Ayah:
TAFSIR SURAT AL-HIJR ( Al-Hijr, Tempat Tinggal Kaum Tsamud )
TAFSIR SURAT AL-HIJR ( Al-Hijr, Tempat Tinggal Kaum Tsamud )
Makkiyah
"Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang"
Ayah: 1 - 5 #
{الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ وَقُرْآنٍ مُبِينٍ (1) رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ (2) ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (3) وَمَا أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ إِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ مَعْلُومٌ (4) مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ (5)}.
"Alif, lam, ra. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat al-Kitab (yang sempurna), yaitu (ayat-ayat) al-Qur`an yang mem-beri penjelasan. Orang-orang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan ber-senang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong , maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). Dan tidaklah Kami membinasakan suatu negeri pun melainkan telah ditentukan masa kebinasaannya. Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan-(nya)." (Al-Hijr: 1-5).
#
{1} يقول تعالى معظِّماً لكتابه مادحاً له: {تلك آياتُ الكتابِ}؛ أي: الآيات الدالَّة على أحسن المعاني وأفضل المطالب، {وقرآنٍ مُبينٍ}: للحقائق بأحسن لفظ وأوضحه وأدلِّه على المقصود.
(1) Allah سبحانه وتعالى berfirman untuk mengagungkan kitabNya lagi untuk memujinya, ﴾ تِلۡكَ ءَايَٰتُ ٱلۡكِتَٰبِ ﴿ "(Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat al-Kitab (yang sempurna)", ayat-ayat yang menunjukkan makna-makna yang paling bagus dan tuntutan yang paling mulia, ﴾ وَقُرۡءَانٖ مُّبِينٖ ﴿ "yaitu (ayat-ayat) al-Qur`an yang memberi penjelasan", untuk fakta-fakta dengan lafazh yang terindah dan paling jelas ser-ta lebih mengarah kepada maksud pembicaraan.
#
{2} وهذا مما يوجب على الخلق الانقياد إليه والتسليم لحكمه وتلقِّيه بالقَبول والفرح والسرور، فأما من قابل هذه النعمة العظيمة بردِّها والكفر بها؛ فإنَّه من المكذِّبين الضالِّين، الذين سيأتي عليهم وقتٌ يتمنَّوْن أنهم مسلمون؛ أي: منقادون لأحكامه، وذلك حين ينكشف الغطاء وتظهرُ أوائل الآخرة ومقدِّمات الموت؛ فإنهم في أحوال الآخرة كلِّها يتمنَّون أنهم مسلمون، وقد فات وقتُ الإمكان، ولكنَّهم في هذه الدُّنيا مغترُّون.
(2) Ini merupakan salah satu faktor yang mengharuskan para makhluk untuk tunduk patuh kepadaNya, berserah diri terhadap hukumNya, dan menanggapinya dengan tangan terbuka, riang dan gembira. Sedangkan orang yang menyikapi nikmat agung ini dengan menampik dan mengingkarinya, maka dia termasuk orang-orang yang mendustakan lagi sesat. Mereka akan kedatangan satu waktu, yang nantinya mereka akan berandai-andai untuk menjadi orang-orang Muslim. Maksudnya, tunduk patuh kepada hukum-hukum-Nya. Peristiwa itu terjadi tatkala tabir penutup tersingkap dan tan-da-tanda datangnya Hari Akhirat serta gejala-gejala permulaan tibanya ajal tampak. Saat berada dalam suasana akhirat kelak, mereka berharap menjadi orang-orang yang berserah diri, namun kesem-patan sudah hilang. Tapi memang mereka di dunia ini, tertipu.
#
{3} فَـ {ذَرْهم يأكلوا ويتمتَّعوا}: بلذاتهم، {ويلههم الأمل}؛ أي: يؤمِّلون البقاء في الدنيا فيلهيهم عن الآخرة، {فسوف يعلمونَ}: أنَّ ما هم عليه باطلٌ، وأنَّ أعمالهم ذهبت خسراناً عليهم، ولا يغترُّوا بإمهال الله تعالى؛ فإنَّ هذه سنته في الأمم.
(3) ﴾ ذَرۡهُمۡ يَأۡكُلُواْ وَيَتَمَتَّعُواْ ﴿ "Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang", dengan kelezatan-kelezatan (hidup) mereka ﴾ وَيُلۡهِهِمُ ٱلۡأَمَلُۖ ﴿ "dan dilalaikan oleh angan-angan kosong", maksudnya mengimpikan keabadian hidup di dunia sehingga melalaikan me-reka dari akhirat. ﴾ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ ﴿ "Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)" mereka akan mengetahui bahwa keyakin-an yang mereka pegangi adalah batil, amalan-amalan mereka akan lenyap menjelma kerugian yang mesti mereka tanggung. Janganlah mereka terperdaya dengan penangguhan tempo oleh Allah (bagi mereka). Ini sudah menjadi ketetapan Allah pada umat-umat ma-nusia.
#
{4} {وما أهلكْنا من قريةٍ}: كانت مستحقةً للعذاب، {إلاَّ ولها كتابٌ معلوم}: مقدَّر لإهلاكها.
(4) ﴾ وَمَآ أَهۡلَكۡنَا مِن قَرۡيَةٍ ﴿ "Dan tidaklah Kami membinasakan suatu negeri pun", umat manusia yang pantas untuk ditimpa siksaan, ﴾ إِلَّا وَلَهَا كِتَابٞ مَّعۡلُومٞ ﴿ "melainkan telah ditentukan masa kebinasaannya", sudah ditentukan waktu pemusnahannya.
#
{5} {ما تسبِقُ من أمَّةٍ أجَلَها وما يستأخِرون}: وإلاَّ؛ فالذنوب لا بدَّ من وقوع أثرها وإن تأخَّر.
(5) ﴾ مَّا تَسۡبِقُ مِنۡ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسۡتَـٔۡخِرُونَ ﴿ "Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan-(nya)", (semua sudah ditentukan waktunya), kalau tidak demikian, dosa-dosa pasti memperlihatkan pengaruh (buruk)nya, kendati-pun tidak langsung muncul (berupa siksaan).
Ayah: 6 - 9 #
{وَقَالُوا يَاأَيُّهَا الَّذِي نُزِّلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ (6) لَوْمَا تَأْتِينَا بِالْمَلَائِكَةِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (7) مَا نُنَزِّلُ الْمَلَائِكَةَ إِلَّا بِالْحَقِّ وَمَا كَانُوا إِذًا مُنْظَرِينَ (8) إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (9)}.
"Mereka berkata, 'Hai orang yang diturunkan al-Qur`an ke-padanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila. Menga-pa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar?' Kami tidak menurunkan ma-laikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiada-lah mereka ketika itu diberi tangguh. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur`an dan sesungguhnya Kami benar-benar me-meliharanya." (Al-Hijr: 6-9).
#
{6} أي: وقال المكذبون لمحمِّد - صلى الله عليه وسلم - استهزاءً وسخريةً: {يا أيها الذي نُزِّلَ عليه الذِّكر}: على زعمك، {إنَّك لمجنون}: إذ تظنُّ أنا سنتَّبعك ونترك ما وجدنا عليه آباءنا لمجرَّد قولك.
(6) Maksudnya, orang-orang mukadzdzibin (yang mendusta-kan) berkata kepada Muhammad dalam rangka untuk mengejek dan memperolok beliau, ﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِي نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلذِّكۡرُ ﴿ "Hai orang yang di-turunkan al-Qur`an kepadanya", menurut persangkaanmu, ﴾ إِنَّكَ لَمَجۡنُونٞ ﴿ "sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila", sebab engkau me-ngira kami akan mengikutimu dan menyingkirkan kebudayaan-kebudayaan nenek moyang kami hanya dengan ucapanmu saja.
#
{7 ـ 8} {لو ما تأتينا بالملائكةِ}: يشهدون لك بصحَّة ما جئت به، {إن كنتَ من الصادقين}: فلما لم تأت بالملائكةِ؛ فلستَ بصادق. وهذا من أعظم الظُّلم والجهل: أما الظُّلم؛ فظاهر؛ فإنَّ هذا تجرؤ على الله وتعنُّت بتعيين الآيات التي لم يخترْها، وحَصَلَ المقصودُ والبرهان بدونها من الآيات الكثيرة الدالَّة على صحَّة ما جاء به. وأما الجهلُ؛ فإنَّهم جهلوا مصلحتهم من مضرَّتهم؛ فليس في إنزال الملائكة خيرٌ لهم، بل لا ينزل الله الملائكة إلاَّ بالحقِّ الذي لا إمهال على مَنْ لم يتَّبعه وينقد له. {وما كانوا إذاً}؛ أي: حين تنزل الملائكة إن لم يؤمنوا ولن يؤمنوا، {مُنْظَرين}؛ أي: بمُمْهَلينَ، فصار طلبهم لإنزال الملائكة تعجيلاً لأنفسهم بالهلاك والدمار؛ فإن الإيمان ليس في أيديهم، وإنما هو بيد الله، {ولو أنَّنا نزَّلنا إليهم الملائكة وكلَّمهم الموتى وحَشَرْنا عليهم كلَّ شيء قُبُلاً ما كانوا لِيؤمنوا إلاَّ أن يشاء الله، ولكنَّ أكثرَهم يجهلونَ}.
(7-8) ﴾ لَّوۡ مَا تَأۡتِينَا بِٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ ﴿ "Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami", yang bersaksi bagi dirimu atas kebenaran risalah yang engkau bawa, ﴾ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ﴿ "jika kamu termasuk orang-orang yang benar", ketika engkau tidak bisa mendatangkan malaikat, berarti kamu bukan orang yang jujur. Ini adalah termasuk bentuk kezhaliman dan kebodohan yang parah. Tentang tindak kezhaliman (mereka), maka sudah tampak jelas. Sesungguhnya sikap itu merupakan bentuk kelancangan dan keras kepala mereka ter-hadap Allah dengan meminta datangnya tanda-tanda bukti kebe-naran (Nabi) yang mana Allah belum memilihnya (untuk diturun-kan). Padahal, tujuan dan petunjuk yang mengarah ke sana sudah tercapai tanpa menggunakannya, melalui tanda-tanda kebenaran (lain) yang banyak yang menandakan kebenaran risalah yang beliau bawa. Berkaitan dengan aspek kebodohan mereka, maka sebenarnya mereka tidak bisa membedakan maslahat bagi mereka sendiri dari bahaya. Kedatangan para malaikat kepada mereka tidak berarti kebaikan bagi mereka. Justru, Allah tidak mengirimkan malaikat kecuali dengan al-haq (siksaan) yang sudah tidak ada penundaan lagi bagi orang yang tidak mengikuti dan taat kepada beliau. ﴾ وَمَا كَانُوٓاْ إِذٗا ﴿ "Dan tiadalah mereka ketika itu", maksudnya mereka itu ke-tika para malaikat datang, bila mereka tidak beriman dan tidak akan beriman ﴾ مُّنظَرِينَ ﴿ "diberi tangguh", maksudnya mereka tidak akan mendapatkan kesempatan lagi (untuk bertaubat dan selamat). Maka, permintaan mereka agar malaikat datang, hanya akan me-nyegerakan kebinasaan dan kehancuran bagi diri mereka sendiri. Keimanan tidak berada di tangan mereka, tapi di Tangan Allah. Allah berfirman, ﴾ وَلَوۡ أَنَّنَا نَزَّلۡنَآ إِلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَحَشَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ كُلَّ شَيۡءٖ قُبُلٗا مَّا كَانُواْ لِيُؤۡمِنُوٓاْ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ يَجۡهَلُونَ 111 ﴿ "Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka, dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (Al-An'am:111).
#
{9} ويكفيهم من الآيات إنْ كانوا صادقين هذا القرآن العظيم، ولهذا قال هنا: {إنَّا نحنُ نزَّلْنا الذِّكْرَ}؛ أي: القرآن الذي فيه ذكرى لكلِّ شيء من المسائل والدلائل الواضحة، وفيه يتذكَّر مَنْ أراد التذكُّر. {وإنَّا له لحافظونَ}؛ أي: في حال إنزاله وبعد إنزاله؛ ففي حال إنزاله حافظون له من استراق كلِّ شيطان رجيم، وبعد إنزاله أودعه الله في قلب رسولِهِ واستَوْدَعَهُ في قلوب أمَّته وحفظَ الله ألفاظَه من التغيير فيها والزيادة والنقص ومعانيه من التبديل؛ فلا يحرِّف محرِّفٌ معنى من معانيه إلاَّ وقيَّض الله له من يبيِّن الحقَّ المبين، وهذا من أعظم آيات الله ونعمه على عباده المؤمنين، ومن حفظه أنَّ الله يحفظُ أهله من أعدائهم، ولا يسلِّط عليهم عدوًّا يجتاحُهم.
(9) Jika mereka jujur (dalam omongannya) cukuplah keber-adaan al-Qur`an al-Azhim sebagai tanda bukti kebenarannya bagi mereka. Oleh karena itu, Allah berfirman di sini, ﴾ إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ ﴿ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur`an", yakni al-Qur`-an yang memuat peringatan bagi segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dan petunjuk-petunjuk yang jelas. Dalam al-Qur`an ini terdapat peringatan bagi orang yang menginginkan peringatan. ﴾ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ ﴿ "Dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya", yaitu pada waktu diturunkan dan pasca diturunkannya. Dalam masa diturunkannya, Kami menjaganya dari pencurian dengar yang dilakukan setan yang terkutuk. Pasca diturunkannya, Kami memeliharanya dengan meletakkannya di kalbu RasulNya dan menempatkannya di hati-hati umatnya. Dia memelihara lafazh-lafazhnya dari pengubahan, penambahan atau pengurangan, dan memelihara makna-maknanya dari perubahan. Sehingga tidak ada orang yang berkeinginan menyelewengkan mak-nanya, melainkan Allah pasti mengerahkan orang-orang yang akan memaparkan kebenaran yang hakiki. Ini adalah termasuk tanda kebesaran Allah dan anugerah kenikmatan yang paling agung bagi para hambaNya yang beriman. Orang yang menjaganya, niscaya Allah akan memelihara keluarganya dari musuh-musuh mereka, dan tidak akan menguasakan musuh yang membinasakan mereka.
Ayah: 10 - 13 #
{وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي شِيَعِ الْأَوَّلِينَ (10) وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (11) كَذَلِكَ نَسْلُكُهُ فِي قُلُوبِ الْمُجْرِمِينَ (12) لَا يُؤْمِنُونَ بِهِ وَقَدْ خَلَتْ سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ (13)}.
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (beberapa rasul) sebelum kamu kepada umat-umat terdahulu. Dan tidak datang se-orang rasul pun kepada mereka, melainkan mereka selalu memper-olok-olokkannya. Demikianlah, Kami memasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu) ke dalam hati orang-orang yang berdosa (orang-orang kafir). Mereka tidak beriman kepadanya (al-Qur`an), dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu." (Al-Hijr: 10-13).
#
{10} يقول تعالى لنبيِّه إذ كذبه المشركون: لم يزلْ هذا دأب الأمم الخالية والقرون الماضية، فقد أرْسَلْنا {قبلك في شيع الأولين}؛ أي: فرقهم وجماعتهم رسلاً.
(10) Allah تعالى berkata kepada NabiNya tatkala kaum musy-rikin menyatakannya dusta, "Itu merupakan kebiasaan umat-umat terdahulu dan (orang-orang di) masa-masa silam. Sungguh Kami telah mengutus ﴾ قَبۡلِكَ فِي شِيَعِ ٱلۡأَوَّلِينَ ﴿ "(beberapa rasul) sebelum kamu ke-pada umat-umat terdahulu", yaitu beberapa rasul kepada golongan dan kelompok mereka."
#
{11} {وما يأتيهم من رسول}: يدعوهم إلى الحقِّ والهدى، {إلاَّ كانوا به يستهزئون}.
(11) ﴾ وَمَا يَأۡتِيهِم مِّن رَّسُولٍ ﴿ "Dan tidak datang seorang rasul pun kepada mereka", yang menyeru mereka kepada kebenaran dan hidayah ﴾ إِلَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ ﴿ "melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya."
#
{12 ـ 13} {كذلك نَسْلُكُه}؛ أي: ندخل التكذيب {في قلوب المجرمين}؛ أي: الذين وصفهم الظلم والبَهْت، عاقبناهم لما تشابهت قلوبُهم بالكفر والتكذيب تشابهت معاملتهم لأنبيائهم ورسلهم بالاستهزاء والسخرية وعدم الإيمان، ولهذا قال: {لا يؤمنون بِهِ وقد خَلَتْ سنَّةُ الأولين}؛ أي: عادة الله فيهم بإهلاك مَنْ لم يؤمنْ بآيات الله.
(12-13) ﴾ كَذَٰلِكَ نَسۡلُكُهُۥ ﴿ "Demikianlah, Kami memasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu)", maksudnya Kami memasukkan sikap pendustaan ﴾ فِي قُلُوبِ ٱلۡمُجۡرِمِينَ ﴿ "ke dalam hati orang-orang yang berdosa (orang-orang kafir )", yaitu orang-orang yang karakter khas pada mereka adalah kezhaliman dan kedustaan. Kami menghukum mereka karena hati mereka mirip dengan kekufuran dan pendusta-an, maka (respon) mereka kepada para nabi dan rasul yang diutus kepada mereka pun berujud mirip dengan ejekan dan olokan serta tidak beriman. Oleh karenanya, Allah berfirman, ﴾ لَا يُؤۡمِنُونَ بِهِۦ وَقَدۡ خَلَتۡ سُنَّةُ ٱلۡأَوَّلِينَ ﴿ "Mereka tidak beriman kepadanya (al-Qur`an), dan sesungguh-nya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu", maksud-nya ketetapan umum dari Allah berkaitan dengan mereka adalah dengan memusnahkan orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah.
Ayah: 14 - 15 #
{وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ (14) لَقَالُوا إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَارُنَا بَلْ نَحْنُ قَوْمٌ مَسْحُورُونَ (15)}.
"Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata, 'Sesungguhnya panda-ngan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir'." (Al-Hijr: 14-15).
#
{14 ـ 15} أي: ولو جاءتهم كلُّ آية عظيمة؛ لم يؤمنوا وكابروها، فَـ {لَو فَتَحْنا عليهم باباً من السماء}: فصاروا يعرجون فيه ويشاهدونه عياناً بأنفسهم؛ لقالوا من ظلمهم وعنادهم منكِرين لهذه الآية: {إنَّما سُكِّرَتْ أبصارُنا}؛ أي: أصابها سكر وغشاوة حتى رأينا ما لم نَرَ. {بل نحنُ قومٌ مسحورون}؛ أي: ليس هذا بحقيقة، بل هذا سحرٌ. وقوم وصلت بهم الحال إلى هذا الإنكار؛ فإنَّهم لا مطمع فيهم ولا رجاء.
(14-15) Maksudnya, seandainya setiap ayat (tanda kekuasa-an Allah) yang agung datang kepada mereka, niscaya mereka tetap saja enggan beriman dan malah bersikap arogan terhadapnya. Dan ﴾ لَوۡ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَابٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ ﴿ "jika seandainya Kami membukakan kepada me-reka salah satu dari (pintu-pintu) langit", sehingga mereka bisa menaiki-nya dan menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri, niscaya mereka akan berkata atas dorongan sifat zhalim dan keras kepala mereka untuk mengingkarinya, ﴾ إِنَّمَا سُكِّرَتۡ أَبۡصَٰرُنَا ﴿ "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan", maksudnya pandangan-pandangan mata kami tertimpa oleh kekaburan dan tabir pekat se-hingga melihat sesuatu yang tidak terlihat. ﴾ بَلۡ نَحۡنُ قَوۡمٞ مَّسۡحُورُونَ ﴿ "Bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir", maksudnya itu bukan realita, tapi sebuah bentuk sihir. Suatu kaum yang sudah sedemikian level pengingkaran mereka, maka sudah tentu sulit diinginkan dan di-harapkan (keimanannya).
Kemudian Allah mengetengahkan tanda-tanda kebesaran-Nya yang menunjukkan kebenaran risalah yang diemban oleh para rasul Allah.
Ayah: 16 - 20 #
{وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّاهَا لِلنَّاظِرِينَ (16) وَحَفِظْنَاهَا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ رَجِيمٍ (17) إِلَّا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ مُبِينٌ (18) وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ (19) وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ (20)}
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap setan yang terkutuk. Kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar semburan api yang terang. Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rizki kepadanya. (Al-Hijr: 16-20).
#
{16} يقول تعالى مبيناً كمال اقتداره ورحمته بخلقه: {ولقد جَعَلْنا في السماء بروجاً}؛ أي: نجوماً كالأبراج والأعلام العظام يُهتدى بها في ظُلمات البرِّ والبحر، {وزيَّنَّاها للناظرين}: فإنَّه لولا النجوم؛ لما كان للسماء هذا المنظر البهي والهيئة العجيبة، وهذا مما يدعو الناظرين إلى التأمُّل فيها والنظر في معانيها والاستدلال بها على باريها.
(16) Allah تعالى berfirman dalam rangka menjelaskan kesem-purnaan kekuasaan dan rahmatNya kepada para makhlukNya, ﴾ وَلَقَدۡ جَعَلۡنَا فِي ٱلسَّمَآءِ بُرُوجٗا ﴿ "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gu-gusan bintang-bintang (di langit)", bintang-bintang bagaikan menara dan simbol yang besar dipakai sebagai (kompas) penunjuk arah pada kegelapan di daratan dan lautan. ﴾ وَزَيَّنَّٰهَا لِلنَّٰظِرِينَ ﴿ "Dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya)", ka-rena kalau tidak ada bintang-bintang, maka langit tidak mempunyai pemandangan memikat dan bentuk yang mengagumkan. Hal ini termasuk fenomena yang mengundang perenungan bagi orang-orang yang menyaksikan dan pencermatan terhadap makna-makna yang dikandungnya serta (mengantarkannya) mencari petunjuk menuju Penciptanya.
#
{17} {وحَفِظناها من كلِّ شيطان رجيم}: إذا استرق السمع؛ اتَّبعته الشهبُ الثواقب، فبقيت السماء ظاهرها مجمّلٌ بالنجوم النيرات، وباطنها محروسٌ ممنوعٌ من الآفات.
(17) ﴾ وَحَفِظۡنَٰهَا مِن كُلِّ شَيۡطَٰنٖ رَّجِيمٍ ﴿ "Dan Kami menjaganya dari tiap-tiap setan yang terkutuk", saat dia mencuri pendengaran, niscaya sulut api yang berpijar mengejarnya. Dari luar, langit pun terlihat berhiaskan bintang-bintang yang bersinar. Dan bagian dalamnya, terpelihara dan terhindar dari berbagai kehancuran.
#
{18} {إلا من استرق السمع}؛ أي: [إلاّ] في بعض الأوقات قد يسترق بعضُ الشياطين السمع بخفية واختلاس. {فأتْبَعَهُ شهابٌ مبينٌ}؛ أي: بيِّن منير يقتله أو يخبله؛ فربما أدركه الشهاب قبل أن يوصِلَها الشيطان إلى وليِّه فينقطع خبر السماء عن الأرض، وربَّما ألقاها إلى وليِّه قبل أن يدرِكَه الشهاب، فيضمُّها، ويكذبُ معها مائة كذبة، ويستدلُّ بتلك الكلمة التي سُمعت من السماء.
(18) ﴾ إِلَّا مَنِ ٱسۡتَرَقَ ٱلسَّمۡعَ ﴿ "Kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat)", maksudnya [kecuali] pada se-bagian waktu, terkadang setan-setan berhasil mencuri-curi pende-ngaran dengan sembunyi-sembunyi dan licik, ﴾ فَأَتۡبَعَهُۥ شِهَابٞ مُّبِينٞ ﴿ "lalu ia dikejar oleh semburan api yang terang", yaitu yang terang memancar, akan membunuh atau mengikatnya. Kadang-kadang semburan api menangkapnya sebelum bisa mentransfernya ke para pemujanya, sehingga beritanya terputus dari bumi. Dan suatu waktu dia mampu menyampaikannya kepada mitranya, sebelum semburan api menge-nainya. Ia menyampaikannya dan menambahkan bersamanya seratus buah kedustaan serta menjadikan kalimat yang didengar dari langit sebagai petunjuk baginya.
#
{19} {والأرض مددناها}؛ أي: وسعناها سعة يتمكَّن الآدميون والحيوانات كلُّها من الامتداد بأرجائها والتناول من أرزاقها والسكونِ في نواحيها. {وألقَيْنا فيها رواسيَ}؛ أي: جبالاً عظاماً تحفظ الأرض بإذن الله أن تميدَ وتثبِّتها أن تزول. {وأنبَتْنا فيها من كلِّ شيءٍ موزونٍ}؛ أي: نافع متقوَّم يضطرُّ إليه العباد والبلاد ما بين نخيل وأعناب وأصناف الأشجار وأنواع النبات والمعادن.
(19) ﴾ وَٱلۡأَرۡضَ مَدَدۡنَٰهَا ﴿ "Dan Kami telah menghamparkan bumi", maksudnya Kami melapangkan bumi sedemikian luasnya, supaya manusia dan bangsa binatang dapat menelusuri sampai penjuru-penjurunya dan mengais rizki-rizkinya dan tinggal di sudut-sudut-nya. ﴾ وَأَلۡقَيۡنَا فِيهَا رَوَٰسِيَ ﴿ "Dan menjadikan padanya gunung-gunung", yaitu gunung-gunung yang besar yang menjaga (keseimbangan) bumi dengan izin Allah (dari goncangan) agar memancangkan dan mengo-kohkannya sehingga tidak hancur. ﴾ وَأَنۢبَتۡنَا فِيهَا مِن كُلِّ شَيۡءٖ مَّوۡزُونٖ ﴿ "Dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran", yang bermanfaat lagi berharga, (sehingga) manusia dan tanah pasti membutuhkannya berupa pohon korma, anggur, dan bermacam-macam pohon dan beraneka ragam tanaman serta bahan tambang.
#
{20} {وجعلنا لكم فيها معايش}: من الحرث ومن الماشية ومن أنواع المَكاسب والحِرَف، {ومَنْ لستم له برازقين}؛ أي: أنعمنا عليكم بعبيدٍ وإماءٍ وأنعامٍ لنفعكم ومصالحكم، وليس عليكم رزقُها، بل خوَّلكم الله إيَّاها، وتكفَّل بأرزاقها.
(20) ﴾ وَجَعَلۡنَا لَكُمۡ فِيهَا مَعَٰيِشَ ﴿ "Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup", berupa lahan pertanian dan hewan ternak juga beragam penghidupan dan kerajinan, ﴾ وَمَن لَّسۡتُمۡ لَهُۥ بِرَٰزِقِينَ ﴿ "dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rizki kepadanya", Kami memberikan anugerah kepada kalian berupa budak belian laki-laki dan perempuan, dan binatang ternak untuk kepentingan dan kebaikan kalian. Rizki mereka bukan menjadi tanggungan kalian. Allah-lah yang menyuguhkannya ke-pada kalian dan menjamin rizki-rizkinya.
Ayah: 21 #
{وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ (21)}
"Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu." (Al-Hijr: 21).
#
{21} أي: جميع الأرزاق وأصناف الأقدار لا يملِكُها أحدٌ إلاَّ الله؛ فخزائِنُها بيده، يعطي مَن يشاء ويمنع مَن يشاء بحسب حكمته ورحمته الواسعة. {وما ننزِّلُه}؛ أي: المقدَّر من كلِّ شيء من مطر وغيره، {إلاَّ بقدرٍ معلوم}: فلا يزيدُ على ما قدَّره الله، ولا ينقص منه.
(21) Maksudnya, seluruh rizki dan macam-macam takdir, tidak ada seorang pun yang mengendalikannya kecuali Allah. Per-bendaharaan kekayaan ada di TanganNya, Allah memberi kepada orang yang dikehendaki dan menahan (rizki) dari orang yang di-kehendakiNya, tergantung pada sifat hikmah dan rahmatNya yang luas. ﴾ وَمَا نُنَزِّلُهُۥٓ ﴿ "Dan Kami tidak menurunkannya", yaitu seluruh per-kara yang telah ditetapkan, misalnya hujan dan lainnya, ﴾ إِلَّا بِقَدَرٖ مَّعۡلُومٖ ﴿ "melainkan dengan ukuran tertentu", sehingga tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan Allah dan tidak pula menyusut dari-nya.
Ayah: 22 #
{وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ (22)}
"Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tum-buh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (Al-Hijr: 22).
#
{22} أي: وسخَّرنا الرياح رياح الرحمة تُلْقِحُ السحاب كما يُلْقِحُ الذكر الأنثى، فينشأ عن ذلك الماء بإذن الله، فيسقيه الله العبادَ ومواشيَهم وأرضَهم، ويُبقي في الأرض مدَّخراً لحاجاتهم وضروراتهم ما هو مقتضى قدرته ورحمته. {وما أنتم له بخازِنينَ}؛ أي: لا قدرة لكم على خزنِهِ وادِّخاره، ولكن الله يخزِنُه لكم ويَسْلُكُه ينابيع في الأرض رحمةً بكم وإحساناً إليكم.
(22) Maksudnya Kami menundukkan angin; angin (yang mendatangkan) rahmat yang membuahi awan sebagaimana bunga jantan membuahi bunga betina. Dari situ, muncullah air dengan izin Allah. Maka Allah memberi minum kepada manusia, binatang-binatang ternak mereka serta (menyirami) tanah-tanah mereka. Dan Dia menyisakan air dalam perut bumi sebagai simpanan untuk kebutuhan dan kepentingan mereka, sebagai implikasi kekuasaan dan rahmatNya. ﴾ وَمَآ أَنتُمۡ لَهُۥ بِخَٰزِنِينَ ﴿ "Dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya", maksudnya tidak ada kemampuan atas kalian untuk menampung dan menyimpannya. Tapi, Allah-lah yang me-nampungnya untuk kemaslahatan kalian dan memunculkan mata air-mata air di tanah sebagai cerminan rahmat dan kebaikanNya kepada kalian. 9
Ayah: 23 - 25 #
{وَإِنَّا لَنَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَنَحْنُ الْوَارِثُونَ (23) وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَأْخِرِينَ (24) وَإِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَحْشُرُهُمْ إِنَّهُ حَكِيمٌ عَلِيمٌ (25)}
"Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidup-kan dan mematikan, dan Kami (pulalah) yang mewarisi. Dan se-sungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu dari padamu, dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (dari padamu). Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia Mahabijak-sana lagi Maha Mengetahui." (Al-Hijr: 23-25).
#
{23 ـ 25} أي: هو وحده لا شريك له الذي يحيي الخلق من العدم بعد أن لم يكونوا شيئاً مذكوراً، ويميتهم لآجالهم التي قدرها، {ونحن الوارثون}؛ كقوله: {إنا نحنُ نَرِثُ الأرضَ ومَنْ عليها وإلينا يُرْجَعون}: وليس ذلك بعزيز ولا ممتنع على الله؛ فإنه تعالى يعلم المستقدِمين من الخلق والمستأخِرين منهم، ويعلم ما تَنْقُصُ الأرض منهم وما تفرِّقُ من أجزائهم، وهو الذي قدرتُهُ لا يعجِزُها معجِزٌ، فيعيد عباده خلقاً جديداً، ويحشُرُهم إليه. {إنَّه حكيمٌ}: يضع الأشياء مواضعها، وينزِلُها منازِلَها، ويجازي كلَّ عامل بعمله: إن خيراً؛ فخير، وإن شرًّا؛ فشر.
(23-25) Dia-lah, satu-satunya, tidak ada sekutu bagiNya, yang menghidupkan para makhluk dari ketiadaan wujud, setelah sebelumnya mereka bukanlah sesuatu yang bisa disebut, Dia me-wafatkan mereka sesuai dengan ajal-ajal mereka yang telah Dia tentukan. ﴾ وَنَحۡنُ ٱلۡوَٰرِثُونَ ﴿ "Dan Kami (pulalah) yang mewarisi", seperti FirmanNya, ﴾ إِنَّا نَحۡنُ نَرِثُ ٱلۡأَرۡضَ وَمَنۡ عَلَيۡهَا وَإِلَيۡنَا يُرۡجَعُونَ 40 ﴿ "Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan." (Maryam: 40). Perkara tersebut tidaklah sulit, dan tidak mustahil bagi Allah. Sesungguhnya Allah تعالى mengetahui para makhluk yang telah ber-lalu dan yang akan datang, mengetahui sesuatu yang menyusut pada mereka dan bagian tubuh mereka yang tercerai-berai oleh tanah. Dia-lah yang kekuasaanNya tidak terlumpuhkan oleh pe-milik kekuatan mana pun. Dia mampu mengembalikan para hamba-Nya dalam rupa penciptaan yang baru lagi dan menghimpun mereka semua ke hadapanNya. ﴾ إِنَّهُۥ حَكِيمٌ ﴿ "Sesungguhnya Dia Mahabijaksana", meletakkan segala sesuatu pada tempatnya dan menempatkannya pada kedudukannya, membalas setiap pelaku perbuatan dengan dasar amalannya. Jika baik, maka (balasannya) baik, bila buruk, maka (balasannya) buruk (juga).
Ayah: 26 - 44 #
{وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (26) وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ (27) وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (28) فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ (29) فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ (30) إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى أَنْ يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ (31) قَالَ يَاإِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ (32) قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (33) قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (34) وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ (35) قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (36) قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ (37) إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (38) قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (40) قَالَ هَذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ (41) إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ (42) وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ (43) لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ (44)}
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. Dan (ingatlah), ketika Rabbmu berfirman ke-pada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, maka apabila Aku telah menyempurnakan ke-jadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.' Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu. Allah berfirman, 'Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu.' Iblis berkata, 'Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.' Allah berfirman, 'Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai Hari Kiamat.' Iblis berkata, 'Ya Rabbku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.' Allah berfirman, '(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang yang diberi tangguh sampai hari (suatu) waktu yang telah diten-tukan.' Iblis berkata, 'Ya Rabbku, oleh sebab Engkau telah memu-tuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka meman-dang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka.' Allah berfirman, 'Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hambaKu tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang sesat. Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancam-kan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya. Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka." (Al-Hijr: 26-44).
Allah تعالى memberitahukan kenikmatan dan curahan kebaikan-Nya kepada ayah kita, Nabi Adam عليه السلام dan sepak terjang yang mun-cul dari musuhnya, iblis. Dari pemaparan ini, terselip peringatan bagi kita sekalian (untuk berhati-hati) dari kejahatan dan fitnahnya. Allah تعالى berfirman,
#
{26} {ولقد خلقنا الإنسان}؛ أي: آدم عليه السلام {من صَلْصال من حَمَإٍ مسنونٍ}؛ أي: من طين قد يبس بعدما خُمِّرَ حتى صار له صَلْصَلَةٌ وصوتٌ كصوت الفخار. والحمأ المسنون: الطينُ المتغيِّر لونه وريحه من طول مكثه.
(26) ﴾ وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ ﴿ "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia", yaitu Adam عليه السلام, ﴾ مِن صَلۡصَٰلٖ مِّنۡ حَمَإٖ مَّسۡنُونٖ ﴿ "dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk", maksudnya dari tanah yang telah mengering setelah ditutupi, hingga memiliki bunyi dan suara bagaikan tembikar. Makna اَلْحَمَأُ الْمَسْنُوْنُ yaitu tanah yang sudah berubah warna dan baunya karena sudah terlalu lama di-endapkan.
#
{27} {والجانَّ}: وهو أبو الجنِّ؛ أي: إبليس، {خَلَقْناه من قبل}: خَلْقِ آدم، {من نار السَّموم}؛ أي: من النار الشديدة الحرارة.
(27) ﴾ وَٱلۡجَآنَّ ﴿ "Dan jin", dedengkot jin, yaitu iblis ﴾ خَلَقۡنَٰهُ مِن قَبۡلُ ﴿ "Kami menciptakannya sebelum (Adam)", sebelum penciptaan Adam ﴾ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ ﴿ "dari api yang sangat panas", dari api yang sangat panas suhunya.
#
{28 ـ 29} فلما أراد الله خَلْقَ آدم؛ قال للملائكة: {إنِّي خالقٌ بشراً من صَلْصال من حمإٍ مَسْنونٍ. فإذا سوَّيْتُه}: جسداً تامًّا، {ونفختُ فيه من روحي فَقَعُوا له ساجدينَ}.
(28-29) Ketika hendak menciptakan Adam, Allah berkata kepada para malaikat, ﴾ إِنِّي خَٰلِقُۢ بَشَرٗا مِّن صَلۡصَٰلٖ مِّنۡ حَمَإٖ مَّسۡنُونٖ 28 فَإِذَا سَوَّيۡتُهُۥ ﴿ "Se-sungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya", dalam bentuk raga yang sem-purna, ﴾ وَنَفَخۡتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُواْ لَهُۥ سَٰجِدِينَ ﴿ "dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud."
#
{30 ـ 31} فامتثلوا أمرَ ربِّهم، {فسجد الملائكةُ كلُّهم أجمعون}: تأكيدٌ بعد تأكيدٍ؛ ليدلَّ على أنه لم يتخلَّف منهم أحدٌ، وذلك تعظيماً لأمر الله وإكراماً لآدم حيث عَلِمَ ما لم يعلموا. {إلاَّ إبليسَ أبى أن يكونَ مع الساجدين}: وهذه أول عداوته لآدم وذرِّيَّته.
(30-31) Mereka menaati perintah Rabb mereka, ﴾ فَسَجَدَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ كُلُّهُمۡ أَجۡمَعُونَ ﴿ "maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama", terdapat lafazh penguatan setelah lafazh penguatan sebelumnya, untuk menandakan bahwa tidak ada satu malaikat pun yang enggan. Hal tersebut sebagai bentuk pengagungan (mereka) kepada perintah Allah dan pemuliaan kepada Adam, karena beliau mengetahui se-suatu yang tidak diketahui oleh para malaikat. ﴾ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰٓ أَن يَكُونَ مَعَ ٱلسَّٰجِدِينَ ﴿ "Kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu", ini adalah permusuhan pertamanya kepada Adam dan keturunan beliau.
#
{32 ـ 33} {قال}: الله: {يا إبليسُ ما لك ألا تكون مع الساجدين. قال لم أكنْ لأسجدَ لبشرٍ خلقتَه من صلصال من حمإٍ مسنونٍ}: فاستكبر على أمر الله، وأبدى العداوة لآدم وذرِّيَّته، وأعجِبَ بعنصره، وقال: أنا خيرٌ من آدم.
(32-33) ﴾ قَالَ ﴿ "Dia berfirman", yaitu Allah yang berkata, ﴾ يَٰٓإِبۡلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ ٱلسَّٰجِدِينَ 32 قَالَ لَمۡ أَكُن لِّأَسۡجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقۡتَهُۥ مِن صَلۡصَٰلٖ مِّنۡ حَمَإٖ مَّسۡنُونٖ 33 ﴿ "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu. Iblis berkata, 'Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk", lalu dia bersikap sombong terhadap perintah Allah dan memperlihatkan permusuhannya kepada Adam dan keturunan beliau, dan mengagumi diri atas (keunggulan) unsur penciptaannya seraya berkata, "Aku lebih baik darinya."
#
{34 ـ 35} {قال} الله معاقباً له على كفره واستكباره: {فاخْرُجْ منها فإنَّك رجيمٌ}؛ أي: مطرود ومبعدٌ من كل خير، {وإنَّ عليك اللعنةَ}؛ أي: الذمَّ والعيب والبعد عن رحمة الله {إلى يوم الدين}. ففيها وما أشبهها دليلٌ على أنَّه سيستمرُّ على كفره وبعده من الخير.
(34-35) ﴾ قَالَ ﴿ "Allah berfirman", Allah berfirman untuk meng-hukum atas kekufuran dan kesombongannya, ﴾ فَٱخۡرُجۡ مِنۡهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٞ ﴿ "keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk", maksudnya terusir lagi dijauhkan dari segala kebaikan ﴾ وَإِنَّ عَلَيۡكَ ٱللَّعۡنَةَ ﴿ "Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu", yaitu celaan, cercaan, dan jauh dari kebaikan ﴾ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلدِّينِ ﴿ "sampai Hari Kiamat", pada ayat ini dan ayat-ayat lain yang semakna terdapat petunjuk bahwa iblis akan tetap berada dalam kekufuran dan jauh dari kebaikan.
#
{36 ـ 38} {قال ربِّ فأنْظِرْني}؛ أي: أمهِلْني {إلى يوم يُبْعَثونَ. قال فإنَّك من المُنْظَرينَ. إلى يوم الوقتِ المعلوم}: وليس إجابةُ الله لدعائِهِ كرامةً في حقِّه، وإنما ذلك امتحانٌ وابتلاءٌ من الله له وللعباد؛ ليتبيَّن الصادق الذي يطيع مولاه دون عدوه ممن ليس كذلك، ولذلك حذَّرنا منه غاية التحذير، وشرح لنا ما يريده منَّا.
(36-38) ﴾ قَالَ رَبِّ فَأَنظِرۡنِيٓ ﴿ "Iblis berkata, 'Ya Rabbku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku'," berilah aku kesempatan ﴾ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ 36 قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ ٱلۡمُنظَرِينَ 37 إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡوَقۡتِ ٱلۡمَعۡلُومِ 38 ﴿ "Sampai hari (manusia) dibang-kitkan." Allah berfirman, "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu ter-masuk orang yang diberi tangguh sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan," pengabulan Allah terhadap permintaannya bukanlah bentuk pemuliaan pada dirinya. Itu hanya sekedar ujian dan cobaan dari Allah baginya dan para hambaNya. Agar menjadi jelas siapa orang yang jujur, yang menaati Allah, bukan kepada musuhNya, dari orang yang tidak demikian. Karena itu, Allah telah memper-ingatkan kita darinya dengan peringatan yang sangat keras dan memaparkan apa saja yang iblis inginkan dari kita.
#
{39} {قال ربِّ بما أغويتني لأزيِّنَنَّ لهم في الأرض}؛ أي: أزيِّن لهم الدنيا، وأدعوهم إلى إيثارها على الأخرى، حتى يكونوا منقادين لكلِّ معصيةٍ، {ولأغوِيَنَّهم أجمعين}؛ أي: أصدُّهم كلَّهم عن الصراط المستقيم، {إلاَّ عبادَك منهم المخلَصين}؛ أي: الذين أخلصتهم، واجتبيتهم لإخلاصهم وإيمانهم وتوكلهم.
(39-40) ﴾ قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ ﴿ "Iblis berkata, 'Ya Rabbku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi'," kami akan menggambarkan dunia menjadi indah pada pandangan mereka dan mengajak mereka untuk mendahulukannya dibanding-kan akhirat. Agar mereka menjadi manusia-manusia yang setia terhadap setiap kemaksiatan ﴾ وَلَأُغۡوِيَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ ﴿ "dan pasti aku akan me-nyesatkan mereka semuanya", aku akan menghalang-halangi mereka semua dari jalan yang lurus ﴾ إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡهُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ ﴿ "kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka", yaitu orang-orang yang telah Engkau jadikan mereka berlaku ikhlas (kepadaMu) dan Eng-kau pilih karena keikhlasan, keimanan, dan ketakwaan mereka.
#
{41} {إنَّ عبادي ليس لك عليهم سلطانٌ}: تميلهم به إلى ما تشاء من أنواع الضَّلالات بسبب عبوديَّتهم لربِّهم وانقيادهم لأوامره، أعانهم الله وعصمهم من الشيطان.
(41) Allah berfirman, ﴾ هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَيَّ مُسۡتَقِيمٌ ﴿ "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya)", maksudnya jalan yang per-tengahan, mengantarkan kepadaKu dan menuju ke tempat kemu-liaanKu.
#
{42} {إلاَّ من اتَّبعك}: فرضي بولايتك وطاعتك بدلاً من طاعة الرحمن، {من الغاوينَ}: والغاوي ضدُّ الراشد؛ فهو الذي عرف الحقَّ وتركه، والضالُّ الذي تركه من غير علم منه به.
(42) ﴾ إِنَّ عِبَادِي لَيۡسَ لَكَ عَلَيۡهِمۡ سُلۡطَٰنٌ ﴿ "Sesungguhnya hamba-hambaKu, tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka", untuk memikat mereka kepada perkara-perkara yang engkau kehendaki, berupa berbagai macam kesesatan karena pengabdian diri mereka kepada Rabb mereka dan kepatuhan mereka kepada perintah-perintahNya. Allah telah menolong mereka dan memelihara mereka dari (jeratan) setan. ﴾ إِلَّا مَنِ ٱتَّبَعَكَ ﴿ "Kecuali orang-orang yang mengikutimu", lalu dia ridha dengan kepemimpinan, dan taat kepadamu sebagai ganti dari ke-taatan kepada ar- Rahman ﴾ مِنَ ٱلۡغَاوِينَ ﴿ "yaitu orang-orang yang sesat", kata اَلْغَاوِيْ lawan dari kataاَلرَّاشِدُ (yang mendapat petunjuk), yaitu orang yang mengetahui kebenaran tapi meninggalkannya. Semen-tara kata اَلضَّالُّ maknanya orang yang meninggalkan kebenaran tan-pa tahu sebelumnya.
#
{43} {وإنَّ جهنَّم لَمَوْعِدُهم أجمعين}؛ أي: إبليس وجنوده.
(43) ﴾ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوۡعِدُهُمۡ أَجۡمَعِينَ ﴿ "Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya", yaitu iblis dan para pengikutnya.
#
{44} {لها سبعةُ أبوابٍ}: كل باب أسفل من الآخر. {لكلِّ باب منهم}؛ أي: من أتباع إبليس {جزءٌ مقسومٌ}: بحسب أعمالهم؛ قال تعالى: {فَكُبْكِبوا فيها هم والغاوونَ وجنودُ إبليسَ أجمعونَ}.
(44) ﴾ لَهَا سَبۡعَةُ أَبۡوَٰبٖ ﴿ "Jahanam itu mempunyai tujuh pintu", setiap pintu berada di bawah pintu lainnya. ﴾ لِّكُلِّ بَابٖ مِّنۡهُمۡ ﴿ "Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) dari mereka", yaitu dari para pengikut iblis ﴾ جُزۡءٞ مَّقۡسُومٌ ﴿ "untuk golongan yang tertentu", sesuai dengan tingkatan ulah (buruknya). Allah تعالى berfirman, ﴾ فَكُبۡكِبُواْ فِيهَا هُمۡ وَٱلۡغَاوُۥنَ 94 وَجُنُودُ إِبۡلِيسَ أَجۡمَعُونَ 95 ﴿ "Hati mereka dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat, dan bala tentara iblis semuanya." (Asy-Syu'ara`:94-95).
Usai Allah menjelaskan apa yang dipersiapkanNya bagi para musuhNya, para pengikut iblis, berupa hukuman dan siksa yang dahsyat, maka Dia mengungkapkan apa saja yang Dia sediakan bagi para waliNya, berupa kemurahan yang besar dan kenikmatan yang lestari. Allah تعالى berfirman,
Ayah: 45 - 50 #
{إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (45) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ (46) وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ (47) لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُمْ مِنْهَا بِمُخْرَجِينَ (48) نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (49) وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الْأَلِيمُ (50)}.
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang meng-alir). (Dikatakan kepada mereka), 'Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman.' Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan darinya. Kabarkan kepada hamba-hambaKu, bahwa Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguh-nya azabKu adalah azab yang sangat pedih'." (Al-Hijr: 45-50).
#
{45} يقول تعالى: {إنَّ المتَّقين}: الذين اتَّقوا طاعة الشيطان وما يدعوهم إليه من جميع الذنوب والعصيان، {في جنَّاتٍ وعيون}: قد احتوت على جميع الأشجار، وأينعت فيها جميعُ الثمار اللذيذة في جميع الأوقات.
(45) Allah تعالى berfirman, ﴾ إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ ﴿ "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa", yaitu orang-orang yang khawatir (terjerumus) taat kepada setan dan ajakan-ajakan yang ia serukan kepada mereka, dari segala jenis dosa dan kemaksiatan ﴾ فِي جَنَّٰتٖ وَعُيُونٍ ﴿ "berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir)", taman-taman itu telah mencakup seluruh tanaman dan semua buah-buahannya yang lezat-lezat yang masak di setiap saat.
#
{46} ويقال لهم حال دخولها: {ادخُلوها بسلام آمنينَ}: من الموت والنوم والنَّصَب واللُّغوب وانقطاع شيء من النعيم الذي هم فيه أو نقصانه ومن المرض والحزن والهمِّ وسائر المكدرات.
(46) Dikatakan kepada mereka ketika hendak memasukinya, ﴾ ٱدۡخُلُوهَا بِسَلَٰمٍ ءَامِنِينَ ﴿ "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman", dari kematian, tidur, kelelahan, dan kelesuan serta putusnya aliran kenikmatan yang mana mereka sedang larut di dalamnya atau ber-kurangnya kenikmatan, dan juga (aman) dari penyakit, kesedihan, kerisauan, dan seluruh persoalan yang mengeruhkan pikiran."
#
{47} {ونزعنا ما في صدورهم من غِلٍّ}: فتبقى قلوبُهم سالمةً من كلِّ غلٍّ وحسدٍ متصافية متحابَّة، {إخواناً على سُرُر متقابلين}: دلَّ ذلك على تزاورهم واجتماعهم وحسن أدبهم فيما بينهم في كون كلٍّ منهم مقابلاً للآخر لا مستدبراً له، متكئين على تلك السُّرر المزيَّنة بالفرش واللؤلؤ وأنواع الجواهر.
(47) ﴾ وَنَزَعۡنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنۡ غِلٍّ ﴿ "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka", maka hati mereka senantiasa selamat dari setiap dendam, kedengkian, bersih lagi saling men-cintai kepada sesama ﴾ إِخۡوَٰنًا عَلَىٰ سُرُرٖ مُّتَقَٰبِلِينَ ﴿ "sedang mereka merasa ber-saudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan", hal ini menunjuk-kan tentang terjadinya saling berkunjung dan bertemu serta keso-panan etika di antara mereka karena setiap orang saling berhadapan dengan yang lain, tidak membelakanginya, duduk bertelekan pada dipan-dipan yang berhiaskan kasur, permata, dan berbagai batu-batu mulia.
#
{48} {لا يَمَسُّهم فيها نصبٌ}: لا ظاهرٌ ولا باطنٌ، وذلك لأنَّ الله يُنشئهم نشأةً وحياةً كاملةً لا تقبل شيئاً من الآفات. {وما هم منها بمُخْرَجين}: على سائر الأوقات.
(48) ﴾ لَا يَمَسُّهُمۡ فِيهَا نَصَبٞ ﴿ "Mereka tidak merasa lelah di dalamnya", baik lahir maupun batin. Keadaan demikian karena Allah telah men-ciptakan mereka dalam bentuk dan kehidupan yang sempurna, yang menolak semua kehancuran. ﴾ وَمَا هُم مِّنۡهَا بِمُخۡرَجِينَ ﴿ "Dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan dari padanya", di segenap waktu.
#
{49} ولما ذكر ما يوجب الرغبة والرهبة من مفعولات الله من الجنة والنار؛ ذكر ما يوجب ذلك من أوصافه تعالى، فقال: {نبِّئ عبادي}؛ أي: أخبرهم خبراً جازماً مؤيداً بالأدلَّة، {أني أنا الغفورُ الرحيم}: فإنَّهم إذا عرفوا كمال رحمته ومغفرته؛ سعوا بالأسباب الموصلة لهم إلى رحمته، وأقلعوا عن الذُّنوب وتابوا منها؛ لينالوا مغفرتَهُ.
(49) Sesudah Allah menceritakan kabar-kabar yang dapat membangkitkan rasa cinta dan takut dari sesuatu yang dibuat oleh Allah, berupa surga dan neraka, maka Allah menyebutkan (dalam ayat ini) sesuatu yang membangkitkan perasaan tersebut, dengan menyebutkan sifat-sifatNya تعالى. Allah berfirman, ﴾ نَبِّئۡ عِبَادِيٓ ﴿ "Kabar-kan kepada hamba-hambaKu", beritahukanlah kepada mereka dengan kepastian dan didukung oleh bukti-bukti nyata, ﴾ أَنِّيٓ أَنَا ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ﴿ "bahwa Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang", sesung-guhnya mereka itu jika mengetahui kesempurnaan rahmat dan ampunan Allah, tentu akan berusaha menempuh langkah-langkah yang mengantarkan mereka menuju rahmatNya, dan meninggalkan dosa-dosa dan bertaubat darinya, supaya dapat meraih ampunan Allah.
#
{50} ومع هذا؛ فلا ينبغي أن يتمادى بهم الرجاءُ إلى حال الأمن والإدلال؛ فنبئهم {أنَّ عذابي هو العذابُ الأليمُ}؛ أي: لا عذاب في الحقيقة إلاَّ عذابُ الله الذي لا يقادَرُ قَدْره ولا يُبْلَغ كُنْهه، نعوذ به من عذابه؛ فإنهم إذا عرفوا أن لا يعذِّبَ عذابَه أحدٌ ولا يوثِقُ وَثاقَهُ أحدٌ؛ حذروا وأبعدوا عن كلِّ سبب يوجب لهم العقاب. فالعبد ينبغي أن يكون قلبه دائماً بين الخوف والرجاء والرغبة والرهبة؛ فإذا نظر إلى رحمة ربِّه ومغفرته وجوده وإحسانه؛ أحدث له ذلك الرجاءَ والرغبةَ، وإذا نظر إلى ذنوبه وتقصيره في حقوق ربِّه؛ أحدث له الخوفَ والرهبة والإقلاع عنها.
(50) Meskipun demikian, tidak sepatutnya gurat harapan (raja`) terus menerus membuat mereka merasa dalam naungan rasa aman dan keterlenaan. Maka, beritahukanlah kepada mereka ﴾ وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ ٱلۡعَذَابُ ٱلۡأَلِيمُ ﴿ "bahwa azabKu adalah azab yang sangat pedih", maksudnya (sebenarnya) tidak ada siksaan (yang nyata) kecuali siksa Allah yang tidak terukur tingkatannya dan tidak terdeteksi gambarannya. Kami berlindung kepada Allah dari siksaNya. Se-sungguhnya mereka itu bila mengetahui bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menimpakan siksaan seperti siksaNya dan tidak ada yang mampu mengikat seperti ikatanNya, maka mereka akan berhati-hati dan menjauhkan diri dari segala faktor yang mendatang-kan hukuman pada mereka. Maka, seyogyanya seorang hamba, hatinya selalu berada di antara khauf (rasa takut), raja` (pengharapan), motivasi dan ancaman. Bila ia memandang rahmat Rabbnya, ampunan dan kemurahan serta kebaikanNya, maka hal itu akan menumbuhkan sikap raja` dan motivasi (terhadap kebaikan). Dan bila ia merenungi dosa-dosa-nya, dan kekurangannya pada pemenuhan hak-hak Rabb, maka hal itu akan melahirkan rasa takut dan kekhawatiran serta melepas-kan diri dari dosa-dosa itu.
Ayah: 51 - 56 #
{وَنَبِّئْهُمْ عَنْ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ (51) إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ إِنَّا مِنْكُمْ وَجِلُونَ (52) قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ (53) قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِي عَلَى أَنْ مَسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ (54) قَالُوا بَشَّرْنَاكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُنْ مِنَ الْقَانِطِينَ (55) قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ (56)}.
"Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibra-him. Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucap-kan, 'Salam.' Ibrahim berkata, 'Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu.' Mereka berkata, 'Janganlah kamu merasa takut, se-sungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (ke-lahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang alim.' Ibrahim berkata, 'Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (ter-laksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini.' Mereka men-jawab, 'Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.' Ibrahim berkata, 'Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat'." (Al-Hijr: 51-56).
#
{51} يقول تعالى لنبيِّه محمد - صلى الله عليه وسلم -: {ونبِّئْهم عن ضيفِ إبراهيم}؛ أي: عن تلك القصَّة العجيبة؛ فإنَّ في قصِّك عليهم أنباء الرسل وما جرى لهم ما يوجب لهم العبرةَ والاقتداء بهم، خصوصاً إبراهيم الخليل، الذي أمرنا اللهُ أن نتَّبِعَ ملَّته، وضيفه هم الملائكة الكرام، أكْرَمَهُ الله بأنْ جَعَلَهم أضيافه.
(51) Allah berkata kepada NabiNya, Muhammad, ﴾ وَنَبِّئۡهُمۡ عَن ضَيۡفِ إِبۡرَٰهِيمَ ﴿ "Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim", yaitu tentang kisah yang ajaib. Sesungguhnya, di dalam ceritamu kepada mereka tentang kisah-kisah para rasul dan peristiwa-peris-tiwa yang terjadi pada mereka terdapat sesuatu yang akan men-datangkan pelajaran dan peneladanan kepada para rasul itu bagi mereka (kaummu). Apalagi kisah tentang Nabi Ibrahim al-Khalil (kekasih Allah) yang mana Allah memerintahkan kepada kita untuk mengikuti ajarannya. Sedangkan tamunya ialah para malaikat yang mulia. Allah telah memuliakan Nabi Ibrahim dengan menjadikan para malaikat sebagai tamu-tamu beliau.
#
{52} {إذ دخلوا عليه فقالوا سلاماً}؛ أي: سلَّموا عليه فردَّ عليهم، {قال إنَّا منكم وَجِلونَ}؛ أي: خائفون؛ لأنَّه لما دخلوا عليه، وحسبهم ضيوفاً؛ ذهب مسرعاً إلى بيته، فأحضر لهم ضيافتهم عجلاً حنيذاً، فقدَّمه إليهم، فلما رأى أيدِيَهم لا تصِلُ إليه؛ خاف منهم أن يكونوا لصوصاً أو نحوهم فقالوا له:
(52) ﴾ إِذۡ دَخَلُواْ عَلَيۡهِ فَقَالُواْ سَلَٰمٗا ﴿ "Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan, 'Salam'," maksudnya para malaikat melon-tarkan salam kepada beliau. Lantas beliau menjawab salam mereka. ﴾ قَالَ إِنَّا مِنكُمۡ وَجِلُونَ ﴿ "Ibrahim berkata, 'Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu'," maksudnya kami merasa takut. Pasalnya, ketika mereka masuk menemui beliau, dan beliau menduga mereka sebagai tamu, maka beliau lantas bersegera menuju rumahnya dan menyiapkan jamuan bagi mereka berupa daging sapi yang empuk dan menyu-guhkannya kepada mereka, saat melihat tangan-tangan mereka tidak menyentuhnya, maka beliau merasa takut kepada mereka, kalau mereka adalah para pencuri atau orang-orang semacam itu. Maka mereka berkata kepada beliau,
#
{53} {لا تَوْجَلْ إنَّا نبشِّرك بغلام عليم}: وهو إسحاق عليه الصلاة والسلام. تضمنت هذه البشارة بأنَّه ذكرٌ لا أنثى. {عليم}؛ أي: كثير العلم. وفي الآية الأخرى: {وبشَّرْناه بإسحاقَ نبيًّا من الصَّالحينَ}.
(53) ﴾ لَا تَوۡجَلۡ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ عَلِيمٖ ﴿ "Janganlah kamu merasa takut, se-sungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang alim'," yaitu Ishaq عليه السلام. Kabar gembira ini mengandung keterangan bahwa ia adalah se-orang lelaki, bukan seorang wanita ﴾ عَلِيمٖ ﴿ "(yang akan menjadi) orang alim", maksudnya ilmunya banyak. Dalam ayat lainnya, Allah ber-firman, ﴾ وَبَشَّرۡنَٰهُ بِإِسۡحَٰقَ نَبِيّٗا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ 112 ﴿ "Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq sebagai seorang nabi yang termasuk orang-orang yang shalih." (Ash-Shaffat: 112).
#
{54} {قال} لهم متعجِّباً من هذه البشارة: {أبشَّرْتُموني}: بالولد {على أن مَسَّنِيَ الكِبَرُ}: وصار نوع إياس منه. {فبم تبشِّرونِ}؛ أي: على أيِّ وجهٍ تبشِّرون وقد عدمت الأسباب؟!
(54) ﴾ قَالَ ﴿ "Ibrahim berkata," maksudnya Ibrahim berkata kepada mereka dengan nada keheranan atas berita menggembira-kan ini, ﴾ أَبَشَّرۡتُمُونِي ﴿ "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku", dengan (kelahiran) seorang anak ﴾ عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِيَ ٱلۡكِبَرُ ﴿ "padahal usiaku telah lanjut", ada unsur perasaan putus asa dari beliau, ﴾ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ ﴿ "maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini", maksudnya bagaimana kalian memberikan kabar gembira padahal faktor sebab kausalitas sudah tidak ada?
#
{55} {قالوا بشَّرْناك بالحقِّ}: الذي لا شكَّ فيه؛ لأنَّ الله على كلِّ شيءٍ قديرٌ، وأنتم بالخصوص يا أهل هذا البيت، رحمة الله وبركاته عليكم؛ فلا يُسْتَغْرَبُ فضل الله وإحسانُه إليكم. {فلا تَكُنْ من القانطينَ}: الذين يستبعدون وجودَ الخير، بل لا تزال راجياً لفضل الله وإحسانِهِ وبرِّه وامتنانه.
(55) ﴾ قَالُواْ بَشَّرۡنَٰكَ بِٱلۡحَقِّ ﴿ "Mereka menjawab, 'Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar'," yang tidak mengandung ke-raguan padanya. Sebab, sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Sedangkan kamu teristimewakan (oleh Allah) wahai pemilik rumah ini, rahmat Allah dan keberkahanNya semoga selalu ter-curahkan pada kalian. Maka, janganlah dianggap aneh kucuran kemurahan dan kebaikan Allah kepada kalian. ﴾ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡقَٰنِطِينَ ﴿ "Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa", yaitu orang-orang yang menganggap mustahil kedatangan kebaikan ke-pada mereka. Bahkan, engkau mesti senantiasa mengharapkan cu-rahan kebaikan, kebajikan, dan kenikmatanNya.
#
{56} فأجابهم إبراهيمُ بقوله: {ومَن يَقْنَطُ من رحمةِ ربِّه إلاَّ الضَّالُّون}: الذين لا علم لهم بربِّهم وكمال اقتداره، وأما مَنْ أنعم الله عليه بالهداية والعلم العظيم؛ فلا سبيل إلى القنوط إليه؛ لأنَّه يعرف من كَثْرة الأسباب والوسائل والطرق لرحمة الله شيئاً كثيراً. ثم لما بشَّروه بهذه البشارة؛ عَرَفَ أنَّهم مرسلون لأمرٍ مهمٍّ.
(56) Maka Ibrahim menjawab mereka dengan menuturkan, ﴾ وَمَن يَقۡنَطُ مِن رَّحۡمَةِ رَبِّهِۦٓ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ ﴿ "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat." Yaitu orang-orang yang tidak mempunyai bekal ilmu apa pun tentang Rabb mereka dan kesempurnaan kekuasaanNya. Sementara itu, orang yang telah Allah karuniai hidayah dan ilmu yang agung, maka tidak ada celah baginya untuk berputus asa kepadaNya. Pasalnya, ia mengetahui dengan porsi banyak mengenai berbagai macam sebab kausalitas dan prasarana, serta jalur-jalur menuju Rahmat Allah. Berikutnya, pasca menyampaikan kabar gembira ini, Ibrahim mengetahui bahwa para malaikat itu diutus untuk sebuah misi yang penting.
Ayah: 57 - 77 #
{قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ أَيُّهَا الْمُرْسَلُونَ (57) قَالُوا إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَى قَوْمٍ مُجْرِمِينَ (58) إِلَّا آلَ لُوطٍ إِنَّا لَمُنَجُّوهُمْ أَجْمَعِينَ (59) إِلَّا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَا إِنَّهَا لَمِنَ الْغَابِرِينَ (60) فَلَمَّا جَاءَ آلَ لُوطٍ الْمُرْسَلُونَ (61) قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ (62) قَالُوا بَلْ جِئْنَاكَ بِمَا كَانُوا فِيهِ يَمْتَرُونَ (63) وَأَتَيْنَاكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (64) فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَاتَّبِعْ أَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ وَامْضُوا حَيْثُ تُؤْمَرُونَ (65) وَقَضَيْنَا إِلَيْهِ ذَلِكَ الْأَمْرَ أَنَّ دَابِرَ هَؤُلَاءِ مَقْطُوعٌ مُصْبِحِينَ (66) وَجَاءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ (67) قَالَ إِنَّ هَؤُلَاءِ ضَيْفِي فَلَا تَفْضَحُونِ (68) وَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ (69) قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ (70) قَالَ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (71) لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ (72) فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ (73) فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ (74) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ (75) وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍ مُقِيمٍ (76) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِلْمُؤْمِنِينَ (77)}.
"Ibrahim berkata, 'Apakah urusanmu yang penting (selain itu) hai para utusan?' Mereka menjawab, 'Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa, kecuali Luth beserta pengikut-peng-ikutnya. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan mereka semua-nya, kecuali istrinya, kami telah menentukan, bahwa ia termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya).' Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut-pengikutnya, ia berkata, 'Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal.' Para utusan menjawab, 'Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan. Dan kami datang kepadamu mem-bawa kebenaran, dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar. Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorang pun di antara kamu menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu.' Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu Shubuh. Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu. Luth berkata, 'Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku). Dan bertakwa-lah kepada Allah, dan janganlah kamu membuat aku terhina'. Mereka berkata, 'Dan bukankah kami telah melarangmu dari (me-lindungi ) manusia?' Luth berkata, 'Inilah putri-putri (negeri)ku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal).' (Allah berfirman), 'Demi umurmu (Muhammad), sesungguh-nya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan).' Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." (Al-Hijr: 57-77).
#
{57} أي: {قال} الخليلُ عليه السلام للملائكة: {فما خطبكُم أيُّها المرسلون}؛ أي: ما شأنكم؟ ولأيِّ شيءٍ أرسِلْتُم؟!
(57) ﴾ قَالَ ﴿ "Dia berkata", Ibrahim al-Khalil عليه السلام berkata kepada para malaikat, ﴾ فَمَا خَطۡبُكُمۡ أَيُّهَا ٱلۡمُرۡسَلُونَ ﴿ "Apakah urusanmu yang penting (selain itu) hai para utusan", apakah kepentingan kalian? Mengapa kalian diutus?
#
{58} {قالوا إنَّا أرسِلْنا إلى قوم مجرِمين}؛ أي: كثر فسادُهم وعَظُم شرُّهم لنعذِّبَهم ونعاقبهم.
(58) ﴾ قَالُوٓاْ إِنَّآ أُرۡسِلۡنَآ إِلَىٰ قَوۡمٖ مُّجۡرِمِينَ ﴿ "Mereka menjawab, 'Kami sesung-guhnya diutus kepada kaum yang berdosa'," yaitu kepada kaum yang kerusakannya sudah merajalela dan keburukannya sudah besar, agar kami timpakan siksa dan hukuman atas mereka.
#
{59 ـ 60} {إلاَّ آلَ لوطٍ}؛ أي: إلاَّ لوطاً وأهله، {إلاَّ امرأتَهُ قدَّرْنا أنَّها لَمِنَ الغابرين}؛ أي: الباقين بالعذاب، وأما لوطٌ؛ فَسَنُخْرِجَنَّه وأهله وننجِّيهم منها. فجعل إبراهيم يجادل الرسل في إهلاكهم ويراجعهم، فقيل له: {يا إبراهيمُ أعْرِضْ عن هذا إنَّه قد جاء أمُر ربِّك وإنَّهم آتيهم عذابٌ غير مردودٍ}. فذهبوا منه.
(59-60) ﴾ إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ ﴿ "Kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya", maksudnya kecuali Nabi Luth dan keluarganya. ﴾ إِلَّا ٱمۡرَأَتَهُۥ قَدَّرۡنَآ إِنَّهَا لَمِنَ ٱلۡغَٰبِرِينَ ﴿ "Kecuali istrinya, Kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya", maksudnya termasuk orang-orang yang tetap dirun-dung oleh siksa. Adapun Nabi Luth, maka kami benar-benar menge-luarkannya dan anggota keluarganya, dan menyelamatkan mereka dari hukuman itu. Maka mulailah Ibrahim beradu argumentasi de-ngan para utusan itu (malaikat) mengenai pemusnahan kaum Nabi Luth, dan beliau melakukan lobby (agar siksaan itu tidak terealisasi). Maka dikatakan kepada beliau, ﴾ يَٰٓإِبۡرَٰهِيمُ أَعۡرِضۡ عَنۡ هَٰذَآۖ إِنَّهُۥ قَدۡ جَآءَ أَمۡرُ رَبِّكَۖ وَإِنَّهُمۡ ءَاتِيهِمۡ عَذَابٌ غَيۡرُ مَرۡدُودٖ 76 ﴿ "Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Rabbmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi oleh azab yang tidak dapat ditolak." (Hud: 76). Maka para malaikat itu meninggalkan beliau.
#
{61 ـ 62} {فلما جاء آلَ لوطٍ المرسلونَ قال} لهم لوط: {إنَّكم قوم مُنْكَرونَ}؛ أي: لا أعرفكم، ولا أدري من أنتم.
(61-62) ﴾ فَلَمَّا جَآءَ ءَالَ لُوطٍ ٱلۡمُرۡسَلُونَ 61 قَالَ ﴿ "Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut-pengikutnya. Ia berkata", maka Luth berkata kepada mereka, ﴾ إِنَّكُمۡ قَوۡمٞ مُّنكَرُونَ ﴿ "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal", maksudnya aku tidak mengenal kalian dan tidak mengetahui siapakah gerangan kalian itu.
#
{63} فَـ {قالوا بل جِئْناك بما كانوا فيه يَمْتَرون}؛ أي: جئناك بعذابهم الذي كانوا يشكُّون فيه ويكذِّبونك حين تَعِدُهم به.
(63) ﴾ قَالُواْ بَلۡ جِئۡنَٰكَ بِمَا كَانُواْ فِيهِ يَمۡتَرُونَ ﴿ "Para utusan menjawab, 'Se-benarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan'," maksudnya, kami mendatangi kalian untuk me-nyiksa mereka, yaitu orang-orang yang meragukan kedatangan siksa dan mendustakan dirimu ketika engkau menjanjikan kepada mereka tentang kedatangannya.
#
{64} {وأتيناك بالحقِّ}: الذي ليس بالهزل. {وإنَّا لصادقونَ}: فيما قلنا لك.
(64) ﴾ وَأَتَيۡنَٰكَ بِٱلۡحَقِّ ﴿ "Dan kami datang kepadamu membawa kebe-naran", bukan barang guyonan ﴾ وَإِنَّا لَصَٰدِقُونَ ﴿ "dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar", atas apa yang kami ucapkan.
#
{65} {فأسْرِ بأهلك بقِطْع من الليل}؛ أي: في أثنائه حين تنام العيون ولا يدري أحدٌ عن مَسْراك. {ولا يَلْتَفِتْ منكم أحدٌ}؛ أي: بل بادروا وأسرعوا، {وامْضوا حيثُ تُؤْمَرون}: كأنَّ معهم دليلاً يدلُّهم على أين يتوجَّهون.
(65) ﴾ فَأَسۡرِ بِأَهۡلِكَ بِقِطۡعٖ مِّنَ ٱلَّيۡلِ ﴿ "Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu", yaitu di tengah malam, saat mata-mata terlelap, dan tidak ada seorang pun mengetahui perjalanan kalian di malam hari. ﴾ وَلَا يَلۡتَفِتۡ مِنكُمۡ أَحَدٞ ﴿ "Dan janganlah seorang pun di antara kamu menoleh ke belakang", maksudnya, bahkan bergegas dan cepatlah ﴾ وَٱمۡضُواْ حَيۡثُ تُؤۡمَرُونَ ﴿ "dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu." Seakan-akan mereka disertai oleh seorang pemandu jalan yang menunjukkan ke mana mereka harus mengarahkan langkah.
#
{66} {وقضَيْنا إليه ذلك}؛ أي: أخبرناه خبراً لا مَثْنَوِيَّة فيه، {أنَّ دابرَ هؤلاء مقطوعٌ مصبحينَ}؛ أي: سيصبِّحهم العذابُ الذي يجتاحهم، ويستأصلهم.
(66) ﴾ وَقَضَيۡنَآ إِلَيۡهِ ذَٰلِكَ ﴿ "Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu", maksudnya Kami telah menyampaikan kepadanya se-buah berita yang tidak ada duanya ﴾ أَنَّ دَابِرَ هَٰٓؤُلَآءِ مَقۡطُوعٞ مُّصۡبِحِينَ ﴿ "yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu Shubuh." Siksa akan men-datangi mereka di waktu Shubuh, yang akan menimpa dan meng-habisi mereka secara tuntas.
#
{67 ـ 69} {وجاء أهلُ المدينة}؛ أي: المدينة التي فيها لوطٌ، {يستبشرونَ}؛ أي: يبشِّر بعضُهم بعضاً بأضياف لوطٍ وصباحةِ وجوههم واقتدارهم عليهم، وذلك لقصدِهِم فعلَ الفاحشة فيهم، فجاؤوا حتى وصلوا إلى بيت لوطٍ، فجعلوا يعالجون لوطاً على أضيافه، ولوطٌ يستعيذُ منهم ويقولُ: {إنَّ هؤلاء ضَيْفي فلا تَفْضَحونِ. واتَّقوا الله ولا تُخْزُونِ}؛ أي: راقبوا الله أول ذلك، وإن كان ليس فيكم خوفٌ من الله؛ فلا تفضحوني في أضيافي، وتنتَهكِوا منهم الأمر الشنيع.
(67-69) ﴾ وَجَآءَ أَهۡلُ ٱلۡمَدِينَةِ ﴿ "Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth)", yaitu kota tempat Nabi Luth berada[11] يَسۡتَبۡشِرُونَ ﴿ "dengan gembira (karena kedatangan tamu-tamu itu)," maksudnya mereka sa-ling menyampaikan kabar gembira kepada sebagian lainnya ten-tang tamu-tamu Nabi Luth, ketampanan wajah mereka dan kemam-puan mereka untuk dapat menguasai para tamu itu. Hal itu, lantaran mereka berniat untuk melangsungkan perbuatan keji terhadap para tamu itu. Orang-orang itu datang dan sampai ke rumah Nabi Luth. Mereka mulai membujuk Nabi Luth supaya menyerahkan tamu-tamunya. Sedangkan Nabi Luth benar-benar memohon perlindungan (kepada Allah) dari mereka seraya berkata, ﴾ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ ضَيۡفِي فَلَا تَفۡضَحُونِ 68 وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُخۡزُونِ 69 ﴿ "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka jangan-lah kamu memberi malu (kepadaku). Dan bertakwalah kepada Allah, dan janganlah kamu membuat aku terhina," maksudnya yakinilah pertama-tama bahwa Allah itu mengawasi kalian. Jika memang tidak ada rasa takut pada kalian kepada Allah, maka janganlah kalian mem-permalukan aku di hadapan tamu-tamuku dan selanjutnya kalian melakukan perbuatan yang bejat dengan mereka.
#
{70} فَـ {قَالوا} له جواباً عن قوله: {ولا تخزونِ} فقط: {أولم نَنْهَكَ عن العالمين}: أن تضيِّفهم، فنحن قد أنذرناك، ومن أنذر؛ فقد أعذر.
(70) Maka ﴾ قَالُوٓاْ ﴿ "mereka berkata", untuk menjawab perka-taan Luth yang berbunyi, ﴾ وَلَا تُخۡزُونِ ﴿ "dan janganlah kalian membuat aku terhina", ini saja (permintaanku). ﴾ أَوَلَمۡ نَنۡهَكَ عَنِ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Dan bukan-kah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?", menerima mereka sebagai tamu. Padahal kami telah memperingatkan engkau, dan barangsiapa yang memperingatkan, maka sungguh ia sudah memberikan toleransi.
#
{71 ـ 72} فَـ {قَال} لهم لوطٌ من شدَّة الأمر الذي أصابه: {هؤلاء بناتي إن كنتُم فاعلينَ}: فلم يبالوا بقوله، ولهذا قال الله لرسوله محمدٍ - صلى الله عليه وسلم -: {لَعَمْرُك إنَّهم لفي سكرتِهِم يعمهونَ}: وهذه السكرة هي سكرة محبَّة الفاحشة التي لا يُبالون معها بعذل ولا لوم.
(71-72) ﴾ قَالَ ﴿ "Luth berkata", kepada mereka lantaran se-makin gentingnya keadaan yang menghimpitnya, ﴾ هَٰٓؤُلَآءِ بَنَاتِيٓ إِن كُنتُمۡ فَٰعِلِينَ ﴿ "Inilah putri-putri (negeri)ku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)", mereka tidak mempedulikan penuturan-nya. Karena itu, Allah berkata kepada RasulNya, Muhammad, ﴾ لَعَمۡرُكَ إِنَّهُمۡ لَفِي سَكۡرَتِهِمۡ يَعۡمَهُونَ ﴿ "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)", kemabukan (mereka) ini, adalah mabuk cinta untuk melakukan perbuatan keji yang mana mereka itu sudah tidak mempedulikan cercaan dan cela-an atas perbuatan itu.
#
{73} فلما بينت له الرسل حالَهم؛ زال عن لوطٍ ما كان يَجِدُه من الضيق والكرب، فامتثل أمر ربِّه، وسرى بأهله ليلاً، فنجوا. وأما أهل القرية؛ {فأخذتْهُمُ الصيحةُ مشرقينَ}؛ أي: وقت شروق الشمس؛ حين كانت العقوبة عليهم أشدّ.
(73) Maka, setelah para utusan itu menjelaskan jati diri me-reka kepada Luth, hilanglah apa yang dirasakan olehnya, berupa kesempitan dan kesulitan. Dia pun menaati perintah Rabbnya dan berjalan di malam hari bersama para pengikutnya. Mereka pun akhirnya selamat. Sementara itu, penduduk daerah tersebut, ﴾ فَأَخَذَتۡهُمُ ٱلصَّيۡحَةُ مُشۡرِقِينَ ﴿ "maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit," yaitu ketika matahari terbit, hukuman semakin dahsyat atas diri mereka.
#
{74} {فجعَلْنا عالِيَها سافِلَها}؛ أي: قلبنا عليهم مدينتهم، {وأمطَرْنا عليهم حجارةً من سجِّيل}: تتبع فيها من شذَّ من البلد منهم.
(74) ﴾ فَجَعَلۡنَا عَٰلِيَهَا سَافِلَهَا ﴿ "Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah", maksudnya Kami telah menjungkirbalikkan kota mereka, ﴾ وَأَمۡطَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ حِجَارَةٗ مِّن سِجِّيلٍ ﴿ "dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras", batu-batu itu menguntit orang-orang yang berlarian (tanpa arah) di tempat itu.
#
{75} {إن في ذلك لآيات للمتوسِّمين}؛ أي: المتأمِّلين المتفكِّرين الذين لهم فكرٌ ورويَّة وفراسةٌ يفهمون بها ما أريد بذلك مِن أنَّ من تجرّأ على معاصي الله، خصوصاً هذه الفاحشة العظيمة، وأنَّ الله سيعاقِبُهم بأشنع العقوباتِ؛ كما تجرؤوا على أشنع السيئات.
(75) ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّلۡمُتَوَسِّمِينَ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda," yaitu bagi orang-orang yang mere-nung lagi berpikir yang mereka itu memiliki daya tangkap pikiran, ketenangan dan firasat yang menjadi jembatan bagi mereka untuk memahami misi (hikmah) yang dimaksudkan pada kejadian tersebut, yaitu bahwa orang-orang yang lancang untuk berbuat maksiat ke-pada Allah, terutama praktik keji yang fatal ini, maka Allah akan menjatuhkan hukuman kepada mereka dengan hukuman yang me-ngerikan, sebagaimana mereka telah berbuat lancang mengerjakan kesalahan yang sangat bejat.
#
{76} {وإنَّها}؛ أي: مدينة قوم لوط {لَبسبيل مُقيم}: للسالكين، يعرفه كلُّ مَنْ تردَّد في تلك الدِّيار.
(76) ﴾ وَإِنَّهَا ﴿ "Dan sesungguhnya kota itu", yaitu kota Nabi Luth, ﴾ لَبِسَبِيلٖ مُّقِيمٍ ﴿ "benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui ma-nusia)," pada (jalan) yang dilewati orang-orang. Setiap orang yang suka mondar-mandir akan melewati kota tersebut akan mengetahui.
#
{77} {إنَّ في ذلك لآيةً للمؤمنين}: وفي هذه القصة من العبر: عنايتُه تعالى بخليله إبراهيم؛ فإنَّ لوطاً عليه السلام من أتباعه وممَّن آمن به، فكأنه تلميذٌ له؛ فحين أراد الله إهلاك قوم لوطٍ حين استحقُّوا ذلك؛ أمر رسله أن يمرُّوا على إبراهيم عليه السلام كي يبشِّروه بالولد ويخبروه بما بعثوا له، حتى إنَّه جادلهم عليه السلام في إهلاكهم، حتى أقنعوه، فطابت نفسُه، وكذلك لوط عليه السلام، لما كانوا أهل وطَنِهِ؛ فربما أخذتْه الرقة عليهم والرأفة بهم؛ قدَّر الله من الأسباب ما به يشتدُّ غيظُه وحِنْقُهُ عليهم، حتَّى استبطأ إهلاكَهم لمَّا قيل له: {إنَّ موعِدَهم الصبحُ أليس الصبحُ بقريبٍ}. ومنها: أن الله تعالى إذا أراد أن يُهْلِكَ قرية ازداد شرُّهم وطغيانهم؛ فإذا انتهى؛ أوقع بهم من العقوبات ما يستحقُّونه.
(77) ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." Dalam kisah ini terkandung berbagai macam pela-jaran penting, (di antaranya): Perhatian Allah تعالى kepada kekasih-Nya, Ibrahim, karena Nabi Luth عليه السلام termasuk pengikut beliau, dan orang yang beriman kepada beliau. Seolah-olah menjadi muridnya. Maka, ketika Allah berkehendak untuk menghancurkan kaum Nabi Luth, saat mereka berhak mendapatkan balasan itu, maka Allah memerintahkan para utusanNya (malaikat) untuk mampir ke Nabi Ibrahim عليه السلام guna menyampaikan kabar gembira (mengenai kela-hiran) seorang anak dan memberitahukan kepada beliau misi peng-utusan mereka, hingga akhirnya beliau mempersoalkan kepada mereka tentang pemusnahan kaum Luth. Sampai akhirnya, para malaikat berhasil menyampaikan jawaban yang memuaskan kepada beliau, dan jiwa beliau pun lega. Begitu pula Luth 'عليه السلام. Saat mereka itu (kaum yang akan ditimpa siksa) adalah penduduk negerinya, mungkin saja rasa iba dan kasihan kepada mereka mengendalikan perasaannya. Maka, Allah menakdirkan sebab kausalitas yang mem-buatnya semakin marah dan geram (terhadap kaumnya), sampai beliau pun menganggap waktu kedatangan pemusnahan mereka terlalu lama, ketika disampaikan kepada beliau bahwa, ﴾ إِنَّ مَوۡعِدَهُمُ ٱلصُّبۡحُۚ أَلَيۡسَ ٱلصُّبۡحُ بِقَرِيبٖ 81 ﴿ "Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah waktu Shubuh. Bukankah waktu Shubuh itu sudah dekat?" (Hud: 81). Pelajaran yang lain, bahwasanya Allah تعالى jika berkehendak untuk membinasakan suatu daerah, maka keburukan dan sifat me-lampaui batas mereka semakin menggila. Jika sudah sampai ambang batas, maka Allah menjatuhkan hukuman-hukuman yang pantas mereka terima.
Ayah: 78 - 79 #
{وَإِنْ كَانَ أَصْحَابُ الْأَيْكَةِ لَظَالِمِينَ (78) فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ وَإِنَّهُمَا لَبِإِمَامٍ مُبِينٍ (79)}.
"Dan sesungguhnya dahulu penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zhalim. Maka Kami membinasakan mereka. Dan sesung-guhnya kedua kota itu benar-benar terletak di jalan umum yang terang." (Al-Hijr: 78-79).
#
{78} وهؤلاء قوم شعيبٍ، نَعَتَهُم الله وأضافهم إلى الأيكَة، وهو البستان كثير الأشجار؛ ليذكر نعمته عليهم، وأنهم ما قاموا بها، بل جاءهم نبيُّهم شعيب، فدعاهم إلى التوحيد، وتَرْك ظُلْم الناس في المكاييل والموازين، وعالَجَهم على ذلك أشدَّ المعالجة، فاستمروا على ظلمهم في حقِّ الخالق وفي حقِّ الخلق، ولهذا وصفهم هنا بالظُّلم.
(78) Mereka adalah kaum Nabi Syu'aib, Allah menceritakan potret mereka dan menisbatkan mereka dengan nama al-Aikah. Yaitu, sebuah kebun yang banyak pepohonannya. Tujuannya, untuk mengingatkan mereka tentang kenikmatan Allah pada mereka dan (mengingatkan bahwa) mereka belum menjalankannya. Bahkan telah datang kepada mereka Nabi Syu'aib. Dia menyeru mereka kepada tauhid dan meninggalkan praktik kezhaliman kepada sesama manusia dalam takaran-takaran dan penimbangan-penimbangan. Dia mengobati mereka di atas dakwah itu dengan intensif. Namun, mereka tetap saja berkutat pada kezhaliman mereka terhadap hak Pencipta mereka dan hak sesama manusia. Oleh karena itu, di sini Allah melekatkan sifat zhalim pada diri mereka.
#
{79} {فانْتَقَمْنا منهم}: فأخذهم عذابُ يومِ الظُّلَّةِ؛ إنه كان عذاب يوم عظيم. {وإنَّهما}؛ أي: ديار قوم لوطٍ وأصحاب الأيكة، {لبإمام مُبينٍ}؛ أي: لبطريق واضح يمرُّ بهم المسافرون كلَّ وقت، فيبين من آثارهم ما هو مشاهَدٌ بالأبصار، فيعتبر بذلك أولو الألباب.
(79) ﴾ فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡ ﴿ "Maka Kami membinasakan mereka", maka azab dari (Allah) membinasakan mereka pada hari yang dinaungi oleh mendung. Sesungguhnya itu adalah siksa pada hari yang dahsyat. ﴾ وَإِنَّهُمَا ﴿ "Sesungguhnya kedua kota itu", perkampungan kaum Luth dan para pemilik al-Aikah ﴾ لَبِإِمَامٖ مُّبِينٖ ﴿ "benar-benar terletak di jalan umum yang terang", maksudnya berada di jalan yang jelas, dilalui oleh para musafir setiap saat. Di antara peninggalan mereka ter-dapat obyek yang jelas dapat disaksikan oleh mata penglihatan, sehingga orang-orang yang berakal (dapat) mengambil pelajaran dengannya.
Ayah: 80 - 84 #
{وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَابُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِينَ (80) وَآتَيْنَاهُمْ آيَاتِنَا فَكَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ (81) وَكَانُوا يَنْحِتُونَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا آمِنِينَ (82) فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ (83) فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (84)}
"Dan sesungguhnya penduduk kota al-Hijr telah mendustakan rasul-rasul, dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling darinya, dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi. Maka apa yang telah mereka usa-hakan tak dapat menolong mereka." (Al-Hijr: 80-84).
#
{80} يخبر تعالى عن أهل الحجر، وهم قوم صالح، الذين يسكنون الحجرَ المعروف في أرض الحجاز: أنَّهم كذَّبوا المرسلين؛ أي: كذَّبوا صالحاً، ومن كذَّب رسولاً؛ فقد كذَّب سائر الرسل لاتفاق دعوتهم، وليس تكذيب بعضهم لشخصِهِ، بل لما جاء به من الحقِّ، الذي اشترك جميع الرسل بالإتيان به.
(80) Allah تعالى memberitahukan tentang penduduk kota al-Hijr.[12] Mereka adalah kaum Nabi Shaleh, yang tinggal di al-Hijr yang sudah tidak asing lagi di daerah Hijaz. Mereka itu telah mendustakan para rasul. Maksudnya, mendustakan Nabi Shaleh. Barangsiapa telah mendustakan seorang rasul, maka sungguh ia telah mendustakan semua rasul, lantaran kesesuaian (substansi) dakwah mereka. Pendustaan mereka bukan kepada personelnya, akan tetapi terhadap kebenaran yang mereka bawa yang seluruh rasul ikut serta berpartisipasi mengembannya.
#
{81} {وآتيناهم آياتنا}: الدالَّة على صحَّة ما جاءهم به صالح من الحق التي من جملتها تلك الناقة التي هي من آيات الله العظيمة. {فكانوا عنها معرضين}: كِبْراً وتجبُّراً على الله.
(81) ﴾ وَءَاتَيۡنَٰهُمۡ ءَايَٰتِنَا ﴿ "Dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami", yang menjadi bukti petunjuk akan kebenaran ajaran yang dibawa oleh Shaleh kepada mereka, terma-suk dalam contohnya, seekor unta yang menjadi salah satu tanda kekuasaan Allah yang agung. ﴾ فَكَانُواْ عَنۡهَا مُعۡرِضِينَ ﴿ "Tetapi mereka selalu berpaling darinya", karena sifat takabur dan arogansi kepada Allah.
#
{82} {وكانوا}: من كثرة إنعام الله عليهم، {يَنْحِتون من الجبال بيوتاً آمنينَ}: من المخاوف، مطمئنين في ديارهم؛ فلو شكروا النعمة وصدَّقوا نبيَّهم صالحاً عليه السلام؛ لأدرَّ الله عليهم الأرزاق، ولأكرمهم بأنواع من الثواب العاجل والآجل، ولكنَّهم لما كذَّبوا وعقروا الناقة وعتوا عن أمرِ ربِّهم وقالوا: {يا صالحُ ائتِنا بما تَعِدُنا إن كنتَ من الصَّادقين}.
(82) ﴾ وَكَانُواْ ﴿ "Dan mereka", karena melimpahnya kenikmatan Allah pada mereka, ﴾ يَنۡحِتُونَ مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتًا ءَامِنِينَ ﴿ "memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman", dari segala yang menakutkan, mereka tentram di kediaman-kediaman mereka. Sekiranya mereka mensyukuri nikmat Allah dan membenarkan nabi mereka, Shaleh عليه السلام, tentu Allah mengguyurkan rizki pada mereka, dan pasti memuliakan mereka dengan aneka pahala cepat (di dunia) dan pahala yang ditangguhkan (di akhirat). Akan tetapi, mereka justru mendustakan (Shaleh) dan (nekat) menyembelih unta serta semakin menentang perintah Rabb mereka. Seraya berkata, ﴾ يَٰصَٰلِحُ ٱئۡتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ 77 ﴿ "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)." (Al-A'raf: 77).
#
{83} {فَأخَذَتْهُمُ الصَيْحَةُ مُصْبِحِينَ}: فتقطعت قلوبهم في أجوافهم وأصبحوا في دارهم جاثمين هلكى، مع ما يتبع ذلك من الخزي واللعنة المستمرة.
(83) ﴾ فَأَخَذَتۡهُمُ ٱلصَّيۡحَةُ مُصۡبِحِينَ ﴿ "Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi", hati-hati mereka hancur-lebur di rongga-rongga lambung mereka. Pagi hari itu, mereka binasa, disertai dengan kehinaan dan laknat pada mereka.[13]
#
{84} {فما أغنى عنهم ما كانوا يَكْسبونَ}: لأنَّ أمر الله إذا جاء لا يردُّه كَثْرة جنودٍ ولا قوَّة أنصار ولا غزارة أموال.
(84) ﴾ فَمَآ أَغۡنَىٰ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ ﴿ "Maka apa yang telah mereka usahakan tak dapat menolong mereka," karena keputusan Allah, jika sudah da-tang, tidak bisa ditolak oleh pasukan yang banyak ataupun kekuat-an para pendukung maupun melimpahnya harta kekayaan.
Ayah: 85 - 86 #
{وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَإِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ (85) إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ (86)}.
"Dan tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar-benar. Dan sesungguhnya saat (Kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkan-lah (mereka) dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui." (Al-Hijr: 85-86).
#
{85} أي: ما خلقناهما عَبَثاً باطلاً كما يظنُّ ذلك أعداء الله، بل ما خلقناهما {إلاَّ بالحقِّ}: الذي منه أن يكونا بما فيهما دالَّتين على كمال خالقهما واقتداره وسعة رحمتِهِ وحكمتِهِ وعلمِهِ المحيط، وأنَّه الذي لا تنبغي العبادةُ إلا له وحدَه لا شريك له. {وإنَّ الساعة لآتيةٌ}: لا ريبَ فيها؛ لَخَلْقُ السماوات والأرض أكبرُ من خَلْق الناس. {فاصفَح الصَّفْح الجميلَ}: وهو الصفح الذي لا أذيَّة فيه، بل يقابل إساءة المسيء بالإحسان وذنبَه بالغفران؛ لتنال من ربِّك جزيل الأجر والثواب؛ فإنَّ كلَّ ما هو آتٍ فهو قريبٌ. وقد ظهر لي معنى أحسن مما ذكرتُ هنا، وهو أنَّ المأمور به هو الصفح الجميل؛ أي: الحسن الذي قد سَلِمَ من الحقد والأذيَّة القوليَّة والفعليَّة، دون الصفح الذي ليس بجميل، وهو الصفح في غير محلِّه؛ فلا يُصْفَح حيث اقتضى المقام العقوبة؛ كعقوبة المعتدين الظالمين الذين لا ينفعُ فيهم إلا العقوبة، وهذا هو المعنى.
(85) Maksudnya, Kami tidaklah menciptakan keduanya dengan sia-sia lagi batil, sebagaimana persangkaan para musuh Allah. Bahkan Kami tidaklah menciptakan keduanya ﴾ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۗ ﴿ "me-lainkan dengan benar-benar", yang dari kebenaran itu (diharapkan) agar keduanya dan seisinya menjadi petunjuk atas kesempurnaan Pencipta keduanya, kekuasaanNya serta keluasan rahmatNya, hik-mahNya, dan ilmuNya yang meliputi (segala sesuatu). Dan (menun-jukkan) bahwa Dia-lah yang tidak sepatutnya ibadah dikerjakan kecuali untukNya, tiada sekutu bagiNya. ﴾ وَإِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَأٓتِيَةٞۖ ﴿ "Dan sesungguhnya saat (Kiamat) itu pasti akan datang", tidak disangsikan lagi, sungguh penciptaan langit dan bumi lebih dahsyat dibandingkan sekedar penciptaan manusia. ﴾ فَٱصۡفَحِ ٱلصَّفۡحَ ٱلۡجَمِيلَ ﴿ "Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik", yaitu pemberian maaf yang tidak dibuntuti tindakan menyakiti (si penerima). Justru membalas sikap buruk orang dengan kebaikan, dosa dengan ampunan, agar engkau dapat menggapai pahala dan ganjaran besar dari Rabbmu. Sesungguhnya setiap sesuatu yang (pasti) datang berarti sudah dekat. Telah tersibak sebuah pengertian yang lebih baik dari pada yang sudah saya sebutkan (di atas), yakni perkara yang diperintah-kan adalah memberi maaf dengan cara yang baik. Artinya cara yang elegan yang terbebas dari unsur kedengkian dan gangguan dalam bentuk ucapan maupun tindakan, bukan pemberian maaf yang tidak baik. Yaitu pemberian maaf yang tidak pada tempatnya. Maka, tidak boleh diberikan maaf ketika keadaan menuntut penerapan hukuman. Semisal menghukum orang-orang yang melampaui batas, lagi berbuat aniaya yang tidak ada terapi yang bermanfaat bagi mereka kecuali penjatuhan hukuman (pada diri mereka). Inilah mak-na yang saya maksud.
#
{86} {إنَّ ربَّك هو الخلاَّق}: لكل مخلوق، {العليمُ}: بكل شيءٍ؛ فلا يعجِزُه أحدٌ من جميع ما أحاط به علمُه، وجرى عليه خلقُه، وذلك سائر الموجودات.
(86) ﴾ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ ٱلۡخَلَّٰقُ ﴿ "Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Maha Pencipta", yang menciptakan segala makhluk ﴾ ٱلۡعَلِيمُ ﴿ "lagi Maha Mengetahui", segala sesuatu. Tidak ada seorang pun yang sanggup menghalangi Allah dari segala yang diliputi oleh ilmuNya, dan berjalan di atas penciptaanNya. Itu berlaku pada seluruh benda yang ada.
Ayah: 87 - 99 #
{وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ (87) لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ (88) وَقُلْ إِنِّي أَنَا النَّذِيرُ الْمُبِينُ (89) كَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِينَ (90) الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ (91) فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (92) عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ (93) [فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ (94) إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ (95) الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (96) وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ (97) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ (98) وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (99)] }.
"Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan al-Qur`an yang agung. Dan jangan-lah sekali-kali kamu menujukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka, dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. Dan katakanlah, 'Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan.' Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), maka Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), (yaitu) orang-orang yang telah menjadikan al-Qur`an itu terbagi-bagi. Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. Maka sampaikanlah olehmu segala apa yang diperintahkan (kepadamu), dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (keja-hatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit di-sebabkan perkataan yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah de-ngan memuji Rabbmu dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersujud (shalat), dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al-Yaqin (ajal)." (Al-Hijr: 87-99).
#
{87} يقول تعالى ممتنًّا على رسوله: {ولقد آتيناك سبعاً من المثاني}: وهنَّ على الصحيح السور السبع الطوال: البقرة وآل عمران والنساء والمائدة والأنعام والأعراف والأنفال مع التوبة. أو أنَّها فاتحة الكتاب؛ لأنها سبع آيات. فيكون عطف {القرآن العظيم} على ذلك من باب عطف العامِّ على الخاصِّ؛ لكثرة ما في المثاني من التوحيد وعلوم الغيب والأحكام الجليلة وتثنيتها فيها. وعلى القول بأن الفاتحة هي السبع المثاني معناها أنَّها سبعُ آياتٍ تُثنى في كلِّ ركعة.
(87) Allah تعالى menyebutkan kenikmatanNya yang tercurah-kan kepada RasulNya, ﴾ وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَٰكَ سَبۡعٗا مِّنَ ٱلۡمَثَانِي ﴿ "Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang", yang dimaksud dengan tujuh ini menurut pendapat yang shahih adalah tujuh surat yang terpanjang yaitu surat al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa`, al-Ma`idah, al-An'am, al-A'raf, al-Anfal dan at-Taubah. Atau maksudnya surat al-Fatihah, karena berjumlah tujuh ayat. Maka, kata penghubung pada ﴾ وَٱلۡقُرۡءَانَ ٱلۡعَظِيمَ ﴿ "dan al-Qur`an yang agung", termasuk kategori pengaitan lafazh yang umum (al-Qur`an) pada kata yang lebih khusus, lantaran di dalam "Tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang" terdapat banyak muatan tauhid, ilmu-ilmu ghaib dan hukum-hukum yang agung serta pengulangan-pengulangannya. Sedangkan menurut pendapat yang mengatakan bahwa surat al-Fatihah itulah sab'u al-matsani, maka maknanya ia berjumlah tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dalam setiap rakaat.
#
{88} وإذ كان اللهُ قد أعطاه القرآن العظيم مع السبع المثاني؛ كان قد أعطاه أفضلَ ما يتنافسُ فيه المتنافسون وأعظمَ ما فرح به المؤمنون، {قُلْ بفضل اللهِ وبرحمتِهِ فبذلك فَلْيَفْرحوا هو خيرٌ مما يجمعونَ}، ولذلك قال بعده: {لا تمدَّنَّ عينيك إلى ما متَّعنا به أزواجاً منهم}؛ أي: لا تعجب إعجاباً يحمِلُك على إشغال فكرك بشهوات الدُّنيا التي تمتَّع بها المترفون واغترَّ بها الجاهلون، واستغْنِ بما آتاك الله من المثاني والقرآن العظيم. {ولا تحزَنْ عليهم}: فإنَّهم لا خير فيهم يُرجى، ولا نفع يُرتَقَب؛ فلك في المؤمنين عنهم أحسنُ البدل وأفضل العوض. {واخفِضْ جناحك للمؤمنين}؛ أي: ألِنْ لهم جانبك وحسِّنْ لهم خُلُقَك محبةً وإكراماً وتودُّداً.
(88) Jika Allah telah memberikan kepada beliau karunia berupa al-Qur`an yang agung beserta sab'ul matsani, berarti sungguh Allah telah menganugerahkan anugerah paling utama yang mesti dikejar-kejar oleh orang-orang yang berlomba (dalam kebaikan) dan karunia terbesar yang membuat kaum Mukminin riang-gembira. ﴾ قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ هُوَ خَيۡرٞ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ 58 ﴿ "Dan katakanlah, 'Dengan karunia Allah dan rahmatNya,' hendak-lah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmatNya lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." (Yunus: 58). Oleh karena itu, berikutnya Allah berfirman, ﴾ لَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعۡنَا بِهِۦٓ أَزۡوَٰجٗا مِّنۡهُمۡ ﴿ "Dan janganlah sekali-kali kamu menujukan panda-nganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka (orang-orang kafir itu)", janganlah engkau terpa-nah dengan ketakjuban yang mendorongmu menyibukkan diri untuk berpikir tentang godaan syahwat duniawi yang sedang di-nikmati oleh kaum hedonisme dan menjadikan orang-orang bodoh tertipu (dengan mereka). Merasa cukuplah dengan pemberian Allah bagimu, berupa matsani dan al-Qur`an yang agung. ﴾ وَلَا تَحۡزَنۡ عَلَيۡهِمۡ ﴿ "Dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka", karena tidak ada kebaikan yang bisa diharapkan dari mereka dan tiada faidah yang bisa ditunggu-tunggu dari mereka. Engkau mendapatkan ganti dari kalangan kaum Mukminin yang lebih baik dan lebih utama. ﴾ وَٱخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman", lembutkanlah sikapmu pada mereka dan perbaikilah perilakumu dengan mereka sebagai bentuk kecintaan, pemuliaan, dan kasih sayang.
#
{89} {وقل إني أنا النذير المبين}؛ أي: قم بما عليك من النذارة وأداء الرسالة والتبليغ للقريب والبعيد والعدوِّ والصديق؛ فإنَّك إذا فعلت ذلك؛ فليس عليك من حسابهم من شيء، وما من حسابك عليهم من شيء.
(89) ﴾ وَقُلۡ إِنِّيٓ أَنَا ٱلنَّذِيرُ ٱلۡمُبِينُ ﴿ "Dan katakanlah, 'Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan'," maksudnya laksanakan kewajibanmu berupa memberi peringatan, menjalankan risalah, menyampaikan kepada orang terdekat dan jauh, musuh dan kawan baik. Karena engkau jika mengerjakannya, maka tidak ada tanggu-ngan sedikit pun tentang mereka atas dirimu, dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu.
#
{90} وقوله: {كما أنزلنا على المقتسمين}؛ أي: كما أنزلنا العقوبة على المقتسمين على بطلان ما جئتَ به، الساعين لصدِّ الناس عن سبيل الله.
(90) FirmanNya, ﴾ كَمَآ أَنزَلۡنَا عَلَى ٱلۡمُقۡتَسِمِينَ ﴿ "Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), maka Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah)," maksudnya sebagaimana Kami telah menurunkan hukuman kepada orang-orang yang mem-bagi-bagi (kitab Allah) untuk menggugurkan risalah yang engkau bawa dan berusaha mengganjal orang-orang dari jalan Allah.
#
{91} {الذين جَعلوا القرآنَ عِضِين}؛ أي: أصنافاً وأعضاءً وأجزاءً يصرِّفونه بحسب ما يهوونه؛ فمنهم من يقولُ: سحرٌ، ومنهم من يقول: كهانةٌ، ومنهم من يقول: مفترىً ... إلى غير ذلك من أقوال الكفرة المكذِّبين به، الذين جعلوا قدحَهم فيه؛ ليصدُّوا الناس عن الهدى.
(91) ﴾ ٱلَّذِينَ جَعَلُواْ ٱلۡقُرۡءَانَ عِضِينَ ﴿ "(Yaitu) orang-orang yang telah men-jadikan al-Qur`an itu terbagi-bagi," yaitu menjadi berbagai jenis, ba-gian, potongan-potongan, mereka mengotak-atiknya sesuai keingin-an mereka. Di antara mereka ada yang berkomentar itu adalah sihir. Sebagian mengatakan, "Itu adalah mantra perdukunan." Sebagian yang lain menilai sebagai perkataan yang dibuat-buat… dan omo-ngan-omongan orang-orang kafir yang lain yang mendustakan al-Qur`an yang menuangkan celaan mereka pada al-Qur`an, untuk menghalangi manusia dari petunjuk.
#
{92 ـ 93} {فوربِّك لنسألنَّهم أجمعين}؛ أي: جميع من قدح فيه وعابه وحرَّفه وبدله، {عمَّا كانوا يعملون}: وفي هذا أعظم ترهيب وزجر لهم عن الإقامة على ما كانوا يعملون.
(92-93) ﴾ فَوَرَبِّكَ لَنَسۡـَٔلَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ ﴿ "Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua," yaitu seluruh orang yang mencercanya, mencelanya, dan mengotak-atik serta merubahnya. ﴾ عَمَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ﴿ "Ten-tang apa yang telah mereka kerjakan dahulu." Dalam ayat ini, terdapat ancaman dan celaan keras terhadap mereka dalam menjalankan apa yang mereka kerjakan.
#
{94} ثم أمر الله رسوله أن لا يبالي بهم ولا بغيرهم، وأن يَصْدَعَ بما أمر الله ويعلنَ بذلك لكلِّ أحدٍ ولا يعوقنَّه عن أمره عائقٌ ولا تصدُّه أقوال المتهوِّكين. {وأعرض عن المشركينَ}: أي؛ لا تبال بهم، واتركْ مشاتَمَتَهم ومسابَّتهم مقبلاً على شأنك.
(94) Kemudian, Allah memerintahkan RasulNya untuk tidak mempedulikan mereka dan selain mereka. Allah memerintahkan untuk menerangkan risalah yang diperintahkan olehNya dan men-sosialisasikannya kepada setiap orang, sehingga tidak ada penghalang yang menghadang beliau untuk menyampaikan perintahNya dan tidak ada komentar-komentar kaum yang melampaui batas yang menghentikan beliau ﴾ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ﴿ "Dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik," maksudnya janganlah engkau memperhatikan mereka. Tinggalkan celaan dan cercaan kepada mereka untuk kon-sentrasi pada tugasmu.
#
{95} {إنَّا كفيناك المستهزئين}: بك وبما جئت به. وهذا وعدٌ من الله لرسوله أن لا يضرُّه المستهزئون، وأن يكفيه الله إيَّاهم بما شاء من أنواع العقوبة، وقد فعل تعالى: فإنَّه ما تظاهر أحدٌ بالاستهزاء برسول الله - صلى الله عليه وسلم - وبما جاء به؛ إلا أهلَكَه الله وقَتَلَهُ شرَّ قِتْلَةٍ.
(95) ﴾ إِنَّا كَفَيۡنَٰكَ ٱلۡمُسۡتَهۡزِءِينَ ﴿ "Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan", terhadapmu dan Risalah yang engkau bawa. Ini menjadi janji dari Allah bagi rasulNya, bahwa kaum yang mencemooh beliau tidak akan mem-bahayakan beliau, dan cukuplah Allah yang akan menangani mereka untukmu dengan cara hukuman yang Dia kehendaki. Sungguh Allah تعالى telah melakukannya, karena tidak ada seorang pun yang menampakkan penghinaan kepada diri Rasulullah dan risalah yang beliau bawa melainkan pasti Allah membinasakannya dan meng-habisinya dengan cara yang mengerikan.
#
{96} ثم ذكر وصفهم، وأنهم كما يؤذونك يا رسول الله؛ فإنَّهم أيضاً يؤذون الله، {الذين يجعلون مع الله إلهاً آخر}: وهو ربُّهم وخالقهم ومدبرهم. {فسوف يعلمون}: غِبَّ أفعالهم إذا وردوا القيامة.
(96) Kemudian Allah menceritakan karakteristik mereka, bah-wa sebagaimana mereka itu melancarkan gangguan kepada engkau wahai Rasulullah, maka mereka itu juga menyakiti A l l a h ﴾ ٱلَّذِينَ يَجۡعَلُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَۚ ﴿ "yaitu orang-orang yang menganggap adanya ilah yang lain di samping Allah", padahal Dia-lah Rabb mereka, Pencipta me-reka dan Pengatur mereka. ﴾ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ ﴿ "Maka mereka kelak akan mengetahui", akibat-akibat ulah mereka saat berada di Hari Kiamat.
#
{97} {ولقد نعلمُ أنك يضيقُ صدرُكَ بما يقولون}: لك من التكذيب والاستهزاء؛ فنحن قادرون على استئصالهم بالعذاب والتَّعجيل لهم بما يستحقُّونه، ولكنَّ الله يمهِلُهم، ولا يهملُهم.
(97) ﴾ وَلَقَدۡ نَعۡلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدۡرُكَ بِمَا يَقُولُونَ ﴿ "Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan perkataan yang mereka ucapkan", tentang dirimu berupa pendustaan dan olokan. Kami mampu untuk menghabisi mereka sampai tuntas dengan sik-saan dan sanggup menyegerakan hukuman bagi mereka dengan hukuman yang pantas mereka dapatkan. Akan tetapi, Allah sedang memberikan penangguhan bagi mereka, tetapi tidak melupakan mereka.
#
{98} فأنت يا محمدُ، {سبِّحْ بحمد ربِّك وكن من الساجدين}؛ أي: أكثر من ذكر الله وتسبيحه وتحميده والصلاة؛ فإنَّ ذلك يوسع الصدر ويشرَحُه ويُعينك على أمورك.
(98) Wahai Muhammad, ﴾ فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ ٱلسَّٰجِدِينَ ﴿ "maka ber-tasbihlah dengan memuji Rabbmu dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersujud (shalat)," perbanyaklah mengingat Allah, bertasbih dan bertahmid dan bershalawat. Sesungguhnya itu akan melapang-kan dadamu dan melebarkannya serta membantumu dalam men-jalankan urusan-urusanmu.
#
{99} {واعبُدْ ربَّك حتى يأتِيَكَ اليقينُ}؛ أي: الموت؛ أي: استمرَّ في جميع الأوقات على التقرُّب إلى الله بأنواع العبادات. فامتثل - صلى الله عليه وسلم - أمر ربِّه، فلم يزل دائباً في العبادة حتى أتاه اليقين من ربِّه، - صلى الله عليه وسلم - تسليماً كثيراً.
(99) ﴾ وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ ﴿ "Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al-Yaqin,' yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, konti-nyulah engkau untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah di setiap waktu. Maka, beliau menaati perintah Rabb-nya dan senantiasa membiasakan beribadah sampai datang al-Yaqin (ajal) dari Rabbnya. Semoga salam selalu tercurahkan kepada beliau dengan melimpah.
Tafsir surat al-Hijr sudah tuntas. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.