ضلالُهم، وأقرُّوا بعدل الله في عقوبتِهِم، وأنَّها في محلِّها، وهم لم يُسَوُّوهم بربِّ العالمين؛ إلاَّ في العبادةِ، لا في الخلق؛ بدليل قولهم: {بربِّ العالمينَ}؛ أنَّهم مقرُّون أنَّ الله ربُّ العالمين كلِّهم، الذين من جملتهم أصنامهم وأوثانهم، {وما أضَلَّنا}: عن طريق الهُدى والرُّشْد ودعانا إلى طريق الغَيِّ والفِسْقِ {إلاَّ المُجْرِمونَ}: وهم الأئمة الذين يدعونَ إلى النار، {فما لنا}: حينئذٍ {من شافعينَ}: يشفعونَ لنا لِيُنْقِذَنا من عذابه {ولا صديقٍ حَميم}؛ أي: قريب مصافٍ ينفعنا بأدنى نفعٍ؛ كما جرت العادةُ بذلك في الدُّنيا؛ فأيِسوا من كلِّ خير، وأبلسوا بما كسبوا، وتمنَّوا العودة إلى الدُّنيا ليعملوا صالحاً؛ {فلو أنَّ لنا كَرَّةً}؛ أي: رجعةً إلى الدُّنيا وإعادةً إليها، {فنكونَ من المؤمنين}: لنسلمَ من العقابِ ونستحقَّ الثواب. هيهاتَ هيهاتَ؛ قد حيلَ بينَهم وبين ما يشتهونَ، وقد غُلِّقَتْ منهم الرُّهون. {إنَّ في ذلك}: الذي ذَكَرْنا لكم ووصَفْنا {لآيةً}: لكم، {وما كان أكثرُهُم مؤمنينَ}: مع نزول الآياتِ.
(96-104) ﴾ قَالُواْ ﴿ "Mereka berkata." Maksudnya adalah bala tentara iblis, para pemuja berhala dan patung-patung yang mereka sembah, ﴾ تَٱللَّهِ إِن كُنَّا لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ 97 إِذۡ نُسَوِّيكُم بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Demi Allah, sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita telah mem-persamakan kamu dengan Rabb semesta alam," dalam ibadah, mencintai, takut dan berharap, dan kami berdoa kepada kalian sebagaimana kami berdoa kepadaNya. Kesesatan mereka saat itu menjadi jelas bagi mereka. Mereka pun mengakui keadilan Allah dalam meng-hukum mereka, dan hukuman itu benar-benar tepat pada tempat-nya. Mereka tidak menyetarakan berhala-berhala itu dengan Allah, Rabb semesta alam kecuali dalam hal ibadah, bukan dalam hal menciptakan. Hal ini terbukti melalui ucapan mereka, ﴾ بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Dengan Rabb semesta alam." Mereka mengakui bahwa Allah adalah Rabb semesta alam semuanya, yang termasuk di dalamnya adalah patung-patung dan semua berhala mereka. ﴾ وَمَآ أَضَلَّنَآ ﴿ "Dan tiadalah yang menyesatkan kami," dari jalan hi-dayah dan kebenaran, dan mengajak kami ke jalan kesesatan dan kefasikan, ﴾ إِلَّا ٱلۡمُجۡرِمُونَ ﴿ "kecuali orang-orang yang berdosa." Mereka adalah para pemuka yang menyeru kepada api neraka. ﴾ فَمَا لَنَا ﴿ "Maka kami tidak mempunyai," pada saat itu, ﴾ مِن شَٰفِعِينَ ﴿ "pemberi syafa'at seorang pun," yang dapat memberikan syafa'at ke-pada kami untuk menyelamatkan kami dari azabNya, ﴾ وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٖ ﴿ "dan tidak pula mempunyai teman yang akrab," maksudnya, seorang kerabat setia yang berguna bagi kami, sebagaimana biasanya da-hulu di dunia. Lalu mereka berputus asa dari segala kebaikan dan bersedih hati terhadap apa yang telah mereka lakukan, dan mereka berangan-angan untuk kembali ke dunia agar bisa melakukan amal shalih. ﴾ فَلَوۡ أَنَّ لَنَا كَرَّةٗ ﴿ "Maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi," mak-sudnya, bisa kembali ke dunia, ﴾ فَنَكُونَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman," agar kami bisa selamat dari azab dan berhak mendapat pahala! Sama sekali tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin! Apa yang mereka inginkan itu sudah tertutup dari mereka dan semua bentuk penggadaian sudah ditutup. ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian," yaitu pada yang telah Kami jelaskan kepada kalian dan Kami uraikan, ﴾ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "benar-benar terdapat tanda-tanda," bagi kalian, ﴾ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ ﴿ "tetapi ke-banyakan mereka tidak beriman," sekalipun tanda-tanda (bukti-bukti kebenaran) itu diturunkan. ﴾ وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ 104 ﴿ "Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang."
Ayah: 105 - 122 #
{كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ الْمُرْسَلِينَ (105) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ (106) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (107) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (108) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (109) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (110) قَالُوا أَنُؤْمِنُ لَكَ وَاتَّبَعَكَ الْأَرْذَلُونَ (111) قَالَ وَمَا عِلْمِي بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (112) إِنْ حِسَابُهُمْ إِلَّا عَلَى رَبِّي لَوْ تَشْعُرُونَ (113) وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الْمُؤْمِنِينَ (114) إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُبِينٌ (115) قَالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَانُوحُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمَرْجُومِينَ (116) قَالَ رَبِّ إِنَّ قَوْمِي كَذَّبُونِ (117) فَافْتَحْ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِي وَمَنْ مَعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (118) فَأَنْجَيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (119) ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ (120) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (121) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (122)}.
"Kaum Nuh telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu tidak ber-takwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.' Mereka berkata, 'Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?' Nuh menja-wab, 'Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan? Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari. Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman. Tidaklah aku (ini) melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan.' Mereka berkata, 'Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam.' Nuh berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang beriman besertaku.' Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 105-122).
#
{105 ـ 110} يذكر تعالى تكذيبَ قوم نوح لرسولهم نوح، وما ردَّ عليهم وردُّوا عليه، وعاقبة الجميع، فقال: {كذَّبتْ قومُ نوح المرسلينَ}: جمعهم، لأنَّ تكذيبَ نوح كتكذيب جميع المرسلين؛ لأنَّهم كلَّهم اتَّفقوا على دعوة واحدةٍ وأخبارٍ واحدةٍ؛ فتكذيبُ أحدِهم كتكذيبٍ بجميع ما جاؤوا به من الحقِّ. كذبوه {إذْ قال لهم أخوهم}: في النسب {نوحٌ}: وإنَّما ابتعثَ الله الرسل مِن نسب مَنْ أرسل إليهم؛ لئلاَّ يشمئِزُّوا من الانقياد له، ولأنَّهم يعرِفون حقيقَتَه؛ فلا يحتاجون أن يبحثوا عنه، فقال لهم مخاطباً بألطف خطاب؛ كما هي طريقة الرسل صلوات الله وسلامه عليهم: {ألا تَتَّقونَ}: الله تعالى، فتترُكون ما أنتم مقيمونَ عليه من عبادةِ الأوثان، وتُخْلِصون العبادةَ لله وحدَه. {إنِّي لكم رسولٌ أمينٌ}: فكونه رسولاً إليهم بالخصوص يوجب لهم تلقي ما أُرْسِلَ به إليهم، والإيمان به، وأنْ يشكُروا الله تعالى على أنْ خَصَّهم بهذا الرسول الكريم. وكونُهُ أميناً يقتضي أنَّه لا يقول على الله، ولا يزيدُ في وحيه ولا يَنْقصُ. وهذا يوجب لهمُ التصديقَ بخبرِهِ والطاعةَ لأمره، {فاتقوا الله وأطيعونِ}: فيما أمركم به ونهاكم عنه؛ فإنَّ هذا هو الذي يترتَّب على كونِهِ رسولاً إليهم أميناً؛ فلذلك رتَّبه بالفاء الدالَّة على السبب، فذكر السبب الموجب، ثم ذكر انتفاء المانع، فقال: {وما أسألُكُم عليه من أجرٍ}: فتتكلَّفون من المَغْرَم الثقيل {إنْ أجْرِيَ إلاَّ على ربِّ العالَمينَ}: أرجو بذلك القُرْبَ منه والثواب الجزيل، وأمَّا أنتم؛ فمُنْيَتي ومُنتهى إرادتي منكم النُّصحُ لكم وسلوكُكُم الصراط المستقيم، {فاتَّقوا اللهَ وأطيعونِ}: كرَّر ذلك عليه السلام؛ لتكريره دعوةَ قومِهِ وطول مَكْثِهِ في ذلك؛ كما قال تعالى: {فَلَبِثَ فيهم ألف سنةٍ إلاَّ خمسين عاماً}، و {قال ربِّ إنِّي دعوتُ قومي ليلاً ونهاراً. فلم يَزِدْهُم دعائي إلاَّ فراراً ... } الآيات.
(105-110) Allah سبحانه وتعالى menjelaskan pendustaan kaum nabi Nuh terhadap rasul mereka, yaitu Nuh, dan (menjelaskan) jawabannya terhadap mereka dan jawaban mereka terhadapnya, serta kesudah-an semuanya, seraya berfirman, ﴾ كَذَّبَتۡ قَوۡمُ نُوحٍ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ﴿ "Kaum Nuh telah mendustakan para rasul," semuanya. Sebab pendustaan mereka ter-hadap Nuh adalah sama dengan mendustakan semua rasul, karena mereka semua sepakat atas satu dakwah dan satu informasi. Maka mendustakan salah satunya sama dengan mendustakan semua ke-benaran yang mereka bawa. Mereka telah mendustakannya. ﴾ إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ ﴿ "ketika saudara mereka berkata kepada mereka." Maksudnya, saudara senasab, yaitu ﴾ نُوحٌ ﴿ "Nuh." Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى hanya mengangkat para rasul itu dari nasab (keturunan, marga) kaum yang mana dia diutus ke-pada mereka, agar mereka tidak merasa jijik (segan) untuk tunduk kepadanya karena sudah mengetahui hakikat jati dirinya, sehingga mereka tidak perlu mencarinya. Maka Nuh berkata kepada mereka dengan ucapan yang paling santun, sebagaimana cara para rasul lainnya, ﴾ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿ "Mengapa kamu tidak bertakwa," kepada Allah, lalu meninggalkan kebiasaan kalian menyembah berhala-berhala, dan memurnikan ibadah kepada Allah semata. ﴾ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ ﴿ "Sesungguhnya aku adalah seorang rasul keperca-yaan untuk kalian," maka keberadaan sebagai utusan (rasul) yang diutus kepada mereka secara khusus mewajibkan mereka mene-rima apa saja yang diajarkan kepada mereka, beriman kepadanya dan bersyukur kepada Allah سبحانه وتعالى atas pengistimewaan yang dianu-gerahkan kepada mereka berupa seorang rasul yang mulia ini. Dan keberadaannya sebagai orang yang terpercaya itu berarti dia sama sekali tidak berdusta atas Nama Allah, tidak menambah wahyuNya dan tidak pula menguranginya. Hal ini mengharuskan mereka untuk membenarkan semua khabar yang diberitakannya dan mematuhi semua perintah-perintahnya, ﴾ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿ "maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku," dalam hal apa saja yang dia perintahkan kepada kalian dan dia larang terhadap kalian. Inilah sebenarnya konsekuensi dari keberadaannya sebagai seorang rasul yang terpercaya yang diutus kepada mereka. Maka dari itu dia menyebutkan sebab akibatnya dengan huruf fa` (pada ungkapan فَاتَّقُوا اللّٰهَ) yang menunjukkan arti "sebab" lalu menyebutkan sebab yang mengharuskan kemudian menyebutkan tidak adanya peng-halang, seraya berfirman, ﴾ وَمَآ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍۖ ﴿ "Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu," sehingga akan membuat kalian terbebani dengan beban yang berat. ﴾ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Upahku tidak lain hanyalah dari Rabb se-mesta alam." Aku berharap melalui seruan ini kedekatan dariNya dan pahala yang berlimpah. Adapun kalian, maka angan-angan dan puncak keinginanku dari kalian adalah memberi nasihat kepada kalian dan kalian mau menempuh jalan yang lurus. ﴾ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿ "Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah ke-padaku." Beliau mengulangi ungkapan ini karena beliau berulang-ulang mengajak kaumnya dan karena lamanya beliau dalam mela-kukan tugas ini, sebagaimana Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَلَبِثَ فِيهِمۡ أَلۡفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمۡسِينَ عَامٗا ﴿ "Lalu dia tinggal di tengah-tengah mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun." (Al-Ankabut: 14) Dan, ﴾ قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوۡتُ قَوۡمِي لَيۡلٗا وَنَهَارٗا 5 فَلَمۡ يَزِدۡهُمۡ دُعَآءِيٓ إِلَّا فِرَارٗا 6 ﴿ "Nuh berkata, 'Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah menyeru kaum-ku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)'." (Nuh: 5-6).
#
{111} فقالوا ردًّا لدعوته ومعارضةً له بما ليس يَصْلُحُ للمعارضة: {أنؤمنُ لك واتَّبَعَكَ الأرذلونَ}؛ أي: كيف نتَّبِعُك ونحن لا نرى أتباعَكَ إلاَّ أسافل الناس وأراذِلَهم وسَقَطَهم. بهذا يُعْرَفُ تكبُّرهم عن الحقِّ وجهلُهُم بالحقائق؛ فإنَّهم لو كان قصدُهُم الحقَّ؛ لقالوا ـ إنْ كان عندَهم إشكالٌ وشكٌّ في دعوته ـ: بيِّنْ لنا صحةَ ما جئتَ به بالطُّرق الموصلة إلى ذلك! ولو تأمَّلوا حقَّ التأمُّل؛ لعلموا أنَّ أتباعه هم الأعْلَوْنَ، خيار الخلق، أهل العقول الرزينة والأخلاق الفاضلة، وأنَّ الأرذل مَنْ سُلِبَ خاصيَّةَ عقلِهِ، فاستحسن عبادةَ الأحجار، ورضي أن يَسْجُدَ لها ويَدْعُوَها، وأبى الانقيادَ لدعوة الرُّسل الكُمَّل. وبمجرَّد ما يتكلَّم أحدُ الخصمين في الكلام الباطل؛ يُعْرَفُ فساد ما عنده؛ بقطع النظر عن صحة دعوى خصمِهِ؛ فقوم نوح لمَّا سمعنا عنهم أنهم قالوا في ردِّهم دعوةَ نوح: {أنؤمنُ لك واتَّبَعَكَ الأرذلونَ}: فبَنَوْا على هذا الأصل الذي كلُّ أحدٍ يعرف فسادَهُ ردَّ دعوتِهِ؛ عرفنا أنَّهم ضالُّون مخطئون، ولو لم نشاهِدْ من آيات نوح ودعوتِهِ العظيمةِ ما يفيدُ الجزم واليقينَ بصدقِهِ وصحَّة ما جاء به.
(111) Maka mereka berkata sebagai jawaban terhadap dakwahnya dan penolakan terhadapnya dengan sesuatu yang tidak laik untuk dijadikan sebagai penolakan, ﴾ أَنُؤۡمِنُ لَكَ وَٱتَّبَعَكَ ٱلۡأَرۡذَلُونَ ﴿ "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" Maksudnya, bagaimana mungkin kami akan mengikutimu sedangkan kami tidak melihat para pengikutmu melainkan orang-orang hina, rendah dan sampah masyarakat. De-ngan ini dapat diketahui kesombongan mereka terhadap kebenaran dan kebodohan mereka terhadap kenyataan. Sebab, sesungguhnya kalau saja tujuan mereka adalah kebe-naran tentu mereka akan mengatakan, (kalau seandainya mereka memiliki rasa ketidakjelasan dan keraguan terhadap dakwahnya), "Jelaskanlah kepada kami kebenaran apa yang engkau ajarkan ini dengan cara-cara yang bisa mengantarkan kepadanya!" Kalau seandainya mereka mengamati dengan sebenar-benarnya, tentu mereka mengetahui bahwa para pengikutnya adalah orang-orang yang mulia, sebaik-baik manusia, orang-orang yang memiliki akal yang matang dan akhlak mulia, dan bahwa sebenarnya orang-orang yang hina adalah mereka yang fungsi akalnya dicabut hingga menganggap baik penyembahan terhadap batu-batu, rela sujud dan berdoa kepadanya, serta enggan tunduk kepada dakwah para rasul yang mulia. Hanya dengan (mengetahui tema) pembicaraan batil yang diungkapkan oleh salah satu dari dua pendebat itu, maka sangat mudah diketahui rusaknya pembicaraan itu, dan akal sudah bisa memastikan kebenaran klaim lawannya. Maka tatkala kita telah mendengar tentang kaum Nuh, yaitu bahwa mereka telah berkata di dalam penolakan mereka terhadap dakwah Nuh,﴾ أَنُؤۡمِنُ لَكَ وَٱتَّبَعَكَ ٱلۡأَرۡذَلُونَ ﴿ "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" di mana mereka berpegang kepada prinsip yang setiap orang mengetahui ketidakbenarannya dalam penolakannya terhadap dakwah Nuh, maka kita dapat mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang sesat lagi salah, sekalipun kita belum menyaksikan bukti-bukti (mukjizat) dari Nuh dan dakwahnya yang mengindikasikan kepastian dan keyakian akan kejujurannya dan kebenaran ajaran yang dibawanya.
#
{112 ـ 115} فقال نوحٌ عليه السلام: {وما علمي بما كانوا يَعْمَلونَ. إنْ حسابهم إلاَّ على ربِّي لو تشعُرونَ}؛ أي: أعمالُهُم وحسابُهم على الله، إنَّما عليَّ التبليغُ، وأنتم دعوهم عنكم؛ إنْ كان ما جئتُكم به الحقَّ؛ فانقادوا له، وكلٌّ له عملُه، {وما أنا بطاردِ المؤمنينَ}: كأنَّهم ـ قبَّحهم الله ـ طلبوا منه أن يَطْرُدَهم عنه تكبُّراً وتجبُّراً ليؤمنوا، فقال: {وما أنا بطاردِ المؤمنينَ}؛ فإنَّهم لا يستحقُّون الطردَ والإهانةَ، وإنَّما يستحقُّون الإكرامَ القوليَّ والفعليَّ؛ كما قال تعالى: {وإذا جاءك الذين يؤمنونَ بآياتِنا فَقُلْ سلامٌ عليكم كَتَبَ ربُّكم على نفسِهِ الرحمةَ}. {إنْ أنا إلاَّ نذيرٌ مبينٌ}؛ أي: ما أنا إلاَّ منذر ومبلغ عن الله، ومجتهد في نصح العباد وليس لي من الأمر شيء إن الأمر إلا لله.
(112-115) Lalu Nuh عليه السلام menjawab, ﴾ وَمَا عِلۡمِي بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ 112 إِنۡ حِسَابُهُمۡ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّيۖ لَوۡ تَشۡعُرُونَ ﴿ "Bagaimana aku mengetahui apa yang telah me-reka kerjakan? Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Rabbku, kalau kamu menyadari." Maksudnya, amal perbuatan mereka dan perhitungannya adalah tanggung jawab Allah, sedang-kan kewajibanku hanyalah menyampaikan (tabligh), dan biarkan-lah mereka (jangan mencampuri urusan mereka). Jika ajaran yang aku bawa ini yang benar, maka tunduklah kepadanya, dan masing-masing mempunyai amal sendiri-sendiri. ﴾ وَمَآ أَنَا۠ بِطَارِدِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman." Seakan-akan mereka, (semoga Allah memperburuk mereka), menuntut kepada Nuh agar mengusir orang-orang yang beriman itu karena kecongkakan dan kesombongan mereka (kaum yang tidak beriman) agar mereka mau beriman. Maka Nuh mengatakan, ﴾ وَمَآ أَنَا۠ بِطَارِدِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman." Sebab mereka tidak berhak diusir dan dihina, melainkan mereka lebih berhak dihormati, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan, sebagaimana difirmankan oleh Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلۡ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡۖ كَتَبَ رَبُّكُمۡ عَلَىٰ نَفۡسِهِ ٱلرَّحۡمَةَ ﴿ "Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah, 'Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu.' Rabbmu telah menetapkan atas diriNya kasih sayang." (Al-An'am: 54). ﴾ إِنۡ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٞ مُّبِينٞ ﴿ "Tidaklah aku (ini) melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan." Maksudnya, aku ini hanyalah seorang pemberi peringatan dan penyampai dari Allah dan seorang yang bersung-guh-sungguh di dalam memberikan nasihat kepada manusia, dan aku sama sekali tidak memiliki urusan sedikit pun, karena sesung-guhnya urusannya adalah milik Allah.
#
{116} فاستمر نوح عليه الصلاة والسلام على دعوتهم ليلاً ونهاراً، سرًّا وجهاراً، فلم يزدادوا إلاَّ نفوراً، و {قالوا لَئِن لم تَنتَهِ يا نوحُ}: من دعوتِكَ إيَّانا إلى الله وحده؛ {لتكونَنَّ من المَرْجومينَ}؛ أي: لنقتُلَنَّكَ شرَّ قِتْلة؛ بالرمي بالحجارة؛ كما يُقْتَلُ الكلبُ فتبًّا لهم! ما أقبح هذه المقابلةَ! يقابلون الناصحَ الأمين الذي هو أشفقُ عليهم من أنفسهم بشرِّ مقابلة.
(116) Kemudian Nuh عليه السلام terus berdakwah kepada mereka siang dan malam, secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, namun mereka tidak bertambah kecuali makin jauh, dan ﴾ قَالُواْ لَئِن لَّمۡ تَنتَهِ يَٰنُوحُ ﴿ "Mereka berkata, 'Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh'," dari dakwahmu kepada kami agar kami hanya beribadah kepada Allah saja, ﴾ لَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡمَرۡجُومِينَ ﴿ "niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam." Maksudnya, niscaya kami akan membunuhmu dengan sekeji-kejinya, yaitu dilempar dengan batu hingga mati, sebagaimana anjing dibunuh. Sungguh celaka mereka! Betapa sangat buruknya respons mereka! Mereka merespons orang yang sangat tulus nan terpercaya yang sangat sayang kepada me-reka daripada diri mereka sendiri, dengan seburuk-buruk respon.
#
{117 ـ 118} لا جَرَمَ لمَّا انتهى ظلمُهم واشتدَّ كفرُهم؛ دعا عليهم نبيُّهم بدعوةٍ أحاطت بهم، فقال: {ربِّ لا تَذَرْ على الأرضِ من الكافرينَ دَيَّاراً ... } الآيات، وهنا قال: {ربِّ إنّ قومي كذَّبونِ فافْتَحْ بيني وبينَهم فَتْحاً}؛ أي: أَهْلِكِ الباغي منَّا، وهو يعلم أنَّهم البغاةُ الظلمة، ولهذا قال: {وَنَجِّني ومَن مَعِيَ من المؤمنين}.
(117-118) Sudah tidak diragukan lagi tatkala kezhaliman mereka memuncak dan kekufuran mereka makin dahsyat, maka Nabi mereka mendoakan mereka dengan suatu doa yang pasti menimpa mereka, seraya berkata, ﴾ رَّبِّ لَا تَذَرۡ عَلَى ٱلۡأَرۡضِ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ دَيَّارًا 26 ﴿ "Ya Rabbku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi." (Nuh: 26). Sedangkan di sini dia mengatakan, ﴾ رَبِّ إِنَّ قَوۡمِي كَذَّبُونِ 117 فَٱفۡتَحۡ بَيۡنِي وَبَيۡنَهُمۡ فَتۡحٗا ﴿ "Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka." Maksudnya, binasakanlah orang yang membangkang di antara kami, sedangkan dia tahu bahwa mereka adalah para pembangkang yang zhalim, maka dari itu dia berkata, ﴾ وَنَجِّنِي وَمَن مَّعِيَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "Dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang beriman besertaku."
#
{119 ـ 122} {فأنجَيْناه ومَن معه في الفُلْكِ}؛ أي: السفينة {المشحونِ}: من الخَلْق والحيوانات، {ثم أغْرَقْنا بعدُ}؛ أي: بعد نوح ومن معه من المؤمنين {الباقينَ}؛ أي: جميع قومه. {إنَّ في ذلك}؛ أي: نجاة نوح وأتباعه وإهلاك مَنْ كَذَّبَه {لآيةً}: دالَّة على صِدق رُسُلِنا وصحَّة ما جاؤوا به وبطلانِ ما عليه أعداؤهم المكذِّبون بهم. {وإنَّ ربَّك لهو العزيزُ}: الذي قهر بعزِّهِ أعداءَه فأغرقهم بالطُّوفان. {الرحيمُ}: بأوليائه؛ حيث نجَّى نوحاً ومن معه من أهل الإيمان.
(119-122) ﴾ فَأَنجَيۡنَٰهُ وَمَن مَّعَهُۥ فِي ٱلۡفُلۡكِ ﴿ "Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam bahtera," maksudnya, kapal; ﴾ ٱلۡمَشۡحُونِ ﴿ "yang penuh muatan," yang terdiri dari manusia dan ber-bagai macam hewan. ﴾ ثُمَّ أَغۡرَقۡنَا بَعۡدُ ﴿ "Kemudian sesudah itu Kami teng-gelamkan sesudahnya." Maksudnya, setelah Nuh dan orang-orang yang beriman bersamanya, ﴾ ٱلۡبَاقِينَ ﴿ "orang-orang yang tinggal." Mak-sudnya, kami menenggelamkan seluruh kaumnya. ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu." Maksudnya, pada keselamatan Nuh dan para pengikutnya dan kebinasaan orang-orang yang mendustakannya, ﴾ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "benar-benar terdapat tanda," yang membuktikan kebenaran para rasul Kami dan kebe-naran ajaran yang mereka bawa dan kebatilan ajaran yang dianut oleh musuh-musuh mereka yang mendustakan itu. ﴾ وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ﴿ "Dan sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Mahaperkasa," Yang me-lumpuhkan musuh-musuhNya dengan keperkasaanNya, sehingga Dia menenggelamkannya dengan badai topan. ﴾ ٱلرَّحِيمُ ﴿ "Lagi Maha Penyayang" kepada para waliNya (orang-orang yang setia kepadaNya), di mana Dia telah menyelamatkan Nuh beserta orang-orang yang bersamanya dari kaum yang ber-iman.
Ayah: 123 - 140 #
{كَذَّبَتْ عَادٌ الْمُرْسَلِينَ (123) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ هُودٌ أَلَا تَتَّقُونَ (124) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (125) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (126) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (127) أَتَبْنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ آيَةً تَعْبَثُونَ (128) وَتَتَّخِذُونَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُونَ (129) وَإِذَا بَطَشْتُمْ بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ (130) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (131) وَاتَّقُوا الَّذِي أَمَدَّكُمْ بِمَا تَعْلَمُونَ (132) أَمَدَّكُمْ بِأَنْعَامٍ وَبَنِينَ (133) وَجَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (134) إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (135) قَالُوا سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَوَعَظْتَ أَمْ لَمْ تَكُنْ مِنَ الْوَاعِظِينَ (136) إِنْ هَذَا إِلَّا خُلُقُ الْأَوَّلِينَ (137) وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (138) فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (139) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (140).
"Kaum Ad telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu tidak bertak-wa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan sekali-kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main, dan kamu membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kamu kekal (di dunia)? Dan apabila kamu menyik-sa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan ber-takwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak, dan kebun-kebun dan mata air, sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar.' Mereka menjawab, 'Sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat, (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu, dan kami sekali-kali tidak akan diazab.' Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami membinasakan mereka. Sesungguhnya pada yang de-mikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 123-140).
#
{123 ـ 127} أي: كذَّبتِ القبيلةُ المسماةُ عاداً رسولهم هوداً، وتكذيبُهم له تكذيبٌ لغيره؛ لاتفاقِ الدعوة، {إذْ قال لهم أخوهم}: في النسبِ {هودٌ}: بلطفٍ وحسن خطابٍ: {ألا تتقونَ}: الله، فتترُكون الشركَ وعبادةَ غيره، {إنِّي لكم رسولٌ أمينٌ}؛ أي: أرسلني الله إليكم رحمةً بكم واعتناءً بكم، وأنا أمينٌ؛ تعرفون ذلك منِّي. رتَّب على ذلك قولَه: {فاتَّقوا الله وأطيعونِ}؛ أي: أدُّوا حقَّ الله تعالى، وهو التَّقوى، وأدُّوا حقِّي؛ بطاعتي فيما آمركم به وأنهاكم عنه؛ فهذا موجبٌ لأن تتَّبِعوني وتُطيعوني، وليس ثَمَّ مانعٌ يمنعُكم من الإيمان، فلستُ أسألُكم على تبليغي إيَّاكم ونُصحي لكم أجراً حتى تَسْتَثْقِلوا ذلك المغرم. {إنْ أجْرِيَ إلاَّ على ربِّ العالمينَ}: الذي ربَّاهم بنِعَمِهِ وأدرَّ عليهم فضلَه وكرمه؛ خصوصاً ما ربَّى به أولياءه وأنبياءه.
(123-127) Qabilah yang disebut Ad telah mendustakan rasul mereka, yaitu Hud. Dan pendustaan mereka terhadapnya (juga) merupakan pendustaan terhadap para rasul lainnya karena kesamaan dakwah mereka, ﴾ إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ ﴿ "Ketika berkata kepada mereka saudara mereka," senasab, yaitu ﴾ هُودٌ ﴿ "Hud" dengan lembut dan bahasa yang santun, ﴾ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿ "Mengapa kamu tidak bertakwa" kepada Allah, (padahal) dulu kalian meninggalkan syirik dan peribadatan kepada selainNya. ﴾ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ ﴿ "Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan kepadamu." Maksudnya, aku telah diutus oleh Allah kepada kalian sebagai rahmat dan perhatianNya terhadap kalian, sedangkan aku adalah orang kepercayaan, kalian mengetahui hal itu dariku. Setelah itu dilanjutkan dengan FirmanNya, ﴾ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿ "Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." Maksudnya, tunaikanlah hak-hak Allah سبحانه وتعالى, yaitu takwa, dan tunaikanlah hakku, yaitu menaati apa saja yang aku perintahkan kepada kalian dan apa-apa yang aku larang. Hal ini adalah kewajiban agar kalian mengikutiku dan taat kepadaku, dan sudah tidak ada penghalang yang dapat mencegah kalian untuk beriman. Sebab aku tidak me-minta upah apa pun atas penyampaian dan nasihatku kepada kalian, sehingga kalian tidak merasa terbebani dengan tanggungan,﴾ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam," yang telah melimpahkan nikmat-nikmatNya kepada mereka dan mencurahkan berbagai karunia dan kemurahanNya kepada mereka, terutama sesuatu yang dilimpahkanNya kepada para wali dan para nabiNya.
#
{128 ـ 135} {أتبنونَ بكلِّ رِيعٍ}؛ أي: مدخل بين الجبال {آيةً}؛ أي: علامة {تَعْبَثونَ}؛ أي: تفعلون ذلك عبَثاً لغير فائدةٍ تعود بمصالح دينكم ودنياكم، {وتتَّخِذونَ مصانعَ}؛ أي: بركاً ومجابي للمياه؛ {لعلَّكم تَخْلُدون}: والحال أنَّه لا سبيل إلى الخلود لأحدٍ. {وإذا بطشتُم}: بالخَلْق {بطَشْتُم جبَّارينَ}: قتلاً وضرباً وأخذَ أموال. وكان اللهُ تعالى قد أعطاهم قوةً عظيمةً، وكان الواجب عليهم أنْ يَسْتَعينوا بقوَّتِهم على طاعةِ الله، ولكنَّهم فخروا واستكبروا وقالوا: مَنْ أشدُّ منَّا قوَّةً؟ واستعملوا قوَّتَهم في معاصي الله وفي العبث والسفه؛ فلذلك نهاهم نبيُّهم عن ذلك. {فاتَّقوا الله}: واتركوا شِرْكَكَم وبَطَرَكم {وأطيعونِ}: حيثُ علمتُم أنِّي رسولُ الله إليكم أمينٌ ناصحٌ. {واتَّقوا الذي أمدَّكم}؛ أي: أعطاكم {بما تَعْلَمون}؛ أي: أمدَّكم بما لا يُجْهَلُ ولا يُنْكَرُ من الأنعام، {أمدَّكُم بأنعام}: من إبل وبقرٍ وغنم، {وبنينَ}؛ أي: وكثرة نسل؛ كثَّرَ أموالَكم وكثَّرَ أولادَكم؛ خصوصاً الذكورَ؛ أفضل القسمين. هذا تذكيرُهم بالنِّعم، ثم ذكَّرهم حلولَ عذاب الله فقال: {إنِّي أخافُ عليكم عذابَ يوم عظيم}؛ أي: إني من شفقتي عليكُم، وبِرِّي بكم أخافُ أن ينزِلَ بكم عذابٌ عظيمٌ. إذا نَزَلَ لا يُرَدُّ إنِ استَمْرَّيْتُم على كفرِكم وبَغْيِكُم.
(128-135) ﴾ أَتَبۡنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ ﴿ "Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi," maksudnya, tempat masuk di antara perbukitan, ﴾ ءَايَةٗ ﴿ "bangunan," yaitu sebagai tanda (kemegahan) تَعۡبَثُونَ ﴿ "untuk bermain-main." Maksudnya, kalian melakukan itu semua dengan sia-sia bukan untuk suatu manfaat yang kembali kepada kemas-lahatan agama dan dunia kalian, ﴾ وَتَتَّخِذُونَ مَصَانِعَ ﴿ "dan kamu membuat bangunan-bangunan." Maksudnya, kolam-kolam air dan tempat-tempat mengalirkan air, ﴾ لَعَلَّكُمۡ تَخۡلُدُونَ ﴿ "dengan maksud supaya kamu kekal." Padahal tidak ada jalan bagi siapa pun untuk bisa kekal. ﴾ وَإِذَا بَطَشۡتُم ﴿ "Dan apabila kamu menyiksa," manusia, ﴾ بَطَشۡتُمۡ جَبَّارِينَ ﴿ "maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis," dalam bentuk membunuh, mencambuk, dan merampas harta. Memang Allah سبحانه وتعالى telah memberikan kepada mereka suatu kekuatan yang hebat, dan semestinya yang wajib mereka lakukan adalah mempergunakan kekuatan ini untuk ketaatan kepada Allah سبحانه وتعالى, akan tetapi mereka berlaku congkak dan sombong, dan mengatakan, "Siapa yang lebih kuat dari kami?" Mereka telah meng-habiskan kekuatan mereka dalam berbagai kedurhakaan terhadap Allah سبحانه وتعالى dan dalam perbuatan sia-sia dan kebodohan. Maka dari itu mereka dilarang oleh Nabi mereka dari perbuatan tersebut. ﴾ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ﴿ "Maka bertakwalah kepada Allah," tinggalkanlah kemusyrik-an dan kecongkakan kalian, ﴾ وَأَطِيعُونِ ﴿ "dan taatlah kepadaku," karena kalian telah mengetahui bahwa aku adalah seorang utusan Allah kepada kalian, yang dipercaya lagi tulus. ﴾ وَٱتَّقُواْ ٱلَّذِيٓ أَمَدَّكُم ﴿ "Dan ber-takwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu," mak-sudnya, yang telah memberikan kepada kalian, ﴾ بِمَا تَعۡلَمُونَ ﴿ "apa yang kamu ketahui." Maksudnya, yang telah mengaruniakan kepada ka-lian hal-hal yang sudah diketahui dan tidak bisa dipungkiri, yaitu berupa binatang-binatang ternak. ﴾ أَمَدَّكُم بِأَنۡعَٰمٖ ﴿ "Dia telah menganu-gerahkan kepadamu binatang-binatang ternak," yaitu berupa unta, sapi dan domba, ﴾ وَبَنِينَ ﴿ "dan anak-anak." Maksudnya, banyak anak keturunan. Dia telah memperbanyak harta kekayaan kalian dan memperbanyak anak-anak kalian, terutama anak-anak laki-laki yang merupakan yang terbaik dari dua jenis manusia. Ini adalah suatu bentuk tadzkir (mengingatkan kepada) mere-ka dengan berbagai kenikmatan. Lalu Allah mengingatkan mereka dengan akan datangnya azab Allah, seraya berfirman, ﴾ إِنِّيٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٖ ﴿ "Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab yang besar." Maksudnya, sesungguhnya aku sangat kasihan kepada kalian, aku sangat baik kepada kalian, aku khawatir kalau kalian ditimpa azab yang sangat besar. Apabila azab itu menimpa, maka tidak ada yang bisa menolaknya jika kalian terus tenggelam di dalam kekafiran dan kecongkakan kalian.
#
{136 ـ 138} فقالوا معاندينَ للحقِّ مكذِّبين لنبيِّهم: {سواءٌ علينا أوعظتَ أمْ لم تكن من الواعظينَ}؛ أي: الجميع على حدٍّ سواء! وهذا غاية العتوِّ؛ فإنَّ قوماً بلغتْ بهم الحالُ إلى أن صارتْ مواعظُ الله التي تُذيبُ الجبالَ الصُّمَّ الصِّلابَ، وتتصدَّعُ لها أفئدةُ أولي الألباب، وجودُها وعدمُها عندهم على حدٍّ سواء؛ لَقَوْمٌ انتهى ظلمُهم واشتدَّ شقاؤُهم وانقطعَ الرجاءُ من هدايَتِهِم، ولهذا قالوا: {إنْ هذا إلاَّ خُلُقُ الأوَّلينَ}؛ أي: هذه الأحوال والنعم ونحو ذلك عادةُ الأولينَ؛ تارةً يستغنون، وتارةً يفتقرونَ، وهذه أحوال الدَّهر؛ لأنَّ هذه محنٌ ومنحٌ من الله تعالى وابتلاءٌ لعباده. {وما نحن بِمُعَذَّبينَ}: وهذا إنكارٌ منهم للبعث، أو تنزُّلٌ مع نبيِّهم وتهكُّمٌ به؛ أنَّنا على فرض أنَّنا نُبْعَثُ؛ فإنَّنا كما أُدِرَّتْ علينا النعمُ في الدنيا؛ كذلك لا تزال مستمرةً علينا إذا بُعِثْنا.
(136-138) Maka mereka berkata dengan menentang kebe-naran lagi mendustakan Nabi mereka, ﴾ سَوَآءٌ عَلَيۡنَآ أَوَعَظۡتَ أَمۡ لَمۡ تَكُن مِّنَ ٱلۡوَٰعِظِينَ ﴿ "Sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat." Maksudnya, semuanya sama! Ini adalah puncak kecongkakan. Karena suatu kaum (umat manusia) yang sampai pada keadaan di mana nasihat-nasihat Allah yang dapat mencairkan gunung-gunung yang tuli lagi keras dan dapat meremukkan hati orang-orang yang berakal, adanya nasihat itu dan ketiadaannya sama saja bagi mereka, adalah benar-benar merupakan kaum yang kezhalimannya telah memuncak, kesengsaraannya sudah amat sangat dahsyat dan sudah terputus harapan untuk bisa memberi mereka hidayah. Oleh karena itu, mereka mengatakan, ﴾ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا خُلُقُ ٱلۡأَوَّلِينَ ﴿ "Ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu." Maksudnya, semua keadaan dan kenikmat-an dan lain-lainnya itu adalah kebiasaan orang-orang terdahulu, yang kadang-kadang mereka tidak membutuhkan dan kadang-kadang mereka membutuhkan. Inilah keadaan (rutinitas) tahunan. Padahal semua keadaan tersebut adalan ujian dan cobaan dari Allah سبحانه وتعالى terhadap hamba-hambaNya. ﴾ وَمَا نَحۡنُ بِمُعَذَّبِينَ ﴿ "Dan kami sekali-kali tidak akan diazab." Ini adalah suatu pengingkaran mereka terhadap kebangkitan (kiamat), atau merupakan cemoohan mereka terhadap nabi, (yang berarti): Kalaupun kami dibangkitkan lagi, maka sesungguhnya kami, sebagaimana berbagai nikmat dilimpah-kan kepada kami di dunia, maka demikian pula, kenikmatan itu akan terus dilimpahkan kepada kami bila kami dibangkitkan.
#
{139 ـ 140} {فكذَّبوه}؛ أي: صار التكذيب سجيَّةً لهم وخُلُقاً لا يردعُهم عنه رادعٌ؛ {فأهْلَكْناهم}: {بريح صرصرٍ عاتيةٍ. سخَّرَها عليهم سبع ليال وثمانيةَ أيَّام حسوماً فترى القومَ فيها صَرْعى كأنَّهم أعجازُ نخل خاوية}. {إنَّ في ذلك لآيةً}: على صِدْق نبيِّنا هودٍ عليه السلام، وصحَّة ما جاء به، وبطلانِ ما عليه قومُه من الشرك والجبروت. {وما كان أكثرُهُم مؤمنينَ}: مع وجود الآياتِ المقتضيةِ للإيمان، {وإنَّ ربَّك لهو العزيزُ}: الذي أهلكَ بقوتِهِ قومَ هودٍ على قوَّتِهِم وبطشِهِم. {الرحيم}: بنبيِّه هودٍ حيث نجَّاه ومَنْ معه من المؤمنين.
(139-140) ﴾ فَكَذَّبُوهُ ﴿ "Maka mereka mendustakannya," mak-sudnya, sikap mendustakan itu telah menjadi karakter dan moral mereka yang tidak dapat dicegah oleh siapa pun. ﴾ فَأَهۡلَكۡنَٰهُمۡۚ ﴿ "Lalu Kami membinasakan mereka," ﴾ بِرِيحٖ صَرۡصَرٍ عَاتِيَةٖ 6 سَخَّرَهَا عَلَيۡهِمۡ سَبۡعَ لَيَالٖ وَثَمَٰنِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومٗاۖ فَتَرَى ٱلۡقَوۡمَ فِيهَا صَرۡعَىٰ كَأَنَّهُمۡ أَعۡجَازُ نَخۡلٍ خَاوِيَةٖ 7 ﴿ "Dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kamu 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tanggul-tanggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk)." (Al-Haqqah: 6-7). ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda" yang membuktikan kebenaran Nabi kami, Hud عليه السلام dan kebenaran ajaran yang dibawanya, serta kebatilan agama yang dianut kaumnya, berupa kesyirikan dan kecongkakan.﴾ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ ﴿ "Tetapi kebanyakan mereka tidak beriman," sekalipun sudah ada tanda-tanda yang bisa menunjukkan kepada iman. ﴾ وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ﴿ "Dan sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Mahaperkasa," yang telah membinasakan kaum Hud dengan kekuatanNya di atas kekuatan dan kebringasan mereka, ﴾ ٱلرَّحِيمُ ﴿ "lagi Maha Penyayang," terhadap NabiNya, Hud di mana Dia menyelamatkannya beserta para pengikutnya dari kalangan kaum Mukminin.
Ayah: 141 - 159 #
{كَذَّبَتْ ثَمُودُ الْمُرْسَلِينَ (141) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ صَالِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ (142) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (143) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (144) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (145) أَتُتْرَكُونَ فِي مَا هَاهُنَا آمِنِينَ (146) فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (147) وَزُرُوعٍ وَنَخْلٍ طَلْعُهَا هَضِيمٌ (148) وَتَنْحِتُونَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا فَارِهِينَ (149) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (150) وَلَا تُطِيعُوا أَمْرَ الْمُسْرِفِينَ (151) الَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ (152) قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مِنَ الْمُسَحَّرِينَ (153) مَا أَنْتَ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا فَأْتِ بِآيَةٍ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (154) قَالَ هَذِهِ نَاقَةٌ لَهَا شِرْبٌ وَلَكُمْ شِرْبُ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (155) وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيمٍ (156) فَعَقَرُوهَا فَأَصْبَحُوا نَادِمِينَ (157) فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (158) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (159)}
"Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul. Ketika sau-dara mereka, Shaleh, berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepada-mu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Adakah kamu akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman, di dalam kebun-kebun serta mata air, dan ta-nam-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut. Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin; maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku; dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan.' Mereka berkata, 'Sesung-guhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang terkena sihir; tidaklah kamu melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang terma-suk orang-orang yang benar.' Shaleh menjawab, 'Ini seekor unta betina, ia (mempunyai giliran untuk) mendapatkan air, dan kamu (mempunyai giliran pula untuk) mendapatkan air di hari yang ter-tentu. Dan janganlah kamu menyentuhkan unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar.' Kemudian mereka membunuhnya, lalu me-reka menjadi menyesal, maka mereka ditimpa azab. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti yang nyata. Dan kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhan-mu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 141-159).
#
{141 ـ 144} {كذبتْ ثمودُ} القبيلةُ المعروفةُ في مدائن الحِجْر {المرسلينَ}: كذَّبوا صالحاً عليه السلام، الذي جاء بالتوحيد، الذي دعتْ إليه المرسلون، فكان تكذيبُهم له تكذيباً للجميع، {إذ قال لهم أخوهم صالحٌ}: في النسب برفقٍ ولينٍ: {ألا تتَّقونَ}: الله تعالى وَتَدَعون الشركَ والمعاصي. {إنِّي لكم رسولٌ}: من الله ربِّكم، أرْسَلَني إليكُم لطفاً بكم ورحمةً، فتلَقَّوا رحمته بالقَبول، وقابِلوها بالإذعان. {أمينٌ}: تعرفون ذلك منِّي، وذلك يوجِبُ عليكم أن تؤمِنوا بي وبما جئتُ به، {وما أسألُكُم عليه من أجرٍ}: فتقولون: يمنعُنا من اتِّباعكَ أنَّك تريدُ أخذَ أموالنا. {إنْ أجْرِيَ إلاَّ على ربِّ العالمينَ}؛ أي: لا أطلبُ الثوابَ إلاَّ منه.
(141-144) ﴾ كَذَّبَتۡ ثَمُودُ ﴿ "Kaum Tsamud telah mendustakan," mereka adalah suku terkenal di al-Mada`in al-Hijr, ﴾ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ﴿ "rasul-rasul." Mereka mendustakan Nabi Shaleh عليه السلام yang datang kepada mereka dengan membawa tauhid yang telah diserukan oleh para rasul. Maka dengan demikian, pendustaan mereka terhadap Shaleh adalah pendustaan terhadap semua rasul. ﴾ إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ صَٰلِحٌ ﴿ "Ketika saudara mereka, Shaleh berkata kepada mereka." Maksudnya adalah saudara senasab, dan ia berkata kepada mereka dengan lembut dan lunak, ﴾ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿ "Mengapa kamu tidak bertakwa," kepada Allah dan (tidak) meninggalkan syirik dan kemaksiatan? ﴾ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ ﴿ "Sesungguhnya aku adalah seorang rasul untuk kalian," dari Allah, Rabb kalian. Aku diutus kepada kalian sebagai kasih sayang dan rahmatNya kepada kalian. Maka terimalah rahmatNya dengan baik dan sikapilah ia dengan tunduk. ﴾ أَمِينٞ ﴿ "Terpercaya," kalian mengetahui hal itu dariku, dan hal ini mengharuskan kalian beriman kepadaku dan kepada ajaran yang aku bawa (ajaranku), ﴾ وَمَآ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍۖ ﴿ "Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu," sehingga kalian bisa mengatakan, "yang menghalangi kami untuk mengikutimu adalah karena kamu ingin mengambil harta kami." ﴾ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam," maksudnya, aku tidak meminta upah kecuali hanya dari Allah.
#
{145 ـ 152} {أتُتْرَكونَ في ما هاهنا آمنينَ. في جناتٍ وعيونٍ. وزُروعٍ ونَخْلٍ طَلْعُها هَضيمٌ}؛ أي: نضيدٌ كثيرٌ؛ أي: أتحسبونَ أنَّكم تُتْرَكونَ في هذه الخيرات والنِّعم سدىً تتنعَّمون وتمتعون كما تتمتَّع الأنعام؟ وتُتْركون سدىً لا تُؤْمَرون ولا تُنْهَوْن، وتستعينونَ بهذه النعم على معاصي الله، {وَتَنْحِتونَ من الجبالِ بيُوتاً فارهينَ}؛ أي: بلغتْ بكم الفراهةُ والحِذْق إلى أن اتَّخذتُم بيوتاً من الجبال الصمِّ الصلابِ. {فاتقوا الله وأطيعونِ. ولا تُطيعوا أمرَ المسرفينَ}: الذين تجاوزوا الحدَّ، {الذين يُفْسِدونَ في الأرض ولا يُصْلحِونَ}؛ أي: الذين وصفُهم ودأبهم الإفسادُ في الأرض بعمل المعاصي والدعوةِ إليها إفساداً لا إصلاحَ فيه، وهذا أضرُّ ما يكون؛ لأنَّه شرٌّ محضٌ، وكأنَّ أناساً عندَهم مستعدُّون لمعارضة نبيِّهم. موضِعون في الدعوة لسبيل الغَيِّ، فنهاهم صالحٌ عن الاغترارِ بهم، ولعلَّهم الذين قال الله فيهم: {وكانَ في المدينةِ تسعةُ رَهْطٍ يُفْسِدونَ في الأرضِ ولا يُصْلِحونَ}.
(145-152) ﴾ أَتُتۡرَكُونَ فِي مَا هَٰهُنَآ ءَامِنِينَ 146 فِي جَنَّٰتٖ وَعُيُونٖ 147 وَزُرُوعٖ وَنَخۡلٖ طَلۡعُهَا هَضِيمٞ 148 ﴿ "Adakah kamu akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman, di dalam kebun-kebun serta mata air, dan tanam-ta-naman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut," matang lagi banyak. Maksudnya, apakah kalian mengira bahwa kalian dibiar-kan berada di dalam berbagai kebaikan dan kenikmatan begitu saja (sia-sia tanpa petunjuk), kalian berfoya-foya dan bersenang-senang sebagaimana halnya hewan ternak? Dan kalian dibiarkan begitu saja tanpa diperintah dan tanpa dilarang, dan kalian meng-gunakan kenikmatan-kenikmatan ini dalam kemaksiatan kepada Allah? ﴾ وَتَنۡحِتُونَ مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتٗا فَٰرِهِينَ ﴿ "Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk di jadikan rumah-rumah dengan rajin." Maksudnya, kalian benar-benar telah mencapai kepada kerajinan dan kepin-taran hingga bisa membuat rumah-rumah dari gunung yang padat lagi sangat keras. ﴾ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ 150 وَلَا تُطِيعُوٓاْ أَمۡرَ ٱلۡمُسۡرِفِينَ 151 ﴿ "Maka bertak-walah kepada Allah dan taatlah kepadaku; dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melewati batas," yaitu orang-orang yang melanggar batas, ﴾ ٱلَّذِينَ يُفۡسِدُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا يُصۡلِحُونَ ﴿ "yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan." Maksudnya, orang-orang yang karakter dan kebiasaannya adalah membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan kemaksiatan, mengajak kepada-nya dengan serusak-rusaknya, bukan untuk memperbaikinya. Ini sangat berbahaya sekali, karena merupakan kejahatan murni. Bagi mereka, seakan-akan ada beberapa orang yang siap untuk menen-tang nabi mereka, diciptakan untuk mengajak kepada jalan kese-satan. Maka mereka dilarang oleh Nabi Shaleh agar tidak terpedaya dengan mereka. Mungkin mereka adalah orang-orang yang disebut-kan oleh Allah سبحانه وتعالى, ﴾ وَكَانَ فِي ٱلۡمَدِينَةِ تِسۡعَةُ رَهۡطٖ يُفۡسِدُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا يُصۡلِحُونَ 48 ﴿ "Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang membuat keru-sakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan." (An-Naml: 48).
#
{153 ـ 154} فلم يُفِدْ فيهم هذا النهيُ والوعظُ شيئاً، فقالوا لصالح: {إنَّما أنتَ من المسحَّرينَ}؛ أي: قد سُحِرْتَ فأنت تهذي بما لا معنى له، و {ما أنت إلاَّ بشرٌ مثلُنا}؛ فأيُّ فضيلة فُقْتَنا بها حتى تَدْعُوَنا إلى اتِّباعك، {فأتِ بآيةٍ إن كنتَ من الصادقين}؛ هذا مع أن مجرَّدَ اعتبار حالته وحالةِ ما دعا إليه من أكبر الآيات البيناتِ على صحَّةِ ما جاء به وصدقِهِ، ولكنَّهم من قسوتهم سألوا آياتِ الاقتراح التي في الغالب لا يُفْلِحُ مَنْ طَلَبها؛ لكونِ طلبه مبنيًّا على التعنُّتِ لا على الاسترشاد.
(153-154) Namun larangan dan nasihat itu sama sekali tidak berguna bagi mereka sedikit pun, maka mereka berkata kepada Shaleh, ﴾ إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلۡمُسَحَّرِينَ ﴿ "Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang terkena sihir." Maksudnya, kamu telah disihir, karena kamu berbicara mengingau tentang sesuatu yang tidak mempunyai arti, dan ﴾ مَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُنَا ﴿ "tidaklah kamu melain-kan seorang manusia seperti kami." Kelebihan apa yang kamu gunakan untuk mengungguli kami sehingga kamu mengajak kami meng-ikutimu, ﴾ فَأۡتِ بِـَٔايَةٍ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ﴿ "maka datangkanlah sesuatu muk-jizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar." Padahal hanya dengan mempelajari keadaannya dan kondisi ajaran yang diserukannya sudah merupakan bukti yang sangat jelas atas ke-benaran ajaran yang diajarkannya dan kejujurannya. Akan tetapi mereka, karena disebabkan kekerasan hati mereka, maka mereka meminta bukti-bukti yang mereka usulkan yang biasanya orang yang memintanya tidak akan selamat, sebab permintaannya ber-dasarkan sikap keras kepala, bukan karena mencari petunjuk.
#
{155 ـ 156} فقال صالح: {هذه ناقةٌ}: تخرُجُ من صخرةٍ صماءَ ملساءَ ـ تابَعْنا في هذا كثيراً من المفسرين، ولا مانع من ذلك ـ تَرَوْنَها وتشاهِدونها بأجْمَعِكم، {لها شِرْبٌ ولكم شِرْبُ يومٍ معلومٍ}؛ أي: تشربُ ماء البئر يوماً، وأنتم تشربونَ لَبَنَها، ثم تصدُرُ عنكم اليوم الآخر، وتشربون أنتم ماء البئر، {ولا تَمَسُّوها بسوءٍ}: بعقرٍ أو غيرِه؛ {فيأخُذَكُم عذابُ يومٍ عظيم}.
(155-156) Maka Shaleh menjawab, ﴾ هَٰذِهِۦ نَاقَةٞ ﴿ "Ini seekor unta betina," akan keluar dari batu besar yang keras lagi sangat mulus, –hal ini banyak kami telusuri dari para ahli tafsir, dan tidak ada faktor penghalang dari hal tersebut– yang akan kalian lihat dan kalian semua saksikan, ﴾ لَّهَا شِرۡبٞ وَلَكُمۡ شِرۡبُ يَوۡمٖ مَّعۡلُومٖ ﴿ "ia (mempunyai giliran untuk) mendapatkan air, dan kamu (mempunyai giliran pula untuk) mendapatkan air di hari yang tertentu." Maksudnya, unta itu akan minum air sumur suatu hari sedangkan kalian dapat memi-num susunya, kemudian ia kembali (pergi) dari kalian pada hari yang lain sedangkan kalian minum dari air sumur, ﴾ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٖ ﴿ "dan janganlah kamu menyentuhkan unta betina itu dengan suatu kejahatan," maksudnya, menggoroknya atau lainnya, ﴾ فَيَأۡخُذَكُمۡ عَذَابُ يَوۡمٍ عَظِيمٖ ﴿ "yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar."
#
{157 ـ 159} فخرجتْ، واستمرَّتْ عندَهم بتلك الحال، فلم يؤمنوا، واستمرُّوا على طغيانهم، {فعقروها فأصبحوا نادمينَ. فأخَذَهُم العذابُ}: وهي صيحةٌ نزلت عليهم فدمَّرتهم أجمعينَ. {إنَّ في ذلك لآيةً}: على صدق ما جاءت به رُسْلُنا وبطلانِ قول معارضيهم. {وما كان أكثرُهُم مؤمنينَ. وإنَّ ربَّك لهو العزيزُ الرحيم}.
(157-159) Lalu unta itu pun keluar dan terus berada di sisi mereka dalam keadaan seperti itu, namun mereka tetap tidak beriman dan terus menerus dalam kesesatan mereka, ﴾ فَعَقَرُوهَا فَأَصۡبَحُواْ نَٰدِمِينَ 157 فَأَخَذَهُمُ ٱلۡعَذَابُۚ ﴿ "kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi menyesal, maka mereka ditimpa azab," yaitu suara dentuman yang sangat keras menimpa mereka hingga membinasakan mereka semua. ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti," yang menunjukkan kebenaran apa yang dibawa (diajarkan) oleh para utusan kami dan kebatilan keyakinan orang-orang yang menentang mereka. ﴾ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ 158 وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ 159 ﴿ "Dan kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang."
Ayah: 160 - 175 #
{كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (160) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلَا تَتَّقُونَ (161) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (162) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (163) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (164) أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ (165) وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ (166) قَالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَالُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِينَ (167) قَالَ إِنِّي لِعَمَلِكُمْ مِنَ الْقَالِينَ (168) رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ (169) فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ أَجْمَعِينَ (170) إِلَّا عَجُوزًا فِي الْغَابِرِينَ (171) ثُمَّ دَمَّرْنَا الْآخَرِينَ (172) وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ (173) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (174) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (175)}
"Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka, Luth berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu tidak bertak-wa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untuk-mu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.' Mereka menjawab, 'Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak ber-henti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir.' Luth berkata, 'Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu.' (Luth berdoa), 'Ya Tuhanku, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.' Lalu Kami selamat-kan dia beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal. Kemudian Kami binasakan yang lain. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 160-175).
#
{160 ـ 167} قالَ لهم وقالوا كما قالَ مَنْ قَبْلَهم، تشابهتْ قلوبُهُم في الكفر، فتشابهتْ أقوالُهم، وكانوا مع شِرْكِهِم يأتون فاحشةً لم يسبِقْهم إليها أحدٌ من العالمين؛ يختارون نكاحَ الذُّكرانِ المستقذَرِ الخبيث، ويرغبون عمَّا خُلِقَ لهم من أزواجهم؛ لإسرافهم وعدوانِهِم، فلم يزل ينهاهم حتى {قالوا لَئِن لم تَنتَهِ يا لوطُ لَتَكونَنَّ من المُخْرَجينَ}؛ أي: من البلد.
(160-167) Dia (Luth) berkata kepada mereka, dan mereka pun mengatakan seperti yang dikatakan oleh kaum-kaum sebelum mereka. Hati mereka serupa dalam kekafiran, maka serupa pula perkataan-perkataan mereka. Dan mereka, beserta perbuatan syirik yang mereka lakukan juga melakukan perbuatan keji yang tidak pernah dilakukan oleh seorang manusia pun sebelumnya. Mereka lebih suka memilih mencabuli para laki-laki, (pencabulan) yang sangat menjijikkan lagi sangat busuk, dan mereka tidak menyukai istri-istri mereka yang diciptakan untuk mereka, karena sikap melampaui batas dan kezhaliman mereka. Dan Luth pun terus melarang mereka hingga ﴾ قَالُواْ لَئِن لَّمۡ تَنتَهِ يَٰلُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡمُخۡرَجِينَ ﴿ "mereka menjawab, 'Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir." Yaitu dari negeri ini.
#
{168 ـ 175} فلما رأى استمرارَهم عليه؛ {قال إنِّي لِعَمَلِكُم من القالينَ}؛ أي: المبغضينَ [له] الناهينَ عنه المحذِّرين، قال: {ربِّ نَجِّني وأهلي ممَّا يعملونَ}: من فعلِهِ وعقوبتِهِ، فاستجابَ اللهُ له {فنجَّيْناه وأهلَه أجمعينَ. إلاَّ عَجوزاً في الغابِرينَ}؛ أي: الباقين في العذاب، وهي امرأتُهُ. {ثم دمَّرْنا الآخرينَ. وأمْطَرْنا عليهم مَطَراً}؛ أي حجارة من سِجِّيل، {فَسَاءَ مَطَرُ المُنْذَرينَ}: أهلكهم الله عن آخرِهِم. {إنَّ في ذلك لآيةً وما كان أكثرُهُم مؤمنينَ. وإنَّ ربَّك لَهو العزيزُ الرحيمُ}.
(168-175) Setelah Luth melihat mereka terus melakukan kekejian itu, ﴾ قَالَ إِنِّي لِعَمَلِكُم مِّنَ ٱلۡقَالِينَ ﴿ "dia berkata, 'Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu'." Maksudnya, sangat tidak suka [padanya], melarang dan memperingatkannya. ﴾ رَبِّ نَجِّنِي وَأَهۡلِي مِمَّا يَعۡمَلُونَ ﴿ "(Luth berdoa), 'Ya Rabbku, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan'," yaitu perbuatannya dan dari siksaannya. Maka Allah mengabulkan doanya. ﴾ فَنَجَّيۡنَٰهُ وَأَهۡلَهُۥٓ أَجۡمَعِينَ 170 إِلَّا عَجُوزٗا فِي ٱلۡغَٰبِرِينَ 171 ﴿ "Lalu Kami menyelamatkannya beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua yang termasuk dalam golongan yang tinggal." Maksudnya, yang tinggal di dalam siksaan. Dia ada-lah istrinya. ﴾ ثُمَّ دَمَّرۡنَا ٱلۡأٓخَرِينَ 172 وَأَمۡطَرۡنَا عَلَيۡهِم مَّطَرٗاۖ ﴿ "Kemudian Kami binasakan yang lain. Dan Kami hujani mereka dengan hujan." Yaitu hujan batu dari Sijjil, ﴾ فَسَآءَ مَطَرُ ٱلۡمُنذَرِينَ ﴿ "Maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu." Mereka dibinasakan oleh Allah hingga ke akar-akarnya. ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ 174 وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ 175 ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan kebanyakan mereka tidak beriman. Dan se-sungguhnya Rabbmu, benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang."
Ayah: 176 - 191 #
{كَذَّبَ أَصْحَابُ الْأَيْكَةِ الْمُرْسَلِينَ (176) إِذْ قَالَ لَهُمْ شُعَيْبٌ أَلَا تَتَّقُونَ (177) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (178) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (179) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (180) أَوْفُوا الْكَيْلَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُخْسِرِينَ (181) وَزِنُوا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ (182) وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ (183) وَاتَّقُوا الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالْجِبِلَّةَ الْأَوَّلِينَ (184) قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مِنَ الْمُسَحَّرِينَ (185) وَمَا أَنْتَ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا وَإِنْ نَظُنُّكَ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ (186) فَأَسْقِطْ عَلَيْنَا كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (187) قَالَ رَبِّي أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ (188) فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمْ عَذَابُ يَوْمِ الظُّلَّةِ إِنَّهُ كَانَ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (189) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (190) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (191)}
"Penduduk Aikah telah mendustakan rasul-rasul; ketika Syu'aib berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepada-ku; dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Sem-purnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan; dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat keru-sakan; dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu.' Mereka berkata, 'Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang terkena sihir, dan tidaklah kamu melainkan seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta. Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.' Syu'aib berkata, 'Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Kemudian mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 176-191).
#
{176 ـ 180} أصحابُ الأيكة؛ أي: البساتين الملتفَّة الأشجار ، وهم أصحابُ مَدْيَنَ، فكذبوا نبيَّهم شُعيباً الذي جاء بما جاء به المرسلونَ. {إذْ قال لهم شعيبٌ ألا تَتَّقونَ}: الله تعالى فتترُكونَ ما يُسْخِطُه ويُغْضِبُه من الكفر والمعاصي، {إنِّي لكم رسولٌ أمينٌ}: يترتَّب على ذلك أن تتَّقوا الله، وتُطيعونِ.
(176-180) Para penduduk Aikah adalah (penduduk) negeri yang penuh dengan kebun-kebun yang lebat dengan pepohonan. Mereka adalah penduduk negeri Madyan. Mereka mendustakan nabi mereka, yaitu Syu'aib yang datang dengan membawa ajaran yang dibawa oleh para rasul, ﴾ إِذۡ قَالَ لَهُمۡ شُعَيۡبٌ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿ "Ketika Syu'aib berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu tidak bertakwa'," kepada Allah سبحانه وتعالى, lalu meninggalkan segala apa yang dapat membuatNya murka dan benci, seperti kekafiran dan kemaksiatan, ﴾ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ ﴿ "Se-sungguhnya aku adalah seorang rasul untuk kalian, yang terpercaya," yang semua itu berkonsekuensi agar kalian bertakwa kepada Allah dan taat kepadaku.
#
{181 ـ 184} وكانوا مع شِرْكِهِم يَبْخَسون المكاييل والموازينَ؛ فلذلك قال لهم: {أوفوا الكَيْل}؛ أي: أتمُّوه وأكملوه، {ولا تَكونوا من المُخْسِرينَ}: الذين ينقصون الناس أموالهم ويسلبونها ببَخْسِ المكيال والميزان، {وزِنوا بالقسطاس المستقيم}؛ أي: بالميزان العادل الذي لا يميل، {واتَّقوا الذي خَلَقَكُم والجِبِلَّةَ الأولينَ}؛ أي: الخليقة الأولينَ؛ فكما انفرد بخلقِكُم وخلقِ من قَبْلَكُم من غير مشاركةٍ له في ذلك؛ فأفْرِدوه بالعبادة والتوحيد، وكما أنعم عليكم بالإيجاد والإمداد بالنعم؛ فقابلوه بشكره.
(181-184) Beserta kesyirikan yang mereka lakukan, mereka juga mencurangi takaran dan timbangan. Oleh karena itu, Syu'aib berkata kepada mereka, ﴾ أَوۡفُواْ ٱلۡكَيۡلَ ﴿ "Tunaikanlah takaran," maksudnya, sempurnakan dan lengkapilah ia, ﴾ وَلَا تَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُخۡسِرِينَ ﴿ "dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan," yaitu orang-orang yang mengurangi harta orang lain dan merampasnya dengan mencu-rangi takaran dan timbangan. ﴾ وَزِنُواْ بِٱلۡقِسۡطَاسِ ٱلۡمُسۡتَقِيمِ ﴿ "Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus." Maksudnya, dengan timbangan yang adil, tidak miring. ﴾ وَٱتَّقُواْ ٱلَّذِي خَلَقَكُمۡ وَٱلۡجِبِلَّةَ ٱلۡأَوَّلِينَ ﴿ "Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu." Mak-sudnya, manusia-manusia terdahulu. Sebagaimana Dia bersen-dirian menciptakan kalian dan menciptakan orang-orang sebelum kalian, tanpa ada sekutu bagiNya dalam hal ini, maka dari itu esakanlah Dia dengan ibadah dan tauhid. Sebagaimana Dia telah memberi kalian karunia berupa menciptakan kalian dan membekali kalian dengan berbagai nikmat, maka balaslah nikmat itu dengan bersyukur kepadaNya.
#
{185 ـ 187} قالوا له مكذِّبين له رادِّين لقوله: {إنَّما أنتَ من المسحَّرينَ}: فأنت تَهْذي وتتكَلَّم كلامَ المسحور الذي غايتُهُ أن لا يؤاخَذَ به، {وما أنت إلاَّ بشرٌ مثلُنا}: فليس فيك فضيلةٌ اختصصتَ بها علينا حتى تَدْعُوَنا إلى اتِّباعك. وهذا مثل قول من قبلَهم ومَنْ بعدَهم، ممَّن عارضوا الرسل بهذه الشبهة، التي لم يزالوا يُدْلون بها ويَصولون ويتَّفِقون عليها؛ لاتفاقِهِم على الكفر، وتشابُهِ قلوبِهِم، وقد أجابتْ عنها الرسلُ بقولِهِم: {إنْ نَحْنُ إلاَّ بشرٌ مثلُكُم ولكن الله يمنُّ على مَن يشاءُ من عبادِهِ}. {وإن نَظُنُّكَ لَمِنَ الكاذبين}: وهذا جراءةٌ منهم وظلمٌ وقولُ زورٍ، قد انطووا على خلافِهِ؛ فإنه ما من رسول من الرسل واجَهَ قومَه ودعاهم وجادلهم وجادلوه؛ إلاَّ وقد أظهر الله على يديه من الآيات ما به يتيقَّنون صدقَه وأمانتَه، خصوصاً شعيباً عليه السلام، الذي يسمَّى خطيبَ الأنبياء؛ لحسن مراجعتِهِ قومه ومجادلَتِهِم بالتي هي أحسنُ؛ فإنَّ قومَه قد تيقَّنوا صدقَه وأنَّ ما جاء به حقٌّ، ولكنَّ إخبارَهم عن ظنِّ كذبِهِ كذبٌ منهم. {فأسْقِطْ علينا كِسَفاً من السماءِ}؛ أي: قطع عذاب تستأصلنا، {إن كنتَ من الصادقينَ}؛ كقول إخوانهم: {وإذْ قالوا اللهمَّ إن كان هذا هو الحقَّ من عندِكَ فأمطرْ علينا حجارةً من السماء أو ائْتِنا بعذابٍ أليم}، أو أنَّهم طلبوا بعضَ آيات الاقتراح التي لا يلزمُ تتميمُ مطلوبِ مَنْ سَألها.
(185-187) Mereka berkata kepadanya dengan sikap men-dustakan dan menolak perkataannya, ﴾ إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلۡمُسَحَّرِينَ ﴿ "Sesung-guhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang terkena sihir." Sesungguhnya engkau berbicara dengan pembicaraan orang-orang yang terkena sihir yang intinya pembicaraanmu tidak perlu digubris, ﴾ وَمَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُنَا ﴿ "dan tidaklah kamu melainkan seorang manusia seperti kami." Jadi, kamu sama sekali tidak punya kelebihan yang spesial (khusus) mengungguli kami, sehingga (mau-maunya) kamu meng-ajak kami untuk mengikutimu. Ini sama seperti perkataan kaum sebelum dan sesudah mereka yang menentang para rasul dengan syubhat tersebut, yang selalu mereka kemukakan, lakukan dan se-pakati, karena kesamaan mereka dalam kekafiran dan keserupaan hati mereka! Para rasul itu menjawab mereka dengan ungkapan, ﴾ إِن نَّحۡنُ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَمُنُّ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۖ ﴿ "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberikan karunia kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya." (Ibrahim: 11). ﴾ وَإِن نَّظُنُّكَ لَمِنَ ٱلۡكَٰذِبِينَ ﴿ "Dan sesungguhnya kami meyakinimu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta." Ini adalah sikap lancang, kezhaliman dan perkataan dusta mereka. Mereka sudah sepakat untuk melawan Nabi. Karena sesungguhnya tidak seorang rasul pun yang menghadapi kaumnya, mengajak mereka, berdialog dan berdebat dengan mereka melainkan pasti Allah سبحانه وتعالى telah memper-lihatkan bukti-bukti (mukjizat) melaluinya yang dapat mereka gunakan untuk meyakini kejujurannya, keamanahannya, terutama nabi Syu'aib عليه السلام yang dijuluki orator (singa podium) para nabi, karena sangat baiknya dia dalam menghadapi kaumnya dan men-debat mereka dengan cara yang terbaik. Kaumnya pun sudah me-yakini kejujurannya dan meyakini bahwa yang diajarkannya itu haq (benar), akan tetapi pemberitaan yang mereka lakukan tentang kedustaan Syu'aib adalah kedustaan dari mereka sendiri. ﴾ فَأَسۡقِطۡ عَلَيۡنَا كِسَفٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ ﴿ "Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit," maksudnya, sepotong azab yang dapat menghabisi kami, ﴾ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ﴿ "jika kamu termasuk orang-orang yang benar." Ini juga sama dengan perkataan orang-orang yang sejalan dengan mereka, ﴾ وَإِذۡ قَالُواْ ٱللَّهُمَّ إِن كَانَ هَٰذَا هُوَ ٱلۡحَقَّ مِنۡ عِندِكَ فَأَمۡطِرۡ عَلَيۡنَا حِجَارَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ أَوِ ٱئۡتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٖ 32 ﴿ "Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, 'Ya Allah, jika betul (al-Qur`an) ini benar dari sisiMu, maka hujanilah kami batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih'." (Al-Anfal: 32), atau mereka (memang) meminta sebagian bukti-bukti yang mereka usulkan yang mana apa yang mereka minta itu tidak harus dipenuhi.
#
{188} {قال} شعيبٌ عليه السلام: {ربِّي أعلمُ بما تعملونَ}؛ أي: نزول العذاب ووقوعُ آياتِ الاقتراحِ لستُ أنا الذي آتي بها وأُنْزِلُها بكم، وليس عليَّ إلاَّ تبليغُكم ونُصحكم، وقد فعلتُ، وإنَّما الذي يأتي بها ربي، العالِم بأعمالكم وأحوالكم، الذي يجازيكم ويحاسبكم.
(188) ﴾ قَالَ رَبِّيٓ أَعۡلَمُ بِمَا تَعۡمَلُونَ ﴿ "Syu'aib عليه السلام berkata, 'Rabbku lebih mengetahui apa yang kalian kerjakan'." Maksudnya, turunnya azab dan terjadinya bukti-bukti yang diusulkan itu bukan aku yang mendatangkannya atau menimpakannya kepada kalian, kewa-jibanku tidak lain hanyalah menyampaikan kepada kalian dan menasihati kalian, dan sungguh aku pun telah melakukannya. Dan yang berwenang mendatangkannya adalah Rabbku Yang Maha Mengetahui perbuatan dan keadaan kalian, yang akan memberikan balasan dan akan menghisab (perhitungan amal) kalian.
#
{189 ـ 191} {فكذَّبوه}؛ أي: صار التكذيب لهم وصفاً، والكفر لهم ديدناً، بحيث لا تفيدهم الآياتُ، وليس بهم حيلةٌ إلاَّ نزول العذاب، {فأخَذَهُم عذابُ يوم الظُّلَّة}: أظلَّتْهم سحابةٌ، فاجتمعوا تحتَها مستلذِّين لظلِّها غير الظليل، فأحرقتهم بالعذاب، فظلوا تحتها خامدين، ولديارهم مفارقين، ولدار الشقاء والعذاب نازلين، {إنَّه كان عذابَ يوم عظيم}: لا كَرَّةَ لهم إلى الدنيا فيستأنفوا العمل، ولا يُفَتَّرُ عنهم العذابُ ساعةً ولا هم يُنْظَرون. {إنَّ في ذلك لآيةً}: دالَّة على صدق شُعيب وصحَّةِ ما دعا إليه وبطلان ردِّ قومه عليه، {وما كان أكثرُهُم مؤمنينَ}: مع رؤيَتِهِم الآيات؛ لأنَّهم لا زكاءَ فيهم ولا خير لديهم؛ {وما أكثرُ الناس وَلَوْ حرصتَ بمؤمنين}. {وإنَّ ربَّكَ لهو العزيزُ}: الذي امتنعَ بقوته عن إدراك أحدٍ وقهرِ كلِّ مخلوقٍ. {الرحيم}: الذي الرحمةُ وصفُه، ومن آثارها جميعُ الخيرات في الدُّنيا والآخرةِ، من حين أوجدَ اللهُ العالَمَ إلى ما نهاية له، ومن عزَّتِهِ أن أهلَكَ أعداءَه حين كذَّبوا رسلَه، ومن رحمتِهِ أن نَجَّى أولياءَه ومَنِ اتَّبعهم من المؤمنين.
(189-191) ﴾ فَكَذَّبُوهُ ﴿ "Kemudian mereka mendustakannya." Mak-sudnya, pendustaan telah menjadi karakter mereka, dan kekafiran telah menjadi kebiasaan bagi mereka, hingga bukti-bukti apa pun sama sekali tidak bermanfaat bagi mereka dan tidak ada lagi jalan yang terbaik bagi mereka selain turunnya azab. ﴾ فَأَخَذَهُمۡ عَذَابُ يَوۡمِ ٱلظُّلَّةِۚ ﴿ "Lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan." Mereka dinaungi oleh segumpal awan, dan mereka berkumpul di bawah-nya sambil menikmati naungannya yang sesungguhnya bukan pemberi naungan. Lalu kilat itu membakar mereka dengan azab, maka mereka akhirnya mati dan meninggalkan kampung halaman-nya, dan mereka menempati negeri kesengsaran dan azab.﴾ إِنَّهُۥ كَانَ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ ﴿ "Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar." Tidak ada pengembalian lagi bagi mereka ke dunia sehingga mereka bisa memperbarui amal mereka, sedangkan azab tidak pernah dihenti-kan sesaat pun dari mereka, dan tidak pula mereka ditangguhkan. ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda," yang membuktikan kejujuran Syu'aib dan kebenaran ajaran yang diserukannya, serta kebatilan penolakan kaumnya ter-hadapnya, ﴾ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ ﴿ "tetapi kebanyakan mereka tidak beriman," sekalipun mereka sudah melihat bukti-bukti kebenaran, sebab me-reka sama sekali tidak memiliki kesucian dan tidak pula kebaikan. ﴾ وَمَآ أَكۡثَرُ ٱلنَّاسِ وَلَوۡ حَرَصۡتَ بِمُؤۡمِنِينَ 103 ﴿ "Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya." (Yusuf: 103). ﴾ وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ﴿ "Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa, yang dengan kekuatanNya, Dia dapat ter-hindar dari jangkauan siapa pun dan dari tindasan setiap makhluk. ﴾ ٱلرَّحِيمُ ﴿ "Lagi Maha Penyayang," yang rahmat (kasih sayang) adalah sifatNya, yang di antara pengaruhnya adalah seluruh kebaikan yang ada di dunia dan akhirat semenjak Allah menciptakan alam ini hingga tidak ada batasnya; dan di antara keperkasaanNya ada-lah Dia telah membinasakan musuh-musuhNya saat mereka men-dustakan para rasulNya; sedangkan yang termasuk rahmatNya adalah Dia menyelamatkan para wali (kekasih)Nya dan orang-orang Mukmin yang mengikutinya.
Ayah: 192 - 203 #
{وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195) وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ (196) أَوَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ آيَةً أَنْ يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ (197) وَلَوْ نَزَّلْنَاهُ عَلَى بَعْضِ الْأَعْجَمِينَ (198) فَقَرَأَهُ عَلَيْهِمْ مَا كَانُوا بِهِ مُؤْمِنِينَ (199) كَذَلِكَ سَلَكْنَاهُ فِي قُلُوبِ الْمُجْرِمِينَ (200) لَا يُؤْمِنُونَ بِهِ حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ (201) فَيَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (202) فَيَقُولُوا هَلْ نَحْنُ مُنْظَرُونَ (203)}.
"Dan sesungguhnya al-Qur`an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya al-Qur`an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Isra`il mengetahuinya? Dan kalau al-Qur`an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab, lalu dia membaca-kannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya. Demikianlah Kami memasukkannya ke dalam hati orang-orang yang durhaka. Mereka tidak beriman ke-padanya, hingga mereka melihat azab yang pedih, maka datang-lah azab kepada mereka dengan mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya, lalu mereka berkata, 'Apakah kami dapat diberi tangguh?'" (Asy-Syu'ara`: 192-203).
#
{192} لمَّا ذَكَرَ قَصَصَ الأنبياءِ مع أممهم، وكيف دَعَوْهم وردُّوا عليهم به، وكيف أهلك اللهُ أعداءَهم وصارت لهم العاقبةُ؛ ذكر هذا الرسول الكريم والنبيَّ المصطفى العظيم وما جاء به من الكتابِ الذي فيه هدايةٌ لأولي الألباب، فقال: {وإنَّه لتنزيلُ ربِّ العالمين}: فالذي أنزله فاطرُ الأرض والسماوات، المربي جميعَ العالمِ العلويِّ والسفليِّ، وكما أنه ربَّاهم بهدايتهم لمصالح دنياهم وأبدانهم؛ فإنَّه يربِّيهم أيضاً بهدايتهم لمصالح دينهم وأخراهم، ومن أعظم ما ربَّاهم به إنزالُ هذا الكتاب الكريم، الذي اشتمل على الخير الكثير والبرِّ الغزير، وفيه من الهدايةِ لمصالح الدارينِ والأخلاق الفاضلةِ ما ليس في غيره، [و] في قوله: {إنَّه لَتنزيلُ ربِّ العالمين} من تعظيمه وشدَّة الاهتمام فيه من كونه نَزَلَ من الله لا من غيره مقصوداً فيه نفعكم وهدايتكم.
(192) Setelah Allah menjelaskan kisah-kisah para Nabi beserta kaumnya masing-masing, bagaimana para nabi itu meng-ajak mereka, dan bagaimana pula kaumnya menolak mereka, serta bagaimana Allah membinasakan musuh-musuh mereka dan ke-sudahan yang mereka miliki, maka Allah menjelaskan Rasul yang mulia ini, nabi pilihan yang agung (Muhammad a) dan ajaran yang dia bawa berupa al-Kitab yang di dalamnya terdapat hidayah bagi orang-orang yang berakal, seraya berfirman, ﴾ وَإِنَّهُۥ لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Dan sesungguhnya al-Qur`an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam." Jadi yang menurunkannya adalah Pencipta bumi dan langit, yang mengatur seluruh alam atas dan alam bawah. Sebagaimana Dia membimbing mereka dengan hidayah untuk kemaslahatan dunia dan jasad mereka, maka Dia juga mengurus mereka dengan memberi petunjuk kepada mereka untuk kemas-lahatan agama dan akhirat mereka. Dan di antara bentuk pengu-rusanNya yang paling agung adalah penurunan Kitab Suci ini (al-Qur`an) yang mengandung kebaikan yang banyak dan kebajikan yang berlimpah. Di dalamnya juga terdapat hidayah (pedoman) untuk kemaslahatan dunia dan akhirat dan akhlak mulia yang tidak dimiliki oleh kitab suci lainnya. Dan pada FirmanNya, ﴾ وَإِنَّهُۥ لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Dan sesungguhnya al-Qur`an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam," terda-pat penghormatan terhadapnya dan betapa ia sangat mendapat perhatian karena keberadaannya yang datang dari Allah, bukan dari selainNya, dengan maksud memberikan manfaat dan hidayah kepada kalian di dalamnya.
#
{193 ـ 195} {نزل به الرُّوحُ الأمينُ}: وهو جبريلُ عليه السلام، الذي هو أفضل الملائكة وأقواهم، الأمين الذي قد أمِنَ أن يزيدَ فيه أو يَنْقُصَ {على قلبِكَ}: يا محمدُ {لتكونَ من المُنْذِرينَ}: تهدي به إلى طريق الرشادِ وتنذِرُ به عن طريق الغي، {بلسانٍ عربيٍّ}: وهو أفضل الألسنة، بلغة مَن بُعِثَ إليهم وباشر دعوتهم أصلاً، اللسان البيِّن الواضح. وتأمَّل كيف اجتمعت هذه الفضائِل الفاخرة في هذا الكتاب الكريم؛ فإنَّه أفضل الكتب، نزل به أفضل الملائكة، على أفضل الخلق، على أفضل بَضْعَةٍ فيه، وهي قلبُهُ على أفضل أمَّة أخرجت للناس، بأفضل الألسنةِ وأفصحِها وأوسعِها، وهو اللسانُ العربيُّ المبينُ.
(193-195) ﴾ نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلۡأَمِينُ ﴿ "Dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin," yaitu Jibril عليه السلام yang merupakan malaikat yang termulia dan terkuat; yang terpercaya yang telah aman dari keteledoran untuk menambahi dan menguranginya, ﴾ عَلَىٰ قَلۡبِكَ ﴿ "ke dalam hatimu," hai Muhammad, ﴾ لِتَكُونَ مِنَ ٱلۡمُنذِرِينَ ﴿ "agar kamu menjadi salah seorang dari orang-orang yang memberi peringatan." Kamu menggunakannya untuk membimbing (manusia) ke jalan yang lurus dan dengannya pula kamu memperingatkan mereka dari jalan kesesatan; ﴾ بِلِسَانٍ عَرَبِيّٖ مُّبِينٖ ﴿ "dengan bahasa Arab yang jelas," yang merupakan bahasa yang paling mulia, yaitu dengan bahasa orang yang diutus kepada me-reka dan langsung mendakwahi mereka semenjak asal; suatu bahasa yang jelas lagi nyata. Cobalah Anda renungkan bagaimana keutamaan-keutamaan luar biasa tersebut terhimpun di dalam Kitab Suci ini. Sesungguh-nya ia adalah Kitab yang paling utama, dibawa turun oleh malaikat yang paling utama, kepada manusia yang paling utama dan di be-lahan bumi yang paling mulia yang merupakan jantungnya, kepada suatu umat yang paling utama yang dikeluarkan untuk manusia, dengan bahasa yang paling utama, paling fasih dan paling menca-kup, yaitu bahasa Arab yang sangat jelas.
#
{196} {وإنَّه لفي زُبُرِ الأوَّلين}؛ أي: قد بشرت به كتبُ الأوَّلين وصدَّقَتْه، وهو لمَّا نزل طِبْقَ ما أخبرتْ به، صدَّقها، بل جاء بالحقِّ وصدَّق المرسلينَ.
(196) ﴾ وَإِنَّهُۥ لَفِي زُبُرِ ٱلۡأَوَّلِينَ ﴿ "Dan sesungguhnya al-Qur`an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu." Maksudnya, telah diberitakan dan dibenarkan oleh kitab-kitab dari umat-umat terdahulu, dan ia pun saat diturunkan sama persis seperti yang diberitakannya, dan al-Qur`an pun membenarkannya, bahkan ia datang dengan kebenaran dan membenarkan para rasul.
#
{197} {أوَلَمْ يكن لهم آيةً}: على صحته وأنَّه من الله {أن يَعْلَمَهُ علماءُ بني إسرائيل}: الذين قد انتهى إليهم العلم، وصاروا أعلم الناس، وهم أهل الصنف؛ فإنَّ كلَّ شيء يحصُلُ به اشتباهٌ يُرْجَعُ فيه إلى أهل الخبرة والدِّراية، فيكون قولهم حجَّةً على غيرهم؛ كما عرف السحرة الذين مَهَروا في علم السحر صدقَ معجزة موسى، وأنَّه ليس بسحرٍ؛ فقول الجاهلين بعد هذا لا يُؤْبَهُ به.
(197) ﴾ أَوَلَمۡ يَكُن لَّهُمۡ ءَايَةً ﴿ "Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka," atas kebenarannya, dan bahwa ia berasal dari Allah, ﴾ أَن يَعۡلَمَهُۥ عُلَمَٰٓؤُاْ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ﴿ "bahwa para ulama Bani Isra`il mengetahuinya?" Yaitu orang-orang yang sudah mencapai puncak ilmu sehingga mereka menjadi manusia yang paling mengetahui (ulama), dan mereka adalah orang-orang yang adil. Sebab setiap sesuatu yang meng-alami ketidakjelasan tentangnya maka dikembalikan kepada ahli ilmu dan pengetahuan, sehingga pendapat mereka menjadi hujjah (argumen) terhadap orang-orang selain mereka; sebagaimana hal-nya para ahli sihir (yang menguasai ilmu sihir) mengetahui kebe-naran Mukjizat nabi Musa, bahwasanya ia bukan sihir. Maka per-kataan orang-orang bodoh sesudah itu tidak perlu dihiraukan lagi.
#
{198 ـ 199} {ولو نَزَّلْناه على بعضِ الأعجمينَ}: الذين لا يفقهونَ لسانَهم ولا يقدِرون على التعبير لهم كما ينبغي. {فقَرَأهُ عليهم ما كانوا به مؤمنينَ}: يقولونَ ما نَفْقَهُ ما يقولُ ولا ندري ما يدعو إليه! فَلْيَحْمَدوا ربَّهم أن جاءهم على لسانِ أفصح الخَلْقِ وأقدَرِهم على التعبيرِ على المقاصد بالعبارات الواضحةِ وأنصحهم، ولْيبادروا إلى التصديق به وتلقِّيه بالتَّسليم والقَبول.
(198-199) ﴾ وَلَوۡ نَزَّلۡنَٰهُ عَلَىٰ بَعۡضِ ٱلۡأَعۡجَمِينَ ﴿ "Dan kalau al-Qur`an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab," yaitu orang-orang yang tidak mengerti bahasa orang-orang Arab dan tidak bisa mengungkapkannya kepada orang-orang Arab sebagai-mana mestinya, ﴾ فَقَرَأَهُۥ عَلَيۡهِم مَّا كَانُواْ بِهِۦ مُؤۡمِنِينَ ﴿ "lalu dia membacakannya kepada mereka, niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya." Mereka akan mengatakan, "Kami tidak mengerti apa yang dia katakan dan kami tidak mengetahui apa yang ia serukan!" Maka hendaklah mereka memuji Rabb mereka karena membawakan al-Qur`an ke-pada mereka melalui bahasa dari makhluk yang paling fasih dan paling mampu mengungkapkan maksud-maksud(nya) dengan ungkapan-ungkapan yang sangat jelas, dan orang yang paling tulus. Maka hendaklah mereka segera membenarkannya dan menerima-nya dengan patuh dan berserah diri.
#
{200 ـ 203} ولكنَّ تكذيبَهم له من غير شبهةٍ إنْ هو إلا محضُ الكفرِ والعنادِ وأمرٌ قد توارثَتْه الأممُ المكذبةُ؛ فلهذا قال: {كذلك سَلَكْناه في قلوب المجرمين}؛ أي: أدْخَلْنا التكذيبَ وأنظمناهُ في قلوب أهل الإجرام؛ كما يَدْخُلُ السلكُ في الإبرة، فتشرَّبَتْه، وصار وصفاً لها، وذلك بسبب ظلمهم وجرمهم؛ فلذلك {لا يؤمنونَ به حتى يَرَوا العذابَ الأليم}: على تكذيبهم، {فيأتيهم بَغْتَةً وهم لا يشعرونَ}؛ أي: يأتيهم على حين غفلةٍ وعدم إحساس منهم ولا استشعارٍ بنزوله؛ ليكون أبلغ في عقوبتهم والنَّكال بهم، {فيقولوا}: إذ ذاك: {هل نحنُ مُنْظَرونَ}؛ أي: يطلبون أن يُنْظَروا ويُمْهَلوا، والحال أنه قد فات الوقت، وحلَّ بهم العذابُ الذي لا يُرْفَع عنهم، ولا يُفَتَّرُ ساعةً.
(200-203) Akan tetapi pendustaan mereka terhadapnya adalah (pendustaan) tanpa syubhat. Tidaklah ia melainkan keka-firan dan sikap keras kepala belaka, dan merupakan perkara yang telah diwariskan oleh umat-umat yang mendustakan. Maka dari itu Allah berfirman, ﴾ كَذَٰلِكَ سَلَكۡنَٰهُ فِي قُلُوبِ ٱلۡمُجۡرِمِينَ ﴿ "Demikianlah Kami memasukkannya ke dalam hati orang-orang yang durhaka." Maksudnya, Kami masukkan pendustaan itu dan Kami menggabungkannya kepada hati orang-orang yang durhaka, sebagaimana benang di-masukkan ke dalam lubang jarum. Maka hati mereka menyerapnya sehingga pendustaan itu menjadi karakternya. Hal itu disebabkan kezhaliman dan kedurhakaan mereka. Maka dari itu ﴾ لَا يُؤۡمِنُونَ بِهِۦ حَتَّىٰ يَرَوُاْ ٱلۡعَذَابَ ٱلۡأَلِيمَ ﴿ "mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih," atas pendustaan mereka. ﴾ فَيَأۡتِيَهُم بَغۡتَةٗ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ ﴿ "Maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya." Maksudnya, azab itu menimpa mereka saat mereka lalai, tidak merasakan dan tidak menyadari kedatangannya, agar azab itu menjadi lebih telak dalam menyiksa dan menghajar mereka. ﴾ فَيَقُولُواْ ﴿ "Lalu mereka ber-kata," pada kala itu, ﴾ هَلۡ نَحۡنُ مُنظَرُونَ ﴿ "Apakah kami dapat diberi tangguh?" Maksudnya, mereka meminta agar diberi tangguh dan tempo waktu. Namun apa boleh buat, semuanya sudah berlalu, dan azab yang tidak akan diangkat dan tidak akan dihentikan dari mereka pun telah menimpa.
Ayah: 204 - 207 #
{أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ (204) أَفَرَأَيْتَ إِنْ مَتَّعْنَاهُمْ سِنِينَ (205) ثُمَّ جَاءَهُمْ مَا كَانُوا يُوعَدُونَ (206) مَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يُمَتَّعُونَ (207)}.
"Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami? Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun, kemudian datang ke-pada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka, niscaya tidak berguna bagi mereka sesuatu yang selalu mereka nikmati." (Asy-Syu'ara`: 204-207).
#
{204} يقول تعالى: {أفبِعذابِنا}: الذي هو العذاب الأليم العظيم الذي لا يُستهانُ به ولا يُحْتَقَرُ {يستعجلونَ}؟! فما الذي غرَّهم؟! هل فيهم قوَّةٌ وطاقةٌ للصبر عليه؟! أم عندهم قوةٌ يقدرونَ على دفعه أو رفعِهِ إذا نزل؟! أم يُعْجِزوننا ويظنُّون أنَّنا لا نقدر على ذلك؟!
(204) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ أَفَبِعَذَابِنَا ﴿ "Maka apakah dengan azab Kami," yang merupakan azab yang sangat pedih lagi besar yang tidak bisa diremehkan dan disepelekan itu, ﴾ يَسۡتَعۡجِلُونَ ﴿ "mereka minta disegerakan?" Apakah yang menipu daya mereka? Apakah mereka mempunyai kekuatan dan daya untuk bertahan mengha-dapinya? Ataukah mereka memiliki kekuatan untuk menolaknya atau menghilangkannya apabila ia menimpa? Ataukah mereka dapat melemahkan Kami dan mereka mengira bahwa sesungguh-nya Kami tidak kuasa melakukan hal itu?
#
{205 ـ 207} {أفرأيتَ إن مَتَّعْناهم سنينَ}؛ أي: أفرأيت إذا لم نستعجِلْ عليهم بإنزال العذاب وأمْهَلْناهم عدَّةَ سنين يتمتَّعون في الدُّنيا، {ثم جاءَهُمْ ما كانوا يوعَدونَ}: من العذاب، {ما أغنى عنهم ما كانوا يُمَتَّعونَ}: من اللذَّاتِ والشَّهواتِ؛ أي: أيُّ شيءٍ تغني عنهم وتفيدُهم، وقد مضت وبطلتْ واضمحلَّتْ، وأعقبتْ تَبَعاتها، وضوعفَ لهم العذاب عند طول المدَّةِ. القصدُ أنَّ الحذر من وقوع العذاب واستحقاقهم له، وأما تعجيله [أو] تأخيره؛ فلا أهميَّةَ تحتَه، ولا جدوى عنده.
(205-207) ﴾ أَفَرَءَيۡتَ إِن مَّتَّعۡنَٰهُمۡ سِنِينَ ﴿ "Maka bagaimana pendapat-mu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun?" Maksudnya, bagaimana menurutmu kalau Kami tidak segera me-nimpakan azab terhadap mereka dan Kami beri tangguh mereka beberapa tahun lagi agar mereka bersenang-senang di dunia ini? ﴾ ثُمَّ جَآءَهُم مَّا كَانُواْ يُوعَدُونَ ﴿ "kemudian datang kepada mereka sesuatu yang telah diancamkan kepada mereka," yaitu azab. ﴾ مَآ أَغۡنَىٰ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يُمَتَّعُونَ ﴿ "Niscaya tidak berguna bagi mereka sesuatu yang selalu mereka nikmati," berupa berbagai kelezatan dan kesenangan. Maksudnya, apakah yang dapat bermanfaat dan berguna bagi mereka, sedangkan semua kelezatan dan segala kesenangan itu telah berlalu, sudah sirna dan diganti dengan balasannya, dan azab pun telah dilipatgandakan. Tujuannya di sini adalah berwaspada dari tertimpa azab dan mendapatkan jatah azab untuknya. Adapun masalah disegerakan atau ditundanya azab tersebut, sama sekali tidak penting dan tidak ada artinya baginya.
Ayah: 208 - 212 #
{وَمَا أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ إِلَّا لَهَا مُنْذِرُونَ (208) ذِكْرَى وَمَا كُنَّا ظَالِمِينَ (209) وَمَا تَنَزَّلَتْ بِهِ الشَّيَاطِينُ (210) وَمَا يَنْبَغِي لَهُمْ وَمَا يَسْتَطِيعُونَ (211) إِنَّهُمْ عَنِ السَّمْعِ لَمَعْزُولُونَ (212)}.
"Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melain-kan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan; untuk menjadi peringatan. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zhalim. Dan al-Qur`an itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan. Dan tidaklah patut mereka membawa turun al-Qur`an itu, dan mereka pun tidak akan kuasa. Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar al-Qur`an itu." (Asy-Syu'ara`: 208-212)
#
{208 ـ 209} يُخبرُ تعالى عن كمالِ عدلِهِ في إهلاك المكذِّبين، وأنَّه ما أوقع بقريةٍ هلاكاً وعذاباً إلاَّ بعد أن يُعْذِرَ منهم، ويبعثَ فيهم النُّذُرَ بالآيات البيناتِ، فيدعونهم إلى الهدى، وينْهونهم عن الردى، ويذكِّرونَهم بآيات الله، وينبِّهونَهم على أيَّامِهِ في نعمه ونقمه. {ذكرى}: لهم وإقامة حُجَّة عليهم، {وما كنَّا ظالمين}: فنهلكَ القرى قبل أن نُنْذِرَهم ونأخُذَهم وهم غافلون عن النُّذُر؛ كما قال تعالى: {وما كُنَّا معذِّبينَ حتى نبعثَ رسولاً}، {رسلاً مبشِّرينَ ومنذِرينَ لئلاَّ يكونَ للناس على اللهِ حُجَّةٌ بعد الرسل}.
(208-209) Allah سبحانه وتعالى memberitakan tentang kesempurnaan keadilanNya dalam membinasakan orang-orang yang mendusta-kan itu, dan bahwa Dia sekali-kali tidak menimpakan suatu kebi-nasaan dan azab pun pada suatu negeri melainkan setelah mereka tidak punya alasan dan setelah diutusnya para pemberi peringatan (para rasul) kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang sangat jelas (mukjizat), lalu menyeru mereka kepada hidayah, me-larang mereka dari kesesatan dan mengingatkan mereka dengan ayat-ayat Allah, serta mengingatkan mereka terhadap pemberian hari-hariNya di dalam kenikmatan dan ancamanNya; ﴾ ذِكۡرَىٰ ﴿ "untuk menjadi peringatan," bagi mereka dan penegakan hujjah terhadap mereka, ﴾ وَمَا كُنَّا ظَٰلِمِينَ ﴿ "Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zhalim." Maka Kami tidak membinasakan negeri-negeri sebelum Kami memberi mereka peringatan, dan Kami tidak menghukum mereka sedangkan mereka kosong dari para pemberi peringatan, sebagai-mana Allah سبحانه وتعالى berfirman dalam ayat yang lain, ﴾ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبۡعَثَ رَسُولٗا 15 ﴿ "Dan tidaklah Kami menyiksa (suatu kaum) sehingga Kami meng-utus seorang Rasul." (Al-Isra`: 15). Dan FirmanNya, ﴾ رُّسُلٗا مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى ٱللَّهِ حُجَّةُۢ بَعۡدَ ٱلرُّسُلِۚ ﴿ "(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu." (An-Nisa`: 165).
#
{210 ـ 212} ولما بيَّنَ تعالى كمالَ القرآنِ وجلالَتِهِ؛ نَرَّهه عن كلِّ صفةِ نقصٍ، وحماه وقتَ نزولِهِ وبعد نزولِهِ من شياطين الجنِّ والإنس، فقال: {وما تَنَزَّلَتْ به الشياطينُ وما ينبغي لهم}؛ أي: لا يَليق بحالهم ولا يناسبهم، {وما يستطيعونَ}: ذلك {إنَّهم عن السَّمْع لَمَعْزولونَ}: قد أبعدوا عنه، وأُعِدَّتْ لهم الرُجوم لحفظِهِ، ونزل به جبريلُ أقوى الملائكة، الذي لا يقدر شيطانٌ أن يَقْرَبَه أو يَحومَ حولَ ساحتِهِ، وهذا كقوله: {إنَّا نحنُ نَزَّلْنا الذِّكْرَ وإنَّا له لَحافظونَ}.
(210-212) Setelah Allah سبحانه وتعالى menjelaskan kesempurnaan al-Qur`an dan keagungannya, maka Dia membersihkannya dari se-gala sifat kekurangan, dan Dia melindunginya saat diturunkannya dan sesudah diturunkannya (yaitu dilindungi) dari setan-setan bangsa jin dan bangsa manusia, seraya berfirman, ﴾ وَمَا تَنَزَّلَتۡ بِهِ ٱلشَّيَٰطِينُ 210 وَمَا يَنۢبَغِي لَهُمۡ ﴿ "Dan al-Qur`an itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan. Dan tidaklah patut mereka membawa turun al-Qur`an itu," maksudnya, tidak laik dengan kondisi mereka dan tidak sesuai dengan mereka. ﴾ وَمَا يَسۡتَطِيعُونَ ﴿ "Dan mereka pun tidak akan sanggup," melakukannya. ﴾ إِنَّهُمۡ عَنِ ٱلسَّمۡعِ لَمَعۡزُولُونَ ﴿ "Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar al-Qur`an itu." Yakni: Mereka telah dijauhkan darinya, bahkan telah disediakan untuk mereka meteor-meteor untuk men-jaganya. Dan al-Qur`an itu dibawa turun oleh Jibril, malaikat yang terkuat, yang mana setan tidak kuasa untuk mendekatinya atau berkeliaran di sekitarnya. Ayat ini mirip dengan Firman Allah, ﴾ إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ 9 ﴿ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur`an, dan se-sungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr: 9).
Ayah: 213 - 216 #
{فَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتَكُونَ مِنَ الْمُعَذَّبِينَ (213) وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ (214) وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (215) فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ (216)}
"Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kera-batmu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, dari kalangan orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu, maka katakanlah, 'Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan'." (Asy-Syu'ara`: 213-216).
#
{213} ينهى تعالى رسولَه أصلاً وأمَّته أسوةً له في ذلك عن دعاءِ غيرِ الله من جميع المخلوقين، وأنَّ ذلك موجبٌ للعذاب الدائم والعقاب السرمديِّ؛ لكونِهِ شركاً، ومن يشرِكْ بالله؛ فقد حرَّمَ الله عليه الجنَّةَ، ومأواه النار، والنهي عن الشيء أمرٌ بضدِّه؛ فالنهيُ عن الشرك أمرٌ بإخلاص العبادة لله وحدَه لا شريكَ له؛ محبَّة وخوفاً ورجاءً وذلًّا وإنابةً إليه في جميع الأوقات.
(213) Allah سبحانه وتعالى melarang RasulNya sebagai sikap (tauladan) pertama, dan umatnya sebagai sikap meneladaninya dalam hal itu, dari perbuatan berdoa kepada selain Allah, dari kalangan makh-luk ini, (dan dijelaskan) bahwa hal itu mengakibatkan azab yang sangat pedih nan kekal dan hukuman abadi, karena perbuatan itu adalah syirik. Sedangkan siapa saja yang mempersekutukan Allah, maka Allah telah mengharamkan surga atasnya, dan tempatnya adalah neraka. Larangan terhadap sesuatu adalah perintah kepada lawannya. Maka larangan berbuat syirik adalah perintah kepada ketulusan ibadah hanya kepada Allah saja, tiada sekutu bagiNya, dalam bentuk cinta, rasa takut, berharap, rasa hina dan kembali kepadaNya dalam semua waktu.
#
{214} ولمَّا أمره بما فيه كمالُ نفسه؛ أمَرَه بتكميل غيره، فقال: {وأنذِرْ عشيرتَكَ الأقربينَ}: الذين هم أقربُ الناس إليك، وأحقُّهم بإحسانك الدينيِّ والدنيويِّ، وهذا لا ينافي أمره بإنذار جميع الناس؛ كما إذا أُمِرَ الإنسان بعموم الإحسان، ثم قيل له: أحسن إلى قرابتِكَ؛ فيكون هذا الخصوص دالًّا على التأكيد وزيادة الحثِّ. فامتثلَ - صلى الله عليه وسلم - هذا الأمرَ الإلهيَّ، فدعا سائرَ بطون قريش، فعمَّم وخصَّص، وذكَّرهم ووعظهم، ولم يُبْقِ - صلى الله عليه وسلم - من مقدوره شيئاً من نصحهم وهدايتهم إلاَّ فعلَه، فاهتدى من اهتدى، وأعرض من أعرض.
(214) Setelah Allah memerintahnya berkenaan dengan per-kara yang di dalamnya terkandung kesempurnaan dirinya, maka (di sini) Allah memerintahnya untuk menyempurnakan orang lain, seraya berfirman, ﴾ وَأَنذِرۡ عَشِيرَتَكَ ٱلۡأَقۡرَبِينَ ﴿ "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat," yaitu manusia yang paling dekat kepadamu dan paling berhak untuk mendapatkan kebaikan agama dan dunia darimu. Perintah ini sama sekali tidak menafikan perintah untuk memberikan peringatan kepada seluruh manusia, sebagaimana halnya kalau seseorang diperintah untuk berbuat baik secara umum, lalu dikatakan kepadanya, "Berbuat baiklah kepada kerabat dekatmu." Maka kekhususan ini menjadi petunjuk atas penekanan dan tambahan anjuran. Maka Nabi a pun mema-tuhi perintah ilahi ini, lalu beliau menyeru seluruh tokoh-tokoh utama qabilah Quraisy. Maka beliau pun menjelaskan secara umum dan secara khusus, beliau memberikan pelajaran dan nasihat kepa-da mereka. Nabi a tidak menyisakan sedikit pun dari nasihat dan bimbingan yang mampu beliau berikan melainkan pasti beliau me-lakukannya. Maka ada di antara mereka yang menerima hidayah dan ada pula yang berpaling.
#
{215} {واخْفِضْ جناحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ من المؤمنينَ}: بلين جانبك، ولطفِ خطابِك لهم وتودُّدك وتحبُّبك إليهم وحُسنِ خُلُقِك والإحسان التامِّ بهم، وقد فعل - صلى الله عليه وسلم - ذلك؛ كما قال تعالى: {فبما رحمةٍ من الله لِنتَ لهم ولو كنتَ فَظًّا غليظَ القلب لانْفَضُّوا من حولِكَ فاعفُ عنهم واستَغْفِرْ لهم وشاوِرْهم في الأمر}؛ فهذه أخلاقُه - صلى الله عليه وسلم - أكملُ الأخلاق التي يحصُلُ بها من المصالح العظيمة ودفع المضارِّ ما هو مشاهدٌ؛ فهل يَليقُ بمؤمن بالله ورسوله يدَّعي اتِّباعَه والاقتداء به أن يكون كَلًّا على المسلمين، شرسَ الأخلاقِ، شديدَ الشَّكيمةِ [عليهم]، غليظَ القلبِ، فظَّ القول فظيعَه، وإنْ رأى منهم معصيةً أو سوءَ أدبٍ؛ هَجَرَهُم ومَقَتَهم وأبْغَضَهم، لا لينَ عنده، ولا أدبَ لديه، ولا توفيقَ؛ قد حصل من هذه المعاملة من المفاسِدِ وتعطيل المصالح ما حَصَلَ، ومع ذلك تَجِدُهُ محتقراً لِمَنِ اتَّصفَ بصفات الرسول الكريم، وقد رماه بالنِّفاق والمداهنةِ، وذكر نفسَه ورفَعَها وأُعْجِبَ بعمله؟! فهل يعدُّ هذا إلاَّ من جهله وتزيين الشيطان وخدعه له؟!
(215) ﴾ وَٱخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, dari kalangan orang-orang yang beriman." Yaitu, dengan sikap lembutmu, tutur katamu yang halus kepada mereka, rasa sayang dan cintamu kepada mereka serta akhlak mulia dan seluruh kebaikanmu terhadap mereka. Dan sungguh Nabi a melakukan semua ini, sebagaimana Allah firmankan, ﴾ فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ ﴿ "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu-lah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu." (Ali Imran: 160). Itulah akhlak Rasulullah a, yaitu akhlak yang paling sem-purna, yang dengannya banyak kemaslahatan besar yang diraih, berbagai mudarat tercegah, sebagaimana sudah dimaklumi. Kemu-dian, apakah pantas bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan RasulNya yang mengklaim mengikuti dan mensuriteladani Rasulullah a, jika menjadi beban bagi kaum Muslimin, berakhlak buruk, bersikap keras [terhadap mereka], berkeras hati dan berkata-kata kasar; dan jika dia melihat mereka melakukan maksiat atau kurang sopan, maka dia langsung memutus hubungan dengan mereka, mencaci dan membenci mereka? Dia sama sekali tidak mempunyai sikap lembut, tidak memiliki etika dan tidak juga taufik. Perlakuan seperti ini telah menimbulkan berbagai kerusakan dan terabaikannya berbagai kemaslahatan yang cukup parah. Lain dari itu, Anda akan menjumpainya selalu merendahkan orang yang meniru sifat Rasulullah a. Dia menuduhnya dengan tuduhan kemunafikan dan cari muka, dan dia menyebut-nyebut dirinya sendiri dan menyanjungnya serta bangga dengan amal yang dilakukannya. Ini semua tidak lain karena kebodohannya, bujukan manis dan tipu daya setan kepadanya.
#
{216} ولهذا قال الله لرسوله: {فإنْ عَصَوْكَ}: في أمر من الأمور؛ فلا تتبرَّأْ منهم، ولا تتركْ معاملتهم بخفض الجناح ولين الجانب، بل تبرَّأْ من عملهم؛ فعِظْهُم عليه، وانصَحْهم، وابذُلْ قدرتَكَ في ردِّهم عنه وتوبَتِهِم منه. وهذا الدفع احتراز وَهْم من يتوهَّم أنَّ قوله: {واخْفِضْ جناحك للمؤمنين}: يقتضي الرضاء بجميع ما يصدُرُ منهم ما داموا مؤمنينَ، فدفع هذا بهذا. والله أعلم.
(216) Oleh karenanya, Allah سبحانه وتعالى berfirman kepada RasulNya, ﴾ فَإِنۡ عَصَوۡكَ ﴿ "Jika mereka mendurhakaimu," dalam salah satu perintah, maka janganlah kamu berlepas diri dari mereka, jangan mening-galkan sikap lembut dan rendah diri dalam berinteraksi dengan mereka, akan tetapi berlepas dirilah dari perbuatan mereka, lalu ingatkanlah mereka dan nasihatilah mereka serta curahkanlah kemampuanmu dalam mencegah mereka dari perbuatan itu dan mengajak mereka bertaubat darinya. Hal ini menolak anggapan orang yang berpraduga salah bahwa Firman Allah, ﴾ وَٱخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِلۡمُؤۡمِنِينَ 88 ﴿ "Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman." (Al-Hijr: 88), berkonsekuensi harus rela dengan semua yang mereka lakukan selagi mereka sebagai orang-orang Mukmin. Anggapan tersebut ditolak dengan uraian di atas. Wallahu a'lam.
Ayah: 217 - 220 #
{وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ (217) الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ (218) وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ (219) إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (220)}.
"Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Asy-Syu'ara`: 217-220).
#
{217} أعظم مساعدٍ للعبد على القيام بما أُمِرَ به الاعتمادُ على ربِّه والاستعانةُ بمولاه على توفيقِهِ للقيام بالمأمور؛ فلذلك أمر الله تعالى بالتوكُّل عليه، فقال: {وتوكَّلْ على العزيز الرحيم}: والتوكُّل هو اعتمادُ القلب على الله تعالى في جلب المنافع ودفع المضارِّ، مع ثقتِهِ به وحسنِ ظنِّه بحصولِ مطلوبِهِ؛ فإنَّه عزيزٌ رحيم؛ بعزَّته يقدرُ على إيصال الخير ودفع الشرِّ عن عبده، وبرحمتِهِ به يفعلُ ذلك.
(217) Pendukung terbesar bagi seorang hamba untuk me-lakukan apa yang diperintahkan kepadanya adalah bersandar ke-pada Rabbnya dan memohon pertolongan kepada Tuhannya agar diberi bimbingan dapat mengerjakan perintah. Maka dari itu, Allah سبحانه وتعالى memerintahkan tawakal kepadaNya, seraya berfirman, ﴾ وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ ﴿ "Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." Tawakal adalah kepasrahan hati kepada Allah سبحانه وتعالى dalam mencari manfaat dan menolak berbagai marabahaya yang disertai keyakinannya kepada Allah dan berbaik sangka kepadaNya mengenai keberhasilannya meraih cita-cita. Karena sesungguhnya Dia Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. Dengan keperkasaanNya, Dia kuasa melimpahkan kebaikan dan menolak segala keburukan dari hambaNya, dan dengan rahmatNya, Dia melakukan hal itu.
#
{218 ـ 220} ثم نبَّهه على الاستعانة باستحضارِ قُرْبِ الله والنُّزول في منزل الإحسان، فقال: {الذي يراك حين تقومُ. وتَقَلُّبَكَ في الساجدين}؛ أي: يراك في هذه العبادة العظيمة، التي هي الصلاة؛ وقت قيامِكَ وتقلُّبِكَ راكعاً وساجداً؛ خصَّها بالذِّكْرِ لفضلها وشرفها، ولأنَّ من استحضر فيها قربَ ربِّه؛ خَشَعَ وذلَّ وأكملها، وبتكميلها يَكْمُلُ سائرُ عملِهِ، ويستعينُ بها على جميع أموره. {إنَّه هو السميعُ}: لسائر الأصوات على اختلافها وتشتُّتها وتنوُّعها. {العليمُ}: الذي أحاط بالظواهرِ والبواطنِ والغيبِ والشهادةِ. فاستحضارُ العبد رؤيةَ الله له في جميع أحواله، وسمعَه لكلِّ ما ينطِقُ به، وعلمَه بما ينطوي عليه قلبُه من الهمِّ والعزم والنيَّاتِ؛ مما يعينُه على منزلة الإحسان.
(218-220) Kemudian Allah mengingatkannya pada permo-honan pertolongan dengan cara menghadirkan rasa dekat kepada Allah dan memposisikan diri pada tingkat ihsan, seraya berfirman, ﴾ ٱلَّذِي يَرَىٰكَ حِينَ تَقُومُ 218 وَتَقَلُّبَكَ فِي ٱلسَّٰجِدِينَ 219 ﴿ "Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud." Maksudnya, Dia melihatmu di dalam ibadah yang agung ini, yaitu shalat, waktu kamu berdiri dan waktu kamu berubah gerakan; rukuk dan sujud. Allah mengkhususkan penyebutan shalat karena keutamaan dan kemuliaannya, dan karena siapa saja yang mampu menghadirkan rasa dekat kepada Rabbnya, niscaya dia khusyu', merasa hina dan dapat menyempur-nakannya. Dan dengan menyempurnakan shalat itu maka seluruh amalnya menjadi sempurna pula, dan melalui shalat itu pula dia dapat memohon pertolongan atas seluruh urusannya. ﴾ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ﴿ "Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar, seluruh suara dengan berbagai macam, ragam dan variasinya, ﴾ ٱلۡعَلِيمُ ﴿ "lagi Maha Mengetahui," yang mencakup segala hal yang tersembunyi dan yang nampak, yang ghaib dan yang nyata. Tin-dakan seseorang menghadirkan perasaan selalu dilihat Allah dalam segala kondisinya, dan didengarNya apa saja yang diucapkannya, serta diketahuiNya apa saja yang ada di dalam hatinya, seperti rasa sedih, tekad dan berbagai niat, adalah termasuk hal yang dapat membantu untuk mencapai kedudukan ihsan.
Ayah: 221 - 227 #
{هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ (221) تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ (222) يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ (223) وَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُونَ (224) أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ (225) وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ (226) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا وَانْتَصَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ (227)}.
"Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidak-kah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka mengatakan sesuatu yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)? Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal shalih dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezhaliman. Dan orang-orang yang zhalim itu kelak akan menge-tahui ke tempat mana mereka akan kembali." (Asy-Syu'ara`: 221-227).
Ini adalah jawaban terhadap siapa saja dari ka-langan pendusta rasul, yang mengatakan, "Setan telah turun kepada Muhammad," dan juga perkataan orang yang mengatakan, "Dia adalah seorang penya'ir (sastrawan).
#
{221 ـ 223} فقال: {هل أنبِّئُكم}؛ أي: أخبركم الخبر الحقيقيَّ الذي لا شكَّ فيه ولا شبهةَ عن مَنْ تَنَزَّلُ الشياطين عليه؛ أي: بصفة الأشخاص الذين تَنَزَّلُ عليهم الشياطين. {تَنَزَّلُ على كُلِّ أفاكٍ}؛ أي: كذابٍ كثير القول للزُّورِ والإفك بالباطل، {أثيم}: في فعلِهِ كثير المعاصي. هذا الذي تَنْزِلُ عليه الشياطين وتناسبُ حالُه حالَهم. {يُلقونَ}: عليه {السمعَ}: الذي يَسْتَرِقونه من السماء، {وأكثَرُهُم كاذبونَ}؛ أي: أكثر ما يُلقون إليه كذباً، فَيَصْدُقُ واحدةً ويَكْذِبُ معها مائةً، فيختلط الحقُّ بالباطل، ويضمحلُّ الحقُّ بسبب قلتِهِ وعدم علمِهِ. فهذه صفة الأشخاص الذين تَنَزِّلُ عليهم الشياطين، وهذه صفةُ وحيِهِم له. وأمَّا محمدٌ - صلى الله عليه وسلم -؛ فحالُه مباينةٌ لهذه الأحوال أعظمَ مباينةٍ؛ لأنه الصادق الأمين البارُّ الراشدُ، الذي جمع بين برِّ القلب وصدق اللهجة ونزاهة الأفعال من المحرَّم، والوحيُ الذي ينزِلُ عليه من عند الله ينزِلُ محروساً محفوظاً مشتملاً على الصدق العظيم الذي لا شكَّ فيه ولا ريبَ؛ فهل يستوي يا أهلَ العقول هذا وأولئك؟! وهل يشتبهانِ إلاَّ على مجنونٍ لا يميِّزُ ولا يفرِّقُ بين الأشياء؟!
(221-223) " Allah berfirman, ﴾ هَلۡ أُنَبِّئُكُمۡ ﴿ "Apakah akan Aku beritakan kepadamu." Maksudnya, Aku kabarkan kepada kalian berita yang sesungguhnya yang tidak mengandung keraguan sedikit pun dan tidak ada syubhatnya, tentang orang yang mana setan telah turun kepadanya. Maksudnya, dalam gam-baran orang yang biasa dituruni setan-setan. ﴾ تَنَزَّلُ عَلَىٰ كُلِّ أَفَّاكٍ ﴿ "Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta." Maksudnya, pendusta yang banyak mengatakan perkataan palsu dan kebohongan dengan batil, ﴾ أَثِيمٖ ﴿ "lagi yang banyak dosa," dalam perbuatannya dan banyak maksiat. Itulah orang yang suka dituruni setan, dan kondisinya sama dengan kondisi setan. ﴾ يُلۡقُونَ ﴿ "Mereka menghadapkan," kepada setan itu, ﴾ ٱلسَّمۡعَ ﴿ "pendengaran," yang mereka curi dari langit. ﴾ وَأَكۡثَرُهُمۡ كَٰذِبُونَ ﴿ "Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta." Maksudnya, Kebanyakan berita yang mereka sampaikan itu adalah kedustaan. Dia jujur satu kali namun berdusta seratus kali, sehingga kebenaran tercampur aduk dengan kebatilan, dan kebenaran menjadi sirna karena minimnya dan karena tidak diketahui. Itulah ciri orang-orang yang biasa dituruni setan-setan, dan itulah bentuk bisikan mereka kepadanya. Sedangkan Muhammad a, keadaannya sungguh sangat ber-beda sekali dengan kondisi seperti itu, sebab dia adalah seorang yang jujur lagi terpercaya yang telah mengkombinasikan antara kesucian hati, kejujuran ucapan dan kebersihan perbuatan dari hal-hal yang diharamkan, dan wahyu yang diturunkan kepadanya dari sisi Allah adalah diturunkan secara terjaga, terpelihara lagi mengandung kebenaran yang agung yang tidak mengandung keraguan sedikit pun. Apakah sama, wahai orang yang berakal antara yang ini (nabi) dengan mereka (orang-orang yang dituruni setan)? Tidaklah keduanya itu mirip kecuali pada pandangan orang yang tidak waras yang tidak dapat membedakan antara berbagai hal?
#
{224 ـ 226} فلما نزَّهه عن نزول الشياطين عليه؛ برَّأه أيضاً من الشعر، فقال: {والشعراءُ}؛ أي: هل أنبئكم أيضاً عن حالة الشعراء ووصفِهِم الثابتُ؛ فإنَّهم {يَتَّبِعُهُمُ الغاوونَ}: عن طريق الهدى، المقبِلون على طريق الغَيِّ والرَّدى؛ فهم في أنفسهم غاوونَ، وتجدُ أتباعَهم كلَّ غاوٍ ضالٍّ فاسدٍ. {ألم تر}: غوايَتَهم وشدَّةَ ضلالهم، {أنَّهم في كلِّ وادٍ}: من أودية الشعر {يَهيمون}: فتارةً في مدح، وتارةً في قدح، وتارةً في صدق، وتارةً في كذب، وتارةً يتغزَّلون، وأخرى يَسْخَرون، ومرَّة يمرحون، وآونةً يحزنون؛ فلا يستقرُّ لهم قرارٌ، ولا يثبُتونَ على حالٍ من الأحوال. {وأنَّهم يقولون ما لا يفعلون}؛ أي: هذا وصف الشعراء: أنَّهم تخالفُ أقوالُهم أفعالَهم؛ فإذا سمعتَ الشاعر يتغزَّل بالغزل الرقيق؛ قلتَ: هذا أشدُّ الناس غراماً، وقلبُهُ فارغٌ من ذاك، وإذا سمعتَه يمدحُ أو يذمُّ؛ قلت: هذا صِدْقٌ! وهو كذبٌ. وتارةً يتمدَّح بأفعال لم يَفْعَلْها، وتروكٍ لم يَتْرُكْها، وكرم لم يَحُمْ حول ساحتِهِ، وشجاعةٍ يعلو بها على الفرسان، وتراه أجبنَ من كلِّ جبان. هذا وصفُهم؛ فانْظُرْ هل يطابقُ حالةَ الرسول محمدٍ - صلى الله عليه وسلم - الراشدِ البارِّ، الذي يَتَّبِعُهُ كلُّ راشد ومهتدٍ، الذي قد استقام على الهدى وجانَبَ الرَّدى ولم تتناقَضْ أفعاله، [ولَمْ تُخَالِفْ أَقْوَالَه أَفْعَالُه] ؛ الذي لا يأمُرُ إلاَّ بالخير، ولا ينهى إلاَّ عن الشرِّ، ولا أخبر بشيء إلاَّ صدق، ولا أمر بشيءٍ إلاَّ كان أول الفاعلين له، ولا نهى عن شيءٍ إلاَّ كان أول التاركين له؛ فهل تناسب حالُهُ حالةَ الشعراء أو يقارِبُهم؟ أم هو مخالفٌ لهم من جميع الوجوه؟ فصلواتُ الله وسلامه على هذا الرسول الأكمل، والهمام الأفضل، أبدَ الآبدين، ودهرَ الدَّاهرين، الذي ليس بشاعرٍ ولا ساحرٍ ولا مجنونٍ، ولا يَليقُ به إلاَّ كلُّ كمال.
(224-226) Setelah Allah membebaskannya dari turunnya setan-setan kepada beliau, maka Allah juga membebaskannya dari sya'ir, seraya berfirman, ﴾ وَٱلشُّعَرَآءُ ﴿ "Dan penyair-penyair itu. Maksud-nya, Aku sampaikan pula berita tentang kondisi para ahli sya'ir dan sifat permanen mereka, yaitu bahwa sesungguhnya mereka, ﴾ يَتَّبِعُهُمُ ٱلۡغَاوُۥنَ ﴿ "diikuti oleh orang-orang yang sesat," dari jalan petunjuk, yang menelusuri jalan menuju kesesatan dan kebinasaan. Mereka sendiri adalah orang-orang sesat, dan Anda akan menemukan para pengikutnya adalah setiap orang sesat lagi celaka. ﴾ أَلَمۡ تَرَ ﴿ "Tidakkah kamu melihat," betapa sesatnya mereka, ﴾ أَنَّهُمۡ فِي كُلِّ وَادٖ ﴿ "bahwasanya mereka di tiap-tiap lembah," dari lembah-lem-bah syair, ﴾ يَهِيمُونَ ﴿ "mengembara," kadang-kadang memuji, kadang-kadang mencaci, kadang-kadang dalam kejujuran dan kadang-kadang dalam kedustaan, dan kadang-kadang merayu, dan kadang memperolok-olok, kadang bersenang-senang dan kadang bersedih. Mereka tidak mempunyai pendirian tetap, dan mereka selalu tidak dalam satu kondisi. ﴾ وَأَنَّهُمۡ يَقُولُونَ مَا لَا يَفۡعَلُونَ ﴿ "Dan bahwasanya mereka suka mengata-kan sesuatu yang mereka sendiri tidak mengerjakan." Maksudnya, ini adalah ciri para penya'ir. Perkataan mereka menyelisihi perbuatan mereka. Apabila engkau mendengar seorang penyair merayu de-ngan rayuan lembut, maka engkau akan mengatakan, "Orang ini adalah manusia yang paling mabuk cinta," padahal hatinya kosong dari semua itu. Dan apabila engkau mendengarnya memuji atau mencela, maka engkau akan mengatakan, "Ini kejujuran!" Padahal itu dusta! Dan kadang-kadang dia memuji-muji pekerjaan-peker-jaan yang tidak pernah dia lakukan, dan larangan-larangan yang dia sendiri tidak meninggalkannya, dan kedermawanan yang dia sendiri belum pernah terjun di ladangnya, serta keberanian yang mengalahkan pasukan berkuda, sementara Anda menjumpainya sebagai manusia yang paling pengecut! Itulah karakter mereka. Maka cobalah perhatikan, apakah sama dengan keadaan Rasulullah a yang sangat bijak lagi baik, yang diikuti oleh setiap orang yang berakal (bijak) lagi mendapat petunjuk, yang telah berkonsisten berjalan di atas hidayah dan menjauhi kebinasaan. Perbuatan-perbuatannya tidak pernah kontradiksi, [dan perkataan-perkataannya belum pernah menyelisihi perbuatannya],[35] yang tidak menyuruh kecuali kepada kebaikan, dan tidak mencegah kecuali terhadap keburukan, tidak pernah memberitakan sesuatu melainkan kebenaran, dan tidak pernah memerintahkan sesuatu melainkan beliau adalah orang pertama yang melakukannya, dan tidak pula pernah mencegah sesuatu melainkan beliau adalah orang pertama yang meninggalkannya. Lalu apakah sama kondisi beliau dengan kondisi para penyair, atau mendekati mereka? Atau-kah sangat berbeda dari segala sisi? Semoga shalawat dan salam tetap Allah limpahkan kepada Rasul yang sempurna ini, yang paling bersemangat lagi termulia ini sepanjang masa, yang mana beliau bukanlah seorang penyair, bukan seorang ahli sihir dan bukan seorang yang gila (tidak waras), dan tidak ada (gambaran) yang laik dengannya kecuali segala kesempurnaan.
#
{227} ولما وَصَفَ الشعراء بما وَصَفَهم به؛ استثنى منهم مَنْ آمنَ بالله ورسولِهِ وعَمِلَ صالحاً وأكثر من ذِكْر الله وانتصر من أعدائِهِ المشركين من بعدِ ما ظلموهم، فصار شعرُهُم من أعمالهم الصالحة وآثار إيمانهم؛ لاشتمالِهِ على مدح أهل الإيمان والانتصار من أهل الشرك والكفر والذبِّ عن دين الله وتبيينِ العلوم النافعةِ والحثِّ على الأخلاق الفاضلة، فقال: {إلاَّ الذين آمَنوا وعَمِلوا الصالحاتِ وذَكَروا الله كثيراً وانتَصروا من بعدِ ما ظُلِموا وسَيَعْلَمُ الذين ظَلَموا أيَّ مُنْقَلَبٍ يَنقَلِبونَ}: إلى موقفٍ وحسابٍ لا يغادِرُ صغيرةً ولا كبيرةً إلاَّ أحصاها ولا حقًّا إلاَّ استوفاه. والحمد لله ربِّ العالمين.
(227) Setelah Allah menjelaskan kondisi para penyair dengan penjelasan yang telah Dia jelaskan itu, Dia mengecualikan orang yang beriman (dari para penyair itu) kepada Allah, kepada RasulNya dan beramal shalih, suka memperbanyak dzikir kepada Allah dan melawan musuh-musuhnya dari kaum musyrikin sete-lah menganiaya mereka. Sehingga syair mereka menjadi bagian dari amal shalih dan buah dari iman mereka, karena (syair-syair mereka) mengandung pujian terhadap orang-orang beriman dan perlawanan terhadap ahli syirik dan kafir, serta pembelaan ter-hadap agama Allah dan penjelasan terhadap ilmu-ilmu yang ber-manfaat dan himbauan untuk berakhlak mulia, seraya berfirman, ﴾ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَذَكَرُواْ ٱللَّهَ كَثِيرٗا وَٱنتَصَرُواْ مِنۢ بَعۡدِ مَا ظُلِمُواْۗ وَسَيَعۡلَمُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ أَيَّ مُنقَلَبٖ يَنقَلِبُونَ ﴿ "Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal shalih dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezhaliman. Dan orang-orang yang zhalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali." Yaitu ke tempat hisab yang mana tidaklah ia melewati suatu perbuatan (dosa) kecil dan besar melainkan pasti ia menghitungnya, dan tidaklah mele-wati suatu hak melainkan pasti memenuhinya. Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam.